Asuhan Keperawatan Mater Post Pastum Sri Rahayu - C1ac20108
Asuhan Keperawatan Mater Post Pastum Sri Rahayu - C1ac20108
A. Pengkajian
Nama pengkaji : Sri Rahayu – C1AC20108
Tanggal pengkajian : 17 Oktober 2018 Pukul : 11.00 WIB
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : Ny.C
Umur : 19 Tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pekerja Rumahan
Alamat : Sekarwangi Kab. Sukabumi
B. Alasan Masuk RS
Pasien dirujuk dari PKM Sekarwangi dengan G3P1A1. pasien memiliki riwayat
abortus pada kehamilan pertama. Saat ini usia pasien 19 tahun menikah pada usia
16 tahun hamil anak pertama abortus (2017). Pasien dibawa ke RS sekarwangi
karena mengeluh perut mulai sakit mengencang dan mengeluarkan cairan tanggal
07 April jam 22.00 WIB dalam kondisi pembukaan lengkap pada tanggal 08 April
2021 jam 01.30 WIB
C. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada jalan lahir.
D. Riwayat Kesehatan Sekarang
Setelah persalinan jam 01.30, dilakukan pengkajian pada hari kamis 08 april 2021
jam 08.00 diruang nifas, ditemukan keluhan pasien nyeri luka pada jalan lahir atau
kontraksi uterus seperti diremas-remas, nyeri yg dirasakan hilang timbul. Klien
mengatakan nyeri semakin bertambah jika klien beraktifitas dan nyeri berkurang
jika klien beristirahat. Klien mengatakan lama nyeri ±1 menit dengan waktu yang
tidak menentu, klien mengatakan badan terasa lemas dan berat. TD: 120/80
mmHg, N: 82x/menit, RR: 20 x/menit, suhu: 36,5 ºC
E. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pernah dirawat dan melahirkan di rumah sakit sebelumnya.
F. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit
keturunan dan menular.
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: Menikah
: Anak
B. SIANG - 2 jam
- berapa jam - 13.00 – 15.00 - 1 jam
- dari jam …..s.d. - 13.00-14
jam…. - Adanya
- Kesukaran tidur pergerakan - Sering merasa
janin nyeri
3 ELIMINASI
A. BAK
- Frekuensi 5-6 x sehari - 4-5x sehari
selama 24 jam
- jumlah - 1000 cc - 800 cc
- warna - Jernih – kuning - Kuning jernih
NO ADL Sebelum Setelah
(Activity Daily Living) Melahirkan Melahirkan
- bau jernih - Khas urine
- kesulitan - Khas urine
B. BAB - Tidak ada
- Frekuensi - Klien belum BAB
- jumlah - 1 x sehari
- warna - Tidak diketahui - Dibantu keluarga
- bau - Khas veses
- kesulitan - Khas veses
- Tidak ada
4 PERSONAL HYGIENE
A. MANDI
- frekuensi - 1-2 x sehari - Belum mandi
- menggunakan - Air dan sabun sudah 2 hari
sabun - Tidak ada
- frekuensi gosok - 2-3 x sehari - Belum gosok gigi
gigi
- gangguan - Tidak ada - Baru 1x ganti
B. BERPAKAIAN - Dibantu keluarga
- frekuensi ganti - 2-3 x ganti dalam
pakaian 24 jam
5 MOBILITAS &
AKTIVITAS
- Aktivitas yang - Jaga toko - Tiduran
dilakukan
- Kesulitan - Tidak ada - Intoleransi
aktivitas
M. DATA PENUNJANG
O. ANALISA DATA
P. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik d.d pasien mengeluh nyeri, tampak
meringis.
2. Intoleransi aktivitas b.d imobilitas d.d pasien mengeluh lelah
3. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan/kerusakan kulit
Q. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri Akut b.d Tupan : Setelah 1. Kaji lokasi dan 1. Menentukan intervensi
agen pencedera dilakukan askep karakteristik dari keperawatan sesuai
fisik d.d pasien selama 2x24 jam sifat skala nyeri
mengeluh nyeri, diharapkan nyeri ketidaknyamanan/
tampak meringis. dapat teratasi/ nyeri
klien dapat 2. Jelaskan pada ibu 2. Nyeri yang dirasakan
beradaptasi bahwa nyeri pasca ibu pasca persalinan
dengan nyeri persalinan adalah adalah hal yang
Tupen : Setelah fisiologis fisiologis
dilakukan askep 3. Instruksikan ibu 3. Mengalihkan perasaan
selama 1x24 hari dalam melakukan nyeri dan menurunkan
diharapkan nyeri teknik relaksasi ketidaknyamanan
berkurang/ klien tarik napas dalam
mampu 4. Berikan 4. Dapat membantu
beradaptasi lingkungan yang dalam menurunkan
dengan nyeri nyaman, tenang ketidaknyamanan
dengan KH : dan aktifitas
1. Klien rileks untuk
2. Nyeri mengalihkan 5. Kompres hangat
berkurang nyeri membantu
3. Skala nyeri 5. Berikan kompres meningkatkan
(1-3) hangat lokal sirkulasi pada area
menggunakan yang sakit dan
handuk kecil meningkatkan
kenyamanan lokal
6. Menurunkan
6. Kolaborasi ketidaknyamanan
pemberikan akibat nyeri
analgesik atau
antipireutik
2 Intoleransi Tupan : 1. Identifikasi 1. Mengetahui faktor
aktivitas b.d Setelah dilakukan gangguan fungsi yang menyebabkan
imobilitas d.d askep selama tubuh yang kelelahan
pasien mengeluh 2x24 jam mengakibatkan 2. Dapat mengurangi
lelah diharapkan kelelahan kelelahan
intoleransi 2. Monitor pola dan 3. Dapat mengurangi
aktivitas dapat jam tidur kelelahan
teratasi. 3. Monitor lokasi 4. Dapat mengurangi
Tupen : dan kelelahan
Setelah dilakukan ketidaknyamana 5. Dapat mengurangi
tindakan n selama kelelahan
keperawatan melakukan
1x24 jam, aktifitas
diharapkan 4. Lakukan latihan
intoleransi rentang gerak
aktivitas pasif dan/aktif
meningkat. 5. Anjurkan
Kriteria Hasil : melakukan
1. Kemudahan aktifitas secara
dalam bertahap
melakukan
aktivitas
sehari-hari
meningkat
2. Kekuatan
tubuh bagian
atas meningkat
3. Kekuatan
tubuh bagian
bawah
meningkat
4. Keluhan lelah
3 Resiko infeksi Tupan : 1. Kaji adanya 1. Peningkatan suhu
berhubungan Setelah dilakukan perubahan suhu. sampai 38,3º C pada 2-
dengan trauma askep selama 10 hari setelah
2. Observasi
jaringan/kerusaka 2x24 jam melahirkan sangat
kondisi
n kulit menandakan infeksi.
diharapkan episiotomi
defisit perawatan seperti adanya 2. Dapat menunjukkan
diri teratasi kemerahan, nyeri trauma berlebihan
Tupen : tekan yang pada jaringan parenial
Setelah dilakukan berlebihan dan dan atau terjadinya
tindakan eksudat yang komplikasi yang
berlebihan. memerlukan evaluasi
keperawatan
intervensi lebih lanjut.
1x24 jam, 3. Anjurkan pada
diharapkan pasien untuk 3. membantu mencegah/
perawatan diri mencuci tangan menghalangi
meningkat. sebelum dan penyebaran infeksi.
Kriteria Hasil : sesudah
4. Membantu mencegah
menyentuh
1. Luka sembuh kontaminasi rektal
genital.
dengan memasuki vagina atau
sempurna dan 4. Catat jumlah dan uretra
tidak ada bau lochea atau
5. Lochea normal
tanda-tanda perubahan yang
mempunyai bau amis,
infeksi (color, abnormal.
lochea yang purulen
tumor, dolor, 5. Anjurkan pada dan bau busuk
dan fungsio pasien untuk menunjukkan adanya
laesa) mencuci
2. Pasien perineum dengan infeksi.
mampu menggunakan
mendemontra sabun dari depan
sikan teknik- kebelakang dan 6. Meningkatkan
untuk mengganti pengetahuan klien
teknik untuk
pembalut tentang perawatan
meningkatkan
sedikitnya setiap vulva.
penyembuhan 4 jam atau jika
. pembalut basah. 7. Mencegah infeksi dan
3. Tanda-tanda penyebaran kejaringan
vital dalam 6. Ajarkan pada sekitar.
klien tentang
batas normal,
cara perawatan
terutama suhu
luka perineum.
(36-37º C)
4. Nutrisi 7. Kolaborasi untuk
terpenuhi pemberian anti
(adekuat) biotik
R. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi
Diagnosa
No Implemetasi dan Evaluasi Paraf
Keperawatan Waktu
respon
1 Nyeri Akut b.d 09 April 1. Mengakaji lokasi S : Sri
agen pencedera 2021 dan karakteristik Klien mengatakan
fisik d.d pasien 08.00WIB dari sifat nyeri perut masih
mengeluh nyeri, ketidaknyamanan/ terasa walau sedikit
tampak nyeri yang berkurang
meringis. dirasakan klien O:
R: Terdapat nyeri pada
Klien mengatakn perut bagian bawah
nyeri pada perut Skala nyeri 5
bagian bawah Klien dapat
Klien mengatakan melakukan teknik
nyeri seperti di relaksasi tarik napas
remas-remas dalam seperti yang
2. Menjelaskan pada diajarkan
ibu bahwa nyeri A : Klien mampu
pasca persalinan beradaptasi dengan nyeri
adalah hal yang P : Lanjutkan intervensi
fisiologis 1. Kaji lokasi dan
3. R: sifat
Klien mampu ketidaknyamanan
memahami dan 2. Evaluasi
mengerti mengenai kemampuan ibu
penjelasan yang di dalam melakukan
berikan oleh teknik relaksasi
perawat tarik napas dalam
4. Menginstruksikan 3. Berikan lingkungan
ibu dalam yang nyaman
melakukan teknik
relaksasi tarik
napas dalam R :
klien mengikuti
teknik relaksasi
tarik napas dalam
yang diajarkan H :
klien dapat
melakukan teknik
relaksasi tarik
napas dalam
dengan benar
5. Memberikan
lingkungan yang
nyaman R : klien
mengatakan
setelah sprei
diganti dan tempat
tidur dirapihkan
klien merasa
nyaman
2 Intoleransi 09 April 1. Mengobservasi S: Sri
aktivitas b.d 2021 gangguan fungsi Klien mengatakan
imobilitas d.d 09.00WIB tubuh yang badannya terasa
pasien mengakibatkan berat
mengeluh lelah kelelahan Tangan Klien mengatakan
dan kaki klien semua aktifitas di
bengkak bantu oleh perawat
2. Memonitor pola dan keluarga
dan jam tidur O:
3. Melakukan Kaki dan tangan
latihan rentang klien tampak
gerak pasif lemas
dan/aktif Klien tampak
4. Anjurkan pasien susah untuk
menggerakkan mengangkat
tangan dan kaki badannya
sedikit demi Aktivitas klien
sedikit sepenuhnya
5. Menganjurkan dibantu oleh
melakukan keluarga dan
aktifitas secara perawat
bertahap A: Masalah belum teratasi
: intoleransi aktivitas b/d
mobilitas
P: Intervensi dilanjutkan
1. Identifikasi
gangguan fungsi
tubuh yang
mengakibatkan
kelelahan
2. Monitor pola dan
jam tidur
3. Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan
selama melakukan
aktifitas
4. Lakukan latihan
rentang gerak
pasif dan/aktif
5. Anjurkan
melakukan
aktifitas secara
bertahap
S. CATATAN PERKEMBANGAN
DX Paraf /
Hari/
No Catatan Perkembangan Nama
Tanggal
Jelas
1 Sabtu 1 S: Sri
10 April P : Pasien mengatakan nyeri pada jalan
2021 lahir
14.00 Q : tertusuk tusuk
WIB R : luka perineum
S:5
T : hilang timbul
O:
Wajah pasien meringis saat nyeri timbul
TD : 120/80 mmHg
N : 78x/menit
RR : 20x/menit
T : 36,5 ºC
Pasien melakukan relaksasi nafas dalam
A:
Nyeri akut bd agen pencedera fisik, luka
episiotomi post partum spontan belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Kaji nyeri secara komprehenif PQRST
2. Observasi reaksi verbal dan nonverbal
3. Monitor tanda vital
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
2 Sabtu 2 S: Sri
10 April 1. Klien mengatakan kaki dan tangannya
2021 sudah mulai bisa digerakan
15.00 2. Klien mengatakan badannya mulai
WIB terasa agak ringan
3. Klien mengatakan sudah mulai duduk
dan miring sendiri
O:
1. Kaki dan tangan klien tampak bisa
mengankat
2. Klien tampak sudah mulai bisa untuk
menggerakkan badannya
3. Aktivitas klien sedikit tampak sudah
di lakukan sendiri
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi Dihentikan
3 Sabtu 3 S: Sri
10 April Klien mengatakan adanya luka pada
2021 jalan lahir
15.30 O:
WIB Luka tampak bersih
Leukosit 13.400 mm3
Perineum masih tampak kotor
Vulva tampak kotor
Diberikan terapi
Metronidazole 2x100ml, ceftriaxone
3x500mg,
A:
Masalah teratasi sebagian: resiko infeksi
berhubungan dengan trauma
jaringan/kerusakan kulit
P: Intervensi dilanjutkan
1. Kaji adanya perubahan suhu.
2. Observasi kondisi episiotomi seperti
adanya kemerahan, nyeri tekan yang
berlebihan dan eksudat yang
berlebihan.
3. Anjurkan pada pasien untuk mencuci
tangan sebelum dan sesudah
menyentuh genital.
4. Catat jumlah dan bau lochea atau
perubahan yang abnormal.
5. Anjurkan pada pasien untuk mencuci
perineum dengan menggunakan sabun
dari depan kebelakang dan untuk
mengganti pembalut sedikitnya setiap
4 jam atau jika pembalut basah.
6. Ajarkan pada klien tentang cara
perawatan luka perineum.
7. Kolaborasi untuk pemberian anti
biotik
1 Minggu 1 S: Sri
11 April Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
2021 pada jalan lahir
08.30 O:
WIB S:
P : Pasien mengatakan nyeri berkurang
Q:-
R : luka perineum
S:2
T : hilang timbul
O:
Wajah pasien tampak sedikit tenang
TD : 90/80 mmHg
N : 78x/menit
RR : 20x/menit
T : 35,8 ºC
Pasien melakukan relaksasi nafas dalam
A:
Nyeri akut bd agen pencedera fisik, luka
episiotomi post partum spontan teratasi.
P:
Intervensi dihentikan
2 Minggu 2 S: Sri
11 April 1. Klien mengatakan kaki dan tangannya
2021 sudah kuat mengangkat beban
09.30 2. Klien mengatakan badannya terasa
WIB ringan
3. Klien mengatakan sudah mulai duduk
dan miring sendiri
O:
1. Kaki dan tangan klien tampak oedema
2. Klien tampak sudah mulai bisa untuk
menggerakkan badannya
3. Aktivitas klien sudah dapat
melakukannya dengan mandiri
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi Dihentikan
3 Minggu 3 Sri
11 April S:
2021 Klien mengatakan adanya luka pada
10.30 jalan lahir
WIB O:
Luka bersih
Leukosit 12.400 mm3
Perineum tampak bersih
Vulva tampak bersih
Diberikan terapi
Metronidazole 2x100ml,
ceftriaxone 3x500mg,
A: Masalah teratasi : resiko infeksi
berhubungan dengan trauma
jaringan/kerusakan kulit
P: Intervensi dihentikan