Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN

PADA MESIN BUBUT DAN MESIN GERGAJI

Oleh :

Endiah Dwi Rahayu Astuti :1822040001


Adhi Raharjo M :1822040005
Muh. Yahya :1822041003
Muh. Akbar Nur :1822041023
Muh. Reza Daitona :1822042029
Muh. Sauki Maulana :1622040002

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021
Selasa, 23 Februari 2021. Pukul 08.00 – 12.00

A. Pengertian mesin bubut dan mesin gergaji


1. Mesin bubut standar, merupakan salahsatu jenis mesin bubut yang paling
banyak digunakan pada bengkel bengkel pemesinan baik itu diindustri
manufaktur, lembaga pendidikan kejuruan dan lembaga diklat atau
pelatihan. Pertimbangannya adalah jenis mesin bubut ini memiliki bentuk
yang relatif sederhana, ukurannya tidak terlalu besar, praktis
meggunakannya dan simpel bentuknya. Contoh salahsatu model mesin
bubut standar yang umum digunakan dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

2. Mesin Gergaji berfungsi sebagai alat untuk memotong benda kerja


terutama yang terbuat dari benda keras seperti besi, baja dan tembaga
dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan tenaga listrik. Berikut
gambar mesin gergaji :
B. Adapun tujuan utama dari kegiatan sistem perawatan ini diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mencapai tingkat biaya perawatan (Maintenance) seoptimal
mungkin, dengan melaksanakan kegiatan perawatan secara efektif dan
efisien.
2. Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan
rencana produksi.
3. Mesin dan peralatan produksi (fasilitas produksi) yang ada di dalam
perusahaan tersebut akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang
lebih lama.
4. Mengontrol setiap mesin agar tetap terjaga pemakaiannya dari kerusaka.
5. Menjamin keselamatan operator yang menggunakan saran dan alat
tersebut.
6. Menghindari kegiatan maintenance yang dapat mambahayakan
keselamatan pekerja.
7. Menjaga kualitas produk pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa
yang dibutuhkan oleh produk itu sehingga kegiatan produksi tidak
terganggu.

C. Alat dan Bahan

1. Obeng gepeng/ obeng minus


2. Obeng plus
3. Kunci L
4. Kunci Pass
5. Lap dan Kuas
6. Gunting
7. Korek Gas
D. Jenis perawatan yg di lakukan

Jenis perawatan yang di lakukan adalah perawatan Harian. Khusus pada mesin
bubut yang dimana harus dilakukan sesuai jadwal periodik berdasarkan buku
petunjuk perawatan atau pengalaman teknisi mesin di mana pada peraktek ini
dilakukan perawatan pada motor mesin bubut yang mana sering terjadi kerusakan
pada poros transmisi, pebaikan pada tail lock pada mesin bubut dan juga
pemasangan kabel motor pengerak pada mesin gergaji.

E. Keselamatan kerja
1. Mahasiswa yang melakukan praktek Perawatan agar memakai baju
praktek.
2. Mempergunakan alat mesin sesuai dengan prosedur.
3. Tanyakan pada instruktur atau dosen kalau ada masalah.
4. Membersihkan mesin yang telah digunakan dan merapikan kembali dan
meletakkan ada tempatnya.

F. Langka kerja

1. Selanjutnya di lakukan pengecekan pada tool pos dan spindel pada mesin bubut
menggunakan obeng plus setelah di buka maka terlihatlah bagian dalam pada
mesin bubut maka di lakukan pengecekan pada setiap bagian yang ada seperti
gambar di bawah dilakukan juga pegeratan pada mor dan baut yang longer
menggunakan kunci pas.
(Gambar peroses pembongkaran,pengecekan dan pengeratan pada mesin bubut)

2. setelah di lakukan pengeratan dan pengecekan maka perose selanjutnya adalah


peroses pengujian/uji coba dengan cara menyalahkan mesin bubut namun mesin
bubut mengeluarkan suara aneh (tidak normal).

(Gambar peroses pengujian/uji coba pada mesin bubut)

3. Selanjutnya dosen menyarankan untuk mengecek pada gearbox mesin bubut dan
juga bagian poros transmisi maka di lakukan pembongkaran pada bagian
gearbox dan poros transmisi menggunakan obeng plus. Setelah
membandingkan dengan mesin bubut yang menyala dengan bunyi yang normal.
diketahui bahwa terjadi kelonggaran pada baut penyangga dari poros transmisi.
Maka dilakukan pengencangan baut dan dilakukan uji coba penyalaan mesin
kembali.
(Gambar proses pengencangan baut dan pengujian dengan meyalahkan mesin)

4. setelah di lakukan pengencangan baut dan uji coba menyalahkan mesin, mesin
sudah dapat beroprasi dengan baik tanpa ada bunyi tidak normal dari mesin
bubu

(Gambar poros transmisi sudah tidak mengeluarkan bunyi)


5. Setelah perbaikan pada poros transmisi selesai di kerjakan, langkah selanjutnya
adalah memeriksa tail lock yang mengalami kerusakan yaitu kehilangan
kemampuan untuk dapat mencengkram pada bagian bed mesin bubut.

(Gambar proses pengecekan tail lock)

6. Langkah selanjutnya adalah mengencangkan baut yang ada di bagian bawah dari
tail lock, dan percobaan pemasangan tail lock pada bed mesin bubut

(Gambar proses pengencangan baut dan pemasangan tail lock)

7. Setalah dilakukan perbaikan, tail lock sudah dapat kembali berfungsi dengan
baik. Selanjutnya, kita melanjutkan untuk penyambungan kabel untuk motor baru
dari mesin gergaji, dengan bantuan gunting dan obeng plus.
(Gambar penyambungan kabel pada mesin gergaji)

8. Dikarenakan keterbatasan waktu pada saat praktek, maka kegiatan di lanjutkan


pada pertemuan berikutnya,

Anda mungkin juga menyukai