id
Laporan TugasAkhir
Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus)
BAB II
LANDASAN TEORI
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
Laporan TugasAkhir
Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus)
B. Yoghurt
Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki
asam. Yoghurt ini telah dikenal luas di seluruh dunia, terbukti dari adanya
commit to user
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
Laporan TugasAkhir
Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus)
commit to user
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
Laporan TugasAkhir
Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus)
Agar lebih menarik, aroma dan rasa yoghurt biasa ditambahkan buah-
buahan segar. Penambahan buah-buahan dapat dilakukan setelah fermentasi
yoghurt.Buah-buah yang dapat ditambahkan antara lainstrawberi, melon, pisang,
nangka,dan lain sebagainya.
Umumnya pada penyajian yoghurt ditambahkan gula untuk penambah
cita rasa. Penambahan gula ini dilakukan setelah proses fermentasi. Namun
berbeda untuk pembuatan yoghurt nabati. Susu kacang kedelai termasuk kacang-
kacangan memiliki karbohidrat oligosakarida, gula yang dimanfaatkan
mikroorganisme untuk fermentasi terbatas. Apabila susu nabati tersebut langsung
di inokulasi, hasil yoghurt yang diperoleh tidak maksimal. Biji nangka memiliki
karbohidrat golongan oligosakarida.Oleh karena itu, dalam pembuatan yoghurt
biji nangka perlu ditambahkan gula sebelum inokulasi atau fermentasi.Gula yang
dapat ditambahkan antara lain fruktosa, glukosa, dan lain sebagainya (Herawati
dan Wibawa, 2009).
Yoghurt memiliki tekstur menggumpal dan lembut. Kekurangan produk
fermentasi dari susu nabati atau biji-bijian, salah satunya adalah mudah terjadinya
sinerisis ( terpisahnya cairan) dari struktur gel.Maka dari itu perlu ditambahkan
bahan penstabil agar dapat memperlembut tekstur, membuat struktur gel, dan
mengurangi sinerisis.Bahan yang dapat ditambahkan untuk memperoleh tekstur
lembut tersebut antara lain gelatin, pectin, Maltodekstrein, dan lain sebagainya
(Triyono, 2010).
Dalam pembuatan yoghurt biji nangka ini, menggunakan gelatin untuk
menstabilkan tekstur yoghurt.Gelatin adalah protein yang larut dalam air panas
dan berbentuk agar saat dingin. Gelatin umumnya diambil dari tulang dan
jaringan ikat binatang seperti ikan,sapi, dan lain sebagainya. Untuk mengentalkan
yoghurt jumlah gelatin yang ditambahkan berkisar 1-10 gram per liter susu
(Widodo,2002).
commit to user
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
Laporan TugasAkhir
Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus)
8
Laporan TugasAkhir
Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus)
C. Fermentasi
Fermentasi dapat terjadi karena aktifitas mikroba penyebab fermentasi
pada substrat organik yang sesuai.Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan
perubahan sifat bahan pangan, sebagai akibat pemecahan bahan pangan tersebut
(Winarno,dkk, 1980).
Fermentasi susu menjadi yoghurt dilakukan dengan bantuan bakteri
Streptocoocus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus.Aktifitas bakteri
tersebut akan mengubah laktosa menjadi asam laktat sehingga akan merubah rasa
pada yoghurt.Yoghurt yang baik mempunyai konsentrasi asam laktat 0,85-0,95
%. Sedangkan derajat keasaman (pH) yang sebaiknya dicapai sekitar 4,4 - 4,5.
(Widodo, 2002)
Streptococus thermophilus merupakan spesies dari Streptococcus
sedangkan Lactobacilus bulgaricus merupakan spesies dari Lactobacilus. Kedua
organisme tersebut termasuk dalam kingdom bacteria dan termasuk dalam
keompok Bakteri Asam Laktat (BAL).Menurut Davis (1975), umumnya bakteri
Streptococus adalah penghasil asam laktat, tumbuh sangat baik pada pH 6,5 dan
pertumbuhannya berhenti pada pH 4,2-4,4. Sedangkan bakteri Lactobacillus
commit to user
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
Laporan TugasAkhir
Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus)
tumbuh sangat baik pada pH 5,5 dan akan berhenti pertumbuhannya pada pH 3,8.
(Sugiarto,1997).
Fermentasi pembentukan Laktat yaitu laktosa dihidrolisis oleh biakan
menjadi glukosa dan galaktose.Selanjutnya glukosa akan diubah menjadi asam
laktat melalui proses glikolisis. Mekanisme pembuatan asam laktat dari
laktoseoleh biakan yoghurt menurut Foster dalam Sirait, 1984:
enzim
Laktose glukosa + galaktose(hidrolisis).............(1)
C6H12O6 CH
enzim
3COCOOH. (glikolisis) ............(2)
Asam piruvat asam laktat + asetaldehid + asam format + CO2
CH3COCOOH CH3CHOHCOOH + CH3COH. + HCOOH +
CO2............(3)
commit to user
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
Laporan TugasAkhir
Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus)
Askar dan Sugiarto, 2005). Kondisi optimum fermentasi yoghurt adalah 40-44 OC
(Widodo,W., 2002). Penambahan starter atau kultur fermentasi yoghurt berkisar
2-3% (Sugiarto,1997). Waktu fermentasi yang di butuhkan adalah 24 jam.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi:
1. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan pembuatan yoghurt paling efektif pada pH asam 4,5-5.
Hal ini karena bakteriSteptocoocus thermophilus dan Lactobacillus
bulgaricusmenyukai pH asam tersebut.
2. Cemaran mikrobia
Kondisi lingkungan pertumbuhan yoghurt harus steril atau bebas dari mikroba-
mikroba lain yang mengganggu.Maka dari itu peralatan untuk membuat
yoghurt terlebih dahulu disterilisasi atau dipanaskan dengan merebus hingga
suhu kurang lebih 100 oC.
3. Suhu
Suhu fermentasi pembuatan yoghurt berkisar 37-45 oC. Jika suhu terlalu panas
akan menggangu pertumbuhan bakteri atau menimbulkan kematian bakteri.
Sedangkan jika suhu terlalu dingin akan menyebabkan bakteri kurang aktif.
4. Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan bakteri Streptocoocus thermophilus dan Lactobacillus
bulgaricus meliputi gula (laktosa), sumber karbon dan sumber nitrogen
(Herawati dan Wibawa, 2009).
D. Penyimpanan Yoghurt
Penyimpanan yoghurt pada prinsipnya adalah untuk mengawetkan
yoghurt itu sendiri. Penanganan yoghurt setelah inkubasi dengan pembekuan
tidak memperlihatkan efek kerusakan pada starter dan aktivitas laktosa (Speck
dan Geoffrion,1980 dalam Sugiarto, 1997). Yoghurt setelah proses fermentasi
dapat langsung disimpan pada pendingin dengan suhu 4-5 oC. Yoghurt ini layak
dikonsumsi setelah 7-10 hari penyimpanan.Untuk penyimpanan pada suhu
dibawah10 oC masihaman dari kerusakan sekitar 2 minggu, namun penyimpanan
commit to user
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
Laporan TugasAkhir
Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus)
pada suhu ini rentan oleh jamur di permukaan yoghurt. Bila yoghurt disimpan
pada suhu kamar rentan akan jamur dan penurunan pH yang besar dan kadar
asam yang tinggi (Sugiarto,1997).
Penyimpanan yoghurt selain memperhatikan suhu juga harus
memperhatikan tempat dan kemungkinan kontaminasi mikrobia pengganggu.
Untuk itu penyimpanan yoghurt sebaiknya ditempat yang bersih, wadah tertutup
sehingga terhindar dari kontaminasi udara dan kemungkinan mikrobia
pengganggu. Penyimpanan bisa diakukan pada wadah yang tertutup alumunium
foil di kulkas yang bersih. Selain itu perlu di tandai masa kadaluarsa yoghurt
sekitar 7-10 hari yang masih layakkonsumsi agar tidak mengganggu kesehatan.
commit to user
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Laporan TugasAkhir
Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus)
F. Kerangka Pemikiran
Studi literature dan pengumpulan jurnal pembuatan yoghurt
Persiapan bahan
Persiapan starter
Pembuatan laporan
commit to user
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta