Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU

Identitas
Nama Mahasiswa : Sagifty Ridha Isni
NIM : 1905155684
Kelas : 2019 B
Mata Kuliah : Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia
Jenis Soal : Tes Esei

Petunjuk
1. Cermati tabulasi data pada file excel yang pernah dihitung validitas dan reliabilitas berikut!
2. Selanjutnya, hitunglah daya beda dan tingkat kesukaran berdasarkan data excel tersebut!
3. Sertakan rumus daya beda dan rumus tingkat kesukaran yang digunakan!
4. Analisis hasil daya beda dan tingkat kesukaran berdasarkan scan soal Bahasa Indonesia
tersebut!
5. Tulis jawaban pada file word berikut dan melampirkan file perhitungan yang digunakan!

Selamat mengerjakan!
Jawaban

1. Tuliskan Rumus :
a) Tingkat kesukaran

b) Daya beda
UJIAN AKHIR SEMESTER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU

2. Hasil perhitungan tingkat kesukaran dan daya beda!

No. H M L H+M+L p H-L ½T D


1 6 6 3 15 0,50 3 10 0,30
2 8 4 5 17 0,57 3 10 0,30
3 7 4 5 16 0,53 2 10 0,20
4 8 8 6 22 0,73 2 10 0,20
5 7 7 5 19 0,63 2 10 0,20
6 6 6 6 18 0,60 0 10 0,00
7 9 5 7 21 0,70 2 10 0,20
8 6 8 3 17 0,57 3 10 0,30
9 6 6 5 17 0,57 1 10 0,10
10 7 8 2 17 0,57 5 10 0,50
11 6 7 5 18 0,60 1 10 0,10
12 9 5 8 22 0,73 1 10 0,10
13 9 6 5 20 0,67 4 10 0,40
14 6 7 2 15 0,50 4 10 0,40
15 8 6 5 19 0,63 3 10 0,30
16 6 3 3 12 0,40 3 10 0,30
17 6 5 5 16 0,53 1 10 0,10
18 6 6 7 19 0,63 -1 10 -0,10
19 4 5 7 16 0,53 -3 10 -0,30
20 5 6 7 18 0,60 -2 10 -0,20
21 8 5 6 19 0,63 2 10 0,20
22 8 5 6 19 0,63 2 10 0,20
23 8 6 7 21 0,70 1 10 0,10
24 4 7 6 17 0,57 -2 10 -0,20
25 8 4 3 15 0,50 5 10 0,50
26 7 5 3 15 0,50 4 10 0,40
27 5 6 4 15 0,50 1 10 0,10
28 6 6 5 17 0,57 1 10 0,10
29 5 5 5 15 0,50 0 10 0,00
30 6 4 5 15 0,50 1 10 0,10
31 6 7 6 19 0,63 0 10 0,00
32 6 4 4 14 0,47 2 10 0,20
33 7 5 4 16 0,53 3 10 0,30
34 8 5 4 17 0,57 4 10 0,40
UJIAN AKHIR SEMESTER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU

35 6 6 3 15 0,50 3 10 0,30
36 5 5 6 16 0,53 -1 10 -0,10
37 6 2 7 15 0,50 -1 10 -0,10
38 6 8 3 17 0,57 3 10 0,30
39 4 7 6 17 0,57 -2 10 -0,20
40 8 9 4 21 0,70 4 10 0,40

3. Analisis hasil tingkat kesukaran dan daya beda berdasarkan soal berdasarkan tabel
berikut!

Tabel Tingkat Daya Beda

Tingkat daya beda Mutu Butir Soal


0,40 atau lebih Amat baik
0,30 – 0,39 Cukup baik, tetapi perlu direvisi
0,20 – 0,29 Kurang baik, perlu perbaikan
0,19 – atau kurang Tidak baik, perlu direvisi atau ditiadakan

 Butir tes 1memiliki tingkat kesukaran (p = 0,50) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,30) berkategori cukup baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
Namun butir tes ini tetap masih perlu perbaikan.
 Butir tes 2 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,57) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,30) berkategori cukup baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
Namun butir tes ini tetap masih perlu perbaikan.
 Butir tes 3 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,53) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,20) berkategori kurang baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara
semestinya namun masih kurang mampu dalam membedakan peserta mana yang
mampu dan yang kurang mampu. Butir tes ini perlu perbaikan.
 Butir tes 4 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,73) yakni berkategori mudah dan daya
beda (D=0,20) berkategori kurang baik. Yakni butir tes ini tidak berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
Butir tes ini perlu perbaikan.
 Butir tes 5 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,63) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,20) berkategori kurang baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara
UJIAN AKHIR SEMESTER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU

semestinya namun masih kurang mampu dalam membedakan peserta mana yang
mampu dan yang kurang mampu. Butir tes ini perlu perbaikan.
 Butir tes 6 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,60) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,00) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini memiliki perbandingan yang
sama antara kelompok atas dan bawah, butir tes ini perlu perbaikan karena tidak
menunjukkan perbedaannya.
 Butir tes 7 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,70) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,20) berkategori kurang baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara
semestinya namun masih kurang mampu dalam membedakan peserta mana yang
mampu dan yang kurang mampu. Butir tes ini perlu perbaikan.
 Butir tes 8 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,57) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,30) berkategori cukup baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
Namun butir tes ini tetap masih perlu perbaikan.
 Butir tes 9 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,57) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,10) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini tidak berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
 Butir tes 10 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,57) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,50) berkategori amat baik. Yakni butir tes ini sangat berfungsi dalam
membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
 Butir tes 11 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,60) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,10) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini tidak berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
 Butir tes 12 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,73) yakni berkategori mudah dan daya
beda (D=0,10) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini tidak berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
 Butir tes 13 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,67) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,40) berkategori amat baik. Dalam hal ini butir tes ini sangat berfungsi
dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
 Butir tes 14 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,50) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,40) berkategori amat baik. Yakni butir tes ini sangat berfungsi dalam
membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
 Butir tes 15 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,63) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,30) berkategori cukup baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
Namun butir tes ini tetap masih perlu perbaikan.
UJIAN AKHIR SEMESTER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU

 Butir tes 16 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,40) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,30) berkategori cukup baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
Namun butir tes ini tetap masih perlu perbaikan.
 Butir tes 17 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,53) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,10) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini tidak berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
 Butir tes 18 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,63) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=-0,10) berkategori tidak baik. Yakni mengindikasikan adanya sesuatu yang
kurang wajar yang perlu dikaji dalam hal isi maupun perumusan butir tesnya.
 Butir tes 19 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,53) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=-0,30) berkategori tidak baik. Yakni mengindikasikan adanya sesuatu yang
kurang wajar yang perlu dikaji dalam hal isi maupun perumusan butir tesnya.
 Butir tes 20 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,60) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=-0,20) berkategori tidak baik. Yakni mengindikasikan adanya sesuatu yang
kurang wajar yang perlu dikaji dalam hal isi maupun perumusan butir tesnya.
 Butir tes 21 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,63) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,20) berkategori kurang baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara
semestinya namun masih kurang mampu dalam membedakan peserta mana yang
mampu dan yang kurang mampu. Butir tes ini perlu perbaikan.
 Butir tes 22 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,63) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,20) berkategori kurang baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara
semestinya namun masih kurang mampu dalam membedakan peserta mana yang
mampu dan yang kurang mampu. Butir tes ini perlu perbaikan.
 Butir tes 23 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,70) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,10) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini tidak berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
 Butir tes 24 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,57) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=-0,20) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini mengindikasikan adanya
sesuatu yang kurang wajar yang perlu dikaji dalam hal isi maupun perumusan butir
tesnya.
 Butir tes 25 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,50) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,50) berkategori amat baik. Yakni butir tes ini sangat berfungsi dalam
membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu
 Butir tes 26 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,50) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,40) berkategori cukup baik. Yakni butir tes ini sangat berfungsi dalam
UJIAN AKHIR SEMESTER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU

membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu. Namun butir tes
ini tetap masih perlu perbaikan.
 Butir tes 27 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,50) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,10) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini tidak berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
 Butir tes 28 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,57) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,10) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini tidak berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
 Butir tes 29 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,50) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,00) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini memiliki perbandingan yang
sama antara kelompok atas dan bawah, butir tes ini perlu perbaikan karena tidak
menunjukkan perbedaannya.
 Butir tes 30 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,50) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,10) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini tidak berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
 Butir tes 31 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,63) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,00) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini memiliki perbandingan yang
sama antara kelompok atas dan bawah, butir tes ini perlu perbaikan karena tidak
menunjukkan perbedaannya.
 Butir tes 32 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,47) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,20) berkategori kurang baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara
semestinya namun masih kurang mampu dalam membedakan peserta mana yang
mampu dan yang kurang mampu. Butir tes ini perlu perbaikan.
 Butir tes 33 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,53) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,30) berkategori cukup baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
Namun butir tes ini tetap masih perlu perbaikan.
 Butir tes 34 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,57) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,40) berkategori amat baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara semestinya
dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
 Butir tes 35 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,50) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,30) berkategori cukup baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
Namun butir tes ini tetap masih perlu perbaikan.
 Butir tes 36 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,53) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=-0,10) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini mengindikasikan adanya
UJIAN AKHIR SEMESTER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU

sesuatu yang kurang wajar yang perlu dikaji dalam hal isi maupun perumusan butir
tesnya.
 Butir tes 37 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,50) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=-0,10) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini mengindikasikan adanya
sesuatu yang kurang wajar yang perlu dikaji dalam hal isi maupun perumusan butir
tesnya.
 Butir tes 38 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,57) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,30) berkategori cukup baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara
semestinya dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.
Namun butir tes ini tetap masih perlu perbaikan.
 Butir tes 39 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,50) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=-0,20) berkategori tidak baik. Yakni butir tes ini mengindikasikan adanya
sesuatu yang kurang wajar yang perlu dikaji dalam hal isi maupun perumusan butir
tesnya.
 Butir tes 40 memiliki tingkat kesukaran (p = 0,70) yakni berkategori sedang dan daya
beda (D=0,40) berkategori amat baik. Yakni butir tes ini berfungsi secara semestinya
dalam membedakan peserta mana yang mampu dan yang kurang mampu.

Anda mungkin juga menyukai