Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan bimbingannya makalah ini dapat diselesaikan sesuai
dengan rencana. Makalah yang berjudul “KONSEP BELAJAR EFEKTIF” ini
sebagai pemenuhan tugas dari dosen psikologi.
Selama penyusunan makalah ini banyak kendala yang dihadapi, namun
berkat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak semua kendala tersebut dapat
teratasi. Pada kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis, penulis ingin
menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tecapai. Aamiin.

Cirebon, 09 Maret 2020


KATA PENGANTAR……………………………………………...........................................................i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………....................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN

2.1 belajar efektif

2.2 teori belajar efektif

2.3 faktor belajar efektif?

2.4 cara belajar yang efektif

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
 1. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan saat ini sudah banyak, tidak seperti zaman dulu. Dulu mau sekolah
susah karena faktor ekonomi keluarga, yang bisa sekolah hanya orang – orang tertentu saja.
Akan tetapi sekarang hampir semua anak bisa sekolah dengan adanya bantuan dari pemerintah
untuk anak yang kurang mampu yang ingin melanjutkan sekolah dan dengan program wajib 9
tahun dari pemerintah. Akan tetapi siswa sekarang masih banyak malas untuk belajar dan ada
yang kesulitan dalam belajar. Dari masalah tersebut mengenai siswa yang malas untuk belajar
dan siswa yang kesulitan dalam belajar di sekolah maupun di rumah adalah dengan memberikan
pengetahuan tentang cara belajar yang efektif.
Cara belajar yang efektif ini digunakan agar siswa dapat belajar dengan baik dan mudah
memahami pelajaran yang disampaikan disekolah. Tetapi siswa harus dimotivasi agar mau
belajar secara efektif baik dirumah maupun di sekolah . karena, seorang siswa yang mempunyai
cara belajar yang efektif memungkinkan untuk mencapai prestasi yang tinggi didalam
pendidikan, sehingga bisa membuat bangga kedua orang tua.
2. Identifikasi Masalah
Cara belajar yang efektif digunakan agar siswa bisa mencapai prestasi yang baik didalam
dunia pendidikan maupun diluar pendidikan. Akan tetapi, masih ada siswa yang malas untuk
belajar karena alasan tertentu, jika masih ada banyak siswa yang malas untuk belajar, generasi
penerus bangsa tidak akan bisa membuat bangsa ini menjadi lebih baik. Jadi, siswa harus
didorong agar mau belajar secara efektif agar bisa menjadi generasi penerus bangsa yang lebih
baik.
3. Perumusan Masalah :

1. Apa pengertian dari belajar efektif ?


2. Apa yang dimaksud teori belajar efektif?
3. Apa yang dimaksud faktor belajar efektif?
4. Apa yang dimaksud dengan cara belajar yang efektif ?

4. Tujuan
1. Untuk mengetahui  pengertian belajar efektif.
2. Untuk mengetahui teori belajar efektif.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor belajar efektif.
4. Untuk mengetahui cara belajar efektif.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BELAJAR EFEKTIF

Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh


pengetahuan dan keterampilan. Belajar adalah proses mental yang tidak berdiri sendiri tetapi
ditentukan oleh banyak faktor yakni faktor diri sendiri, faktor di luar diri serta faktor pendekatan
belajar yang digunakan.

Perbuatan belajar menghasilkan perubahan dan ciri khas yang bersifat:


 Intensional (disengaja)
 Positif dan aktif (bermanfaat dan atas hasil usaha sendiri)
 Efektif dan fungsional (berpengaruh dan mendorong timbulnya perubahan baru)
Manifestasi peeilaku belajar tampak dalam:
 Kebiasaan
 Keterampilan
 Pengamatan
 Berpikir asosiatif & daya ingat
 Berpikir rasional & kritis
 Sikap
 Inhibisi (menghindari hal-hal yang mubazir)
Belajar efektif adalah cara belajar yang teratur, tuntas, secara berkesinambungan dan
produktif yakni menghasilkan kepandaian, pengetahuan, keterampilan, pembentukan sikap
mental dan intelektual yang baik serta bertanggung jawab.
Tujuan dari belajar efektif ini adalah untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan, jika
siswa belajarnya tidak teratur, tidak tuntas, tidak terus menerus dan tidak sungguh-sungguh baik
di sekolah maupun di rumah maka bisa menyebabkan tidak tercapainya sasaran belajar yang
diharapkan dan bahkan sebaliknya.
Belajar akan dikatakan efektif & efisien apabila hasil yang dicapai/diperoleh seimbang
dengan usaha yang dilakukan. Dalam belajar terdapat unsur rencana, ketepatgunaan serta
kemanjuran pendekatan dan metode belajar yang digunakan.

B. TEORI BELAJAR EFEKTIF


Adalah sesuai dengan bakat belajar masing-masing orang. Cara ini bisa dipahami dari
kemampuan gaya belajar masing-masing. Untuk mengetahui gaya belajar ini bisa dilakukan
dengan tes. Ada tiga gaya belajar yang mendasari cara belajar ini :
1.AUDITORY
Seseorang dengan tipe ini paling efektif belajar dengan banyak mendengar. Mereka lebih
suka mendengar dari pada membaca. Saat belajar lebih suka dengan bunyi-bunyian, musik atau
sambil berbicara. Jika kita termasuk tipe yang ini akan berhasil jika di kelas duduk di depan agar
bisa mendengar dan tidak terlewat, atau direkam dan nanti diputar kembali. Tipe ini lebih suka
mendengar ceramah diskusi dari pada nonton atau baca buku.
2. VISUAL
Tipe ini akan belajar efektif kalau melihat gambar atau tulisan. Mereka lebih suka
menulis dan melihat gambar atau gerakan orang lain. Tipe ini akan susah belajar kalau hanya
mendengarkan, saat dia menjelaskan sesuatu cenderung menulis atau mengoret-oret sesuatu.
Tulisannya biasanya rapi dan teratur. Kemampuan visualisasinya tinggi artinya dia bisa
mengingat sesuatu dengan menggambarkan dalam benaknya.

3. KINESTETIK
Tipe ini bisa belajar efektif dengan gerakan atau permainan contohnya belajar kelompok.
Kinestetik adalah kemampuan gerak tubuh, seorang atlet mempunyai kemampuan ini sehingga
dia mudah belajar dan efektif dengan melatih menggerakkan anggota tubuhnya. Tipe ini
mempunyai daya konsentrasi yang tidak lama, dia harus banyak istirahat dengan menggerakkan
bagian tubuhnya dan kembali ke pekerjaannya semula.
Dengan memahami type gaya belajar diats kita bisa menyesuaikan diri dengan kemampuan/bakat
kita sehingga belajar bisa maksimal.

C.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR EFEKTIF


Proses belajar merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan atau berangkaian yang
menyangkut berbagai faktor dan situasi disekitarnya.  Keberhasilan belajar sangat tergantung
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya.  Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan
hasil belajar banyak sekali, bisa berupa alat pengajaran, guru, interaksi belajar, lingkungan atau
dari diri sendiri.
Dalam buku karangan Muhibbin syah, “Psikologi Pendidikan”, faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa secara global dapat dibedakan ke dalam tiga macam, yaitu:

1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani
siswa.
2. faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa.
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi pelajaran.
1.    Faktor Internal.
Faktor internal terdiri dari dua aspek yaitu aspek pisiologis dan aspek psikologis.
A. Aspek Pisiologis
Aspek pisiologis sangat berpengaruh pada proses belajar, biasanya aspek ini dilihat dari
kesehatan jasmani, baik kondisi fisik dan kondisi panca indera. Misalnya kebugaran dapat
berpengaruh terhadap semangat dan intensitas anak dalam mengikuti pelajaran.  Kondisi organ-
organ khusus, seperti mata dan telinga, juga sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam
menyerap informasi pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas.
Burton (1952 : 633-640), juga mengungkapkan aspek pisiologis yang mempengaruhi proses dan
hasil belajar, antara lain;
a. Suatu pusat susunan syaraf tidak berkembang secara sempurna karena luka atau cacat, atau
sakit sehingga sering mambawa gangguan emosional.
b.  Pancaindara (mata, telinga, alat bicara dan sebagainya) yang berkembang kurang sempurna
atau sakit sehingga menyulitkan proses interaksi secara efektif.
c. Ketidak seimbangan perkembangan dan reproduksi serta berfungsinya kelenjar-kelenjar tubuh
sering membawa kelainan-kelainan prilaku (kurang terkoordinasikan dan sebagainya).
d. Cacat tubuh atau pertumbuhan yang kurang sempurna, organ dan anggota-anggota badan
(tangan, kaki, dan sebagainya) sering pula membawa ketidak stabilan mental dan emosional.
e. Penyakit menahun, seperti asma, dapat menghambat usaha-usaha belajar secara optimal.
B. Aspek psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas
perolehan pembelajaran anak.  Namun diantara faktor-faktor psikologis anak yang pada
umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut; 1) tingkat kecerdasan atau
intelegensi , 2) sikap , 3) bakat , 4) minat , 5) motivasi.

Begitu pula menurut Burton yang dikategorikan terhadap beberapa kelemahan, yaitu:
a.  Kelemahan-kelemahan secara mental yang sukar diatasi oleh individu yang bersangkutan dan
juga oleh pendidikan, antara lain kelemahan mental, kurang minat, kebimbangan dan sebagainya.
b.  Kelemahan-kelemahan emosional, seperti perasaan tidak aman, penyesuaian yang salah, tertekan
rasa phobia dan ketidak matangan.
c.  Kelemahan-kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah, antara lain : sering
bolos atau tidak mengikuti pelajaran, nervous, kurang kooperatif dan menghindari tanggung
jawab, dan sebagainya.
d. Tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar yang tidak diperlukan, seperti :
ketidak mampuan membaca, berhitung atau memiliki kebiasaan belajar dan cara bekerja yang
salah.

2.    Faktor Eksternal.
Faktor eksternal anak merupakan faktor kedua yang mempengaruhi proses dan hasil belajar,
faktor eksternal anak terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan non sosial.
A. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial terdiri dari berbagai lingkungan seperti lingkungan sekolah (para guru,
staf administrasi, dan teman-teman sekelas).  Lingkungan sekolah ini sangat berpengaruh
terhadap semangat dan motivasi belajar anak.  Lingkungan sosial kedua yaitu masyarakat dan
juga teman- teman sepermainan di lingkingan anak tersebut.  Lingkungan sosial yang lebih besar
pengaruhnya terhadap belajar anak ialah orang tua dan keluarga, dimana lingkungan keluarga ini
mencakup sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan
demografi keluarga, semuanya itu dapat memberikan dampak baik dan buruk terhadap kegiatan
belajar dan hasil yang dicapai anak.
B. Lingkungan nonsosial
Faktor eksternal lain yaitu lingkungan nonsosial.  Lingkungan nonsosial ini meliputi
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar,
keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan anak, dimana faktor-faktor ini dipandang turut
menentukan tingkat keberhasilan belajar.
Mengenai waktu yang digunakan untuk belajar, tidaklah begitu berpengaruh terhadap
prestasi belajar anak, karena berdasarkan hasil penelitian, mereka yang selalu belajar pagi hari
dan dites pada sore hari, ternyata hasilnya tetap baik.  Sebaliknya, ada pula diantara mereka yang
lebih suka belajar pada sore hari dan dites pada saat yang sama, namun hasilnya tidak
memuaskan (syah,1990).  Hal tersebut membuktikan bahwa waktu tidaklah berpengaruh dalam
belajar artinya tidak bergantung secara mutlak, tetapi bergantung pada pilihan waktu yang cocok
dengan kesiapsiagaan anak (Dumn et al, 1986).  Berdasarkan hal diatas kesiapan sistem memori
anak dalam menyerap, mengelola, dan menyimpan item-item informasi dan pengetahuan yang
dipelajari siswa tersebut merupakan hal terpenting yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
(Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan. Hal : 139).

3.    Faktor pendekatan belajar.


Ragam pendekatan dalam belajar sangat beragam dari yang paling klasik sampai yang
paling modern, tetapi diantara ragam pendekatan belajar yang lebih representatif (mewakili)
yang klasik dan modern yaitu :
 1)  Pendekatan hukum Jost, yaitu keefektifan belajar antara 5 X 3 lebih baik dari pada 3 X 5.
2) Pendekatan Ballard dan Clanchy dimana pendekatan belajar  pada umumnya dipengaruhi oleh
sikap terhadap ilmu pengetahuan.
3) Pendekatan Biggi, pendekatan belajar  dapat dikelompokkan kedalam tiga prototipe (bentuk
dasar), yaitu pendekatan surface (bersifat lahiriah), pendekatan deep (mendalam), dan
pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi).
Faktor pendekatan belajar juga sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. 
Sesorang anak yang tebiasa mengaplikasikan pendekatan belajar reproduktif misalnya, mungkin
tidak akan mencapai prestasi yang lebih baik jika menggunakan
pendekatan achieving atau analitis.
Menurut Klausmeir, faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar sebagai berikut, yaitu: 1). 
Tujuan;
2).  Materi pengajaran;
3). Cara penyampaian;
4). Karakteristik anak;
5). Karakteristik guru;
6). Interaksi dalam kelas;
7). Organisasi pengajaran;
8). Karakteristik fisik, dan
9). Hubungan sekolah dengan masyarakat. (Uman Suherman. Memahami karakteristik individu.
Hal: 50).

Selain ke tiga faktor itu ternyata pengetahuan akan gaya belajar diri ikut menentukan
keberhasilan belajar efektif anak. Pasalnya pengetahuan akan gaya belajar ini bisa memudahkan
anak untuk mencari dan menggunakan metode yang sesuai dengan gaya belajarnya, sehingga
tingkat keberhasilan pun akan semakin besar.
Tiap orang punya gaya belajar masing-masing. Secara umum gaya belajar seseorang
dapat dibedakan menjadi 3 kategori

1. Auditory : orang yang termasuk dalam tipe ini mengandalkan indera pendengarannya saat
belajar. Di sekolah misalnya, orang tipe auditory ini akan lebih mengerti pelajaran saat
guru “memberi banyak penjelasan” di depan kelas. Orang bertipe auditory umumnya
akan mengeluarkan suara ketika menghafal sesuatu. Dia butuh sesuatu yang didengarkan
oleh indera pendengarannya bahkan ketika dia sedang belajar sendirian.
2. Visual : orang dengan gaya belajar visual akan mengandalkan penglihatannya saat
belajar. teorinya seperti ini = “tunjukkan pada saya dan saya akan mengerti”. Biasanya
orang tipe ini senang belajar dengan membaca (diam), memperhatikan orang
mengerjakan sesuatu (senang diberi contoh).
3. Kinesthetic : tipe belajar ini menggunakan indera peraba, dengan merasakan sesuatu
menggunakan indera peraba (tangan). Orang dengan tipe kinesthetic ini harus aktif
mengerjakan sesuatu agar dapat mengerti, daripada sekadar duduk diam membaca atau
duduk diam mendengarkan guru mengajar. Dengan tipe ini, orang butuh praktek ketika
mempelajari sesuatu.
C. CARA BELAJAR EFEKTIF
1. Buat Suasana Belajar yang Nyaman

Yang perlu Anda lakukan pertama adalah bagaimana cara membangun suasana belajar
yang nyaman. Ada banyak cara untuk membuat mood belajar itu muncul, diantara: Anda
bisa belajar sambil mendengarkan musik, belajar di tempat-tempat yang nyaman misalnya
di taman atau dipinggir danau, atau diruangan ber-AC

 2.  Merangkum Pokok Pembelajaran

Yah, mencatat pokok-pokok pembelajaran. Kenapa? Karena jika Anda membaca 1


buku maka akan butuh waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan. Ambilah intisari
dari pelajar tersebut. Hal ini akan membuat kemudahan mengingat dan juga mudah untuk
memahami inti dari pembelajaran tersebut.
 3.  Belajar Bersama

Metode ini seringkali di katakan metode yg paling efektif karena dalam suasana
belajar berkelompok yang cukup santai otak menjadi lebih rileks menerima
pelajaran/materi yang akan di serap. Selain itu hal-hal yang belum di ketahui akan lebih
mudah di selesaikan dengan bekerja sama. Maka sangat dianjurkan untuk belajar bersama
untuk menghadapi ujian.

 4.  Metode mempersingkat atau memodifikasi menyerupai nama sesuatu

Metode ini digunakan bagi beberapa orang yang kesulitan dalam menghafal dengan
cara menggunakan nama-nama yang hampir mirip untuk mengingat materi. Ini sangat
efektif digunakan dan otak sangat mudah mengingatnya.

 5.  Belajar dengan Praktik

Belajar sambil praktek adalah hal yang sangat efektif. Yah, Cara belajar ini juga akan
membuat Anda tak merasa bosan. Misalnya pelajaran IPA seperti Botani atau
Avertebrata, kita bisa belajar sambil mengamati tumbuh-tumbuhan, hewan atau apapun,
dengan itu kita bisa membuat sebuah acara belajar menjadi lebih asyik.

 6.  Belajar rutin tapi jangan lama

Dengan rutin belajar Anda akan semakin mudah untuk mengingat hal yang sudah
Anda pelajari. yang perlu Anda lakukan adalah "belajar rutin" bukan "Terlalu lama
belajar". Seperti belajar saat pagi 45 menit, siang 25 menit, sore 50 menit, malam 1 jam.
Cara ini sangat efetif dan pikiran juga akan tetap dalam keadaan rileks dari pada harus
belajar terlalu lama.

 7.  Mengerti Bukan Menghafal

Yah, hal yg paling sering dilakukan oleh siswa atapun mahasiswa ketika ingin
menghadapi ujian adalah menghafal. Sebenarnya tidak salah cuman kurang efektif. Untuk
lebih efektifnya adalah mengerti teorinya maka dengan sendiri akan kita ingat ketika
ujian. Kalau Anda masih dalam metode belajar dengan menghafal, sangat disarankan
untuk pindah ke metode mengerti materi.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh


pengetahuan dan keterampilan. Belajar adalah proses mental yang tidak berdiri sendiri tetapi
ditentukan oleh banyak faktor yakni faktor diri sendiri, faktor di luar diri serta faktor pendekatan
belajar yang digunakan

Belajar efektif adalah cara belajar yang teratur, tuntas, secara berkesinambungan dan
produktif yakni menghasilkan kepandaian, pengetahuan, keterampilan, pembentukan sikap
mental dan intelektual yang baik serta bertanggung jawab.
Tujuan dari belajar efektif ini adalah untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan, jika
siswa belajarnya tidak teratur, tidak tuntas, tidak terus menerus dan tidak sungguh-sungguh baik
di sekolah maupun di rumah maka bisa menyebabkan tidak tercapainya sasaran belajar yang
diharapkan dan bahkan sebaliknya.
Belajar akan dikatakan efektif & efisien apabila hasil yang dicapai/diperoleh seimbang
dengan usaha yang dilakukan. Dalam belajar terdapat unsur rencana, ketepatgunaan serta
kemanjuran pendekatan dan metode belajar yang digunakan.
Faktor-faktor belajar bisa dari faktor internal, eksternal.pendekatan diri

3.2 Saran

Beberapa prinsip yang perlu di pahami untuk tercipta proses belajar efektif harus
mempunyai tujuan yang jelas dan terarah, disertai dengan niat, hasrat dan kemauan bukan
paksaan
DAFTAR PUSTAKA

https://marhadisaja.wordpress.com/2013/04/30/teori-belajar-efektif/

https://raisahadila.wordpress.com/2013/10/14/makalah-belajar-efektif-dan-efisien/

https://summareconbekasi.com/whatson/detail/7-cara-belajar-yang-efektif-dan-efisien

Anda mungkin juga menyukai