Anda di halaman 1dari 2

Nama : Atila Aditya Rahmadi

Kelas/No abs : XII-11/05


TUGAS PRODUKSI TEKS BERITA

Korban Jiwa akibat Covid-19 di Indonesia Terbanyak SE-ASEAN

LEAD
Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di Indonesia masih
mengkhawatirkan. Sejak 23 Juni, setiap hari ribuan orang dinyatakan positif terjangkit virus yang
awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.
Meski bukan menjadi negara dengan kasus positif tertinggi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN),
Indonesia tetap menjadi negara dengan korban meninggal tertinggi akibat covid-19.
Prosentasinya dua kali lipat bahkan lebih dari negara lain, seperti Thailand yang menduduki
peringkat kedua soal korban meninggal akibat covid-19.
Dengan jumlah pasien 177.571 orang dengan korban jiwa 7.505 orang, maka tingkat kematian
(mortality rate) akibat virus corona di Indonesia adalah 4,23%. Jauh lebih tinggi dibandingkan
negara-negara Asia Tenggara.

NECK
Pada 1 September, jumlah korban meninggal akibat serangan virus corona di Ibu Pertiwi adalah
7.505 orang. Sementara di Filipina berjumlah 3.597 orang.
Lonjakan kasus di Indonesia tidak lepas dari rantai penularan yang belum terputus. Ini bisa
dilihat dari data tingkat reproduksi (Rt) virus corona. Jika Rt lebih dari 1, maka artinya seorang
pasien positif corona masih bisa menulari orang lain.

Apesnya, sebagian provinsi punya Rt lebih dari 1. Mengutip catatan Bonza per 2 September
pukul 00:17 WIB, hanya 11 dari 34 provinsi yang memiliki Rt kurang dari 1.

Rata-rata Rt di seluruh provinsi pada 2 September adalah 1,03. Naik dibandingkan sepekan
sebelumnya yaitu 1,02. Dua pekan lalu, Rt sudah berada di bawah 1 (tepatnya 0,99) tetapi
kemudian naik lagi.

Mengapa wabah virus corona di Tanah Air menjadi kian beringas? Sepertinya ada hubungannya
dengan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan
BODY

Mengapa wabah virus corona di Tanah Air menjadi kian beringas? Sepertinya ada hubungannya
dengan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan Berdasarkan survei YouGov,
kepatuhan warga Indonesia terhadap protokol kesehatan masih di bawah para tetangganya.
Misalnya dalam hal memakai masker.

Survei pada 17 Agustus menghasilkan data 82% orang Indonesia mengakui memakai masker
saat berada di tempat umum. Angka 82% memang terlihat besar, tetapi kalah dibandingkan
negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand (83%), Filipina (86%), dan Malaysia (91%).

Selain itu, kepatuhan dalam hal memakai masker di Indonesia juga berada dalam tren turun. Pada
20 Juli, survei serupa menunjukkan responden yang mengaku menggunakan masker masih 85%.

BODY LANJUTAN
Selain itu, ada kemungkinan terjadi kerumunan di sejumlah tempat umum di Indonesia. Misalnya
di tepat kerja, pada 21 Agustus jumlah orang yang datang adalah 30% di bawah normal. Lebih
banyak ketimbang 14 April yaitu 36% di bawah hari biasa.

Lokasi yang paling mencolok adalah tempat penjualan kebutuhan sehari-hari (groceries) dan
toko obat. Jika pada 14 April jumlah pengujung yang datang masih 21 di bawah normal, maka
pada 21 Agustus sudah sama seperti hari biasa. Risiko tertular virus corona bisa terjadi kapan
dan di mana saja.

Namun risiko itu bisa ditekan jika kita mematuhi protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak,
dan rajin mencuci tangan, itu saja kuncinya. Kalau dijalankan dengan murni dan konsekuen,
maka ada harapan rantai penularan dapat diputus

Anda mungkin juga menyukai