Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Vicky Selvia Aprliani

TINGKAT: 1B

MATKUL : FARAMAKOLOGI

1. Jelaskan definisi pemberian obat intrakutan (IC)!


Jawab: IC adalah memberikan obat melalui suntikan intracutan atau intradermal
adalah suatu tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan ke dalam
jaringan kulit atau intradermis. Istilah intradermal (ID) berasal dari kata ‘intra’ yang
berarti lipis dan ‘dermis’ yang berarti sensitif, lapisan pembuluh darah dalam kulit.
Ketika sisi anatominya mempunyai derajat pembuluh darah tinggi, pembuluh darah
betul-betul kecil, makanya penyerapan dari injeksi disini lambat dan dibatasi dengan
efek sistemik yang dapat dibandingkan. Karena absorpsinya terbatas, maka
pengguaannya biasa untuk aksi lokal dalam kulit untuk obat yang sensitif atau untuk
menentukan sensitiv terhadap mikroorganisme. IC adalah pemberian obat kedalam
lapisan dermal kulit tepat dibawah epidermis. Biasanya hanya sejumlah kecil larutan
yang digunakan (contoh 0,1 ml). Metode pemberian ini sering kali digunakan untuk
uji alergi dan penapisan tuberkulosis.

2. Jelaskan tujuan pemberian obat intrakutan (IC)!


1) Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter
2) Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam
pemberian obat
3) Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu
4) Menghindari pasien dari efek alergi obat
5) Digunakan untuk tes tuberkulin atau tes alergi terhadap obat-obatan tertentu.
6) Pemberian vaksinasi

3. Jelaskan lokasi pemberian obat intrakutan (IC)!


1) Lengan bawah bagian dalam
2) Dada atas
3) Punggung dibawah skapula
4) Lengan kiri umumnya digunakan untuk penapisan TBC
5) Lengan kanan digunakan untuk semua pemeriksaan lain
6) Dilengan atas, yaitu tiga jari di bawah sendi bahu tepat di tengah daerah
muskulus deltoideus
7) Dilengan bawah, yaitu bagian depan lengan bawah 1/3 dari lekuk siku atau 2/3
dari pergelangan tangan pada kulit yang sehat, jauh dari peredaran darah.
4. Jelaskan indikasi pemberian obat intrakutan (IC)!
1) Pasien yang membutuhkan tes alergi (mantoux tes)
2) Pasien yang melakukan vaksinasi
3) Menegakkan diagnosa penyakit
4) Sebelum memasukan obat

5. Jelaskan kontradiksi pemberian obat intrakutan (IC)!


1) Pasien yang mengalami infeksi pada kulit.
2) Pasien dengan kulit terluka.
3) pasien yang sudah dilakukan skin tes misalnya pada tes tuberkulin atau tes
terhadap reaksi alergi obat tertentu..

6. Jelaskan keuntungan pemberian obat intrakutan (IC)!


1) Suplai darah sedikit, sehingga absorbsi lambat
2) Bisa mengetahui adanya alergi terhadap obat tertentu
3) Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam
pemberian obat

7. Jelaskan kerugian pemberian obat intrakutan (IC)!


1) Apabila obat sudah disuntikkan, maka obat tersebut tidak dapat ditarik lagi. Ini
berarti, pemusnahan untuk obat yang mempunyai efek tidak baik atau toksik
maupun kelebihan dosis karena ketidakhati-hatian akan sukar dilakukan
2) Tuntutan sterilitas sangat ketat
3) Memerlukan petugas terlatih yang berwenang untuk melakukan injeksi
4) Adanya resiko toksisitas jaringan dan akan terasa sakit saat penyuntikan

8. Jelaskan contoh obat untuk pemberian obat intrakutan (IC)!


1) Vaksin Bacillus Calmette Guerrin (BCG) 0.05 ml
2) 0,1 ATS atau ADS + 0,9 NaCl untuk menetralisir endotoksin dari kuman
tetanus atau difteri
3) Adrenalin 1%
4) 0,1 ml vaksin sel diploid manusia (pasteur mariex) untuk vaksin rabies
5) Ekstrak allergen

9. Tuliskan SOP pemberian obat intrakutan (IC)!


Persiapan Alat

1.      Spuit berukuran 1 ML, 100 U insulin


2.      Obat yang sesuai (insulin, growth hormon, epiniprin)
3.      Jarum dengan ukuran 23-25 (dewasa)
4.      Jarum dengan ukuran 25-27 (bayi) dengan panjang antara 5/8 sampai ¾ inchi
5.      Alkohol
6.      Bengkok
7.      Kapas alkohol atau kapas yang sudah dibasahi NaCl 0,9% dalam tempatnya
8.      Handscoon

Prosedur
1.      Memperkenalkan diri dan kontrak dengan pasien
2.      Persiapan alat
3.      Cek pasien
4.      Jelaskan prosedur
5.      Siapkan obat
6.      Jaga privasi dan atur posisi yang nyaman
7.      Cuci tangan dan pakai handscoon
8.     sebelum melakukan tindakan anjurkan pasien untuk membaca basmallah,
Longgarkan pakaian pada area yang akan disuntik
9.      Bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol dengan gerakan sirkuler
10.  Pegang kapas alkohol dengan jari jari tengah pada tangan non dominan
11.  Buka tutup jarum
12.  Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non dominan99
13.  Pegang jarum yang menghadap ke atas pada posisi 45 derajat (digunakan pada
anak anak dan orang dengan lapisan lemak tipis) dan 90 derajat (untuk orang
dewasa) dengan tangan dominan dan tusuk pada jaringan subkutan
14.  Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan batang spuit dan tangan
dominan menarik pemompa spuit
15.  Observasi adanya darah pada spuit
16.  Jika tidak ada darah, masukkan obat perlahan lahan
17.  Cabut jarum pelan pelan, sambil melakukan penekanan dengan menggunakan
kapas alkohol pada area penusukan. Akhiri dengan Hamdalah
18.  Kembalikan posisi pasien
19.  Bereskan semua peralatan
20.  Buka handscoon
21.  Cuci tangan
22. evaluasi dan Lakukan dokumentasi pada catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai