Kepada
di-Tempat
Nama : Sukmawati
NIM : P.2019.02.027
sampel). Identitas dan informasi yang berkaitan dengan Bapak/Ibu dirahasiakan oleh
Hormat Saya
Sukmawati
Lampiran II :
OLEH : SUKMAWATI
NIM : P.2019.02.027
Tanggal : ...............................
LAMPIRAN III
A. Identitas Responden
1. Nomor Responden :
2. Inisial :
3. Jenis Kelamin :
4. Umur :
5. Pendidikan
B. Pengetahuan
N Pertanyaan B S
O
1 Status gizi yang baik pada balita adalah suatu keadaan
dimana nafsu makan balita kurang baik
2 Sebaiknya balita menimbang berat badan sekali dalam 2
bulan
3 Makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat
gizi
4 Menurut ibu balita yang mempunyai gizi yang baik
adalahBertambah usia, bertambah besar,pintar dan aktif
5 Tujuan pemenuhan zat gizi pada balita adalah membuat
anak balita pintar dan sehat
6 Pilhan menu makanan yang lebih bergizi untuk balita adalah
nasi putih ,jagung , tempe,gorengan
7 Tujuan tubuh balita memerlukan zat gizi adalah ntuk
melindungi tubuh agar tidak mudah sakit dan menggantikan
sel yang rusak
8 Penyakit kurang gizi pada balita sering terjadi Karena
makanan yang dikonsumsi gagal diserap oleh tubuh
9 Tujuan penimbangan berat badan secara teratur adalah
untuk sekedar mengetahui berat badan
10 Garam yang baik untuk dikonsumsi sehari-hari adalah
sebaiknya garam beryodium
11 Makanan yang mengandung komposisi gizi seimbang
adalah makanan pokok, sayur, susu, vitamin, minera
12 Tanda –tanda balita kurang gizi adalah rambut kusam
,tampak lemas, kurang aktif berat badan kurang
13 Pengolahan bahan makanan adalah dipotong-dikupas –
dicuci
14 Idealnya Ibu memberikan makanan pendamping ASI 2 kali
dalam sehari
15 MP-ASI sebaiknya diberikan kepada balita sejak bayi baru
lahir
a. Tujuan :
1. Tujuan umum : memberi pengetahuan tentang stunting pada anak dan cara
mencegahnya.
2. Tujuan khusus :
1) Menjelaskan tentang pengertian Stunting
2) Mengerti penyebab Stunting
3) Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
4) Mengerti pengaruh stunting pada anak
5) Mengerti pencegahan stunting pada anak
6) Mengerti penanggulangan stunting pada anak
3. Materi (terlampir)
4. Media leaflet
5. Metode
a) Simulasi
b) Tanya jawab
6. Kegiatan penyuluhan
No waktu Kegiatan penyuluhan Respon peserta
1 5menit 1.Pembukaan
08.00-08.05 - Salam Menjawab salam
7. Evaluasi
a) Menjelaskan tentang pengertian Stunting
b) Mengerti penyebab Stunting
c) Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
d) Mengerti pengaruh stunting pada anak
e) Mengerti pencegahan stunting pada anak
f) Mengerti penanggulangan stunting pada anak
STUNTING
1. Pengertian Stunting
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau
keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak–anak lain
yang mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat
sesuai usia anak. Stunting merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan
pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi
proses kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan sepanjang
siklus kehidupan. Pada masa ini merupakan proses terjadinya stunting pada anak
a. Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab tidak
janin. Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan janin mengalami
intrauterine growth retardation (IUGR), sehingga bayi akan lahir dengan kurang
kurangnya asupan makanan yang memadai dan penyakit infeksi yang berulang,
terjadinya stunted
c. banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih dilakukan oleh
bayinya.
d. Menurut UNICEF, penyebab utama gizi buruk dan stunting adalah kemiskinan.
e. Anak stunting juga dikaitkan dengan budaya dan pengetahuan masyarakat akan
gizi. Namun kedua faktor ini masih belum menjadi faktor penyebab utama
kemiskinan.
salah satu biang kerok munculnya anak stunting. Karena pola makan sering kali
rendah, padahal protein dan omega yang dikandung sangat bermanfaat bagi
a. Anak yang stunting, pada usia 8-10 tahun lebih terkekang/tertekan (lebih
performa yang buruk pada tes perhatian dan memori belajar, tetapi masih baik
decimal
Menurut laporan UNICEF (1998) beberapa fakta terkait stunting dan pengaruhnya
a. Anak-anak yang mengalami stunting lebih awal yaitu sebelum usia enam bulan,
akan mengalami stunting lebih berat menjelang usia dua tahun. Stunting yang
parah pada anak-anak akan terjadi deficit jangka panjang dalam perkembangan
fisik dan mental sehingga tidak mampu untuk belajar secara optimal di sekolah,
stunting cenderung lebih lama masuk sekolah dan lebih sering absen dari
sekolah dibandingkan anak-anak dengan status gizi baik. Hal ini memberikan
konsekuensi terhadap kesuksesan anak dalam kehidupannya dimasa yang akan
datang.
perkembangan intelektual. Penyebab dari stunting adalah bayi berat lahir rendah,
ASI yang tidak memadai, makanan tambahan yang tidak sesuai, diare berulang,
rekomendasi kadar gizi, berasal dari keluarga miskin dengan jumlah keluarga
c. Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunting dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang. Anak stunting pada usia
usia dini berlanjut pada masa remaja dan kemudian tumbuh menjadi wanita
dewasa yang stunting dan mempengaruhi secara langsung pada kesehatan dan
menghambat dalam proses pertumbuhan dan berisiko lebih besar meninggal saat
melahirkan.
6. Pencegahan
a. Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan pengawasan berat badan
sepanjang ibu masih mampu menghasilkan ASI, terutama pada usia dibawah
empat bulan
mengikutsertakan para anggota keluarga yang sudah cukup umur untuk bekerja
dengan diimbangi dengan penggunaan uang yang terarah dan efisien. Cara lain
kewirausahaan
masyarakaat, terutama para ibu mengenai pentingnya konsumsi zat besi yang
posyandu.
7. Penanggulangan
a. Periode yang paling kritis dalam penanggulangan stunting dimulai sejak janin
dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun yang disebut dengan periode
emas (seribu hari pertama kehidupan). Oleh karena itu perbaikan gizi
diprioritaskan pada usia seribu hari pertama kehidupan yaitu 270 hari selama
kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkannya.
b. Secara langsung masalah gizi disebabkan oleh rendahnya asupan gizi dan
masalah kesehatan. Selain itu asupan gizi dan masalah kesehatan merupakan
dua hal yang saling mempengaruhi. Adapun pengaruh tidak langsung adalah
ketersediaan makanan, pola asuh dan ketersediaan air minum (bersih), sanitasi
dan pelayanan kesehatan. Seluruh faktor penyebab ini dipengaruhi oleh beberapa
akar masalah yaitu kelembagaan, politik dan ideologi, kebijakan ekonomi, dan
dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara langsung (kegiatan spesifik) dan
oleh sektor kesehatan seperti PMT ibu hamil KEK, pemberian tablet tambah
nifas. Untuk bayi dan balita dimulai dengan inisiasi menyusu dini (IMD),ASI
Study (MGRS) Tahun 2005 yang kemudian menjadi dasar standar pertumbuhan
optimal maka seorang anak perlu mendapat asupan gizi yang baik dan diikuti
kehidupan, meliputi :
baik, sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah
b) Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet
selama kehamilan.
c) Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit
a) Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu bayi lahir
b) Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI
Eksklusif)
a) Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan Pendamping ASI
rumah tangga.
Dengan kata lain stunting dapat diketahui bila seorang balita sudah ditimbang
berat badannya dan diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan
standar, dan hasilnya berada dibawah normal. Jadi secara fisik balita akan lebih pendek
Lampiran IV :
Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan. Peneliti
uraikan penelitian terdahulu yang serupa tetapi memiliki perbedaan ang cukup jelas,
sebagai batasan agar tidak terjadi kesamaan dengan penelitian ini Perbedaan tersebut