Anda di halaman 1dari 5

Peranan kendali Internal dalam Memitigasi Fraud dalam Perusahaan

Nama : Gisela Vionita


NIM : 01012190006

- Etika dalam Bisnis


Stika dalam berbisinis diperlukan sebagai sistem dari prinsip moral seseorang
untuk menentukan apakah hal tertentu baik untuk diri sendiri dan juga bagi
banyak orang. Etika itu sendii diperlukan dalam berbisnis ketika suatu masalah
muncul, antara para pegamwai, manajement, atau para pemegang saham. Etika
digunakan untuk memilih litigasi atau penyelesaian konflik yang dibutuhkan.
Ethical issues dalam berbisnis mencangkup equity, rights, honesty, dan exercice
of corporate power.

- Computer ethics
Hal ini mengenai analisis tertentu mengenai dampak dari keberadaan teknologi
komputer dalam masyarakat. Seperti hardware, software, dll. Masalahnya
mengenai keamanan, kepemilikan property, kendala lingkungan, pengangguran
dan pemindahan, dll.

- Fraud
Fraud aatu kecurangan dapat diartikan sebagai pernyataan yang salah. Dan
kekeliruan yang terjadi menjadi dibenarkan pada suatu informasi dan
menyebabkan seseorang harus bertindak. Kekeliruan yang ada dapat
menyebabkan kerugian pada suatu perusahaan atau individu.
Fraud dapat terjadi karena tiga hal, yaitu pressure, opportunity, dan ethics.
Pressure merupakan salah satu faktor dari luar, contohnya saat seseorang merasa
sedang tertekan karena masalah keuangan dan ia terpaksa harus melakukan
penyimpangan. Opportunity, terjadi ketika adanya kesempatan untuk melakukan
penyimpangan itu. Ethics, terjadi ketika seseorang merasa apa yang dilakukannya
itu benar padahal sudah jelas itu salah. Fraud lebih mungkin terjadi saat faktor
pressure dan opportunity lebih besar dibandingkan ethics. Sebaliknya, jika
seseorang bermoral, walaupun ia punya tekanan atau ada kesempatan, ia tidak
akan melakukan tindakan yang menyimpang itu.
Fraud dapat terjadi saat, kurangnya independensi auditor, keadaan dimana auditor
bukan hanya mempunyai hubungan audit dengan kliennya, tetapi jug mempunyai
hubungan diluar kegiatan akuntansi. Hal ini tentunya dapat memengaruhi kualitas
auditor dimana ia tidak kompeten dalam mengaudit suatu perusahaan jika sudah
ada hubungan secara personal dengan kliennya. Kurangnya independensi direktur,
jika seorang direktur juga mempunyai hubungan atau bekerja di perusahaan lain,
punya hubungan perdagangan dengan perusahaan lain, punya hubungan finansial
dengan pemegang saham secara personal, apalagi telah menerima pinjaman secara
personal, dll. Lalu adanya praktek akuntansi yang tidak pantas.
Employee faud, dilakukan oleh personil non-management, biasanya berupa
seorang pegawai mengambil uang atau menggunakan asset perusahaan untuk
keuntungan pribadi.
Management fraud, dilakukan oleh level atas management. Biasanya fraud yang
dilakukan berupa memanipulasi laporan keuangan dengan cara menciptakan
perusahaan yang terlihat sehat, makmur, dan sejahtera padahal bisa saja
perusahaan itu sebenarnya tidak baik dan tidak sehat, termasuk adanya
penyalahgunaan asset perusahaan. Hal ini ditutupi dengan adanya transaksi bisnis
yang kompleks.
Tiga skema fraud :
- fraudulent statements : sengaja membuat laporan keuangan palsu agar perusahaan
terlihat lebih bersih dibanding yang sebenarnya, berfokus pada pengukuran
finansial jangka pendek.
- Corruption : berupa penyuapan, gratifikasi secara illegal, konflik kepentingan, dan
pemerasan secara ekonomi.
- asset misappropriation : biasanya dilakukan oleh kelas pegawai seperti membuat
biaya tambahan pada akun beban untuk menutupi apa yang telah diambil,
terutama dalam bentuk uang, lapping atau yang kita kenal dengan mengambil cek
dari salah satu klien untuk menutupi apa yang telah diambil dari akun yang
berbeda. Lalu penipuan transaksi berupa menghapus, menambahkan, mengubah
atau memanipulasi sebuah transaksi untuk mencuri atau mengambil asset tertentu.

Objektivitas pengendalian internal berupa penjaga keamanan asset sebuah perusahaan,


memastikan keakurasian dan kebenaran dari pencatatan akuntansi dan sebuah informasi,
meningkatkan efektifitas dari pengoperasian perusahaan, memastikan bahwa ada
kepatuhan terhadap peraturan, standar, dan prosedur yang telah ditetapkan oleh sebuah
perusahaan.
Memodifikasi asumsi mengenai pengendalian internal :
- Management responsibility : pembentukan serta pemeliharaan dari sebuah sistem
mengenai pengendalian internal adalah tanggung jawab dari managementnya.
- Reasonable assurance : biaya yang diperlukan untuk mencapai objektivitas dari
pengendalian internal tidaklah harus melebihi keuntungannya.
- Meyhods of data processing : tektik-teknik untuk mencapai pengendalian internal
berbeda sesuai dengan tipe teknologinya.

Pembatasan dari pengendalian internal :


- adanya kemungkinan dari honest error
- pengelakan lewat kolusi
- mengesampingkan management
- merubah kondisi, terutam pada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang
tinggi.

Lima komponen dari pengendalian internal :


- Control environment : integritas dan etika dari management, struktur organisasi,
peran dari dewas direktur dan komite audit, delegasi tanggung jawab dan otoritas,
peraturan dan praktek untuk mengelola human resources, pengaruh luar, dll
- Risk assessment : mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola resiko dari
laporan finansial seperti perubahan lingkungan luar, pasar asing yang beresiko,
produk baru, perubahan pada peraturan akuntansi, restrukturisasi, dll
- Information and communication : mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi
yang benar, menyediakan informasi secara berkala dalam detail yang jelas agar
memudahkan klasifikasi dan pelaporan finansial, mengukur nilai finansial setiap
transaksi secara akurat, mencatat semua transaksi secara akurat berdasar periode
waktu saat transaksi itu terjadi. Auditor harus punya kemampuan agar semua
dapat mengerti apa yang disampaikan. Input > process > output.
- Monitoring : proses penilaian kualotas dari operasi dan gambaran pengendalian
internal apakah sudah sesuai dan apakah bermanfaat bagi perusahaan.
Management melaporkan apa trend penting dan pengecualian dari performa
normal.
- Control activities : ketentuan dan prosedur untuk meyakinkan bahwa langkah
yang diambil sudah tepat dalam mengidentifikasi masalah yang ada. Ada dua
kategori, yaitu IT controls dimana berhubungan secara spesifik dengan
lingkungan computer dan physical control dimana mengenai aktifitas manusia.

- IT Controls terdiri dari general controls dan application controls, memastikan


integritas dari sistem secara spesifik

- Physical controls terdiri atas :


- Transaction authorization : memastikan bahwa pegawai hanya melaksanakan
transaksi yang resmi, otorisasi secara umum dan spesifik
- Segregation of duties : dalam sistem manual, pemisahan antara otoritas dan proses
dalam sebuah transaksi. pencatatan dan penjagaan asset. Dalam sistem
komputerisasi, pemisahan antara program coding, program processing, dan
program maintenance
- Supervision : kompensasi dari kurangnya pemisahan, sebagain dari sistem
computer.
- Accounting records : menyediakan jejak pencatatan audit.
- Access controls : membantu menjaga asset dengan cara memperketat kontak fisik
dengan asset.
- Indepemdent verification : meriview kembali total batch atau mencocokan anak
akun dengan akun utama.

Anda mungkin juga menyukai