Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar (LATSAR) CPNS


Angkatan : XXX / 30
Nama Peserta : RISA ARIANI, S.Tr.Keb
Nomor Daftar Hadir : 34
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kalimantan Timur

A. Pokok Pikiran
Persoalan mutu kini menjadi kepentingan berbagai organisasi, baik yang
bergerak di bidang bisnis maupun nonbisnis, termasuk di institusi
penyelenggara pemerintahan yang tugas utamanya memberikan layanan
kepada masyarakat sebagai pelanggan.
Masyarakat semakin cerdas dalam menentukan pilihan. Mereka semakin
berani dalam memberikan penilaian atas berbagai fenomena sosial yang ada di
sekitarnya, termasuk mutu layanan yang dapat diterima dari penyelenggara
pemerintahan.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk senantiasa memperbaiki mutu
layanan dari aparatur penyelenggara pemerintahan (pegawai ASN) kepada
publik, antara lain:
1. Memahami fungsi, tugas pokok, dan peran yang diberikan institusi
2. Memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang pekerjaannya
3. Merencanakan target mutu layanan yang akan ditampilkan
4. Memahami karakter pelanggan yang akan dilayani
5. Menguasai teknik pelayani prima
6. Melayani dengan hati
7. Menerima kritik dan saran untuk perbaikan ke depan.
Tujuan utama pelayanan berbasis nilai-nilai dasar komitmen mutu
adalah:
1. Mengutamakan kepentingan sebagai pelanggan;
2. Menumbuhkan kepercayaan terhadap institusi pemerintah;
3. Meningkatkan kesetiaan dan kepuasan sebagai pelanggan;
4. Menjalankan tugas, peran, dan fungsi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan secara akuntabel, profesional, dan inovatif.
Untuk menciptakan mutu pelayanan prima diperlukan perubahan
orientasi, sikap,dan cara kerja sebagai berikut:
1. Dari orientasi kepada peraturan menjadi orientasi kepada masyarakat. Hal
ini bukan berarti bahwa birokrasi tidak perlu lagi memenuhi peraturan
perundangan. Legalitas bertindak tetap diperlukan sebagai sarana untuk
menjamin keadilan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
2. Dari cara kerja “asal bapak senang” dan asal-asalan menjadi berorientasi
kepada mutu. Konsep mutu mengharuskan setiap orang sadar bahwa sekecil
apapun yang dia lakukan pasti akan berdampak luas bagi masyarakat.
3. Dari sikap pasif menjadi proaktif dan inovatif. Pada masa lalu, aparatur
cenderung menjadikan ketaatan kepada peraturan dan pimpinan sebagai
ukuran prestasi kerja. Dalam sistem demokrasi saat ini aparatur harus
mampu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.
4. Dari cara kerja individualis dan egosentris (bekerja sendiri sendiri dan
berorientasi melayani pimpinan) menjadi cara kerja tim (kolektif) sebagai
satu kesatuan proses untuk melayani masyarakat.
B. Penerapan
Sebagai bidan di Puskesmas, penerapan komitmen mutu dapat diterapkan
ketika memberikan pelayanan kesehatan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru
lahir, balita, dll. Setiap pelayanan yang dilakukan harus sesuai dengan nilai-nilai
komitmen mutu yaitu berupa efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu. Sehingga
dalam melakukan pelayanan harus sesuai dengan SOP yang sudah ada.
Dalam melakukan tindakan juga harus berpedoman pada nilai efisiensi
yang berarti ketepatan realisasi penggunaan ala dan bahan harus sesuai dengan
kebutuhan pasien.
Pelayanan juga harus diberikan inovasi agar masyarakat yng berobat atau
melahirkan merrasakan bahwa pelayanan yang menggunakan inovasi terbaru lebih
baik jika di bandingkan dengan pelayanan yang terdahulu.
Mutu yang sudah ada di pusbkesmas harus di tingkatkan dari waktu-ke
waktu agar pelayanan lebih berkualitas dan komprehensif. Jika ibu hail dating ingin
melakukan pemeriksaan kehailan maka harus dilakukan pemeriksaan yang
komprehensif yang sesuai dengan kebutuhan pasien dari head to toe. Memang
terkesan sangat lama jika di periksa satu persatu bdari kepala sampai kaki. Karena
inilah yang dinamakan menjaga komitmen mutus.

Anda mungkin juga menyukai