Anda di halaman 1dari 5

Nama : Siti Rafa Amirah

NPM : 260110190029 Praktikum Farmakognosi Ganjil 2020/2021


Shift :A
Tgl Praktikum : 1 Oktober 2020

IDENTIFIKASI SAMPEL CAMPURAN

I. Tujuan
Melakukan identifikasi fragmen-fragmen simplisia dari sampel campuran simplisia

II. Prinsip
2.1 Pemeriksaan Mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik melibatkan pemeriksaan obat yang rinci, dan
sebagian besar digunakan untuk evaluasi kualitatif obat mentah dalam bentuk
utuh atau bubuk (Badal & Delgoda, 2017).

III. Teori Dasar


Mikroskop digunakan untuk mendeteksi berbagai jaringan seluler, seperti
trikoma, stomata, butiran pati, kristal kalsium oksalat, dan butiran aleuron. Obat
mentah dapat diidentifikasi secara mikroskopis dengan memotong tipis bagian
kayu secara TS (transversal) atau LS (longitudinal), dan dengan pewarnaan
menggunakan reagen pewarna seperti yodium yang berwarna merah muda. Aspek
kuantitatif mikroskopis meliputi jumlah dan indeks stomata, rasio palisade, nomor
vein-islet, ukuran butir pati, dan panjang serat (Badal & Delgoda, 2017).
Secara mikroskopik buah mengkudu terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan
eksokarp, mesokarp, dan endokarp. Sebagai fragmen pengenal terdapat kristal
kalsium oksalat berbentuk jarum. Secara histokimia, buah mengkudu mengandung
alkaloid pada bagian jaringan buahnya (Sogandi & Nilasari, 2019).
Berdasarkan fragmen pengenal daun jambu biji yaitu permukaan atas agak licin,
bertulang menyirip, pinggir daun rata agak menggulung ke atas, daun tunggal dan
bertangkai pendek (Desiyana, et al., 2016).
Kayu secang (Sappan Lignum) adalah kayu Caesalpinia sappan, suku
Caesalpiniaceae. Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk kayu adalah jari-jari
empelur terdapat zat warna jingga oranye. Kayu secang adalah pohon anggota suku
polong-polongan (Fabaceae) yang dimanfaatkan pepagan (kulit kayu) dan kayunya
sebagai komoditi perdagangan rempah-rempah. Secang (Caesalpinia sappan L)
merupakan perdu yang umumnya tumbuh di tempat terbuka sampai ketinggian
1000 m di atas permukaan laut seperti di darah pegunungan yang berbatu tetapi
tidak terlalu dingin. Tingginya 5 – 10 m. Batangnya berkayu, bulat dan berwarna
hijau kecoklatan. Pada batang dan percabangannya terdapat duri-duri tempel yang
bentuknya bengkok dan letaknya terebar. Tumbuhan ini berasal dari Asia Tenggara
maritim (Nusantara) dan mudah ditemukan di Indonesia. Kulit kayunya
dimanfaatkan orang sebagai bahan pengobatan, pewarna, dan minuman penyegar
(Abdul, 2011).
Pada pemeriksaan mikroskopik biji pinang, ada penampang melintang biji
tampak selapis sel perikarp atau kulit biji, berpigmen. Endokarp terdiri dari
beberapa lais sel, berdinding tebal, tampak seperti sel batu bila terpotong
paradermal. Mesokarp terdiri dari jaringan parenkim berdinding tipis dan serabut
dengan lumen lebar mesokarp. Endosperm terdiri dari sel-sel berdinding tebal,
mempunyai saluran noktah dan berisi butir-butir aleuron. Serbuknya berwarna
coklat. Fragmen pengenal adalah endosperm dengan saluran noktah; mesokarp;
endosperm dengan saluran noktah; mesokarp; endosperm tanpa saluran noktah;
fragmen perikarp dengan pigmen; serabut yang terdapat pada mesokarp dengan
butir-butir silica; fragmen perikarp terpotong melintang dan longitudinal
berpigmen; fragmen bagian dalam perikarp terpotong paradermal, tampak
endokarp dan mesokarp (Depkes, 1989).

IV. Alat dan Bahan


a. Alat
1) Bunsen 2) Cover glass

3) Mikroskop cahaya 4) Object glass

5) Spatel

b. Bahan
1) Akuades
2) Kloralhidrat
3) Sampel campuran simplisia
V. Prosedur Kerja

(Partiwisari, et al., 2014)

VI. Data Pengamatan


N Sampel Gambar Keterang Keterang
o. an an
Simplisia Fragmen
1 Campur 1.Daun -
an 1 Jambu Biji sklerenki
(Psidii m
Guajavae -kristal
Folium) kalsium
(Psidium oksalat
guajava bentuk
L.) roset
2.Kayu -xilem
Secang dengan
(Caesalpin noktah
iae -berkas
Sappanis pengangk
Lignum) ut dengan
(Caesalpin penebalan
ia sappan tipe
L.) tangga
-rambut
penutup
-
epidermis
bawah
-
sklerenki
m dengan
kristal
oksalat
bentuk
prisma
2 Campur 1.Buah -
an 2 Mengkudu sklerenki
(Morindae m
Citrifoliae -sel batu
Frucrus) dengan
(Morinda aleuron
citrifolia -
fructus) endokarpi
2.Biji um
Pinang -
(Arecae testa(kulit
Catechi biji
Semen)(Ar -
eca endospre
catechu m
L.)
3 Campur 1.Buah -
an 3 Mengkudu endokarpi
(Morindae um
Citrifoliae -serabut
Frucrus) Rambut
(Morinda penutup
citrifolia -
fructus) epidermis
1.Daun bawah
Jambu Biji dengan
(Psidii stomata
Guajavae -mesofil
Folium) dengan
(Psidium idioblas
guajava (sel
L.) minyak)
-berkas
pengangk
ut
-
sklerenki
m
-testa

VII. Perhitungan
-

VIII. Daftar Pustaka


Abdul, M. 2011. Fitoterapi Dasar. Jakarta: Dian Rakyat.
Badal, S. & Delgoda, R. 2017. Pharmacognosy: Fundamentals, Applications and
Strategies. London: Elsevier.
Depkes. 1989. Materia Medika Indonesia. V ed. Jakarta: Depkes RI.
Desiyana, L. S., Husni, M. A. & Zhafira, S. 2016. Uji Efektivitas Sediaan Gel
Fraksi Etil Asetat Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn) Terhadap
Penyembuhan Luka Terbuka Pada Mencit (Mus musculus). Jurnal
Natural, Vol 16(2): 23-32.
Partiwisari, N., Astuti, K. & Ariantari, N., 2014. Identifikasi Simplisia Kulit Batang
Cempaka Kuning (Michelia champaca L) secara Makroskopis dan
Mikroskopis. Jurnal Farmasi Udayana, Vol 3(2): 36-39.
Soegiharjo, C. J. 2013. Farmakognosi. Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Sogandi & Nilasari, P. 2019. Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Buah Mengkudu
(Morinda citrifolia L.) dan Potensinya sebagai Inhibitor Karies Gigi.
Jurnal Kefarmasian Indonesia, Vol 9(2): 73-81.

Anda mungkin juga menyukai