Anda di halaman 1dari 76

Narasumber

Ns. Mustaqimah, MKep, Sp.Kep. An

Education (graduated):
 S1 Fakultas Ilmu Keperawatan UI (2003)
 Magister Ilmu Keperawatan FIK UI (2014)
 Spesialis Keperawatan Anak FIK UI (2015)

Activity:
 Perawat spesialis dialisis anak RSCM
 Ketua Sub Komite Pendidikan Keperawatan
 Diklat PP IPANI
Phone: 085288725809
E-mail: mustaqimah_ika@yahoo.com
Hemodialisis Anak

RSUP Nasional dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta


Peserta mampu:
Menerapkan asuhan keperawatan pada pasien
anak yang menjalani hemodialisis di unit
kerjanya

UMUM
Khusus

Peserta mampu:
Memahami peran perawat hemodialisis anak
Memahami hemodialisis pada anak
Memahami panduan HD anak di era pandemi
Melakukan proses asuhan keperawatan pada
pasien anak yang menjalani hemodialisis
Seorang
anak…
Family Centered
Care

Filosofi
Atraumatic Care
Keperawatan Anak

Primary Care
Gangguan Ginjal pada Anak

Gangguan Ginjal Akut


Insiden pada anak yang menjalani rawat inap sebesar 33.7% dengan
angka kematian 13.8%
Gangguan Ginjal Kronik
Di Amerika:
9800 anak mengalami gangguan ginjal kronik (2017)
1399 mengalami gagal ginjal (2015)
Di Eropa:
Insiden sekitar 11-12 kasus/tahun/1 juta anak dengan prevalensi sekitar 55-60
kasus/1 juta anak
Anak yang memulai dialisis pada usia di bawah 5 tahun memiliki angka
kematian 33,3% dan rerata meninggal pada usia 11,8 tahun.

Dominika A and Maria R. Long-term outcomes in children with chronic kidney disease stage 5 over the last 40
years. Arch Med Sci 2017; 13, 3: 635–644 DOI: https://doi.org/10.5114/aoms.2017.67283
Bagaimana di Indonesia?
Data dari 14 RS Pendidikan dengan Konsultan Nefrologi Anak (2007):

212 anak mengalami gagal ginjal dan menjalani terapi pengganti ginjal
Angka kematian: 23,6%
Insiden tahun 2007-2009: 150 anak mengalami gangguan ginjal kronik
Transplantasi ginjal tahun 2017-2018: 13 transplantasi

Sumber data: IDAI


Penyebab Gangguan Ginjal pada Anak

Penyebab terbanyak:
Sindrom nefrotik resisten steroid (18%)
Glomerulonefritis (14,6%)
Gangguan ginjal kronik, sebab tidak jelas (13,2%)
Hipoplasia/dysplasia kongenital (12,3%)

(Data dari 14 RS Pendidikan dengan konsultan nefrologi anak, 2017)


Penyebab Gangguan Ginjal pada Anak

Pre-renal Renal Paska-Renal


Dehidrasi Kelainan bawaan pada Kelainan bawaan
ginjal
Perdarahan pada saluran kemih
Glomerulonefritis
Luka bakar Kelainan pada Penyumbatan pada
pembuluh darah ginjal saliran kemih
Infeksi berat (sepsis)
Kerusakan struktur
Kelainan jantung ginjal) iskemia, zat
nefrotoksik)
Penyebab Tersering Gangguan Ginjal pada Anak

< 5 tahun >5 tahun


Kelainan kongenital (ginjal Gangguan pada glomerulus
polikistik, obstruksi saluran (sindrom nefrotik, nefritis
kemih) lupus)
Kelainan kongenital)

UKK Nefrologi IDAI. Kompendium Nefrologi Anak. Jakarta: BP FKUI; 2011


Gejala Gangguan Ginjal pada Anak
Edema (bengkak)
Hematuria (adanya darah dalam urin secara makroskopik atau miksroskopik)
Leukosituria (peningkatan jumlah leukosit dalam urin (>5 sel/LPB))
Proteinuria (terdapat protein dalam urin)
Oliguria (penurunan produksi urine <1mL/kgBB/jam)
Hipertensi (tekanan darah sistolik dan/atau diaslotik ≥ persentik 95 TD sesuai usia
anak, atau > 130/80 (gunakan nilai yang lebih rendah)
Gangguan pertumbuhan
Anemia
Kelainan tulang
Sesak
Demam berulang
UKK Nefrologi IDAI. Kompendium Nefrologi Anak. Jakarta: BP FKUI; 2011
Pardede SO, Chunnaedy S. PenyakitGinjal Kronik pada Anak, sari Pediatri. 2009 Okt: 11(3):199-203
Dampak Gangguan Ginjal pada Anak
Risiko kematian lebih tinggi

Risiko kematian pada anak dengan gangguan ginjal kronik stadium akhir (gagal
ginjal) 30 kali lebih tingi dibanding dengan anak pada populasi umum
Data di RSCM (2007-2009)

22% pasien datang pada kondisi stadium akhir


Dampak Gangguan Ginjal pada Anak
Data di Amerika Serikat

Angka kesintasan 5 tahun pada anak dengan gangguan ginjal kronik stadium
akhir (gagal ginjal) yang mendapatterapi: 89%
Menjalani rawat inap 12 kali lebih banyak dibandingkan dengan anak
tanpa gangguan ginjal kronik
Anggaran kesehatan untuk anak dengan gangguan ginjal kronik 7,6 kali
lebih tinggi dibandingkan pada anak tanpa gangguan ginjal kronik
Dampak Hemodialisis Pada Anak

Fisik Psikososial Emosional Finansial

Tidak hanya berdampak pada anak, namun juga pada orangtua


Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik

• Stadium 1: kerusakan ginjal dengan laju filtrasi glomerulus (LFG)


normal atau meningkat (LFG ≥90 mL/menit/1,73 m²)
• Stadium 2: kerusakan ginjal dengan penurunan LFG ringan (LFG 60-89
mL/menit/1,73 m²)
• Stadium 3: penurunan LFG sedang (LFG 30-59 mL/menit/1,73 m²)
• Stadium 4: penurunan LFG berat (LFG 15-29 mL/menit/1,73 m²)
• Stadium 5: gagal ginjal (LFG <15 mL/ menit/1,73 m²)
(Kidney Disease: Improving Global Outcomes (KDIGO), 2012)
Penyakit Ginjal Kronik
Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah
kelainan struktur atau fungsi ginjal yang berlangsung selama >3 bulan
dan berdampak kepada kesehatan (KDIGO 2012).
Pusat perawatan yang berfokus pada anak
& keluarga yang diberikan melalui
kerjasama dengan orang tua, di area yang di
Pusat Ginjal dedikasikan untuk anak & remaja yang
Anak RSCM ramah bagi anak & keluarganya, oleh staf
dengan kualifikasi spesialis anak atau yang
berpengalaman
Tim Dialisis Anak RSCM
• Dokter spesialis nefrologi anak Kolaborasi dengan divisi lain:
• Perawat dialisis anak • Bedah urologi
• PPDS nefrologi anak • Bedah vaskuler
• Dietisen anak
• Pasien dan keluarganya
• Pekerja sosial
• Psikolog anak
WU1

Tim Dialisis Anak


RSCM
Slide 23

WU1 Windows User, 11/22/2020


• Sasaran utama life saving
• Usia

Pemilihan •

Kelanjutan Pendidikan (isu utama); sejak 2016
Status tumbuh kembang anak
Terapi •

Penyakit yang mendasari
Pilihan orang tua & pasien
Dialisis • Kemampuan orang tua (kesiapan,

pada Anak
kemampuan) & dukungan teknis yg tersedia
• Keterbatasan pusat layanan kesehatan anak
• Ketersediaan AKSES VASKULER
• Ketersediaan alat
Indikasi Hemodialisis Pada Anak
Penyakit Ginjal Akut Gejala
Sindrom Uremia Mual, kejang , kesadaran menurun, perdarahan
Kelebihan Cairan Gagal jantung kongestif, edema paru, hipertensi, oliguri/anuria
yg butuh produk darah & tunjangan nutrisi
Asidosis yang tidak dapat Keadaan serius yang mengancam hidup
dikoreksi
Gangguan metabolik yang tidak dapat dikontrol obat & bawaan “in born error of
metabolik”
PGK (yang belum didialisis & • Fungsi ginjal ± 12% - 25%
menunjukkan gejala “acute on • LFG ≤ 30 – 10 ml/menit/ 1,75 m2 (3 bln berturut turut)
chronic renal failure” • Kadar Kreatinin serum > 2 – 3x / nilai normal

Keracunan berat (intoksikasi keracunan jengkol, salisilat, litium, sengatan lebah


obat)/ kelebihan dosis obat,
insect bites
Kontraindikasi Hemodialisis Pada Anak

Tidak ada kontraindikasi absolut untuk terapi dialisis, hanya


pertimbangan pada pasien dengan sindrom HEPATO-RENAL, SIROSIS
dengan enchepalopati, keganasan yang melanjut
Peran Perawat Hemodialisis Anak

• Melakukan edukasi • Manajemen nyeri


• Monitoring tanda-tanda vital • Manajemen sedasi
• Monitoring hasil laboratorium • Dukungan emosional dan spiritual
• Perawatan akses vaskular • Manajemen cairan
• Kontrol infeksi • Manajemen nutrisi
• Pencegahan perdarahan • Kolaborasi dengan profesi lain
• Memantau tumbuh kembang • Melakukan intervensi berbasis
anak EBN
Contoh Jawaban Konsul Perawat HD Anak
Caring perawat dialisis anak
Hemodialisis
Salah satu terapi pengganti ginjal yang menggunakan alat khusus
dengan tujuan mengatasi gejala dan tanda akibat laju filtrasi
glomerulus yang rendah sehingga diharapkan dapat memperpanjang
usia dan meningkatkan kualitas hidup pasien (PERNEFRI 2008).
Metode pencucian darah dengan membuang cairan berlebih dan sisa
metabolisme tubuh melalui membran semi permeabel untuk
menggantikan fungsi ginjal yang rusak
Prinsip Hemodialisis
Proses Difusi

Merupakan proses
berpindahnya suatu zat terlarut
yang disebabkan karena adanya
perbedaan konsentrasi (tinggi
ke rendah) dari zat-zat terlarut
dalam darah dan dialisat
Dipengaruhi oleh: koefisien
difusi, luas permukaan membran
dializer dan perbedaan
konsentrasi
(Curtis, Roshto & Roshto, 2008)
Proses Ultrafiltrasi
Berpindahnya zat pelarut (air) melalui
membran semi permeable akibat
perbedaan tekanan hidrostatik pada
kompartemen darah dan
kompartemen dialisat.

Dipengaruhi oleh:
Perbedaan tekanan antara kompartemen darah dan kompartemen dialisat
(Trans Membrane Pressure/TMP)
Koefisien ultrafiltrasi (KUf)
besarnya permeabilitas membran dializer terhadap air bervariasi
tergantung besarnya pori dan ukuran membran.
(Curtis, Roshto & Roshto, 2008)
Proses Ultrafiltrasi
Dipengaruhi oleh:
Perbedaan tekanan antara
kompartemen darah dan
kompartemen dialisat (Trans
Membrane Pressure/TMP)
Koefisien ultrafiltrasi (KUf)
Besarnya permeabilitas membran
dializer terhadap air bervariasi
tergantung besarnya pori dan
ukuran membran.

(Curtis, Roshto & Roshto, 2008)


Proses Osmosis
Proses berpindahnya suatu zat
terlarut (air) yang disebabkan
karena adanya perbedaan
konsentrasi zat-zat terlarut dalam
darah dan dialisat.

Perpindahan molekul terjadi dari zat


yang berkonsentrasi tinggi ke yang
berkonsentrasi lebih rendah.
Komponen Utama
pada Hemodialisis
Sirkulasi darah
Sirkulasi dialisat
Dializer
Sirkulasi Darah
Bagian yang termasuk dalam sirkulasi darah
adalah mulai dari jarum/ kanula arteri
(inlet), arteri blood line (ABL),
kompartemen darah pada dializer, venous
blood line (VBL), sampai jarum / kanula
vena (outlet).
Sirkulasi darah ada 2 :
Di dalam tubuh pasien (sirkulasi sistemik)
Di luar tubuh pasien (sirkulasi
ekstrakorporeal)
Sirkulasi Dialisat
Dialisat adalah cairan yang digunakan untuk
prosedur HD. Berada dalam kompartemen dialisat
berseberangan dengan kompartemen darah yang
dipisahkan oleh membran semi permeable dalam
dializer.
Dialisat pekat (concentrate)
Dialisat pekat ada yang berisi Acetate (acid) pada
port A dan ada yang berisi Bicarbonat (port B).

Air
Air yang digunakan untuk pencucian darah ini
menggunakan air yang diolah khusus menggunakan
sistem Reverse Osmosis (RO)
Dialiser
Tabung yang berfungsi sebagai ginjal
buatan
Terdiri dari 2 kompartemen yang
dipisahkan oleh membran semi
permeabel.
Pada anak terdapat 4 pilihan ukuran
dialiser yang disesuaikan dengan luas
penampang tubuh anak
•Eritrosit •Na+
•Leukosit
•Trombosit •K+
•Hemoglobin

Cairan Dialisis
•Na+ •Ca++
Difusi

(Dialisat)
•K+
Darah

•Ca++ Ultrafiltrasi •Mg++


•Mg++ Osmosis
•HCO3- •HCO3-
•Ureum
•Kreatinin •CH3COO-
•CH3COO-
•dll •dll
Preskripsi Hemodialisis

Durasi dan frekuensi


Tipe dialiser
Kecepatan aliran darah (Quick
blood/Qb)
Kecepatan dialisat (Quick
dialisat/Qb)
Target ultrafiltrasi
Dosis antikoagulan / heparin
Akses vascular yang digunakan
Heparin

Reguler
Loading dose: 50 iu/kgBB/jam (anak), Adult 1500iu
Maintenance:10-50 iu/kgBB/jam (anak), Adult
Preskripsi HD 750iu
Anak Low dose
Loading dose: lebih dari 15kg 10-20
Kurang atau sama dg 15kg 5-10, Adult 1000iu

(Pediatric Nephrology On-The-Go, 2018)


Ultrafiltrasi Goal (UFG)

Range UFG: 5-8% dari BB pre HD


UFG: ((BB pre HD-BBK) x 1000) + Priming volume
dialiser + priming volume blood line + minum inter HD
Qb: 5-7/kgBB
Qd: 2xQb
Preskripsi HD
Anak Priming Volume dialiser:
E11: 65 ml
N90: 55 ml
N70: 45 ml
N50: 35 ml

Priming volume blood line: 85 ml


(Pediatric Nephrology On-The-Go, 2018)
Komplikasi Intradialisis

Mual Sakit
Hipotensi Kram otot
muntah kepala

Sakit Gatal- Demam/


Kejang
dada gatal menggigil
Rahardjo et al.,( 2006)
Post Hemodialisis

Monitor perbaikan edema


Monitor tanda-tanda vital
Monitor laboratorium
Interdialytic weight gain (IDWG)
Panduan Pencegahan
Transmisi Covid-19 di
Unit Hemodialisis
Data Pasien Suspect Covid-19 dan
Terkonfirmasi di HD anak (2020-2021)

Suspect covid-19: 10
Terkonfirmasi covid-19: 21
Update informasi terkait covid-19
Surveillance

Manajemen Monitoring suhu tubuh


Staf Penggunaan APD
Hand hygiene
Istirahat yang adekuat
Qian S, Mo W, et al. Consensus recommendations for the care of children receiving chronic dialysis in association with the COVID-19 epidemic. Pediatric
Nephrology (2020) 35:1351–1357 https://doi.org/10.1007/s00467-020-04555-x.
Edukasi pasien dan keluarga
Konsultasi online
Surveillance
Manajemen Monitoring suhu tubuh
Penggunaan APD
Pasien HD Pembatasan penunggu pasien
Hand hygiene
Menghindari HD traveling
Pasien terkonfirmasi positif dilakukan HD di ruangan khusus
covid-19
Pasien suspect dilakukan HD pada shift terakhir
Membawa alat kesehatan sendiri
Qian S, Mo W, et al. Consensus recommendations for the care of children receiving chronic dialysis in
association with the COVID-19 epidemic. Pediatric Nephrology (2020) 35:1351–1357
https://doi.org/10.1007/s00467-020-04555-x.
Meningkatkan disinfeksi mesin HD
Desinfeksi semua peralatan dan lantai dengan
klorin 500mg/L selama 30 menit
Manajemen Desinfeksi udara menggunakan lampu
Fasilitas HD ultraviolet selama 30 menit
Setiap pasien menggunakan mesin yang sama
Menjaga jarak dan menghindari makan serta
berbicara selama HD
Membatasi interaksi

Qian S, Mo W, et al. Consensus recommendations for the care of children receiving chronic dialysis in association with the COVID-19 epidemic. Pediatric
Nephrology (2020) 35:1351–1357 https://doi.org/10.1007/s00467-020-04555-x.
Inovasi Tim Dialisis Anak RSCM
Daftar Diagnosis Keperawatan
No Diagnosis Keperawatan Etiologi
1 Kelebihan volume cairan Gangguan mekanisme regulasi
Kelebihan intake cairan
2 Risiko perdarahan Faktor Resiko:
Efek samping trekait terapi (heparin)
3 Resiko infeksi Faktor risiko:
Tempat masuknya untuk invasif organisme (dialisis
dan jalur invasif)
4 Nyeri akut Agen cedera fisik
5 Resiko jatuh Faktor Resiko:
Usia kurang dari 2 tahun
Medikasi: agens anti hipertensi
Fisiologis: kesulitan melihat
Daftar Diagnosis Keperawatan
No Diagnosis Keperawatan Etiologi
6 Risiko ketidakseimbangan Disfungsi ginjal
elektrolit
7 Ketidakseimbangan nutrisi: Asupan diet kurang
kurang dari kebutuhan
tubuh
8 Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
tubuh
9 Risiko kerusakan integritas Kelembapan
kulit Gangguan volume cairan
10 Konflik pengambilan Kurang sistem pendukung
keputusan Kurang informasi
Pengaruh dalam pengambilan keputusan
Daftar Diagnosis Keperawatan
No Diagnosis Keperawatan Etiologi
11 Ketidakberdayaan Peran pemberi asuhan
Kurang dukungan sosial
Strategi koping tidak efektif
12 Keputusasaan Stres jangka panjang
Pembatasan aktivitas jangka panjang
Isolasi sosial
13 Risiko keterlambatan Nutrisi tidak adekuat
perkembangan
14 Dukacita Kematian orang terdekat
Kehilangan objek penting
15 Kepedihan kronis Krisis dalam menghadapi penyakit
Krisis dalam menghadapi disabilitas
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil
1 Kelebihan volume NOC:
Keseimbangan asam basa dan elektrolit
cairan Keseimbangan cairan
Definisi: Peningkatan retensi Hidrasi adekuat
cairan isotonic
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 jam, kelebihan volume
berhubungan dengan: cairan teratasi dengan kriteria:
Kegagalan mekanisme regulasi Tidak ada edema
Kelebihan intake cairan Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ ortopneu
Tidak ada distensi vena jugularis
Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan
tanda-tanda vita dalam batas normal
Gangguan mekanisme regulasi
Kelebihan intake cairan
Tidak ada kelelahan, kecemasan atau bingung
Volume cairan seimbang
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil

2 Resiko perdarahan NOC


Definisi : Beresiko Blood lose severity
mengalami penurunan volume darah
yang dapat mengganggu kesehatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 jam tidak
terjadi perdarahan ditandai dengan:
Faktor Resiko : Tidak ada hematuria dan hematemesis
efek samping trekait terapi (heparin)
Kehilangan darah yang terlihat
Tekanan darah dalam batas normal sistol dan diastole
Hemoglobin dan hematrokrit dalam batas normal
Plasma, PT, PTT dalam batas normal
Perdarahan
Aneurisma Hematoma
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil

3 Resiko infeksi NOC:


Definisi: Peningkatan risiko diserang Immune status
oleh organisme patogen Knowledge: infection control
Risk control
Faktor risiko:
Situs untuk invasif organisme Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 jam risiko
(dialysis dan jalur invasif)
infeksi menurun, ditandai dengan:
Pasien bebas dari infeksi, terbukti dengan tanda vital normal dan
tidak adanya tanda dan gejala infeksi.
Pengenalan dini infeksi untuk memungkinkan pengobatan segera.
Pasien akan menunjukkan teknik mencuci tangan yang benar
Nilai leukosit normal
Tunnel exposed Exit site infection
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil
Keperawatan
4 Resiko jatuh NOC:
Definisi : Peningkatan Risiko trauma
kerentanan untuk jatuh yang Risiko cedera
dapat menyebabkan bahaya
fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 jam tidak terjadi
jatuh ditandai dengan:
Faktor Resiko :
Keseimbangan
Usia kurang dari 2 tahun
Gerakan terkoordinasi
Medikasi: agens anti hipertensi
Fisiologis: kesulitan melihat Perilaku pencegahan jatuh
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil

5 Kepedihan kronis NOC


Definisi : Pola kesedihan Menunjukkan resolusi dukacita
mendalam yang bersiklus,
berulang, dan berpotensi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2-3x pertemuan
progresif yang dialami oleh menunjukka resolusi dukacita ditandai dengan:
pemberi asuhan atau individu • Mengungkapkan penerimaan dan kehilangan
yang mengalami sakit kronis
• Berbagi dengan orang terdekat lain
dalam berespon terhadap
• Mempertahankan hygiene dan berhias
kehilangan yang kontinyu
melalui perjalanan penyakit

Faktor yang berhubungan:


Krisis dalam menghadapi
penyakit dan ketidakbedayaan
Rencana Intervensi Keperawatan
No Diagnosis Keperawatan Intervensi
1 Kelebihan volume cairan Manajemen cairan
Terapi Hemodialisis
Monitor tanda-tanda vital
2 Risiko perdarahan Pencegahan perdarahan
Pemeliharaan akses dialisis
3 Resiko infeksi Kontrol infeksi
4 Nyeri akut Manajemen nyeri
Manajemen sedasi
5 Resiko jatuh Pencegahan jatuh
Rencana Intervensi Keperawatan
No Diagnosis Keperawatan Intervensi
6 Konflik pengambilan keputusan Dukungan pengambilan keputusan
Peningkatan sistem dukungan

7 Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari Manajemen nutrisi


kebutuhan tubuh Konseling nutrisi
8 Dukacita Peningkatan koping
Fasilitasi proses berduka
Dukungan emosional
9 Kepedihan kronis Fasilitasi proses berduka
Dukungan emosional dan spiritual
Inspirasi harapan
Dukungan kelompok
10 Risiko ketidakseimbangan elektrolit Monitor elektrolit
Manajemen elektrolit
Rencana Intervensi Keperawatan
No Diagnosis Keperawatan Intervensi
11 Ketidakberdayaan Dukungan pengambilan keputusan
Dukungan emosional
Peningkatan efikasi diri
12 Keputusasaan Manajemen alam perasaan
Inspirasi harapan
Dukungan emosional
13 Risiko keterlambatan perkembangan Bimbingan antisipatif
Peningkatan perkembangan anak
14 Intoleransi aktivitas Terapi aktifitas
Manajemen energi
15 Risiko kerusakan integritas kulit Manajemen pruritus
Monitoring integritas kulit
Bignall ONR., Goldstein SL. Childhood CKD Afects the entire family. Am J Kid Dis. 2015. Mar; 65(3);367-8
Becherucci F., Roperto RM., Materassi M., Romaenani P. Chronic kidney disease in children. Clin Kidney J. 2016
Aug;9(4):583-92
Curtis, J., Roshto, B., & Roshto, B. (2008).Principles Of Dialysis. Dalam CoreCurriculum For The Dialysis
Technician(hal. 77-80). Medison: MedicalEducation Institute inc
Dominika A and Maria R. Long-term outcomes in children with chronic kidney disease stage 5 over the last 40
years. Arch Med Sci 2017; 13, 3: 635–644 DOI: https://doi.org/10.5114/aoms.2017.67283
Qian S, Mo W, et al. Consensus recommendations for the care of children receiving chronic dialysis in association
with the COVID-19 epidemic. Pediatric Nephrology (2020) 35:1351–1357 https://doi.org/10.1007/s00467-
020-04555-x
Rahardjo,et al.2006. Hemodialisis, Dalam : Aru W. Sudoyo et al, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta :
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Yap, H. K et al. (2018). Pediatric Nephrology On-The-Go, Third Edition. NUH Children’s Kidney Center Singapore
2018

Anda mungkin juga menyukai