Anda di halaman 1dari 4

Maulinda Rayhana Khusnawati_Kelompok III_07

Merit Sistem
1. Pengertian Merit Sistem
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar
dengan tanpa diskriminasi.
2. Konsep Merit Sistem
Pengertian merit system dapat didasarkan pada gabungan pendekatan analisa kosa
kata, teori motivasi dan modifikasi perilaku. Berdasarkan pendekatan analisa kosa kata
dan teori perubahan perilaku, merit system didefinisikan sebagai pengelolaan SDM yang
didasarkan pada prestasi (merit), yaitu segenap perilaku kerja pegawai dalam wujudnya
dikategorikan sebagai baik atau buruk, hal mana berpengaruh langsung pada naik atau
turunnya penghasilan dan/atau karir jabatan pegawai.
Konsep merit system mencerminkan bahwa faktor prestasi kerja merupakan pusat
dari sistem ini atau dengan kata lain fokus utama merit system adalah dalam rangka
perbaikan atau peningkatan prestasi kerja (Woodard, 2005). Jika prestasi kerja
tergolong baik maka pegawai (SDM) akan diberikan penghargaan atau reward berupa
kenaikan penghasilan dan/atau karir jabatan. Sedangkan jika prestasi kerja pegawai
(SDM) tergolong buruk maka akan menerima punishment berupa penurunan penghasilan
dan/atau karir.
Dengan reward atau punishment yang diterapkan dalam konsep merit system akan
membawa dampak yang positif bagi kinerja kerja SDM itu sendiri. Reward akan
memberikan reaksi pada SDM untuk mempertahankan dan bahkan lebih
meningkatkan prestasi kerja. Sebaliknya, punishment akan menimbulkan reaksi
untuk meninggalkan atau tidak mengulang sikap yang dapat membuat prestasi kerja
buruk. Oleh karena itu, konsep merit system membuat SDM akan terdorong untuk
berprestasi kerja tinggi sehingga akan berdampak langsung pada pencapaian
prestasi tinggi dari unit kerja SDM tersebut yang pada akhirnya institusi/organisasi
secara menyeluruh akan mencapai prestasi yang tinggi pula.
Maulinda Rayhana Khusnawati_Kelompok III_07

3. Manfaat Merit Sistem


Penerapan merit system memberikan manfaat dalam manajemen
institusi/organisasi, khususnya PNS, di antaranya ; pertama, merit system dapat
memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas, menurunkan biaya
produksi dan meningkatkan pendapatan. Kedua, merit system membutuhkan
pengawasan langsung khususnya bagi tingkatan tertentu untuk mempertahankan
kualitas yang diinginkan. Ketiga, merit system dapat mendorong pegawai untuk
mengurangi waktu yang hilang dan membuat penggunaan waktu serta peralatan
menjadi lebih efektif. Keempat, merit system dapat membantu dalam penentuan
biaya tenaga kerja yang lebih akurat, dan Kelima, merit system dapat memotivasi
pekerja untuk meningkatkan kinerja, karena pegawai percaya dan mengetahui bahwa
dengan kinerja yang tinggi akan memperoleh imbalan.
4. Spoil Sistem
Sistem merit merupakan lawan dari spoil system, yaitu sistem dimana
jabatan di pemerintahan diisi oleh teman-teman, keluarga, atau pendukung
partai yang berkuasa.
Maulinda Rayhana Khusnawati_Kelompok III_07

New Public Service


1. Pengertian New Public Service
“The New Public Service (NPS)” menjanjikan perubahan nyata kepada kondisi
birokrasi pemerintahan sebelumnya. Pelaksanaan konsep ini membutuhkan keberanian
dan kerelaan aparatur pemerintahan, karena mereka akan mengorbankan waktu, dan
tenaga untuk mempengaruhi semua sistem yang berlaku. Alternatif yang ditawarkan
konsep ini adalah pemerintah harus mendengar suara publik dalam pengelolaan
tata pemerintahan.
New Public Service setidaknya ingin mengembalikan posisi masyarakat
sebagai pihak yang perlu mendapat pelayanan publik dan tidak dikonotasikan
sebagai pelanggan. Bila masyarakat dikonotasikan pelanggan, maka akan terbentuk
model pelayanan yang memicu diskriminasi pelayanan dengan melakukan perbedaan
pelayanan melalui tingkatan ekonomi pelanggan. New Public Service memberikan
pengertian bahwa pemerintah bergerak bukan layaknya sebuah bisnis tetapi sebagai
sebuah demokrasi
2. Prinsip-prinsip New Public Service
Adapun prinsip-prinsip yang ditawarkan Denhart & Denhart (2003) adalah
sebagai berikut:
1. Melayani Warga Negara, bukan customer (Serve Citizens, Not Customer)
2. Mengutamakan Kepentingan Publik (Seeks the Public Interest).
3. Kewarganegaraan lebih berharga daripada Kewirausahaan (Value Citizenship over
Entrepreneurship).
4. Berpikir Strategis, Bertindak Demokratis (Think Strategically, Act Democratically).
5. Tahu kalau Akuntabilitas Bukan Hal Sederhana (Recognize that accountability is not
Simple).
6. Melayani Ketimbang Mengarahkan (Serve Rather than Steer).
7. Menghargai Manusia, Bukan Sekedar Produktivitas (Value People, Not Just
Productivity).
Maulinda Rayhana Khusnawati_Kelompok III_07

3. Implementasi New Public Service


Dengan kehadiran BPJS Kesehatan, masyarakat kurang mampu dapat mengakses
pelayanan kesehatan tanpa terkendala biaya. Hal ini sejalan dengan asas pelayanan publik
menurut Menpan Nomor 63 Tahun 2004 yaitu transparansi, akuntabilitas, partisipatif,
kondisional, kesamaan hak, keseimbangan antara hak dan kewajiban (Ratminto dan Atik
Septi Winarsih 2010: 19 - 20). Dengan demikian, penyelenggara layanan kesehatan harus
transparan dalam melayani publik dan ada kesamaan hak dalam mengakses pelayanan
publik. Masyarakat kurang mampu setidaknya dapat mengakses pelayanan kesehatan
dengan mudah melalui program BPJS Kesehatan.
Agar pelayanan publik di bidang kesehatan juga dapat dilakukan lebih optimal,
maka redesain pelayanan BPJS Kesehatan dapat dilakukan dengan penyederhanaan
prosedur. Pelayanan akan semakin berkualitas bila penyedia layanan menyediakan
ruang feedback untuk masyarakat melalui Indeks Kepuasan Masayarakat (IKM)
yang dapat dijadikan evaluasi dan perbaikan bagi penyedia layanan publik. Dengan
adanya asas dan prinsip-prinsip dalam pelayanan publik serta redesain dalam pelayanan
publik melalui BPJS Kesehatan, maka pada akhirnya kesejahteraan masyarakat secara
umum dapat tercapai

Sumber :

NEW PUBLIC SERVICE PADA PELAYANAN KESEHATAN Kajian Pelayanan Kesehatan melalui BPJS
Kesehatan Rumsari Hadi Sumarto Dosen ASMI DESANTA Yogyakarta

Makalah paradigm New Public Service Institusi STIAMI 2018

Jurnal Merit Sistem dalam Manajemen PSN oleh Arief Daryanto Vol 1 No 2 2007

Anda mungkin juga menyukai