0 i
MODUL PEMBELAJARAN HIDROLIK DENGAN
FLUID SIM 5.0
/IQIRXIVMER4IRHMHMOERHER/IFYHE]EER
(MVIOXSVEX.IRHIVEP4IRHMHMOER(EWEVHER1IRIRKEL
(MVIOXSVEX4IQFMREER7IOSPEL1IRIRKEL/INYVYER
8ELYR
8MQ4IR]YWYR
RhshLMaulidatul
Siti ` t khc` Gnkhr `Holisah,
g+RS ' RL ST JR St m` r G`Tunas
(SMKS q` o` mO` sh(
Harapan Pati)
LMira
hq` Q`Ratnawati
sm` v ` sh+R-Oc (SMK ' RL JNegeri
Mdf dqh10 Batam)
A` s` l (
LMadya
` cx` Cdj ` @oq
Deka hkx` +RS ' RL
Apriliya, STJR L t g` lMuhammadiyah
(SMKS l ` chx` g 2 R` l ` qh3
mc` (
Samarinda)
Verga
Udq f ` O`Pandrianti
mc` qh̀ msh' RL(SMK J MdfNegeri
dqh0 Bhl1 `Cimahi)
gh(
Laily
K` hkx XtYunica
mhb` @qhAriyanti
x` msh' RL (SMK Negeri
J Mdf dqh6 Rdl 7 ` qSemarang)
` mf (
Subur,
Rt S.Pd.,
at q+R-Oc+ M.Pd.T
L -Oc-S ' RL J(SMK Negeri
Mdf dqh0 O` qh̀1l Pariaman)
` m(
LMuhammad
t g` l l ` c @keAli hE` tFauzy
yx ' RL (SMKS
JR L t g`Muhammadiyah
l l ` chx` g 0 Jns` Sdf1 Kota
` k( Tegal)
Djoko Setyono (SMK Negeri
Cinj n Rdsxnmn ' RL J Mdf dqh0 I dm` mf ` m( 1 Jenangan)
Syiar
Rxh̀ qM`Nathiq,
sghp+R-Oc S.Pd' RL (SMK Negeri
J Mdf dqh0 Qdm1 f ` Rengasdengklok)
r cdmf j knj (
Kasiyanto,
J` S.Pd.,
r hx` msn+R-Oc-+ L SMT ' RL (SMK Negeri
J Mdf dqh0 Fk̀ f 1` g(
Glagah)
Retno Kusmiawati, S.Pd (SMK Negeri
Qdsmn Jt r l h̀ v ` sh+R-Oc ' RL J Mdf dqh0 A` khj o` o` m(
1 Balikpapan)
Aris Nuryanto, S.Pd (SMKS Al Bahri)
@qhr Mt qx` msn+R-Oc ' RL JR @kA` gqh(
Mochamad Tapsir (SMK Negeri 1 Cirebon)
L nbg- S` or hq' RL J Mdf dqh0 Bhqdanm(
Muhtadin (SMKS Ma`arif 1 Kebumen)
L t gs` chm' RL JR L ` _` qhe 0 Jdat l dm(
Mustamin (SMK Negeri 2 Palopo)
L t r s` l hm' RL J Mdf dqh1 O` knon(
)HMXSV
-QEQ*EXGLYVS^^M
4MTMR([M2YKVELIRM7)
8VM,EV]ERM74H
(IWEMRHER8EXE0IXEO
/EVMR*EM^EL8EYVMWX]7(W
Karin Tauristy S.Ds dan %VM
Ari
ISBN 978-602-60729-4-8
9 786026 072948
4IRIVFMX
(MVIOXSVEX4IQFMREER7IOSPEL1IRIRKEL/INYVYER
Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Gedung E, Lantai 13
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Buku teks Hidrolik ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan
pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan berdasarkan pendekatan model pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model
pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains.
Penyajian buku teks untuk Mata Pelajaran Hidrolik ini disusun dengan tujuan agar
supaya peserta didik dapat melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan
materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para
ilmuwan dalam melakukan eksperimen ilmiah (penerapan scientifik), dengan demikian
peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep,
dan paradigma baru secara mandiri.
PenyusunIndustri
Tim Otomasi
1. Deskripsi ................................................................................................ 15
4. Rangkuman............................................................................................ 27
5. Tugas .................................................................................................... 28
3. Rangkuman............................................................................................ 70
4. Tugas .................................................................................................... 72
4. Latihan .................................................................................................. 98
BAB 3 : EVALUASI .......................................................................................................... 104
CAE Robotik
Pneumetik Teknik
Teknologi
Pengendali
Mekanik dan Hidrolik
Daya
Teknik Teknik
Simulasi
Mikroprosessor Elektronika
Digital
Pressure control valve : Katup yang mengatur tekanan dalam rangkaian dengan
mengembalikan semua atau sebagaian oli ketangki, apabila
tekanan terpenuhi.
Sistem hidrolik : Teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk
melakukan suatu gerakan lurus atau berputar.
Buku pelajaran Pneumatik dan Hidrolik kelas XI semester 1 ini membahas Sistem
Hidrolik yang terdiri dari 3 bab:
1. Dasar – dasar Hidrolik
Buku pelajaran ini tidak hanya berisi teori tentang Hidrolik saja tetapi dilengkapi
juga dengan petunjuk pelaksanaan praktek. Selain itu terdapat juga soal-soal tes
formatif untuk mengukur ketercapaian siswa.
B. PRASYARAT
Pelajaran pneumatik dan hidrolik kelas X semester 1 merupakan pelajaran yang
tergabung dalam pelajaran C3 pada paket keahlian Teknik Mekatronika. Pelajaran
ini diberikan bersamaan dengan pelajaran Mekanika & Elemen Mesin, Teknologi
Mekanik dan Teknik Kontrol. Untuk mempelajari ini pelajaran pendukungnya adalah
pelajaran C1 yaitu Fisika dan Gambar Teknik, dan pelajaran C2 yaitu Teknik Listrik
dan Teknik Elektronika.
Setiap kegiatan belajar berisi informasi teori, tugas dan tes formatif. Tugas-
tugas merupakan kegiatan praktek. Informasi pelaksanaan praktek dapat dibaca
di lembar kerja peserta didik. Tes formatik berisi pertanyaan-pertanyaan baik teori
maupun hasil praktek. Mulailah mempelajari teori terlebih dahulu kemudian
lakukan kegiatan praktikum. Belajarlah secara urut dari kegiatan 1 sampai
kegiatan 3. Setiap tugas lakukan secara berkelompok, bagilah tugas dengan
teman kelompokmu. Setelah selesai mengerjakan tugas buat laporan dan
presentasikan ke teman-teman kelompok lain. Setiap melakukan kegiatan praktek
ikuti petunjuk operasionalnya.
D. TUJUAN AKHIR
Setelah selesai mengikuti pelajaran ini siswa dapat:
1. Memahami konsep dasar hidrostatik dan hukum pascal yang berkaitan dengan
fluida bertekanan.
2. Memahami karakteristik fluida dalam sistem hidrolik sesuai standar ANSI
3. Mengenal macam-macam komponen hidrolik dan cara kerjanya.
4. Mendesain rangkaian sistem hidrolik sesuai perintah kerja
5. Menyiapkan komponen hidrolik sesuai kebutuhan dan rencana kerja
6. Merangkai rangkaian Full Hidrolik pada papan peraga.
7. Merangkai rangkaian Elektro Hidrolik pada papan peraga.
4.5 Menunjukkan
komponen- komponen pada
rangkaian sirkuit hidrolik dengan
melihat simbol- simbol hidrolik.
4.6 Menggunakan dan membaca
gambar rangkaian sirkuit sistem
hidrolik.
b. Bertekanan tinggi
a. Reservoir
b. Actuator
c. Pipa saluran
d. Unit pengatur
e. Unit tenaga
4. Pemasangan flow control diantara pompa dan katup pengarah adalah…
a. Meter in
b. Meter out
c. Direction control
e. Blead on
a. Tahan panas
c. Mencegah karat
e. Viskositas stabil
a. Newton
b. Pascal
c. Boyle
d. Archimedes
e. Ohm
a. Pemeriksaan pipa/selang
b. Pemeriksaan belt
c. Penggantian oli
d. Pemeriksaan torak
b. Pembuka pintu
c. Mesin press
d. Pengecatan
e. Dongkrak
a. Turbin
b. Mesin diesel
c. Mesin bensin
d. Motor listrik
e. Penggerak mekanik
b. Motor rusak
c. Kabel putus
e. Belt putus
1. Deskripsi
Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli,
untuk melakukan suatu gerakan lurus atau berputar. Sistem ini bekerja berdasarkan
prinsip Pascal, yaitu jika suatu zat cair dikenakan tekanan, tekanan itu akan
merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya.
Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair
yang dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu sistem tertentu.
Sumber tenaga sistem hidrolik berasal dari Pompa hidrolik.
2. Tujuan Pembelajaran
3. Materi Pembelajaran
Apakah yang dimaksud dengan tekanan pada sistem hidrolik ? Berapakan nilai
beban yang dapat diangkat dengan gaya 500N ?
Jika piston A sebagai sumber tenaga bergerak 0.5m. Berapa jaraknya piston B
sebagai beban bergerak ?
Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli,
untuk melakukan suatu gerakan lurus atau berputar. Sistem ini bekerja
berdasarkan prinsip Pascal, yaitu jika suatu zat cair dikenakan tekanan, tekanan
itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang
kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah menggunakan fluida kerja
berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan
suatu sistem tertentu. Sumber tenaga sistem hidrolik berasal dari Pompa hidrolik.
Pompa ini berfungsi untuk mentransfer energi mekanik menjadi energi hidrolik
yang bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki hidrolik dan mendorongnya
kedalam sistem hidrolik dalam bentuk aliran (flow). Aliran ini yang dimanfaatkan
dengan cara merubahnya menjadi tekanan. Tekanan dihasilkan dengan cara
menghambat aliran oli dalam sistem hidrolik. Hambatan ini dapat disebabkan
oleh orifice, silinder, motor hidrolik, dan aktuator. Pompa yang biasa digunakan
ada dua macam yaitu positif dan non positif displacement pump. Ada dua macam
peralatan yang biasanya digunakan dalam merubah energi hidrolik menjadi energi
mekanik yaitu motor hidrolik dan aktuator. Motor hidrolik mentransfer energi
hidrolik menjadi energi mekanik dengan cara memanfaatkan aliran oli dalam
1) Tekanan Hidrostatika
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas. Jika gaya sebesar
F bekerja secara merata dan tegak lurus pada suatu permukaan yang
luasnya A, maka tekanan P pada permukaan itu dirumuskan sebagai :
Keterangan : P 2
= tekanan (N/m atau Pa)
A 2
= luas permukaan (m )
2
Ph = tekanan hidrostatika (N/m atau Pa)
2
g = percepatan gravitasi (m/s )
3
= massa jenis (kg/m )
2
A = luas penampang (m )
2) Hukum pascal
Jika suatu fluida diberi tekan sebesar P, maka setiap bagian dari fluida dan
dinding bejana mengalami tekanan sebesar P. Jadi, hukum pascal dapat
dinyatakan sebagai berikut, “Tekanan yang diadakan dari luar kepada fluida yang
ada di dalam ruangan tertutup akan diteruskan oleh fluida tersebut ke segala arah
dengan sama rata.
Contoh alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum pascal adalah dongkrak
hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik pengangkut mobil, alat pengepres hidrolik,
dan rem hidrolik pada motor atau mobil.
Daya tahan lebih lama, karena media oli digunakan sebagai media
pelumasan
Properti cairan hidrolik adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh cairan hidrolik,
karena sifat-sifat tersebut cairan hidrolik dapat melaksanakan tugas atau
fungsinya. Secara umum fungsi atau tugas cairan hidrolik adalah:
Transfer Tenaga.
Untuk menjalankan fungsi ini dengan sempurna, cairan hidrolik harus tidak
berubah volumenya walau diberi tekanan yang tinggi.
Cooling, yaitu mendinginkan komponen yang berputar atau bergesekan.
Sealing/Mencegah kerusakan unit
Untuk menjalankan fungsi ini, oli dapat membawa partikel kecil yang aus
karena gesekan melalui aliran dari tanki reservoir dan difilter pada unit Tanki
penyedia.
B. Karakteristik Cairan dalam Sistem Hidrolik
H = Oli hidrolik
• Air Glycol, terdiri dari 35% - 40% air, glycol dan oli air yang
dilarutkan, juga disertakan bahan tambah untuk
mencegah busa.
(a) Simpanlah cairan hidrolik (drum) pada tempat yang kering , dingin
dan terlindung (dari hujan, panas dan angin).
(b) Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar bersih
untuk menambah atau mengganti cairan hidrolik ke dalam sistem.
Gunakan juga peralatan yang bersih untuk memasukkannya.
(e) Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki yang rapat
yang digunakan untuk pengisian cairan hidrolik.
baik.
(h) Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu
pasang pendingin (cooling) atau bila terjad, periksalah penyebab
terjadinya gangguan, atau pasang un-loading pump atau excessive
resistance.
(j) Bila akan mengganti cairan hidrolik (apa lagi bila cairan hidrolik yang
berbeda), pastikan bahwa komponen dan seal-sealnya cocok dengan
cairan yang baru. Demikian pula seluruh sistem harus dibilas
(flushed) secara baik dan benar-benar bersih.
(a) Kotoran (dirt), yang berasal dari partikel karat atau aus dari
sistem hidroliknya sendiri, menyebabkan abrasi pada komponen
metal.
(b) Air (water), akan menurunkan kualitas cairan hidrolik dan
(d) Semua peralatan dan perlengkapan dalam kondisi kerja yang baik
(g) Ada lokasi khusus atau telah ditunjuk sebagai tempat mengganti
komponen
(h) Minyak/oli dalam sistem diganti bertahap
3. Minyak hidrolik yang berada di dalam Pressure Control Valve dapat diatur
secara manual oleh sebuah Hand Control Valve (No.6) ini,
berfungsi mengatur dengan tangan terhadap posisi hidrolik silinder maju
dan mundur, apabila sistem otomatis maju mundur tidak bisa bekerja lagi
atau rusak.
5. Silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu di depan dan satu
di belakang. Tekanan minyak yang masuk ke jalur depan, sumbu silinder
hidroliknya mundur, dan yang masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya
maju.
6. Minyak hidrolik dapat disirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa
hidrolik ke dalam tangki hidrolik, didinginkan melalui sebuah Intergral Oil
8. Ketinggian level dan suhu minyak hidrolik didalam tangki dapat dilihat
pada Fluid Level Gauge (No.15).
10. Untuk menstabilkan tekanan kerja agar tetap apabila elektro motor
berhenti, harus pula dipasang akumulator (integral oil cooler No.17
ditiadakan).
(catatan: tanpa akumulator sistem hidrolik diatas, tekanan kerja juga stabil
dan konstan karena pompa hidrolik tetap bekerja).
11. (Point 9 dan 10 diatas) Dengan menggunakan pressure switch dan
akumulator dalam sistem hidrolik ini agar elektrik motor dan pompa
hidrolik dapat berhenti sejenak (5-30 detik) sangatlah tidak efesien
karena biaya perawatannya mahal dan tidak memperoleh hasil yang
setimpal.
4. Rangkuman
5. Tugas
Amatilah rangkaian hidrolik, diskusikan dengan teman dalam kelompok
mengenai:
6. Tes Formatif
I. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat !
b. Bertekanan tinggi
b. Actuator
c. Pipa saluran
d. Unit pengatur
e. Unit tenaga
a. Meter in
b. Meter out
c. Direction control
d. Blead off
e. Blead on
a. Tahan panas
c. Mencegah karat
e. Viskositas stabil
b. Pascal
c. Boyle
d. Archimedes
e. Ohm
a. Pemeriksaan pipa/selang
b. Pemeriksaan belt
d. Pemeriksaan torak
b. Pembuka pintu
c. Mesin press
d. Pengecatan
e. Dongkrak
a. Turbin
b. Mesin diesel
c. Mesin bensin
d. Motor listrik
e. Penggerak mekanik
b. Motor rusak
c. Kabel putus
e. Belt putus
11) Peralatan yang berfungsi untuk menempatkan fluida gas dari tekanan statis
a. Blower
b. Pompa
c. Kipas
d. Diesel
e. Kompresor
a. Berkarat
b. Berdebu
c. Mengkilap
a. Tenaga hidrolik
c. Menyaring kotoran
a. Menyaring kotoran
a. Pompa radial
b. Pompa piston
c. Pompa sudu
d. Pompa sentrifugal
e. Pompa aksial
17) Kemampuan cairan hidrolik untuk memisahkan air dari cairan hidrolik
dikenal dengan…
a. De-mulsibility
b. Viskositas
c. Uncompressible
d. Foaming
e. Korosif
18) Kata hirolik berasal dari kata hydro dan aulus, hydro yang berarti…
a. Tanah
b. Pelumas
c. Api
d. Udara
e. Air
b. Pengujian reservoir
a. 60 kg/cm2
b. 63 kg/cm2
c. 70 kg/cm2
d. 72 kg/cm2
e. 75 kg/cm2
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
1. Tujuan Pembelajaran
2. Materi Pembelajaran
Dalam sebuah sistem hidrolik, terjadi perubahan tenaga dari tenaga hidrolis
menjadi tenaga mekanis.Sebelum dirubah menjadi tenaga mekanis, besarnya
aliran, arah aliran dan besarnya tekanan di dalam sistem hidrolis harus diatur agar
didapatkan tenaga mekanis yang terkontrol arah gerakannya, kecepatan geraknya
ataupun besar tenaganya.
Tanki hidrolik ada yang berfungsi sebagai tempat kedudukan control valve
antara lain bulldozer dan Dozer Shovel. Pada Wheel Loader, Motor Grader dan
Hidrolik Excavator, Control Valve terletak di luar tanki hidrolik. Komponen Utama
Tanki Hidrolik adalah Filter Oli.
2) Filter Hidrolik
b) Filter paper type air breather (yang letaknya pada mulut pengisian,
alat ini juga berfungsi sebagai deep stick). Air breather berfungsi
untuk menyaring partikel halus dari luar dan melindungi komponen-
komponen sistem hidrolik.
Segala macam oli yang menjadi fluida kerja pada sebuah sistem permesinan
akan selalu terkontaminasi kotoran padat atau dalam Bahasa Inggris biasa
disebut dirt, dan pada bahasa sehari-hari kita biasa sebut dengan gram. Sistem
pelumas dan sistem hidrolik menjadi dua contoh sistem yang paling sering kita
jumpai. Oli sebagai fluida kerja pada kedua sistem tersebut selalu mengandung
kotoran padat yang dapat menyebabkan kerusakan terhadap komponen-
komponen sistem tersebut.
Ada tiga tipe kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh kontaminasi padatan.
Pertama adalah kerusakan catastrophic atau kerusakan yang sangat parah.
Kerusakan ini diakibatkan oleh adanya material logam yang ukurannya besar yang
masuk ke dalam aliran oli sehingga langsung dapat menghantam pompa ataupun
bagian yang lain dan mengakibatkan kerusakan parah. Kerusakan kedua terjadi
secara terputus-putus atau kadang muncul kadang hilang, seperti pada saat ada
material padat yang mengganggu aliran oli di sisi check valve. Kerusakan ketiga
terjadi secara perlahan, yakni ketika material padat berukuran kecil yang ikut
mengalir bersama fluida menggerus (abrasi) setiap permukaan logam yang ia
lewati. Kontaminasi padatan pada oli dapat berasal dari hal-hal berikut ini:
Berdasarkan point terakhir di atas, ada beberapa teknik yang dapat digunakan
untuk meminimalisir masuknya kotoran padat yang berasal dari udara bebas:
a) Metode Purging. Metode ini tidak membiarkan udara bebas masuk
ke dalam tanki oli dengan cara mengisi bagian tanki yang kosong
dengan bahan lain seperti gas nitrogen atau instrument air (udara
yang sudah bebas dari kotoran padat dan uap air).
b) Metode Isolasi. Menggunakan isolasi atau sistem seal yang tepat
pada bagian-bagian dari sistem pelumas ataupun hidrolis yang
berpotensi masuknya udara ke dalam sistem.
c) Breather pada tangki oli perlu dipastikan pula terpasang filter untuk
mencegah kotoran masuk ke dalam tangki.
Di sistem oli sendiri wajib digunakan filter oli yang berfungsi untuk
menangkap kotoran-kotoran padat yang sudah tercampur di dalam oli. Secara
berkala filter tersebut harus dilepas dan dibersihkan untuk dapat dipergunakan
kembali atau juga diganti dengan filter baru.
Jenis filter ini menggunakan sebuah element yang dapat dilepas dari rumah
filter. Rumah filter terkoneksi dengan sistem oli, sedangkan
element filter lebih mudah dilepas dari rumahnya untuk diganti atau
dibersihkan.
Filter ini berbahan dasar bubur kayu yang dicampur dengan fiber. Tipe ini
memiliki clearence yang tidak konsisten serta mudah sekali rusak, namun memiliki
kelebihan dapat menyerap kandungan air di dalam oli.
c) Filter Sintetik.
Tipe ini dapat digunakan untuk menggabungkan dua kelebihan yang ada pada
tipe selulosa dan sintetik, untuk mendapatkan hasil filtrasi yang lebih optimal.
e) Magnetic Filter.
Cara kerja filter tipe ini cukup sederhana, oli dialirkan melalui filter yang telah
dilengkapi dengan magnet di tengahnya. Kotoran- kotoran logam yang dapat
ditarik oleh magnet akan mengumpul di area permukaan magnet. Pada interval
waktu tertentu permukaan magnet tersebut perlu untuk dibersihkan.
f) Centrifugal Filter.
Filter ini menggunakan prinsip gaya sentrifugal untuk memisahkan oli dengan
kotoran padat di dalamnya. Oli kotor masuk ke sisi tengah filter melalui pipa kecil
berputar yang diujungnya terdapat lubang nozzle. Oli tersemprot ke dinding filter
yang berputar, akibat
Pompa Hidrolik (Hidrolik Pump) sebagai pemindah oli dari tangki ke dalam
sistem. Dan bersama komponen lain menimbulkan hidrolik pressure (tenaga
hidrolik).
Pompa hidrolik berfungsi merubah energi mekanik berupa rotasi motor atau
mesin lainnya menjadi bentuk energi fluida/aliran pada tekanan tertentu untuk
mensuplay fluida sistem hidrolik. Pompa ini digerakkan oleh motor listrik atau
sebuah mesin yang dihubungkan dengan sebuah sistem kopling. Sistem kopling
yang digunakan dapat berupa belt, roda gigi, atau juga sistem flexible
elastomeric.Umumnya pompa hidrolik bekerja pada tekanan maksimal 40MPa (40
Bar).
Pompa ini beroperasi dengan dua roda gigi yang bergerak satu sama lain dan
berputar untuk mengalirkan cairan hidrolik dari daerah hisap ke daerah
pembuangan. Bagian pompa ini terdiri dari eksternal dan internal gigi pompa;
jenis internal yang umumnya memiliki denyut debit lebih kecil dan tingkat
kebisingan lebih rendah dari pada eksternal. Pompa gigi relatif tahan terhadap
kontaminasi cairan. Pompa gear beroperasi pada tekanan 20 sampai 25 Mpa.
Pompa jenis gear ini adalah jenis pompa yang paling umum digunakan.
Struktur
Kemampuan
Rendah Sedang Tinggi
Hisap
Tinggi
Sedang (5 Rendah (maks. 25
Tekanan Kerja - axial = 45
s/d 40 MPa) MPa)
Mpa
- Radial = 70
Pemindahan
Mudah Sedang Sulit
Komponen
Pompa Hidrolik menghisap oli dari tanki kemudian mensupply sistem. Aliran yang
dihasilkan oleh positif displacement pump tersebut dinaikkan tekanannya, diatur jumlah
alirannya dan diatur arah alirannya untuk mengoperasikan perlengkapan kerja unit.
Pengaturan ini semua yang melaksanakan adalah control valve ( katup pengontrol ).
Pressure control valve adalah katup yang mengatur tekanan dalam rangkaian
Prinsip kerja katup ini adalah membuang fluida hidrolik ke tangki penyimpan
fluida, apabila tekanan fluida lebih tinggi dari pada nilai yang ditentukan. Pada
posisi normal katup dalam keadaan tertutup. Jika tekanan pada P tercapai,
maka saluran P terbuka dan oli akan keluar melalui saluran T. Ketika tekanan
turun dibawah level pengaturan, katup akan tertutup akan kembali karena
terdorong pegas. Arah arus ditandai dengan tanda anak panah. Katup ini
biasanya digunakan untuk safety tekanan lebih saat aktuator berhenti bekerja.
Selenoid Operated
Katup ini berfungsi untuk mengontrol urutan kerja silinder atau alat lain
berdasarkan tekanan tertentu sesuai kebutuhan sistem. Sequence valve
dipasang pada saluran masuk atau keluar silinder.
Gambar 18. Contoh penggunaan Sequence Valve untuk geakan berurutan dua buah Silinder
Prinsip kerja komonen Counter balancing yaitu jika tekanan yang masuk
melalui line control ( X ) melebihi settingan Counter balancing tersebut maka fluida
akan mengalir dari line P menuju line
A. Jika Tekanan turun di bawah settingan, maka aliran fluida akan di-Cut
OFF/Putus
Flow control valve adalah katup yang berfungsi mengatur jumlah aliran oli
yang akan masuk ke actuator. Katup-katup yang dikategorikan ke dalam katup
pengontrol aliran antara lain :
(1) Throttle valve
Prinsip Kerja Check Valve yaitu jika tekanan masukan (A) lebih besar
dari keluaran (B), maka oli akan mengalir. Jida kondisi sebaliknya terjadi, oli
tidak akan mengalir.
One way flow control valve merupakan gabungan kerja Thortle Valve dan
check Valve yang terhubung secara paralel. Aliran masuk melalui A maka
akan terhambat oleh thortel valve. Dan jika aliran masuk melalui B, maka
akan bebas mengalir. Komponen ini biasanya digunakan untuk pengaturan
kecepatan gerakan aktuator pada satu arah gerakan. Disisi lain gerak
berlawanannya akan bebas bergerak.
Gambar 27. Simbol dan Komponen One Way Flow Control valve
Shuttle valve berfungsi untuk menyalurkan aliran fluida dari salah satu
sumber masukan yang bertekanan lebih dari 0. Prinsip kerja Shuttle Valve
Ada tiga jenis directional control valve, sesuai arah alirannya antara lain :
1) Manual operated
2) Mechanical operated
4) Electric operated
5) Tabel Jenis directional control valve, sesuai Sesuai arah aliran dan
pengoperasian :
4/2-way Single
solenoid valve, Spring
return
4/2-way double
solenoid valve,
detenting
Double acting cylinder dengan rod pada salah satu sisi. Piston terdiri
dari solenoid yang dapat digunakan dengan mengoperasikan saklar
proksimiti.
Pengertian Sensor
berasal dari rangsangan lingkungan sekitar (sensor pasif). Berikut ini adalah
jenis dan macam-macam sensor yang biasa digunakan dalam sistem hidrolik :
( 1) Sensor Magnet
Sensor ini juga disebut relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh
medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran.
Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya
medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk
kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.
Proximity Mendeteksi
sensor, benda yang
capacitive memiliki medan
kapasitive
seperti bahan
plastic atau
kaca
Proximity Mendeteksi
sensor, Optical benda yang
memantulkan
cahara infra red
( 4) Photo Sensor
Mendeteksi besar
Pressure Sensor tekanan yang
mengalir
( 6) Reed Switch
( 7) Limit Switch
Limit switch adalah salah satu jenis sensor yang ada di dunia industri
yang berfungsi untuk mendeteksi gerakan dari bagian mesin yang bergerak
seperti cylinder dan lain-lain, pada saat tuas atau bisa juga disebut cam
mengenai atau menekan bagian kepala dari limit switch maka sensor ini
langsung bekerja sehingga kontak-kontak yang ada pada bagian dalamnya
akan ikut bekerja pula, pada saat sensor bekerja bisa langsung
dihubungkan keperangkat atau komponen lain seperti solenoid valve atau
lampu indikator. Ada berbagai tipe dan ukuran pada sensor ini namun
secara prinsip kerja adalah sama persis.
Bagian kepala dari limit switch ini bisa ditekan kekiri dan kekanan
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah
suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik
ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya Power Supply atau Catu daya ini
a) DC Power Supply
b) AC Power Supply
2) Hose- Hose
a. Dalam sebuah sistem hidrolik, terjadi perubahan tenaga dari tenaga hidrolis
menjadi tenaga mekanis.Sebelum dirubah menjadi tenaga mekanis, besarnya
aliran, arah aliran dan besarnya tekanan di dalam sistem hidrolis harus diatur
agar didapatkan tenaga mekanis yang terkontrol arah gerakannya, kecepatan
geraknya ataupun besar tenaganya.
( 1 0) Soal Formatif
1. Komponen sistem hidrolik yang berfungsi untuk mengatur batas tekanan kerja
sesuai dengan kebutuhan kerja, adalah…
a. Direction valve
b. Throttle valve
P
c. Check valve
d. Relief valve
a. Check valve
A B
b. Pilot operated check valve
d. Pressure valve
e. Cooling valve
3. Katup yang berfungsi mengontrol aliran agar berjalan ke satu arah saja adalah…
a. Check valve
e. Cooling valve
b. Unit pengatur
c. Pipa saluran
d. Actuator
e. Reservoir
6. Komponen sistem hidrolik yang berfungsi untuk jumlah aliran fluida tanpa
mengurangi besar tekanan kerja, adalah…
a. Direction valve
b. Throttle valve
c. Check valve
d. Relief valve
b. Mingguan
c. Bulanan
d. Tahunan
e. Prakiraan
a. Air filter
b. Air receiver
c. Air transformer
d. Drain cock
e. Check valve
10. Peralatan / komponen kompresor yang digunakan untuk membuang cairan yang
berada di dalam air receiver adalah…
a. Air filter
b. Air receiver
c. Air transformer
d. Drain cock
e. Check valve
11. Komponen kompresor yang menjalankan motor agar mati/hidup secara otomatis
berdasarkan tekanan pada kompresor adalah…
a. Savety valve
c. Check valve
d. Air receiver
e. Air transformer
12. Katup dua lubang dan dua posisi dengan pilot pressure (bola katup) yang
dilengkapi dengan pegas tekan yang dapat disetel (dengan simbol seperti
gambar dibawah ini) adalah…
a. Direction valve
P
b. Throttle valve
c. Check valve
T
d. Relief valve Y
13. Komponen sistem hidrolik yang berfungsi untuk mengatur batas tekanan kerja
sesuai dengan kebutuhan kerja, adalah…
a. Direction valve
c. Check valve
d. Relief valve
14. Dalam sistem hidrolik yang bertugas sebagai pemindah oli dari tangki ke sistem
dan sebagai pengubah energi mekanis menjadi energi hidrolik adalah…
a. Tangki hidrolik
b. Pompa hidrolik
c. Motor hidrolik
d. Actuator
e. Akumulator
b. Lack of maintenance
d. Running maintenance
e. Routine maintenance
( 1 1) Lembar Kerja
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca simbol-simbol komponen hidrolik yang terdapat pada suatu
rangkaian hidrolik
• Menggambar rangkaian sistem hidrolik
3. Materi Pembelajaran
Unit berikutnya adalah unit kontrol. Unit ini biasanya dikendalikan dengan
menggunakan Katup pengarah. Katup-Katup pengarah ini akan mengaturarah
aliran tekanan hidrolis didalam sistem. Posisi-posisi Katup pengarah antara
lain:
1. Posisi Netral: posisi dimana cairan hidrolis dikembalikan langsung ke
tangki tanpa dialirkan terlebih dahulu ke aktuator. Pada posisi
iniwalaupun tekanan hidrolis tinggi namun aktuator tidak bereaksi sama
sekali.
Gambar 48.
Gaya Output (F) dan kecepatan piston silinder double action tidak sama
saat gerakan maju dan mundur. Selama gerakan maju, aliran fluida memasuki
area melingkar seluruh piston (tabung silinder). Namun saat gerakan mundur,
aliran fluida memasuki akhir batang piston melalui daerah annular dan lebih
kecil antara batang dan lubang silinder (AP - AR), di mana daerah AP = piston,
dan AR = daerah batang. Saat AP = lebih besar dari (AP - AR), kecepatan
retraksi lebih besar dari kecepatan ekstensi karena tingkat aliran pompa
konstan.
Gambar 49.
Gambar 50.
Pada rangkaian ini, pressure relief (reducing Valve) yang dioperasikan katup
digunakan untuk mencegah silinder pecah karena beban lebih atau kegagalan
pompa. Katup juga memberikan peroteksi jika operator secara tidak sengaja
menekan tombol katup kontrol arah 4/2 saat pompa tidak beroperasi. Pada
rangkaian ini, katup kontrol arah 4/2 ditempatkan di lokasi yang jauh dari mesin.
Katup 3/2 bisa dioperasikan dengan solenoid /relay.
8. Rangkaian Auto-Reset
6. Rangkaian OR-Logic
Step 1 : Piston rod Silinder 1A maju. Benda kerja didorong keluar dari
magazine.
ke penampungan.
Silinder 2A mundur.
• Latihan 1
Rahang dari skrap press atau sekrap tekan digerakan oleh double acting
silinder hidrolik. Silinder diperlukan untuk maju lebih cepat pada awal
menekan, ketika gaya tekan yang dibutuhkan masih rendah, dibanding pada
akhirnya, pada saat kekuatan tekan pada saat diperlukan.
Pada bab ini diuraikan latihan yang melatih siswa/siswi dalam tiga ranah
kemampuan, yaitu kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif. Berikut uraian soal
dari ketiga ranah tersebut:
A. Kognitif skill
• Sikap kerja
• Ketelitian
• K3
Pada kesempatan ini, penulis mohon saran dan kritik yang memotivasi penyusun
untuk lebih menyempurnakan modul ini diwaktu yang akan datang.
https://usahamandiribersamaku.files.wordpress.com/2015/07/3-sistem-hidrolikrusman- n.pdf
http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/72/jbptppolban-gdl-nofialazha-3586-3-bab2--1.pdf
www.yuken-usa.com/pdf/special/basic_hidraulic_and_components_(pub_es-100-2)-.pdf
http://stay-learning.blogspot.de/2014/05/pengertian-pressure-gauge-pressure.html?m=1
http://teknikelektronika.com/pengertian-power-supply-jenis-catu-daya/
http://kelistrikan-iptek.blogspot.de/2012/02/sensor-sistem-otomasi-ataupun-
kontroler.html?m=1