Anda di halaman 1dari 25

TUGAS 2

PEMODELAN LINGKUNGAN
LAPORAN PRAKTIKUM ARCGIS
MATA ACARA “ MEMBUAT PROJECT DI HEC-GEOHMS”

Disusun Oleh:

FARAH FAUZIYAH A 1809045040

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan kesatuan
ekosistem dengan sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan,
dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau laut secara alami, yang batas
di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah pengairan
yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Daerah Aliran Sungai memiliki peran yang sangat
penting bagi siklus hidrologi, kemampuannya menjaga dan menjadi tempat untuk
mengalirkan air dari hulu ke hilir sebagai sumber kehidupan menjadi jaminan yang akan
menyatukan komponen biotik dan abiotik dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Adanya
Daerah Aliran Sungai yang terawat dapat meminimalisirkan kerusakan alam, karena
lingkungannya yang terjaga.

DAS Sungai Karang Mumus merupakan sub-sub DAS Sungai Mahakam Ilir. DAS Karang
Mumus secara geografis terletak pada 0°19’28,93 Lintang Selatan - 0°26’54,72” Lintang
Selatan dan 117°12’06,24” Bujur Timur - 117°15’41,27” Bujur Timur. Sungai Karang
Mumus merupakan anak Sungai Mahakam yang membelah Kota Samarinda, Kalimantan
Timur. Wilayah administrasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Karang mumus meliputi 5
kecamatan yaitu Kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang, Samarinda Ilir, Samarinda Ulu
dan Samarinda Kota. Panjang Sungai Karang Mumus dari hulu hingga hilir sekitar 17 km
dengan lebar sekitar 10 – 15 m.

Seiring dengan perkembangan teknologi GIS, otomatisasi delineasi DAS dan elemen-elemen
model hidrologi ikut dipertimbangkan. Perangkat HEC-GeoHMS (Geospatial Hydrologic
Modeling Extension) kemudian dikembangkan pada tahun 2003. Perangkat ini dipasang

1
sebagai ekstensi atau plugin yang disematkan dalam perangkat ArcGIS dengan tujuan
memudahkan pengguna dengan pengalaman GIS yang terbatas. Ekstensi HEC-GeoHMS
berakhir pada versi 10.2 yang kompatibel dengan ArcGIS 10.2. Pengembangan selanjutnya
dilakukan dimana kapabilitas dari HEC-GeoHMS langsung disematkan ke dalam HEC-HMS
versi terbaru. Hal ini akan mempersingkat waktu untuk proses delineasi DAS dan skematisasi
elemen-elemen model hidrologi terutama untuk model yang sangat besar.

1.2 Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah menganalisis pola aliran DAS Karangmumus
menggunakan ArcGis Map dengan model hidrologi HEC-GeoHMS.

2
BAB 2
METODOLOGI ArcGis Deliniasi DAS

2.1. Tahapan Kegiatan

Berikut tahapan praktikum 2 tentang Hec GeoHMS. Sebelum itu, dilakukan penetuan batas
DAS agar bisa membuat project Hec GeoHMS pada sungai karangmumus. Setelah itu,
pembuatan tampilan akhir dalam bentuk laporan.

2.1.1. Persiapan
1. Ekstrak data dari file rar Deliniasi dan morfometri ke folder di komputer, hindari
menggunakan spasi dalam penamaan folder (misalnya:
C:\User\Asus\Documents\praktikum\datagis2).

Gambar 2.1 Ekstrak file data gis 2

2. Buka aplikasi ArcMap 10.4.1, pada catalog bar pilih connect to folder. Kemudian pilih
folder datagis2, lalu klik OK. Lalu import file demnaskmU00.tif.

3
Gambar 2.2 Import file demnaskmU00.tif ke ArcMap 10.4.1

3. Agar memudahkan mencari file project sebelumnya di atur Map Document Properties dengan
mencentang Store Relative Pathnames To Data Sources. Save as project dengan cara klik file lalu
pilih Save As kemudian simpan di folder pemling2.

Gambar 2.3 Proses Penyimpanan file

4
4. Buat File Geodatabase dengan cara klik kanan pilih New, lalu pilih File Geodatabase
dan diberi nama pemling2.gdb.

Gambar 2.4 Membuat file geodatabase

5. Pilih Preprocessing, kemudian klik Fill Sinks.

Gambar 2.5 Pembuatan Fill Sink

5
6. Kemudian muncul display fill sink, input DEM diisi demnaskmU00.tif dan Output
Hydro DEM di tulis 01Fill. Lalu, klik OK.

Gambar 2.6 Penyimpanan file 01fill

7. Ditunggu hingga layer fill sink success.

Gambar 2.7 Proses akhir Fill Sink.

6
8. Klik Preprocessing, lalu klik Flow Direction.

Gambar 2.8 Pembuatan Flow Direction

9. Kemudian muncul display flow direction, input Hydro DEM di tulis 01Fill dan output
flow direction grid di tulis 02flowdir.Lalu, klik OK

Gambar 2.9 Penyimpanan file 02flowdir

7
10. Ditunggu hingga layer flow direction success.

Gambar 2.10 Proses akhir dari flow direction

11. Klik Preprocessing, lalu klik Flow Accumulation.

Gambar 2.11 Pembuatan Flow Accumulation

8
12. Kemudian muncul display flow accumulation, input flow direction grid di tulis
02Flowdir dan output flow accumulation grid di tulis 03flowacc.Lalu, klik OK.

Gambar 2.12 Penyimpanan file 03flowacc

13. Ditunggu hingga layer flow acc success

Gambar 2.13 Proses akhir dari Flow Accumulation

9
14. Klik Preprocessing, lalu klik Stream Definition.

Gambar 2.14 Pembutan Stream Definition

15. Kemudian muncul display Stream Definition, input flow accumulation grid di tulis
03Flowacc dan output stream grid di tulis 04Str.Lalu, klik OK

Gambar 2.15 Penyimpanan file 04Str.

10
16. Ditunggu hingga layer Stream Definition

Gambar 2.16 Proses akhir dari Stream Definition.

17. Klik Preprocessing, lalu klik Stream Segmentation.

Gambar 2.17 Pembuatan Stream Segmentation

11
18. Kemudian muncul display Stream Segmentation, input stream grid ditulis 04Str, input
flow direction grid di tulis 02Flowdir dan output stream link di tulis 05StrLnk. Lalu,
klik OK.

Gambar 2.18 Penyimpanan file 05StrLnk

19. Ditunggu hingga layer Stream Segmentation success.

Gambar 2.19 Proses akhir dari Stream Segmentation

12
20. Klik Preprocessing, lalu klik Catchment Grid Delineation

Gambar 2.20 Pembuatan Catchment Grid Delineation

21. Kemudian muncul display Catchment Grid Delineation, input flow direction grid di tulis
02Flowdir ,input link grid di tulis 05StrLnk dan output stream link di tulis 06Cat. Lalu,
klik OK.

Gambar 2.21 Penyimpanan file 06Cat

13
22. Ditunggu hingga layer Catchment Grid Delineation success

Gambar 2.22 Proses akhir dari Catchment Grid Delineation

23. Klik Preprocessing, lalu klik Catchment Polygon Processing

Gambar 2.23 Pembuatan Catchment Polygon Processing

14
24. Kemudian muncul display Catchment Polygon Processing, input catchment grid di tulis
, 06Cat dan output Catchment di tulis Catchment. Lalu, klik OK.

Gambar 2.24 Penyimpanan file Catchment

25. Ditunggu hingga layers Catchment Polygon Processing success.

Gambar 2.25 Proses akhir dari Catchment Polygon Processing

15
26. Klik Preprocessing, lalu klik Drainage Line Processing

Gambar 2.26 Pembuatan Drainage Line Processing

27. Kemudian muncul display Drainage Line Processing, input stream link grid di tulis
05StrLnk, input flow direction grid di tulis 02flowdir dan output draninage line di tulis
draninageline. Lalu, klik OK.

Gambar 2.27 Penyimpanan file draninageline

16
28. Ditunggu hingga layer Drainage Line Processing success.

Gambar 2.28 Hasil Deliniasi DAS Karang Mumus

29. Klik Preprocessing, lalu klik Adjoint Catchment Processing.

Gambar 2.29 Pembuatan Adjoint Catchment Processing

17
30. Kemudian muncul display Adjoint Catchment Processing, input draninageline di tulis
drainageline, input catcjment di tulis catchment dan output adjoint catchment di tulis
adjointcatchment. Lalu, klik OK.

Gambar 2.30 Penyimpanan file adjointcatchment

31. Ditunggu hingga layer Adjoint Catchment Processing success

Gambar 2.31 Proses akhir dari Adjoint Catchment Processing

18
32. Klik Project Setup, lalu pilih Data Management. Kemudian akan muncul Data Management.
Masukkan data sesuai dengan gambar di bawah ini. Setelah itu, klik OK.

Gambar 2.32 Meng-setup Data Management

33. Klik Project Setup, lalu pilih Start New Project. Setelah itu Project Area diisi dengan
Projectarea, kemudian Project Point tetap. Lalu, klik OK.

Gambar 2.33 Pembuatan start new project

19
34. Diisi Project Name dengan km02, diisi juga description dengan karangmumus v02.Lalu, klik
OK.

Gambar 2.34 Penyimpanan file new project

35. Berikut merupakan tampilan sukses untuk Start New Project. Lalu klik Yes untuk proses run.

Gambar 2.38 Start New Project sukses

20
36. Klik tanda paku. Kemudian pilih Add Project Point lalu zoom in ke peta bagian bawah
kemudian klik sambil di antara pertigaan tersebut. Lalu klik dua kali, ganti point name dengan
nama km02 dan description dengan karangmumus v02. Setelah itu, klik OK.

Gambar 2.36 Melakukan penempatan titik projek

37. Kemudian pilih Project Setup, lalu pilih Generate Project

Gambar 2.37 Melakukan Generate Project

21
38. Akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini, lalu klik Yes

Gambar 2.38 Generate Project sukses

39. Selanjutnya akan muncul display dari generate project seperti gambar di bawah ini,
kemudian disi sesuai dengan data di bawah ini. Lalu klik OK.

Gambar 2.39 Mengkoreksi data dari generate project

22
40. Berikut merupakan Generate Project yang sukses dan akhir dari Project di HEC-GeoHMS

Gambar 2.40 Hasil akhir dari Project HEC-GeoHMS

23
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan terdapat kesimpulan bahwa Model HEC-GeoHMS


(Hydrologic Engineering Centre-Geospatial Hydrologic Modeling) merupakan salah satu
model yang akurat dalam memprediksi aliran permukaan.HEC-HMS merupakan program
yang memberikan kemudahan untuk menghitung volume run off, base flow, channel flow,
routing, dan gain/loss. Selain itu HEC-HMS juga memiliki fasilitas kalibrasi dan simulasi
model distribusi yang dapat digunakan dengan penyesuaian parameter-parameter tertentu.

24

Anda mungkin juga menyukai