Anda di halaman 1dari 19

"funlanpmt,gw thhlil

?eil,mfilfut, Jh,t il, 3h * 7W"


I
trlqJoued nBlB Euertuad lnp q1rurr uzr uduel undude eruc ueEuap uep
{euaq urBlsp Iq sgq BfJs{ )pfu?qradwau Suerepq
'Euepun-Suuprn punpuqrp qdrc >1eg
l
3ro'eresunurddl'm,ulr.
allsqelA
uoyr.rBuE@urosunurTlrJlrlpl're'urasun@udd1
B.,tuU Euc.reg sullsrolluq
(ruaaf) lurlureJts"trAl uslpqs8ued uup uerlrlauad u8equral
llqrsued
dy' IAI'soS.S'qe,tsuulpry
pduleg uruseg
: {u1e'I etBI rrup
ls'trAtr''r-I'u-rusn11 11urBX'W'H
('pusrusny e{,(,,t\
atrq
Int ''IJpBI\ pgug €u1
tr^trtr tr
6qurny guaq
''flS
Iru.lus{I.rO
Is',ltr '"{Ilsilt Fpqv 'H 'ro
IAU{ ''pre11 UuBJU IIUES
.r(
6'oroluu,ftaoq'rq
trqtr11
trAltr{ ''trsuu,irng'rg
941''repueunntr Iy .qI .rO
: IEIAAIAEU
InrBurv
Jpe,{;rdng
: rollpa
,l
i
. l7g7 t4uaao1t1 97 'auong
."ea& rylqr Trop uoloofute1 ga1op1,u uo1n[uo1aylag rourrfuryuta4..
t ,irry-}EEYI{qS I rtOz xvawsr $IsIu'IvNotsvN )rvNrrEls
0M(Irsoud
rmrc
SEMINAR NrLSfXf{L IGETIE.{FTil{ ]MT ML{ssET ]{i I -
" Pe mba ngunat
WJltn l&t.ei:lqmodm /ffi ftssf Ttzr+lztt
Saq.5-tirudwJ*J-

DAFTAR.ISI

Halaman

KATA PENGANTAR........... ii
DAFTAR rsr............ iii
BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
o Sistem Penilaian Pejabat Struktural Dengan Metode Analitycal Hierarchy
Proces (AHP) - Maria Adelvin Londa & Kristina Sara .-.......
o Model Electronic Customer Relationship Management (E-CRM) Menggunakan
Adaptasi Bahasa Lokal Pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Banten -
Vidila Rosalina, Mulyanah, Abdul Malik & Erma Perwitasari................
o Sistem Absensi Siswa Menggunakan Barcode Di SMK Ikhlas Jau'ilan
Najmuddin & Mohamad Hilman 15
o Sistem Informasi Geografis Pemetaan Madrasah Pada Kementrian Agama Di
Kabupaten Pandeglang Berbasis Web - Ayw Mira Yunita & \urvaman................. 20
. Perangkat Lunak Berbasis Website Untuk Membantu Pemilihan Jurusan Di
SMK Negeri 10 Pandeglang - \usi\awati................ 26
. Digital Game Learning Based Story Telling Model Untuk Pembelajaran Sejarah
- Ahmad Dedi Jubaedi 33
e Healthcare Facility Area Mapping (HEFAM) Sebagai Media Informasi Letak
Dan Fasilitas Kesehatan - Akip Suhendar & Sarifuh.. 42
o Diagnosa Hama Dan Penyakit Tanaman Padi Menggunakan Metode Bayes -
Andi Riswansyah, Sumiati, Harsiti & Eva Safaah....... 47
Desain Aplikasi Pembelajaran Bahasa Jawa Banten Pada Perangkat Mobile
Berbasis Android Menggunakan Teknologi Web Service - Haris Triono Sigit &
Sulistiyono 59
Implementasi Linear Regresi untuk Prediksi curah Hujan Bulanan - Tb. Ai
Munandar & Sumiati ...........:...... 63
Pengenalan Jenis Sayuran Dalam Bahasa Inggris Berbasis Android
Menggunakan Metode Audiolingual - Yani sugiyani, siswanto & Ika Apriska ... 67
Prediksi Peringkat Ke Lulusan Mahasisrva unfuk Menentukan Strategi
Pemasaran Kampus Menggunakan Pohon Keputusan - Achmad
Fahrudin,Langgeng Listiyoko,Panji Sun'a & ^Lli f,Iaksum 77
nrm
IEITW
SEMINAR NASION-AL
"i*or"srrr"

BIDANG SOSIAL POLITIK & Htr-KUll


Analisis Penggunaan Celebritl- Brd,fiffifi hs Em Ceiet'nt1' Brand
Ambasador Nugitu Slayina flrm J[fu!ftfuGlF5}51r - Tr," Sursanto &
M Sahyaka Dirga HarahaP ----- 'J 82

Kebijakan Peningkatan Kontn-bosi SEh. [ihdi


'-@r Perekgnomian
88
Di Provinsi Banten - oki ok,dr.limdE&dffifrr*ffiffi---
o Mencermati Perubahan Budaya OtUU&rfl fum mm Rsud Di
94
Lingkungan Pemda DKI Jakilta -I*tIrnd-*
o Analisis Kebijakan Politik Huhm Ftlrlil* frn{mqern Asffis Peoingkatan
Pembangunan Ekonomi Tatnrn 2ot0 - IffirfiHi&frfu
99

Efektivitas Sistem Pengadaan Bil.mgl|fllsoanilfr[* [}e6il Bidang Bina


Marga Dinas PekerjaariUmrrm Kota Sq-;hOqum**
108

Ketua Adat S eb agai nerrryp-ffihd Ile4eeft -'. " " " " "
Altor Komrmikasi .. "" "-
115

Implementasi Kebijakan Undmg-Uodrg DS"-T Bfl i[fu'


1[n:- Tentang
Penanggulangan Bencana : Kajim T€fudry F"um T@ry Darurat
121

Penguatan Partisipasi Masyarakat Dalm nrErlq [hnFmL smm1 Ciry Di


125
Kota Bandung- ieni Fauzi Ramdani & IEb'r-Ilotffii
Kualitas Pelayanan Call Center Bpjs Kes,fu C*!E
mrffiIErW DEgl Srkap
130
Pasien - Gessa Pribudi, Strw'andi &rll,alrtigr & f6ufSr'fifrmini*

BIDANG TEKNIK & SAINS


o T€md mffi,fCInessxt Kitosan-
Sintesis Dan Karakterisasi Morfologi Dan
Zeolit Alam Bayah - Arifina Feiriasart neqs fms& ^ery*unm' Fl:-r'ni. -Lrif
135
Rohman & Fitrilia Sih'ianti
. perbandingan Analisis Gugus AtaL-tik Pada Pslm, no'mrympmina Dengan
Metode Gravimetri Dan Fourier Transform h[;r Rsff {fTlR"r - -hma 'arlofu
&
139
Hendro Heniomo.
Musculoskeletal Symptom Survey -tnoog Cm*roirnm, \\ trrkers In
147
Indonesian: A case-Study In construction Proi$ - ryffir.f.usmnr;ry
Optimalisasi Sistem Persediaan Bahan Baku }[gln Pcrslirate Dengan
tvtetode Lot Sizing - Angger Karuniav'an. Supfidi ll GnE Jfurm:r'':nn
151

Analisis Pengendalian Kualitas cetakan Pactagiry DE!E!8 \taode Failure


Mode And Eifect Analysis (FMEA) - Mochamad Aoffix d -$W;1{&fi
158

Hazatd
Analisis Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Mengssakm \te'tode
Identification fusk Assessment And Risk Control {tIIk'tRCl - Farr' Ramadhan t64

tv
Seminar Nasional Riset Terapan 2017 | SENASSET 2017 ISBN: 978-602-73672-1-0
Serang, 25 November 2017

Kebijakan Peningkatan Kontribusi Ekonomi Kreatif Bagi Perekonomian


di Provinsi Banten
Oki Oktaviana1), Devi Triady Bachruddin2)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten
Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)
Jl. Syeh Nawawi Al Bantani, Palima Serang – Banten
E-mail: oktavianaoki@gmail.com1), dvon.triady@yahoo.com2)

ABSTRAK
Ekonomi kreatif turut memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan ekonomi baik regional maupun
nasional. Dalam upaya pengembangannya masih banyak ditemukan permasalahan seperti faktor permodalan,
sumber daya manusia, hak cipta, maupun pemasaran yang menyebabkan pengembangan sektor industri kreatif
di Indonesia belum berjalan optimal. Kondisi permasalahan serupa juga dialami dalam pengembangan ekonomi
kreatif di Provinsi Banten. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas upaya peningkatan peran sektor ekonomi
kreatif dalam perekonomian di Provinsi Banten melalui dukungan kebijakan daerah. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif kualitatif berdasarkan data sekunder serta studi literatur yang berkaitan dengan
permasalahan dan upaya pembangunan sektor ekonomi kreatif. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan
bahwa kontribusi nilai ekspor sektor ekonomi kreatif di Provinsi Banten masih mengandalkan subsektor fashion
(pakaian serta sepatu dan peralatan kaki lainnya) yang cenderung bersifat industri konvensional; letak
geografis Provinsi Banten yang berbatasan langsung dengan Jakarta sebagai pusat pemerintahan, serta
beragamnya objek wisata yang dimiliki merupakan peluang untuk terus mengembangkan sektor ekonomi kreatif
melalui kolaborasi quadruple helix; diperlukan regulasi yang berisi grand design pengembangan ekonomi
kreatif yang dapat mewadahi berbagai kepentingan; faktor kelemahan sumber daya manusia pelaku ekonomi
kreatif dalam melakukan inovasi, dapat diatasi dengan kehadiran perguruan tinggi atau pun lembaga litbang di
wilayah Provinsi Banten untuk menghasilkan paket teknologi atau pun ide-ide inovatif dalam peningkatan nilai
tambah barang dan jasa sehingga sesuai dengan keinginan pasar

Kata Kunci: Ekonomi Kreatif, Provinsi Banten, Quadruple Helix

ABSTRACT
The creative economy contributes positively to the economic development both regionally and nationally. In the
development effort, there are still many problems such as capital, human resources, copyright, and marketing
that cause the development of creative industry sector in Indonesia has not run optimally. Similar problems are
also experienced in the development of creative economy in Banten Province. This study aims to review efforts to
increase the role of the creative economy sector in the economy in Banten Province through local policy
support. The method used is descriptive qualitative method based on secondary data and literature study related
to problems and effort of development of creative economy sector. The conclusion of this research shows that the
contribution of export value of creative economy sector in Banten Province still rely on fashion sub-sector
(clothing and shoes and other foot equipment) that tend to be conventional industry; the geographical position of
Banten Province which borders directly with Jakarta as the center of government, as well as the diversity of
tourist attraction owned is an opportunity to continue to develop the creative economy sector through quadruple
helix collaboration; a regulation that contains a grand design of creative economic development that can
accommodate various interests; the weakness factor of human resource of creative economy actors in innovation
can be overcome by the presence of universities or R & D institutions in the region of Banten province to
produce technological packages or innovative ideas in increasing the added value of goods and services so that
in accordance with market demand

Kata Kunci: Creative Economy, Banten Province, Quadruple Helix

1. PENDAHULUAN bentuk akhir produk ekonomi kreatif. Dalam draft


Perkembangan teknologi tidak lepas dari upaya Undang-Undang Ekonomi Kreatif (Prolegnas, 2017)
untuk pemenuhan kebutuhan manusia akan barang disebutkan bahwa ekonomi kreatif adalah
dan jasa. Tuntutan kebutuhan ekonomi ini telah perwujudan nilai tambah dari suatu ide atau gagasan
melahirkan kreatifitas ide atau gagasan dalam yang mengandung keorisinalan, lahir dari kreativitas

88
Seminar Nasional Riset Terapan 2017 | SENASSET 2017 ISBN: 978-602-73672-1-0
Serang, 25 November 2017

intelektual manusia, berbasis ilmu pengetahuan, Provinsi Banten masih didominasi komoditas sepatu
keterampilan, serta warisan budaya dan teknologi dan peralatan kaki lainnya (Eksport Impor Provinsi
merupakan kekayaan intelektual. Latuconsina (2010) Banten 2016). Selain itu, data berita resmi statistik
menyatakan bahwa sumberdaya manusia (SDM) yang di rilis oleh BPS provinsi Banten menunjukan
kreatif adalah syarat untuk mengisi peranan dalam bahwa pada Februari 2017 tingkat pengangguran
industri kreatif. Secara umum, industri kreatif terbuka Provinsi Banten yang mencapai 7,75%
maupun ekonomi kreatif mengandung pengertian (lebih tinggi dari angka nasional 5,33%)
sebagai aktifitas berbasis kreatifitas yang menunjukan bahwa peran sektor ekonomi kreatif
berpengaruh terhadap perekonomian atau belum optimal dalam mengatasi permasalahan
kesejahteraan masyarakat (Antariksa, 2013). pengangguran. Untuk itu penelitian ini bertujuan
Pendapat tentang pentingnya ekonomi kreatif untuk meneliti kontribusi sektor ekonomi kreatif
juga banyak ditemukan dalam beberapa tulisan. dalam perkekonomian provinsi Banten serta upaya
Larassaty (2016) menyebutkan bahwa ekonomi peningkatan peran tersebut melalui dukungan
kreatif memiliki peran yang sangat penting dalam kebijakan daerah. Penelitian ini menggunakan
meningkatkan perekonomian, kesejahteraan metode deskriptif kualitatif berdasarkan data
masyarakat, membuka lapangan pekerjaan baru dan sekunder serta studi literatur yang berkaitan dengan
mengurangi pengangguran di kabupaten Pasuruan permasalahan dan upaya pembangunan sektor
Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus ekonomi kreatif.
mengembangkan industri kreatif meskipun
kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik 2. PEMBAHASAN
Regional Bruto (PDRB) belum optimal (Dinas 2.1 Kinerja Sektor Ekonomi Kreatif
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Merujuk pada sejarah lahirnya sektor Ekonomi
Tengah, 2014). Manfaat ekonomi kreatif semakin Kreatif di negara Inggris pada dekade 80-an,
dirasakan sebagai alternatif solusi permasalahan tumbuhnya sektor ini merupakan jawaban atas
perekonomian (Saksono, 2011). Ekonomi kreatif persoalan tingginya tingkat pengangguran,
perlu dikembangkan karena memiliki beberapa berkurangnya aktivitas industri serta adanya
alasan yakni selain memberikan kontribusi ekonomi penurunan sumbangsih dana pemerintah bagi dunia
yang signifikan seperti peningkatan lapangan seni dan budaya (Antariksa, 2013). Ekonomi kreatif
pekerjaan, peningkatan ekspor, dan sumbangannya yang dikemas dan dikembangkan menjadi bentuk
terhadap produk domestik bruto juga dapat Industri Kreatif tidak saja berhasil mengatasi
membangun citra dan identitas bangsa yang bisa kebutuhan yang persyaratkan industri konvensional
dibanggakan menjadi ikon budaya, mencakup (manufaktur) seperti ketersediaan lahan dan
warisan budaya, dan nilai lokal (Tedjakusuma dan kebutuhan sumber daya alam sebagai bahan baku,
Nagel, 2017). ataupun dampak pencemaran yang ditimbulkannya,
Meskipun telah diyakini ekonomi kreatif mampu industri ini dirasakan telah mampu mengatasi
memberikan kontribusi dalam pembangunan persoalan pengangguran. Bahkan lebih jauh, industri
ekonomi, akan tetapi pengembangan industri kreatif kreatif telah mampu menghasilkan produk barang
masih banyak permasalahan terutama sumber daya dan jasa yang memiliki nilai jual lebih sehingga
manusia, sehingga berdampak pada lemahnya keberadaannya tidak lagi bergantung pada
keunggulan bersaing dan kinerja (Mulyana Sutapa, pendanaan pemerintah.
2014). Departemen Perdagangan Republik Indonesia Keberhasilan pembangunan sektor ekonomi
(2008) menjelaskan bahwa kuantitas dan kualitas kreatif di beberapa negara telah mengilhami
sumber daya insani sebagai pelaku dalam industri pemerintah Indonesia untuk turut
kreatif merupakan permasalahan utama dalam mengembangkannya. Paradigma pembangunan yang
Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009- tidak lagi mengandalkan ketersediaan sumber daya
2015. Ginting (2017) mengungkapkan bahwa faktor alam yang melimpah menjadikan pembangunan
keuangan dan permodalan, sumber daya manusia, sektor ekonomi kreatif merupakan salah satu strategi
hak cipta, dan pemasaran merupakan kendala pencapaian tujuan bernegara sebagaimana
pengembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat. diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang
Permasalahan ini nampaknya menjadi salah satu Dasar 1945. Meski masih terbilang baru, namun
alasan penyebab belum optimalnya pengembangan keseriusan pemerintah untuk mengoptimalkan
sektor industri kreatif di Indonesia. keberadaan sektor ini cukup terlihat. Jika
Permasalahan pembangunan ekonomi kreatif di sebelumnya urusan ekonomi kreatif dikelola oleh
tingkat nasional nampaknya juga terjadi di Provinsi Kementerian Pariwisata (saat itu bernama
Banten. Meski secara nasional menempati peringkat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif),
ketiga nasional dalam hal kontribusi eksport produk seiring dengan keluarnya Peraturan Presiden
industri kreatif, namun jika dilihat lebih mendalam Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang
nampaknya kontribusi ini belum secara utuh Badan Ekonomi Kreatif urusan ekonomi kreatif
mencerminkan produk kreatif yang sesungguhnya. dikelola oleh lembaga Badan Ekonomi Kreatif
Kontribusi produk eksport industri kreatif dari (Bekraf) yang bertanggungjawab langsung kepada
89
Seminar Nasional Riset Terapan 2017 | SENASSET 2017 ISBN: 978-602-73672-1-0
Serang, 25 November 2017

presiden. Meskipun kebijakan ini kemudian direvisi Sumbangsih sektor ekonomi dalam
melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 perekonomian nasional maupun regional memang
yang menyebutkan Badan Ekonomi Kreatif adalah telah dirasakan. Menurut data BPS, pada tahun 2015
lembaga pemerintah non kementerian yang berada di Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 784,82
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden triliun. Angka ini menunjukan bahwa sektor ini telah
melalui menteri yang membidangi urusan memberikan sumbangsih sebesar 7,38% dari total
pemerintahan di bidang pariwisata. Indonesia PDB (atas dasar harga berlaku) Indonesia yang
merupakan satu-satunya negara di dunia yang mencapai Rp11.540,8 triliun Miliar pada tahun
memiliki insitusi pemerintahan di tingkat pusat 2015. (Bekraf dan BPS, 2017). Sumbangsih terbesar
dengan nomenklatur “ekonomi kreatif” (Antariksa, dihasilkan dari subsektor kuliner yang mencapai
2013). 41,69%. Secara lengkap disajikan pada tabel berikut
ini:

Tabel 1. Kinerja Ekonomi Kreatif


Aspek Tahun 2014 Tahun 2015 Keterangan
PDB 784,82 triliun 852,24 Triliun Sub sektor kuliner berkontribusi 41,69%
Nilai Eksport US$ 18,2 miliar US$ 19,4 Milliar Pertumbuhan 6,60%
Penyerapan tenaga kerja 15.167.573 15.959.590 orang 13,89% total penduduk bekerja
Sumber: Bekraf dan BPS, 2017

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa 2.2 Upaya Kebijakan Pembangunan Ekonomi
sektor ekonomi kreatif selain memberikan Kreatif di Banten.
sumbangsih langsung dalam Produk Domestik Bruto Melihat hasil survey Ekonomi Kreatif yang
juga memiliki peranan dalam hal penyerapan tenaga dilakukan oleh Bekraf dan BPS tahun 2017,
kerja. Tahun 2015 sektor ekonomi kreatif telah produksi sektor ekonomi kreatif provinsi Banten
menyerap tenaga kerja sebesar 15.959.590 dari total termasuk dalam sepuluh provinsi dengan eksport
penduduk bekerja sebanyak 114.819.199 orang. sektor ekonomi kreatif paling tinggi. Dalam
Jumlah ini menunjukan bahwa kontribusi sektor dokumen tersebut disebutkan bahwa nilai eksport
ekonomi kreatif dalam hal penyerapan tenaga kerja produk ekonomi kreatif provinsi Banten menempati
mencapai 13,89% dari total angkatan kerja di posisi tiga besar nasional dengan total US$ 3,003
Indonesia. Dengan demikian terjadi peningkatan miliar atau mencapai 15,66% dari total eksport
dibanding data tahun 2014 dengan penyerapan produk ekonomi kreatif nasional. Nilai produksi
tenaga 15.167.573 orang dari total penduduk bekerja sektor ekonomi kreatif provinsi Banten hanya kalah
114.628.026 orang (13,23%). Kinerja sektor dari provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Secara
ekonomi kreatif di Indonesia juga dapat dilihat dari lengkap disajikan pada tabel berikut:
nilai eksport subsektor ini yang mencapai US$ 19,4
Milliar di tahun 2015. Jumlah ini mengalami Tabel 2. Persentase dan Nilai Eksport Sektor
peningkatan sebesar 6,60% dibandingkan tahun Ekonomi Kreatif Berdasarkan Provinsi
2014 yang hanya mencapai US$18,2 miliar. Meski
demikian jika dilihat lebih mendalam, sumbangsih Nilai eksport Persentase
Provinsi
sub sektor fashion ternyata sangat dominan dan ( miliar US $) (%)
mencapai 56% dari seluruh sumbangsih subsektor Sumatera Utara 0,054 0,28
lainya. Kondisi ini tentu menjadi tantangan bagi
seluruh pihak untuk terus memberikan dorongan Riau 0,087 0,45
agar sumbangsih sub sektor lainnya lebih memiliki Kepulauan Riau 0,366 1,89
peran. Sebagaimana dijelaskan pada bagian awal Banten 3,003 15,66
tulisan ini, esensi dari ekonomi kreatif adalah
meminimalisir kebutuhan akan lahan dan sumber DKI Jakarta 2,013 10,5
daya bahan baku serta degradasi lingkungan karena Jawa Barat 6,499 33,56
pencemaran yang mungkin ditimbulkan akibat
Jawa Tengah 2,714 14,02
aktivitas industri konvensional. Industri sub sektor
fashion yang di dalamnya termasuk komoditas Yogyakarta 0,243 1,26
sepatu dan peralatan kaki lainnya cenderung masuk Jawa Timur 4,037 20,85
dalam kategori konvensional yang sebelum ekonomi
Bali 0,256 1,32
kreatif digaungkan pun industri ini sudah banyak
Sumber: Bekraf dan BPS, 2017 diolah
berdiri.
Meski secara produksi dan persentase kinerja
sektor ekonomi kreatif cukup bagus, namun sama

90
Seminar Nasional Riset Terapan 2017 | SENASSET 2017 ISBN: 978-602-73672-1-0
Serang, 25 November 2017

halnya dengan kondisi di level nasional, nampaknya menyebutkan bahwa eksport sepatu dan peralatan
kontribusi sub sektor ekonomi kreatif yang menjadi lainnya memegang kontribusi paling besar terhadap
primadona eksport dari wilayah Provinsi Banten seluruh komoditas eksport yang berasal dari Provinsi
masih menggantungkan pada sub sektor fashion Banten. Jika ditarik kebelakang, hal ini sebetulnya
yang terdiri dari komoditas pakaian serta sepatu dan tidak jauh berbeda dengan masa sebelum industri
peralatan kaki lainnya (golongan barang utama kreatif digaungkan dan dianggap sebagai salah satu
menurut SITC 2 digit). Kondisi ini terlihat dari data sektor penting dalam perekonomian. Secara lebih
eksport import Provinsi Banten tahun 2016 yang lengkap disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. Eksport non migas 10 golongan barang utama menurut SITC 2 digit tahun 2015 dan 2016
Nilai FOB (juta US$) % Peran
% Perubahan
No Golongan Barang (SITC) thd total
2015 2016 2016 thd 2015
2016
1 Sepatu dan peralatan kaki lainnya (85) 2.490,17 2.516,24 1,05 27,09
2 Kimia organik (51) 464,66 682,96 46,98 7,35
3 Mesin listrik dan alat-alatnya (77) 568,79 585,07 2,86 6,30
4 Besi dan Baja (67) 552,52 578,70 4,74 6,23
5 Pakaian (84) 539,12 517,00 -4,10 5,57
6 Bahan Plastik (57) 443,57 493,89 11,34 5,32
7 Benang tenun, kain tekstil dan hasil-hasilnya (65) 510,77 481,59 -5,71 5,18
8 Barang barang karet (62) 405,14 430,11 6,16 4,63
9 Logam tidak mengandung besi (68) 585,01 420,27 -28,26 4,52
10 Kertas, kertas karton dan olahannya (64) 376,07 280,64 -25,38 3,02
Total 10 golongan Barang 6.935,81 6.986,46 0,73 75,21
Lainnya 2.091,29 2.303,01 10,12 24,79
Total eksport 9.027,10 9.289,47 2,91 100,00
Sumber: Ekspor dan Impor Provinsi Banten, BPS Provinsi Banten 2017

Melihat peran ekonomi kreatif dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif diluar sub
pembangunan ekonomi suatu wilayah memang tidak sektor fashion. Beragamnya objek wisata harus
dapat hanya berlandaskan pada kontribusi sektor diikuti dengan promosi dalam bentuk
tersebut dalam peningkatan nilai ekspor. Banyak penyelenggaraan event-event wisata sehingga
produk sub sektor ekonomi kreatif berupa produk mampu menarik wisatawan domestik maupun
barang dan jasa yang dikonsumsi dalam lingkup mancanegara untuk berkunjung. Keunggulan
domestik namun memiliki peran penting dalam komparatif Provinsi Banten yang berbatasan
penyerapan tenaga kerja. Dalam Blue Print langsung dengan ibu kota jakarta merupakan
pengembangan ekonomi kreatif yang diterbitkan peluang bagi penyelenggaraan wisata MICE
oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
(tahun 2008), yang diperkuat dengan Inpres nomor 6 Berbagai jenis produk ekonomi kreatif yang
tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi dipamerkan dan dijual mengiringi kegiatan MICE
Kreatif, terdapat empat belas sub sektor ekonomi tentu dapat mendorong tumbuhnya pelaku kreatif
yang dapat dikembangkan yakni periklanan, sehingga dapat mampu mendukung ekonomi
arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, regional dan nasional. Para wisatawan MICE pada
desain, fashion (mode), film, video, dan fotografi, umumnya mempunyai lama tinggal lebih panjang,
permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, karena mengikuti kegiatan pre and post tour dengan
penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan berbagai program seperti ladies and children
piranti lunak, radio dan televisi, serta riset dan program sehingga secara keseluruhan pengeluaran
pengembangan. Subsektor ekonomi kreatif ini wisatawan tersebut lebih besar (Warta Eksport,
mengalami perubahan menjadi 16 sub sektor seiring 2011). Kegiatan MICE yang selama ini banyak
dengan keluarnya Perpres nomor 72 tahun 2015 dilangsungkan di wilayah Kota Tangerang ataupun
yaitu: aplikasi dan game developer, arsitektur dan Tangerang Selatan harus dapat dimanfaatkan pelaku
desain interior, desain komunikasi visual, desain ekonomi kreatif di wilayah lainnya di Provinsi
produk, fashion, film, animasi dan video, fotografi, Banten sebagai ajang promosi dan dagang.
kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni Keunggulan lainnya yang dimiliki Provinsi
pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio. Banten adalah banyaknya kaum intelektual yang
Letak geografis provinsi Banten yang berbatasan berasal dari perguruan tinggi baik negeri atau pun
langsung dengan Jakarta sebagai pusat swasta serta lembaga penelitian dan pengembangan
pemerintahan, serta beragamnya objek wisata yang yang ada di kawasan Puspiptek Serpong yang tentu
dimiliki merupakan peluang untuk terus saja dituntut untuk melahirkan ide-ide inovatif untuk
91
Seminar Nasional Riset Terapan 2017 | SENASSET 2017 ISBN: 978-602-73672-1-0
Serang, 25 November 2017

memberikan nilai tambah atas produk barang dan urusan. Sebagai contoh sub sektor pertunjukan
jasa keenambelas subsektor ekonomi kreatif diatas. budaya di bawah kewenangan Dinas Pariwisata,
Diperlukan kolaborasi quadruple helix (intelektual, namun tidak demikian halnya dengan
government, bisnis dan civil society) sehingga pengembangan UMKM berbasis kriya yang bisa
peluang tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjadi kewenangan Dinas Koperasi. Demikian
menggerakan perekonomian melalui maksimalisasi pula dengan pengembangan IKM yang bergerak
gagasan dan ide-ide kreatif dan meminimalisir dibidang fashion yang menjadi kewenangan Dinas
ketergantungan akan bahan baku sumber daya alam. Perindustrian dan Perdagangan. Diperlukan regulasi
Jika di level nasional terdapat lembaga sekelas yang berisi grand design pengembangan ekonomi
badan (Bekraf) yang secara khusus mengurusi sektor kreatif yang dapat mewadahi berbagai kepentingan
ini, tidak demikian halnya dengan pemerintah sehingga dapat menghilangkan egosektoral. Selain
daerah. Disinilah peran penting regulasi daerah itu kehadiran regulasi ini diharapkan dapat
untuk menciptakan iklim kondusif untuk memunculkan persamaan persepsi masing-masing
menciptakan kolaborasi keempat subsistem stakeholder untuk perwujudan visi pengembangan
quadruple helix tersebut. Meski tidak disajikan ekonomi kreatif.
dalam bentuk hadirnya lembaga struktural khusus Peran perguruan tinggi atau pun lembaga litbang
sebagaimana pada level nasional, namun regulasi ini sebagai lembaga intelektual yang menghadirkan
diharapkan dapat menjadi guidelines untuk paket teknologi atau pun ide-ide inovatif untuk
intelektual, pemerintah, bisnis dan masyarakat dalam peningkatan nilai tambah barang dan jasa perlu
berbagi peran. ditingkatkan. Menurut Mulyana Sutapa (2014)
Pentingnya guidelines yang diwujudkan dalam Industri kreatif akan memiliki keunggulan bersaing
bentuk Peraturan Kepala Daerah atau bahkan bila pelaku usaha mampu mengembangkan ide
Peraturan Daerah memberikan kepastian hukum dan kreatif dan mewujudkan dalam bentuk inovasi
konsistensi keberpihakan penganggaran untuk setiap (produk, pelayanan, pasar dan teknologi) yang
stakeholder organisasi perangkat daerah pemerintah sesuai dengan kebutuhan konsumen. Ketika sumber
Provinsi Banten. Hal ini sesuai dengan pendapat daya manusia pelaku ekonomi kreatif memiliki
Saksono (2012) bahwa pemerintahan daerah agar kelemahan dalam hal berinovasi (Mulyana Sutapa,
segera membangun komitmen, membenahi regulasi, 2014; Ginting, 2017; Departemen Perdagangan,
dan mengaktualisasikan ekonomi kreatif, sehingga 2008), hal ini dapat tertutupi dengan kehadiran
keberadaan ekonomi kreatif dapat menstimulasi perguruan tinggi atau pun lembaga litbang. Setiap
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing perguruan tinggi tentu memiliki LPPM (Lembaga
daerah. Diperlukan kebijakan pemerintah yang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) yang bisa
bersifat komperhensif dan terintegrasi dalam menjadi pintu masuk bagi UMKM dalam
memelihara SDM kreatif sehingga mereka bersedia meningkatkan daya saingnya (Tedjakusuma dan
untuk tetap tinggal dan berkarya di indonesia Nagel, 2017).
(Antariksa, 2013). Berdasarkan analogi pendapat Selama ini perguruan tinggi ataupun lembaga
Antariksa (2013), dalam memelihara SDM kreatif di Litbang yang melakukan kegiatan kelitbangan lebih
daerah lebih diarahkan pada penciptaan lingkungan berpedoman pada Rencana Induk Penelitian yang
yang kondusif bagi perkembangan ekonomi kreatif. mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Riset,
Disinilah peran pemerintah daerah baik Provinsi Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan sangat sedikit
maupun kabupaten/kota dituntut untuk membuat yang memperhatikan dokumen Perencanaan
kebijakan yang dituangkan dalam bentuk program Pembangunan Daerah. Untuk itu, sudah saatnya
dan kegiatan yang merangsang tumbuhnya aktifitas pemerintah daerah menyediakan skema bantuan
ekonomi kreatif. Sidauruk (2013) menyebutkan pembiayaan bagi perguruan tinggi atau pun lembaga
bahwa pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat litbang untuk turut serta melakukan kegiatan
mendukung pengembangan ekonomi kreatif di penelitian yang menjawab isu permasalahan
wilayahnya. Bentuk dukungan pemerintah provinsi pembangunan daerah terutama meyangkut isu
Jawa Barat dapat dilihat dari telah dikeluarkannya pembangunan ekonomi kreatif di Provinsi Banten
Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 500/Kep.146- dengan keenambelas sektornya.
Bapp/2012 tentang Komite Pengembangan Ekonomi
Kreatif Jawa Barat, dan adanya Rencana Aksi 3. KESIMPULAN
Pengembangan Ekonomi Kreatif di Jawa Barat. 3.1 Kesimpulan
Rencana aksi tersebut melibatkan beberapa elemen 1) Ekonomi kreatif turut memberikan
tidak hanya pemerintah daerah namun melibatkan kontribusi yang positif bagi pembangunan
swasta dan perguruan tinggi. ekonomi baik regional maupun nasional.
Berkaca pada keberhasilan Provinsi Jawa Barat Namun kontribusi ini masih belum optimal
dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif, karena sebagian besar masih mengandalkan
pengembangan sektor ekonomi kreatif tidak hanya subsektor fashion (pakaian serta sepatu dan
mengandalkan satu OPD saja yang menangani peralatan kaki lainnya) yang cenderung
urusan sektoral, namun turut melibatkan lintas bersifat industri konvensional
92
Seminar Nasional Riset Terapan 2017 | SENASSET 2017 ISBN: 978-602-73672-1-0
Serang, 25 November 2017

2) Letak geografis provinsi Banten yang Ekonomi Kreatif Di Provinsi Jawa Barat.
berbatasan langsung dengan Jakarta sebagai Jurnal Kajian Vol. 22, No. 1,hal: 71-84. Pusat
pusat pemerintahan, serta beragamnya Penelitian Badan Keahlian Dewan Perwakilan
objek wisata yang dimiliki merupakan Rakyat Republik Indonesia
peluang untuk terus mengembangkan Ayu Lucy Larassaty. 2016. Kontribusi Sumber Daya
sektor ekonomi kreatif melalui kolaborasi Manusia Di Bidang Industri Kreatif Untuk
quadruple helix (intelektual, government, Meningkatkan Kinerja Pariwisata(Studi Kasus
bisnis dan civil society) Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
3) Pengembangan sektor ekonomi kreatif Kebupaten Pasuruan). Prosiding Seminar
tidak hanya mengandalkan satu Organisasi Nasional Ekonomi dan Bisnis FEB UMSIDA
Perangkat Daerah saja yang menangani Badan Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik.
urusan sektoral, namun turut melibatkan 2017. Data Statistik dan Hasil Survey
lintas urusan. Diperlukan regulasi yang Ekonomi Kreatif.
berisi grand design pengembangan Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. 2017. Ekspor
ekonomi kreatif yang dapat mewadahi dan Impor Provinsi Banten tahun 2016
berbagai kepentingan sehingga dapat Budianto Tedjasuksmana dan P.Julius F. Nagel
menghilangkan egosektoral serta dapat (2017). Capital Based Strategic Dalam Meraih
memunculkan persamaan persepsi masing- Peluang Pertumbuhan Sektor Pariwisata Dan
masing stakeholder untuk perwujudan visi Industri Kreatif. Prosising Seminar Nasional
pengembangan ekonomi kreatif. Multi disiplin Ilmu Unisbank ke-3, 2017.
4) Faktor kelemahan sumber daya manusia ISBN: 9.789-7936-499-93
pelaku ekonomi kreatif dalam melakukan Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2008.
inovasi dapat diatasi dengan kehadiran Departemen Perdagangan Republik Indonesia
perguruan tinggi atau pun lembaga litbang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
yang melahirkan paket teknologi atau pun Tengah. 2014. Industri Kreatif. E-Paper
ide-ide inovatif untuk peningkatan nilai Herie Saksono. 2012. Ekonomi Kreatif: Talenta
tambah barang dan jasa sehingga sesuai Baru Pemicu Daya Saing Daerah. Jurnal Bina
dengan kebutuhan pasar. Praja Volume 4 No. 2 Juni 2012: 93 – 104
3.2 Rekomendasi Latuconsina, Hudaya. 2010. Kreativitas Tanpa
1) Peran pemerintah daerah dalam Batas Menuju Ekonomi Kreatif Berbasis Insan
pengembangan ekonomi kreatif antara lain Kreatif. Cetakan I. Jakarta: TERAJU.
dapat diwujudkan dalam penyusunan Mulyana Sutapa. 2014. Peningkatan Kapabilitas
kebijakan berupa peraturan kepala daerah Inovasi, Keunggulan Bersaing dan Kinerja
yang berisikan grand design serta program melalui Pendekatan Quadruple Helix: Studi
dan kegiatan masing-masing stakeholders Pada Industri Kreatif Sektor Fashion. Jurnal
terkait. Manajemen Teknologi Vol.13 No.3. Unit
2) Selain berpedoman pada Rencana Induk Research and Knowledge, School of Business
Penelitian yang mengacu pada Rencana and Management - Institut Teknologi Bandung
Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan Majalah Warta Eksport. 2011. Potensi Industri
Pendidikan Tinggi, dalam penyusunan MICE Indonesia. Kementerian Perdagangan
program kerja Perguruan tinggi atau pun Republik Indonesia. DJPEN/MJL/002/07/2011
lembaga Litbang hendaknya Edisi Juli
memperhatikan dokumen perencanan Rancangan Undang-Undang Ekonomi Kreatif.
pembangunan daerah. sumber:
3) Pemerintah daerah hendaknya menyediakan http://dpd.go.id/upload/lampiran/ekonomi.pdf
skema bantuan pembiayaan bagi perguruan Sidauruk Rosmawaty. 2013. Peningkatan Peran
tinggi atau pun lembaga litbang untuk turut Pemerintah Daerah Dalam Rangka
Pengembangan Ekonomi Kreatif Di Provinsi
serta melakukan kegiatan penelitian yang
Jawa Barat. Jurnal Bina Praja Volume 5
menjawab isu permasalahan pembangunan Nomor 3 Edisi September 2013: 141 – 158
daerah termasuk pengembangan ekonomi
kreatif.

PUSTAKA
Antariksa, B. 2013. Konsep Ekonomi Kreatif:
Peluang dan Tantangan Dalam Pembangunan
di Indonesia.
http://www.kemenpar.go.id/userfiles/file/Art_
17-2-Konsep%20Ekonomi%20Kreatif.pdf
Ari Mulianta Ginting.2017. Strategi Pengembangan

93
DAFTAR HADIR
PEMAKATAH SENA$SET 2017

Serang , 25 November 20't7

NO NAMA tNsTlrusr TAiIDATANGGAN

)1 {BDUL MALIK

tl
UNIVERSTTAS SERANG RAYA
oy^ '
AcHMAD renRuolr.l SIMIK MUHAT',TMADIYAH BANTEN
I
r3 {HMAD DEDI JUBAEDI UNIVERSITAS SERANG RAYA
n
J1 AKIP SUHENDAR JNTVERSITAS SERANG RAYA /uq4-,
v5

rG
qND'RISWANSYAH

ANGGER I(ARUNIAWAN
|',N'VERS[TAS SERANG RAYA

UNIVERS]TAS SEMNG RAYA


Lb
s7 ANIZIR UNIVERSITAS SEMNG RAYA

r8. ANTON NASRULLAH UNTVERSTTAS BINA BANGSA A

iEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AL.


ug {RDIYAT.ISYAH
(HARIYAH
-r)
.'10 ARTFTI{A FEBRasm{fuu"/ UNTVERS]TAS SERANG RAYA o
v11 AYU MIRAYUNITA UNIVER$TA$ IfiTHtA UL ANWAR

i2 !}ELLY MAULANA JNIVERSTTASSERANG RAYA


6t", tr
a1S OENIFAUA UNIVER$ITAS SERANG RAYA

r14 DEVIYANTORO UNIVERSTTAS SEMNG RAYA


/ffi
,15

?16
DICKY REZA

FAZRI RAMADTIAN
UN'VERSITAS SEMNG RAYA
ffi Ij
'JNIVERSITAS
SEFANG RAYA
4
SE$S,{PRIBU$ y' 4A
/dnrr ggrt*r.rrt e17 UN]VER$ITAS PADJA'AMN
Ur*,q"
118 HARIS TRIONO SIGIT UNIVERS]TA$SEMNG RAYA

ds {lswAI{Tt UNMERSITAS TGSGORO hLd


t2O UALIK FATONI. S.$y.. M.Si UNIVERSITAS BINA BANSSA
*l 4A*/
v21 MARIAAOELVIN LONDA UNIVERSITA$ FLORES. ENT}E
-- /
22 MIRAMARLINA JNIVERSITAS BINA BANGSA

4
r23 MOCI{AMADEASORI UNIVERSITAS SEFIANG RAYA t/
24 VIOHAMAD BAYITABMNI UNIVERSITAS BINA BANGSA

(25 NAJMUDDIN $TMIK MHATTIA

a6 NINAARLOFA UNIVER$ITAS SERANG RAYA


J^o
.27 )KIOKTAVIANA
BADAN PERENCANMN PEMBANGUNAN
&&*'
-d\
OAERAH PROVINSI BANTEN KP3B

t28 RACHM]YULIANTI UNIVERS]TAS SERANG RAYA

Jv r.29 RE$A M]FTAHUL JANMH UNIVERSITAS SERANG RAYA


k/drt{*
d.\^' r30 1INA OKTAVIYANTHI UNIVERSITAS SERANG RAYA
U#r
v31 3ANTI RIANA OEW UNIVERSITAS SERANG RAYA

:32 SEKARAKROM FARADIZA UNIVERSTTAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

-33 iETIYAWAN UNIVERSITAS SERANG RAYA


4ffia
,J
1}4 suPRrYADr
f a*.w. UNIVERSf TAS SERANG RAYA
I',ry6
r35 SURYAMAN JNIVERSTTAS SERANG RAYA
A
,35 $USIIAWATI., M.KOM IJNIVERSITAS MATHLA'UL AN'I''AR BAI{TEN

i37 TB NMUNANDAR JNIVERSITAS SERANG RAYA

rRt susANTo. s.t.KoM., UNIVERSITAS SINC'APERBANGSA


/1\ D
r38
M.IXOM IGRAWAI.IG

JL"^ vsg JSEPSHOLAHUOIN JNIVERSITAS SERANG RAYA


,qL
140 /IDII.A ROSALIM JNIVERSTTA$ SERANG RAYA
t
441 rVYKE KUSIvIASARI UNfVERSITAS SERANG RAYA ,{
!r Jtz YANISUGIYANI UNIVER$ITAS $ERANG RAYA tlcq, a
43 YANI SUPRIYANI UNIVERSIIA$ SERANG RAYA

*owq ,tn"dror{
cl\ n?wri ltwf Se6 1ry
(- 'YrL
'%^,&*
l l-
Lr

L/1"
?qlr' Goqy. R-
/
DaTTAR HADIR
PE$ERTA $ENASSET 2017

Serang,?5 l.lorcmbEr.zJ17

NO }.lAilA lIilSTmrSl TANDATANGGAI{

#
A

1 ,VATIERAWAN ../ AIilIKBSIJAIGRTA

2 3T,'JITIANI HERISTIAN f STMKilUSAMANOIRI


!v".
3 rENrltAERANt,M.KOM * POL,TEKNKFGRI BANTEN

lurR wAt{Yt, Nov[(A, $E-,


4 $NEGALITEOBATAM
rlM d
5 IISI(ART,,$MANINGSIH ./ $TIE A}IMAO DAI{I.AN I(AR^WACI

6 {WALUTXNEFFENDI / BTIIIKRA}IA,FI.I,A

I
'7 UIRAITIA,RLI.IA ./ JNTVERSTTAS BF{A BANGSA
(dk^
G I lroxAMADBAyrrABRaifl - TVERSTTAS BIT{A BANGSA
JN
TI
I {}IMADRUFAI 4 STMIK RAI{ARTA
t

lo N.$hfax,, Diryq Hy\anp Unir'errital Sio9qee6,4sokaru*\A


-*{K
(g'ruwi ^vw ,4r+t"tp-\ x'tot( L
',: Tt.T*nn
li. ArVi ?arionto ,Lukrso Ungeru
unrera @[
lL'' fu
'[.
ft,lrono" D*Jo.*,
Harrr+r ffi
19" Tu toy,tar,
Try tonila,,
#
5_ ffi'YW.4.(, ;a*
11. , Dy f _ILF rr
tf tJ"f,ud4tn Cfff)
tl p{. eo^\ttrre Gu**)'[t'.*1 T
Ao, (x*r,,q.*
2l H X\a,,r,,yad. +n*!
vt. A,u .o
)t. *- ,
'*,'rt7,/c(di.. tf r +-/
.
Nomor : 011/01.06/SENASSET/E.20/XI/2017
Perihal : Pengumuman Paper/Makalah Tahap III
Lampiran : 3 (Tiga)

Kepada Yth.
Oki Oktaviana
Di
Tempat

Dengan hormat,

Melalui email ini kami menginformasikan bahwa paper/makalah atas :

Nama Penulis : Oki Oktaviana


Institusi : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten
Judul : Kebijakan Peningkatan Kontribusi Sektor Ekonomi Kreatif Bagi
Perekonomian Di Provinsi Banten

dinyatakan DITERIMA pada SENASSET 2017 untuk diseminarkan pada tanggal 25 November 2017.
Berikut kami lampirkan hasil review dan saran perbaikan dari reviewer untuk dapat ditindaklanjuti
dengan memperbaiki paper Anda sesuai saran tersebut.

Adapun tanggal batas akhir pengumpulan camera ready paper dan pembayaran adalah 12 November
2017. Camera ready paper dapat Anda kirimkan ke email : senasset2017@gmail.com.

Kami sangat senang menantikan kehadiran Anda di Kota Serang.

Terimakasih

Ketua Panitia SENASSET 2017

Supriyadi., MT
SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL RISET TERAPAN 2017
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SERANG RAYA

Waktu Nama Kegiatan


08.00-08.30 Registrasi
08.30-09.15 Pembukaan
Laporan Ketua Panitia
Sambuatan Ketua LPPM
Sambutan Rektor UNSERA

09.15-10.15 Materi 1 : Yudi Prayudi (Kepala Pusat Studi Forensika Digital)


Tema : Pembangunan Berkelanjutan dalam Perspektif Computational
Intelligence

10.15-11.15 Materi II : Prof Dr. Ir. Slamet ( Guru Besar Univ. Indonesia)
Tema : Teknologi Fotokatalisis & Potensi Aplikasinya di Indonesia

11.15-12.00 Tanya Jawab & Penutup


JADWAL PRESENTASI PARALEL
SEMINAR NASIONAL RISET TERAPAN 2017 | SENASSET 2017
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS SERANG RAYA

Daftar Pemakalah Bidang Teknik dan Sains


Moderator : Arifina Febriasari, M.Sc
Ruang : R3.001
No Pemakalah Instansi Waktu
1 Wyke Kusmasari Universitas Serang Raya
13.30 – 13.45
– Banten
2 Arifina Febriasari , Deni Freza , Bachtiar Rifai , Arif Universitas Serang Raya
13.45 – 14.00
Rohman , Fitrilia Silvianti – Banten
3 Nina Arlofa, Hendro Herutomo Universitas Serang Raya
14.00 – 14.15
– Banten
4 Fazri Ramadhan Universitas Serang Raya
14.15 – 14.30
– Banten
5 Dicky Reza, Supriyadi Universitas Serang Raya
14.30 – 14.45
– Banten

Daftar Pemakalah Bidang Teknik dan Sains


Moderator : Supriyadi
Ruang : R3.002
No Pemakalah Instansi Waktu
1 Angger Karuniawan, Supriyadi, Gina Ramayanti Universitas Serang
13.30 – 13.45
Raya – Banten
2 Resa Miftahul Jannah, Supriyadi Universitas Serang
13.45 – 14.00
Raya – Banten
3 Setiyawan, Ahmad Nalhadi, Gina Ramayanti, Supriyadi Universitas Serang
14.00 – 14.15
Raya – Banten
4 Supriyadi, Ade Muslimat, Renaldy Pratama, Gina Universitas Serang
14.15 – 14.30
Ramayanti Raya – Banten
5 Mochamad Basori, Supriyadi Universitas Serang
14.30 – 14.45
Raya – Banten

Daftar Pemakalah Bidang Teknologi Informasi


Moderator : Tb. Ai Munandar
Ruang : R3.003
No Pemakalah Instansi Waktu
1 Maria Adelvin Londa Universitas Flores-Ende 13.30 – 13.45
2 Vidila Rosalina , Mulyanah , Abdul Malik, Erma Universitas Serang Raya
13.45 – 14.00
Perwitasari
3 Najmuddin, Mohamad Hilman STMIK Cirebon 14.00 – 14.15
4 Ayu Mira Yunita Universitas Mathla’ul Anwar 14.15 – 14.30
5 Susilawati Universitas Mathla’ul Anwar 14.30 – 14.45
6 Ahmad Dedi Jubaedi Universitas Serang Raya 14.45 – 15.00
7 Akip Suhendar, Sarifah Universitas Serang Raya 15.00 – 15.15

Daftar Pemakalah Bidang Teknologi Informasi


Moderator : Wahyudin, M.Kom
Ruang : R3.004
No Pemakalah Instansi Waktu
1 Andi Riswansyah, Sumiati , Harsiti , Eva Safaah Universitas Serang Raya 13.30 – 13.45
2 Najmuddin , Moh. Hilman STMIK Raharja 13.45 – 14.00
3 Haris Triono Sigit , Sulistiyono Universitas Serang Raya 14.00 – 14.15
4 Achmad Fahrudin,Langgeng Listiyoko ,Panji STMIK Muhammadiyah Banten
14.15 – 14.30
Surya ,Ali Maksum
5 Tb. Ai Munandar , Sumiati Universitas Serang Raya 14.30 – 14.45
6 Yani Sugiyani, Siswanto, Ika Prasiska Universitas Serang Raya 14.45 – 15.00
Daftar Pemakalah Bidang Ilmu Sosial Politik dan Hukum
Moderator : Deni Fauzy, M.Sos
Ruang : R3.005
No Pemakalah Instansi Waktu
1 Tri Susanto Universitas Singaperbangsa Karawang 13.30 – 13.45
2 Oki Oktaviana, Devi Triady Bapedda
13.45 – 14.00
Bachruddin
3 Hiswanti Universitas Kasgoro 14.00 – 14.15
4 Deni Fauzi Ramdani , Fikri Habibi Universitas Serang Raya 14.15 – 14.30
5 Ardiansyah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al-Khairiyah 14.30 – 14.45

Daftar Pemakalah Bidang Ilmu Sosial Politik dan Hukum


Moderator : Yoga Adiyanto, MM
Ruang : R3.006
No Pemakalah Instansi Waktu
1 Abdul Malik Universitas Serang Raya 13.30 – 13.45
2 Delly Maulana Universitas Serang Raya 13.45 – 14.00
3 Malik Fatoni , Surachman Universitas Bina Bangsa 14.00 – 14.15
4 Gessa Pribudi, Suwandi Sumartias, Universitas Padjadjaran
14.15 – 14.30
Yanti Setianti,
5 Restu Wahyuni, Rachmi Yulianti Universitas Serang Raya 14.30 – 14.45

Daftar Pemakalah Bidang Manajemen dan Akuntansi


Moderator : Amarul, MM
Ruang : R2.001
No Pemakalah Instansi Waktu
1 Sekar Akrom Faradiza, Suyanto Universitas Teknologi Yogyakarta 13.30 – 13.45
2 Deviyantoro Universitas Serang Raya 13.45 – 14.00
3 Santi Riana Dewi, Nafiuddin Universitas Serang Raya 14.15 – 14.30
4 Anizir, Restu Wahyuni Universitas Serang Raya 14.30 – 14.45
5 Suryaman Universitas Serang Raya 14.45 – 15.00

Daftar Pemakalah Bidang Pendidikan Matematika


Moderator : Tb. Sofwan Hadi
Ruang : R2.002
No Pemakalah Instansi Waktu
1 Rina Oktaviyanthi, Ria Noviana Agus, Eva Safaah Universitas Serang Raya 13.30 – 13.45
2 Anton Nasrullah, Mira Marlina , Mohamad Bayi Universitas Bina Bangsa
13.45 – 14.00
Tabrani
3 Usep Sholahudin Universitas Serang Raya 14.00 – 14.15
4 Yani Supriani Universitas Serang Raya 14.15 – 14.30

Anda mungkin juga menyukai