Anda di halaman 1dari 36

Halaman 1 dari 36

No. 1
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Uji keseragaman bobot
(Timbangan)
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Timbangan analitik Ohaus

2. Gambar dan Bagian Alat

(Murtini & Elisa, 2018)

3. Deskripsi
Alat untuk melakukan uji keseragaman terhadap bobot tablet (Murtini & Elisa, 2018).

4. Spesifikasi Penerimaan
Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing
bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan
kolom A, dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-
ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B.

(Murtini & Elisa, 2018)


5. Cara Penggunaan
a. Pilih 20 tablet.
b. Timbang 20 tablet tersebut.
c. Timbang satu persatu.
d. Hitung bobot rata-ratanya.
e. Hitung persen penyimpangan tiap-tiap tablet dengan cara:
Wo−W1
% penyimpangan = selisih W1 x 100 %167
Keterangan:
Wo = bobot rata-rata
W1 = bobot tablet
f. Hasilnya, tidak lebih dari dua tablet yang mempunyai penyiampangan lebih
besar dari kolom A dan tidak boleh ada satu tabletpun yang mempunyai
penyimpangan bobot lebih besar dari kolom B.
(Murtini & Elisa, 2018)

6. Daftar Pustaka
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Halaman 3 dari 36
No. 2
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Sieve Tester
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Ayakan Bertingkat (Granule seive) Merk ABM

2. Gambar dan Bagian Alat

3. Deskripsi
Ayakan bertingkat adalah ayakan untuk mengukur distribusi ukuran granul dengan
metode memisahkan granul berdasarkan ukuran tertentu. Pemisahan dapat terjadi
dengan melakukan ayakan dengan ukuran mesh yang berbeda pada setiap ayakan.
Sehingga ada beberapa tingkatan ukuran mesh pada ayakan yang kemudian granul
akan terpisah disetiap ayakan berdasarkan ukuran masing-masing (Sutrisno &
Hartesi, 2020).

4. Spesifikasi Penerimaan
1) Ukuran partikel yang dapat diayak ialah 50-500 nm
2) Bentuk partikel yang dapat diayak ialah bentuk jarum, panjang, datar atau
serat.
3) Waktu optimum yang digunakan ialah selalma 5 menit
4) Banyaknya pengayak yang digunakan ialah 1 seri, yakni 5 buah dan berurutan
berdasar nomor mesh (20, 40, 60, 80 dan 100) yang paling besar dari atas
5) Standar deviasi tidak boleh lebih dari 5%
(Zulfikar, 2010)

5. Cara Penggunaan
a. Pasang kabel pada stopkontak 220V.
b. Buka skrup paling atas untuk membuka alat pengayak nomor 1.
c. Masukan bahan yang akan diayak ke dalam ayakan paling atas.
d. Tutup kembali pengayak dengan dan kunci skrup.
e. Atur waktu dan kecepatan getar.
f. Tekan tombol ON (lampu akan menyala) agar alat mulai bekerja untuk
mengayak. Tekan tombol RESET jika ingin mengulang perlakuan.
g. Tekan tombol ON (lampu akan mati) untuk memberhentikan alat.
h. Hasil ayakan akan terdapat pada tempat ayakan dengan mesh tertentu dan
otomatis terkelompokan sesuai dengan ukuranya.
i. Cabut kembali kabel dari stopkontak. Bersihkan alat dan pasang kembali
seperti semula.

6. Daftar Pustaka
Sutrisno, D. dan Hartesi, B., 2020. Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk
Video Prosedur Penggunaan Ayakan Bertingkat (Granule Sieve) untuk
Pembelajaran Blended Learning. Jurnal Eksakta Pendidikan. Vol. 4 (2) : 213-
217.
Zulfikar., 2010. Gravimetri. Jakarta: Erlangga.
Halaman 5 dari 36
No. 3
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Punch & Die
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Puching Dies merk Rider

2. Gambar dan Bagian Alat

(Murtini & Elisa, 2018)


3. Deskripsi
 Die
Die adalah tempat granul yang akan di cetak dan juga yang menentukan
ukuran dan bentuk tablet.
 Punch atas
Punch atas adalah alat untuk mengempa granul yang telah berada di die. Saat
mesin dijalankan, punch atas meluncur ke dalam ruang cetak dan mendorong
serbuk bersamasama, kemudian mencetaknya menjadi tablet. Tebal tablet,
kekompakan, dan kilau dari hasil pencetakan tablet tersebut tergantung dari
punch atas dan tekanannya. Kedalaman dan kuatnya tekanan dapat diatur.
 Punch bawah
Punch bawah adalah alat untuk mengeluarkan tablet yang telah dicetak.
Punch bawah dijumpai di bagian dalam ruang cetak, yaitu yang membatasi
ruang pengisian ke bawah. Selama pencetakan punch bawah membentuk
tempat lawan (hanya pada mesin-mesin yang lebih besar juga terlibat pada
aksi pencetakan). Setelah pencetakan selesai, punch bawah akan mengarah
ke atas dan dengan demikian membawa tablet ke sisi atas ruang cetak, dimana
tablet ini didorong kesamping. Pada saat yang bersamaan punch bawah jatuh
kembali ke posisi semula dan kemudian ruang cetak siap untuk pengambilan
pengisisan selanjutnya.
(Murtini & Elisa, 2018)

4. Spesifikasi Penerimaan
-

5. Cara Penggunaan
1) Punch atas dan punch bawah seperti halnya sepatu pengisi berada pada posisi
awal.
2) Serbuk atau granul-granul dialirkan dari hopper masuk ke dalam die (aliran
sesuai gravitasi).
3) Sementara itu, ruangan cetak diisi dengan massa tablet
(Murtini & Elisa, 2018).

6. Daftar Pustaka
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Halaman 7 dari 36
No. 4
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Single Punch Tablet Press
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Single Punch Tablet Press

2. Gambar dan Bagian Alat

(Murtini & Elisa, 2018)


3. Deskripsi
Karakteristik yang menonjol pada mesin cetak ini adalah bahwa ruang cetak diam
dan corong pengisi bergerak. Corong pengisi meluncur kesana kemari di atas ruang
cetak dan mendukung untuk pengisian yang baru di ruang cetak secara tetap. Pada
mesin cetak ini hanya melibatkan punch atas. Tekanan berlangsung mendadak,
sehingga tablet-tablet yang dihasilkan berbentuk khas. Bagian bawah dan bagian
tablet menunjukkan kekerasan yang tidak sama. Akibat gerakan sepatu pengisi yang
tersendat-sendat. Pada granulat dengan bentuk tidak seragam dapat terjadi suatu
pemisahan parsial yang menyebabkan granulat berupa butiran kecil terkumpul pada
bagian bawah sepatu pengisi. Kondisi inipun dapat menyebabkan variasi bobot.
Mesin tunggal ini biasanya digunakan dalam apotik dan pusat-pusat obat galenika,
karena mudah digunakan dan lagi pula harganya cukup terjangkau. Bila
menggunakan punch ganda menghasilkan tablet menjadi berlipat (Murtini & Elisa,
2018).

4. Spesifikasi Penerimaan
Mampu memproduksi 5100/jam diameter 22,23 mm dan tebal 17,8 mm.
(Murtini & Elisa, 2018)

5. Cara Penggunaan
 Pengujian
1) Bersihkan punch dan die yang akan di pasang
2) Pasang punch atas dan bawah serta die dengan ukuran yang sesuai.
3) Atur punch atas dan bawah supaya tepat masuk kedalam lubang die
dan tidak miring.
4) Pasang hopper/feeding shoe untuk memasukan granul.
5) Bila tablet belum sesuai dengan yang diinginkan, atur berat tablet
dengan memutar mur pada bagian bawah untuk mengatur volume
pengisian die. Putar ke kanan untuk menambah volume die, ke kiri
untk mengurangi volume die.
6) Atur kekerasan tablet dengan memutar baut silinder pada bagian atas
alat. Putar ke kanan untuk mengurangi tekanan punch (kekerasan
menjadi berkurang), putar ke kiri untuk menambah tekanan punch
(tablet menjadi semakin mengeras).
7) Untuk menghidupkan mesin tablet, Hubungkan steker ke stopkontak
220 V.
8) Setelah kekerasan dan berat tablet sesuai dengan yang diinginkan,
tekan tombol “AEG” untuk proses pencetakan secara otomatis.
9) Bila ingin memberhentikan mesin atau bila terjadi hal yang tidak
diinginkan, hentikan mesin dengan tombol AEG”
 Setelah pengujian:
1) Lepaskan steker listrik dari stopkontak
2) Longgarkan sekrup untuk melepaskan punch atas dan bawah
3) Lepaskan hopper/feeding shoe dan die
4) Bersihkan mesin tablet dari sisa serbuk dan tablet
5) Tutup alat dengan penutupnya

6. Daftar Pustaka
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Halaman 10 dari 36
No. 5
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Mesin tablet Rotary
(Rotary Tablet Press)
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Rotary Tablet Press Merek LEADTOP

2. Gambar dan Bagian Alat

(Murtini & Elisa, 2018)

3. Deskripsi
Mesin cetak rotary ini dilengkapi dengan meja die yang bundar yang memiliki
beberapa dies didalamnya disertai satu set punch yang jumlahnya sesuai dengan dies
yang ada pada meja tersebut. Pada mesin ini sepatu pengisi dalam keadaan diam,
sedangkan ruang cetaknya bergerak. Mesin ini berupa suatu piringan bundar
horizontal memuat sejumlah ruang cetak. Mesin tablet yang kecil memiliki 3 – 5
ruang cetak. Namun demikian, pada umumnya mempunyai jumlah yang besar
(misalnya 12 – 16). Untuk setiap ruang cetak memiliki sebuah punch atas dan punch
bawah. Melalui pemutaran piringan horizontal, ruang-ruang cetak dengan punchnya
berturut-turut dibawa kedalam posisi pengisian di bawah sepatu pengisi. Massa tablet
disorong bersama dari atas dan bawah kemudian dibentuk menjadi tablet. Kekerasan
bagian atas dan bagian bawah tablet adalah sama (Murtini & Elisa, 2018).

4. Spesifikasi Penerimaan
Mampu memproduksi 800/menit diameter 12,7 dengan tebal 17,8-50,8 mm.
(Murtini & Elisa, 2018)

5. Cara Penggunaan
1) Memastikan punch bawah, punch atas dan die dalam keadaan terpasang
dengan baik pada rotary.
2) Memastikan feed frame terpasang pada mesin, serta disesuaikan dengan feed
hopper.
3) Bagian kepala/atas berputar, die menuju bagian bawah feed frame secara
berturut-turut.
4) Tablet yang tercetak dikeluarkan dengan siklus berulang.

6. Daftar Pustaka
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Halaman 12 dari 36
No. 6
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Multi Drive Motor
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Coating Pans Multi Purpose Merk Erweka AR-400

2. Gambar dan Bagian Alat

3. Deskripsi
Alat multi purpose tersebut bertujuan untuk melakukan penyalutan terhadap tablet.
Penyalutan dilakukan dengan tujuan agar memudahkan dilakukannya indentifikasi
tablet serta untuk meningkatkan stabilitas tablet (Chairunnisa dan Gozali, 2018).
Tujuan melakukan penyalutan terhadap tablet dengan proses spray (teknologi
canggih) atau dengan cara manual. Dilakukannya penyalutan tablet ditujukan untuk
melindungi zat aktif dari udara, kelembaban atau cahaya menutupi rasa dan bau yang
tidak enak, penampilan lebih baik dan mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran
cerna (Depkes RI, 1995).

4. Spesifikasi Penerimaan
 Syarat penyalut :
1) Sugar Coating (Karakteristik)
2) Film Coating (Material)
Material Tipe Kegunaan Contoh
1. Film Enteric Mengontrol Hydroxy Propyl
Former Non- pelepasan Methyl Cellulose
Enteric obat (HPMC), Methyl
Hydroxy Ethyl
Cellulose (MHEC)
2. Pelarut - Untuk PA and Methylene
melarutkan chloride
polimer
3. Plasticize Internal (Internal (Internal
r Plasticizer Plasticizer) Plasticizer)
Berkaitan Glycerol, Propylene
dengan glycol, PEG 200-
modifikasi 6000 Grades
kimia dari
polimer dasar
yang
mengubah
sifat fisik
polimer

Eksternal (Eksternal
Plasticizer plasticizer) (Eksternal
bila digabung plasticizer)
dengan film Diethyl phthalate
polimer (DEP), Dibutyl
primer, phthalate (DBP)
mengubah and
fleksibilitas, Tributyl citrate
kekuatan (TBC)
tarik atau
sifat adhesi
film yang
dihasilkan
4. Bahan Bahan (Bahan (Bahan anorganik )
pewarna anorganik anorganik) besi oksida
Untuk
bayangan
terang:
konsentrasi
kurang dari
0,01% dapat
digunakan

Bahan (Bahan (Bahan alami)


pewarna alami) Anthocyanins,
alami Untuk Caramel,
bayangan Carotenoids.
gelap:
konsentrasi
lebih dari
2,0%
mungkin
diperlukan.
5. Extender- - Formulasi Titanium dioxide,
Buram untuk silicate (talc
memberikan &aluminum
lebih banyak silicates),
warna pastel carbonates
dan (magnesiu
meningkatkan m carbonates)
cakupan
film
Film Coating (Karakteristik)

3) Enteric Coating
 Sifat ideal bahan pelapis enterik : -
 Tahan terhadap cairan lambung
 Rentan/permeabel terhadap cairan usus
 Kompatibilitas dengan sebagian besar komponen larutan
pelapis dan substrat obat
 Pembentukan film kontinu
 Tidak beracun, murah dan mudah digunakan
 Polimer yang digunakan untuk lapisan enterik :
a) Selulosa asetat phthalate (CAP)
b) Polimer akrilat
c) Hidroksi propil metil selulosa phthalate
d) Polivinil asetat phthalat
(Gupta,et.al., 2012).

 Syarat penyalutan pada tablet :


1. Penyalutan hanya sedikit menambah berat tablet (2-4%)
2. Tidak boleh lebih dari dua tablet yang bobotnya menyimpang lebih
dari 5% bobot rata-ratanya dan tidak satu tabletpun yang bobotnya
menyimpang lebih dari 10% bobot rata-ratanya
3. Permukaan tablet harus benar-benar licin
4. Lapisan penyalut harus stabil dan tidak cacat
5. Pewarnaan yang homogen pada lapisan tipis yang berwarna dan tidak
boleh terjadi migrasi zat warna ke dalam inti tablet
6. Lapisan penyalut tidak boleh menunjukkan sifat mudah pecah dan
retak
7. Penyalutan harus dapat melindungi tablet inti terhadap pengaruh
udara kelembaban dan cahaya
8. Penyalut harus mempunyai rasa yang menyenangkan dan dapat
menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari tablet inti
9. Pada umumnya lapisan penyalut harus melarut dalam media cairan
lambung dengan waktu sesingkat mungkin
10. Penyalutan yang digunakan tidak boleh merusak atau mengurangi
aktivitas bahan obat
(Martin, et. al., 1993).

5. Cara Penggunaan
Dilakukan di awal pengujian :
1) Langkah pertama yang dilakukan yaitu pasang alat yang akan digunakan pada
bagian apparatus (apakah alat coating/super mixer/granulator) sesuai
dengan kebutuhan
2) Kemudian hubungkan steker listrik pada stop kontak
3) Setelah itu tekan tombol ON
4) Jika proses telah selesai maka tekan tombol OFF
Apabila telah selesai pengujian :
1) Langkah awal yang dilakukan yaitu melepaskan steker listrik yang
sebelumnya terhubung dengan stop kontak
2) Kemudian lepaskan bagian depan dari alat multi purpose
3) Lalu alat dibersihkan dari sisa serbuk/cairan coating
4) Setelah itu mesin multi purpose ini dibersihkan
5) Lalu tutup alat dengan menggunakan penutupnya

6. Daftar Pustaka
Chairunnisa dan Gozali, D., 2018. Pengaruh Eksipien Penyalutan Terhadap Stabilitas
Obat. Farmaka. Vol. 16 (1) : 124-126.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia IV. Jakarta : Dirjen POM.
Gupta, R., Sharma, K. K., Gupta, A., Agrawal, A., Mohan, I., Gupta, V. P., Khedar,
R. S. dan Guptha, S., 2012. Persistent high prevalence of cardiovascular risk
factors in the urban middle class in India: Jaipur Heart Watch-5. J Assoc
Physicians India. Vol. 60 : 11-6.
Martin, A., James, S., dan Arthur, C., 1993. Farmasi Fisik. Jakarta: UI-Press.
Halaman 16 dari 36
No. 7
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Uji Waktu Alir Granul
(Powder Flow Tester)
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Powder Flow Tester PFT

2. Gambar dan Bagian Alat

3. Deskripsi
Sifat-sifat mengalir suatu bahan dihasilkan dari banyak gaya. Partikel-partikel padat
saling tarik-menarik dan gaya yang bekerja antara partikel bila mereka berhubungan
terutama gaya permukaan. Gaya gesekan, gaya tegangan permukaan, dan gaya
mekanik yang disebabkan oleh saling menguncinya partikel yang bentuknya tidak
teratur. Sementara itu, gaya elektrostatik dan gaya kohesi dapat mempengaruhi sifat
mengalir dari zat padat. Granul-granul yang diperoleh dari granulasi basah, gaya
gesekan umumnya lebih menonjol daripada gaya kohesi. Alat yang digunakan untuk
melakukan metoda uji waktu alir adalah dengan metoda corong. Corong dipasangkan
pada statif yang ditempatkan dengan ketinggian tertentu (Murtini & Elisa, 2018).

4. Spesifikasi Penerimaan
Syarat yang ditetapkan adalah untuk 10 gram massa massa tidak lebih dari 1 detik.

(Murtini & Elisa, 2018)

5. Cara Penggunaan
a. Timbang 100 gram granul yang sudah ditambahkan komponen luar (granulasi
basah) atau massa cetak (cetak langsung).
b. Masukkan kedalam corong dengan ukuran tertentu yang bagian bawahnya
(yaitu kran) tertutup.
c. Siapkan stopwatch. Alat dijalankan dengan membuka kran, kemudian catat
waktu yang diperlukan seluruh granul untuk melalui corong tersebut dengan
menggunakan stopwatch tersebut.
d. Waktu alir granul yang baik adalah jika waktu yang diperlukan kurang lebih
atau sama dengan 10 detik untuk 100 gram granul. Dengan demikian
kecepatan alir yang baik adalah tidak lebih besar dari 10 gram/detik.
e. Dapat pula menggunakam granul 25 gram. Jika menggunakan 25 gram
granul, maka waktu alir granul adalah 2,5 detik.

6. Daftar Pustaka
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
Halaman 18 dari 36
No. 8
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Penguji Daya
Kempa/Kompressibilitas
(Tap Density)
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Jouling tester (DY-100B Tapped density tester) /Granule Volemenometer

2. Gambar dan Bagian Alat

(Murtini & Elisa, 2018)

Nama Bagian Alat


1. Gelas Ukur
2. Holder Gelas Ukur
3. Panel Pengoperasian
3. Deskripsi
Alat yang digunakan untuk melakukan presen kompresibilitas terhadap granul/massa
cetak (Murtini & Elisa, 2018).

4. Spesifikasi Penerimaan

(Murtini & Elisa, 2018)

5. Cara Penggunaan
a. Masukkan granul ke dalam gelas ukur sebanyak 100 ml.
b. Pasang gelas ukur pada alat.
c. Volume awal dicatat, kemudian ketuk atau hidupkan alat sampai tidak terjadi
pengurangan volume.
d. Catat volume akhir.
e. Selanjutnya dihitung persen kompressibilitasnya
(Murtini & Elisa, 2018)

6. Daftar Pustaka
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Halaman 20 dari 36
No. 9
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Uji Kadar Lembab
(Oven)
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Oven IKA

2. Gambar dan Bagian Alat

(Murtini & Elisa, 2018)


3. Deskripsi
Alat yang digunakan untuk melakukan uji kadar lembab terhadap granul/massa cetak
(Murtini & Elisa, 2018).

4. Spesifikasi Penerimaan
Persyaratan kadar air adalah kurang dari 2 – 4 %.
(Murtini & Elisa, 2018)

5. Cara Penggunaan
a. Timbang 5 gram granul yang sudah kering.
b. Siapkan oven dengan suhu 105oC.
c. Masukkan ke dalam cawan porselen dan dipanaskan pada suhu 105°C selama 2
jam, kemudian timbang granul sampai bobot tetap (konstan).
d. Hitung selisih bobot. Selisih bobot itu adalah persentasenya.

6. Daftar Pustaka
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Halaman 22 dari 36
No. 10
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Uji Kadar lembab
(Moisture Balance/ Loss
on Drying (LOD))
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku
Nama : Siti Rafa Amirah oleh… hingga
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Moisture Analyzer-Boeco BM035

2. Gambar dan Bagian Alat

(Murtini & Elisa, 2018)

3. Deskripsi
Alat untuk melakukan uji kadar lembab terhadap granul (granulasi basah) (Murtini
& Elisa, 2018).
4. Spesifikasi Penerimaan
Persyaratan kadar air adalah kurang dari 2 – 4 %
(Murtini & Elisa, 2018)

5. Cara Penggunaan
1. Sambung kabel listrik dan hidupkan alat dengan menekan tombol power.
2. Tunggu selama 30 menit sebelum memulai pengujian.
3. Atur parameter dengan cara:
a. Pilih “PRG” dengan menekan tombol panah, kemudian tekan enter.
b. Atur suhu pemanasan dengan menekan tombol panah kemudian tekan
enter.
c. Atur waktu pengujian menjadi “0” (Mode automatis).
d. Pilih tampilan hasil pengujian menjadi %M dengan menekan panah
kemudian tekan enter.
e. Pilih start parameter menjadi E, kemudian tekan enter.
f. Pilih 0.0 kemudian tekan enter.
g. Tekan dan tahan enter lebih dari 2 detik.
4. Ukur sampel dengan cara:
a. Buka tutup alat, masukkan wadah aluminium.
b. Pilih “TAR” kemudian tekan enter.
c. Masukkan sampel yang akan di uji (+ 5 gram), ratakan di atas wadah
aluminium.
d. Tutup alat kemudian tekan enter.
e. Pada akhir pengujian catat kadar lembab sampel.
(Murtini & Elisa, 2018)

6. Daftar Pustaka
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Halaman 24 dari 36
No. 11
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Uji Keseragaman Ukuran
(Jangka Sorong)
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Jangka sorong MITUTOYO 0-150

2. Gambar dan Bagian Alat

(Murtini & Elisa, 2018)

3. Deskripsi
Alat untuk melakukan uji keseragaman terhadap ukuran tablet (Murtini & Elisa,
2018).

4. Spesifikasi Penerimaan
Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 ⅓ tebal tablet.
(Murtini & Elisa, 2018)

5. Cara Penggunaan
a. Ambil 20 tablet, dapat juga menggunakan hanya 10 tablet.
b. Ukur diameter dan tebal tablet satu persatu.
c. Lihat syarat keseragaman ukuran tablet.
d. Tablet yang baik mempunyai diameter tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang
dari 1⅓ tebal tablet.
(Murtini & Elisa, 2018)

6. Daftar Pustaka
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Halaman 26 dari 36
No. 12
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Mikrometer
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Micrometer Merk TRICLE BRAND

2. Gambar dan Bagian Alat

3. Deskripsi
Mikrometer atau biasa disebut mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk
mengukur benda-benda berukuran kecil/tipis, atau yang berbentuk pelat dengan
tingkat presisi yang cukup tinggi. Alat ini dilengkapi sekrup terkalibrasi yang banyak
digunakan untuk mengukur kompenen secara akurat (Suryatin, 2008).

4. Spesifikasi Penerimaan
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm. Mikrometer sekrup modern dengan
pembacaan 1,640 ± 0,005 mm. Dengan asumsi tidak ada kesalahan titik nol.
(Suryatin, 2008)

5. Cara Penggunaan
1) Tentukan pembacaan skala tetap yang dibatasi oleh skala putar. Jika tidak
tepat berhimpit, gunakan pembacaan skala terdekat yang lebih kecil.
Misalkan, pembacaan skala tetap yang dibatasi oleh skala putar lebih dari 8
tetapi belum tepat 9. Besarnya pengukuran yang digunakan adalah 8 mm.
2) Cari angka pada skala putar yang sejajar dengan garis mendatar pada skala
tetap. Misalkan, garis 43 pada skala putar sejajar dengan garis mendatar pada
skala tetap. Besarnya hasil pengukuran yang diperoleh adalah 43 kali skala
putar (43 x 0,01 = 0,43 mm).
3) Jumlahkan kedua hasil pengukuran. Kita peroleh panjang benda yang
dimaksud adalah (8 + 0,43) mm = 8,43 mm.

6. Daftar Pustaka
Suryatin, B., 2008. Fisika SMP/MTs Kls VII (KTSP). Jakarta: Grasindo.
Halaman 28 dari 36
No. 13
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Uji Kekerasan
(Hardness Tester)
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Alat uji Monsanto, Strong-Cobb, Pfizer, Erweka, dan Schleuniger

2. Gambar dan Bagian Alat

Alat uji ukur kekerasan tablet manual Uji ukur kekerasan tablet digital
(Murtini & Elisa, 2018)

3. Deskripsi
Alat yang digunakan pada uji kekerasan. Prinsip pengukurannya adalah memberikan
tekanan pada tablet sampai tablet retak atau pecah (Murtini & Elisa, 2018).

4. Spesifikasi Penerimaan
Kekuatan minimum untuk tablet adalah sebesar 4 kg/cm3.
(Murtini & Elisa, 2018)

5. Cara Penggunaan
a. Tablet diletakkan diantara pegas penekan, kemudian alat dihidupkan.
b. Jarum petunjuk tekanan akan bergerak sesuai tekanan yang diberikan pada
tablet.
c. Saat tablet retak atau pecah, jarum akan berhenti pada suatu angka sebagai
penunjuk kekerasan tablet yang dinyatakan dalam satuan kilogram.
(Murtini & Elisa, 2018)

6. Daftar Pustaka
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Halaman 30 dari 36
No. 14
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Uji
Kerapuhan/Kerenyahan
(Friabilitas & Abrassion)
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Friabilator Test CS-4

2. Gambar dan Bagian Alat

(Murtini & Elisa, 2018)

3. Deskripsi
Alat penguji friabilitas dikenal sebagai friabilator. Prinsip kerja alat ini dengan
memperlakukan sejumlah tablet terhadap gabungan pengaruh goresan dan
guncangan dengan memakai sejenis kotak plastik yang berputar pada kecepatan 25
rpm, menjatuhkan tablet sejauh enam inci pada setiap putaran. Prinsip
pengukurannya adalah penetapan presentase bobot tablet yang hilang dari 20 atau 40
tablet selama diputar dalam waktu tertentu (Murtini & Elisa, 2018).

4. Spesifikasi Penerimaan
Kehilangan berat lebih kecil dari 0,5% sampai 1% masih dapat dibenarkan.
(Murtini & Elisa, 2018)

5. Cara Penggunaan
a. Tablet dibersihkan dari debu dengan cara memakai kuas kecil.
b. Ditimbang bobot 20 tablet (tablet besar) atau 40 tablet (tablet kecil) = Wo.
c. Tablet dimasukkan ke dalam alat, kemudian alat dijalankan selama 4 menit
dengan kecepatan 25 rpm.
d. Tablet dikeluarkan lalu dibersihkan dari debu dengan memakai kuas kecil.
e. Ditimbang bobot tablet = Wf.
f. Hitung persen kerapuhan.
(Murtini & Elisa, 2018)

6. Daftar Pustaka
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Halaman 32 dari 36
No. 15
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Disintegrator
(Waktu Hancur)
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
1. Nama Alat
Desintegrator tester BJ-2

2. Gambar dan Bagian Alat

(Murtini & Elisa, 2018)


3. Deskripsi
Alat untuk melakukan uji waktu hancur terhadap tablet (Murtini & Elisa, 2018).

4. Spesifikasi Penerimaan
Uji waktu hancur sesuai dengan persyaratan FI adalah kecuali dinyatakan lain, semua
tablet harus tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari
60 menit untuk tablet salut gula/salut selaput. Apabila, tablet/2 tablet tidak hancur
sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya, tidak kurang 16 dari 18 yang
diuji harus hancur sempurna.
(Murtini & Elisa, 2018)

5. Cara Penggunaan
a. Siapkan aquadest dengan suhu 37oC sebanyak + 650 ml.
b. Masukkan ke dalam beaker 1 liter.
c. Pasang beaker pada alat.
d. Pasang keranjang.
e. Masukkan satu tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, lalu
masukkan satu cakram pada tiap tabung.
f. Alat dijalankan menggunakan air bersuhu 370 ± 20C sebagai media.
g. Alat dihentikan apabila semua tablet sudah hancur.
h. Catat waktu yang dibutuhkan tablet untuk seluruh tablet hancur.
i. Angkat keranjang.
(Murtini & Elisa, 2018)

6. Daftar Pustaka
Murtini, G. dan Elisa, Y., 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Halaman 34 dari 36
No. 16
Prosedur Tetap
Cara Pemakaian Alat
Dissolution Tester
LABORATORIUM
TEKNOLOGI FARMASI
Disusun oleh Diperiksa dan disetujui Tanggal berlaku hingga
Nama : Siti Rafa Amirah oleh…
NPM : 260110190029 Tanggal…
Tanggal 2 Maret 2021
7. Nama Alat
RC-1 Dissolution Tablet Tester

8. Gambar dan Bagian Alat


9. Deskripsi
Alat untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam
masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket yang
dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah (Depkes RI, 1995).

10. Spesifikasi Penerimaan


Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, persyaratan dipenuhi bila
jumlah zat aktif yang terlarut dakan sediaan yang diuji sesuai dengan tabel
penerimaan. Lanjutkan pengujian sampai tiga tahap kecuali bila hasil pengujian
memenuhi tahap 2 atau S2. Harga Q adalah jumlah zat aktif yang terlarut seperti yang
tertera dalam masing-masing monografi, dinyatakan dalam persentase kadar di
etiket, angka 5% dan 15% dalam tabel adalah persentase kadar pada etiket, dengan
demikian mempunyai arti yang sama dengan Q.

(Depkes RI, 1995)

11. Cara Penggunaan


1) Hubungkan steker ke stopkontak 220V.
2) Masukkan tabung disolusi berisi larutan sesuai dengan yang tertera pada
monografi.
3) Pasangkan pengaduk disolusi pada alat.
4) Nyalakan alat dengan menekan tombol berwarna hitam.
5) Atur suhu hingga 300C ± 0,50C dengan menekan tombol-tombol pada alat.
6) Atur kecepatan putaran pengaduk dengan menekan tombol-tombol pada alat.
7) Masukkan tablet yang akan diuji ke dalam tabung.
8) Mulailah pengujian dengan menekan tombol berwarna hijau.
9) Setelah selesai pengujian, matikan alat dengan menekan kembali tombol
berwarna hijau.
10) Lepaskan steker alat dari stopkontak.
11) Lepaskan pengaduk dan keluarkan tablet dari alat, kemudian cuci hingga bersih.
12) Tutup alat dengan penutupnya.

12. Daftar Pustaka


Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai