PENDAHULUAN
1
2
Perawatan utama yang dapat dilakukan Pada pasien Post Sectio Caesarea
adalah balance cairan dan pemenuhan kebutuhan dasar. Balance cairan
harus selalu dimonitor karena pada pasien Post Sectio Caesarea banyak
kehilangan cairan darah sehingga intake dan outputnya diharapkan tetap
seimbang untuk menghindari dehidrasi dan mengurangi resiko terjadinya
infeksi pada pasien (Maria, 2015).
Pada ibu post sectio caesarea sangat dianjurkan untuk melakukan bladder
training dan kegel exercise untuk membantu mempercepat pemulihan
kandung kemih dan pembedahan (Rizki, 2013).
Kegel exercise merupakan latihan otot kadung kemih yang saat ini marak
dikembangkan sebagai salah satu intervensi dalam mengatasi masalah-
masalah yang berkaitan dengan kandung kemih. Kegel exercise adalah
latihan otot kandung kemih dengan cara mengencangkan dan
merelaksasikan otot sehingga otot kandung kemih menjadi kuat. (Stang,
2012). Tujuan mendasar dilakukannya kegel exercise adalah untuk
meningkatkan kekuatan otot dasar panggul, selain latihan faktor lain yang
mempengaruhi kekuatan otot adalah hubungan cross sectional otot,
hubungan antara panjang dan tegangan otot pada waktu kontraksi,
5
rekruitmen motor unit, tipe kontaksi otot, jenis serabut otot, ketersediaan
energi dalam aliran darah serta kecepatan kontaksi dan motivasi pasien
dalam melakukan latihan. (Lestari, 2011)
Kondisi yang sering terjadi apabila bladder training dan kegel exercise
tidak segera dilakukan pada ibu post sectio caesarea adalah resiko infeksi,
trauma uretra, dan menurunnya rangsangan berkemih. Menurunnya
rangsangan berkemih dalam waktu lama dapat mengakibatkan kandung
kemih tidak meregang dan berkontraksi secara teratur dan kehilangan
tonusnya. Apabila hal ini terjadi dan kateter dilepas, maka otot detrusor
mungkin tidak dapat berkontraksi dan pasien tidak dapat mengontrol
pengeluaran urinnya (Smelzter & Bare, 2013). Tindakan bladder training
dan kegel exercise menjadi suatu tindakan yang penting karena apabila
terjadi distensi berlebih pada kandung kemih dalam jangka waktu lama,
dinding kandung kemih dapat mengalami kerusakan lebih lanjut (atoni).
Dengan mengosongkan kandung kemih secara adekuat, tonus kandung
kemih biasanya akan pulih kembali dalam lima sampai tujuh hari setelah
bayi lahir. (Bobak, 2012).
Bladder training dan kegel exercise merupakan faktor yang utama dalam
mempercepat pemulihan dan dapat mencegah komplikasi pasca bedah
sectio caesarea. Banyak keuntungan yang bisa diraih dari latihan bladder
training periode dini pasca bedah. Bladder training dan kegel exercise
sangat penting dalam percepatan hari rawat dan mengurangi resiko karena
tirah baring lama seperti terjadinya dekubitus, kekakuan atau penegangan
otot – otot di seluruh tubuh dan sirkulasi darah dan pernafasan terganggu,
juga adanya gangguan peristaltik maupun berkemih. Mengkombinasikan
bladder training dan kegel exercise, sangat efektif untuk mencegah
inkontinensia urine (Carpenito, 2013).
6
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di RSUD Ratu
Zalecha Martapura pada tanggal 26 Mei 2021 peneliti mendapatkan
informasi dari sepuluh orang ibu yang bersalin dengan sectio caesarea
mengatakan bahwa belum pernah dilakukan bladder training dan kegel
exercise pasca sectio caesarea.
Caesarea
Dalam
Berkemih Di
Rsud Kajen
Kabupaten
Pekalongan
4 Yani 2018 Pengaruh true Hasil penelitian menunjukkan penurunan
Erniyawa Kegel exsperimen inkontinensia urin. Peningkatan fungsi ereksi,
ti Exercise dan kualitas hidup. Ujistatistik
Terhadap MANOVAmemperoleh hasil p=0,000 pada
Inkontinensia inkontinensia urin, p=0,009 pada disfungsi
Urin, ereksi, dan p=0.024 pada kualitas hidup.
Disfungsi Inkontinensia urin pada kelompok perlakuan
Ereksi, Dan menunjukkan perbaikan pada keluarnya urin
Kualitas pada saat menggunakan kamar mandi, batuk
Hidup Pada atau bersin, dan tidak perlu lari ke kamar mandi
Klien Post karena dorongan untuk BAK
TURP Di RS
Muhammadiy
ah Lamongan
5 Sriboonr 2011 Effectiveness quasy The weights of pad were decreased by 2.6 + 0.8,
eung of Pelvic Floor experiment 2.3 + 1.3, and 3.1 + 1.3 grams for group 1, 2, and
Muscle 3, respectively. There was no statistical
Training in significant difference among the three groups.
Incontinent The pelvic floor muscle strength was increased
Women at by 18.4 + 2.7, 13.9 + 2.9, and 17.3 + 3.0 cmH2
Maharaj O for group 1, 2, and 3, respectively, with
Nakorn statistical significant difference among groups (p
Chiang Mai < 0.00). The increased muscle strength in group
Hospital: A 2 was significant less than the other two groups
Randomized (p < 0.00). Treatment Satisfaction showed the
Controlled leakage was improved with non-significant
Trial difference between groups (p > 0.05). No
complications were seen in any of the groups
6 Wahyu 2011 The Influence quasy The mean volume of the residual urine in the
Hidayati of Bladder experiment treatment group was less (M= 54,00 ml; SD=
Training 144,22 ml) if compared with the residual urine
Initiation on volume in the control group (M= 101,71 ml;
Residual SD=42,55 ml). The mean differences of bladder
Urine in the training both in the treatment and the control
Stroke groups which was analyzed with t-test
Patients with independent, there wes no differences between
Urine Catheter residual urine volume in both groups (p= 0,84).
Perbedaan Penelitian
Variabel dependen dan independen, waktu dan tempat penelitian serta metode penelitian. Dimana penelitian
variabel pada penelitian ini adalah efektifitas Bladder Training dan Kegel Exercise dengan fungsi eliminasi
pasca kateterisasi pada pasien post operasi sectio caesarea. Serta penelitian ini dilakukan pada tahun 2021, dan
dilakukan di RSUD Ratu Zalecha Martapura
11