Anda di halaman 1dari 2

Edukasi dan promosi kesehatan harus dilakukan kepada penyakit ginjal kronis untuk

menghindari faktor risiko yang dapat diubah, mengenali gejala tanda bahaya yang harus segera
dikonsultasikan ke dokter, serta nutrisi dan diet.
Edukasi Faktor Risiko

Edukasi pasien untuk menghindari faktor risiko yang dapat diubah seperti:
 Obesitas
 Status sosial dan ekonomi yang ditemukan dalam studi epidemiologi
 Kebiasaan merokok
 Obat-obatan yang bersifat nefrotoksik dan alkohol
 Gagal ginjal akut
 Diabetes mellitus
 Hipertensi
 Obstructive sleep apnea[6]
Gejala Tanda Bahaya

Segera periksakan ke dokter bila timbul gejala-gejala seperti:


 Gangguan berkemih (lebih sedikit dari biasanya dengan konsumsi air yang tidak berubah)
 Pembengkakan tubuh
 Penurunan aktivitas karena mudah lelah
 Gangguan diabetes: polidipsia, polifagia, poliuria dan/atau peningkatan gula darah
 Memiliki hipertensi
 Mual muntah tanpa penyebab lain[24]
Nutrisi dan Diet

Panduan klinis untuk nutrisi dan diet pada pasien penyakit ginjal kronis:
 Batasan asupan protein sebanyak < 0.8 gr/kg/hari pada laju filtrasi glomerulus < 30
ml/min/1.73 m2
 Pada pembatasan protein ini, dokter perlu secara teratur melakukan pengawasan
status nutrisi [25]
 Bila terdapat tanda dan gejala malnutrisi, jumlah asupan protein yang diberikan
perlu dilakukan penyesuaian asupan protein kembali[1]
 Batasan kalori untuk usia di bawah 60 tahun adalah 35 kkal/kgBB/hari, pada usia di atas
60 tahun dengan aktivitas fisik yang menurun adalah 30 – 35 kkal/kgBB/hari[26]
 Batasan asupan garam (maksimal 2 gram natrium atau setara 5 gram garam dapur per
hari), kecuali bila dikontraindikasikan[1]
 Batasan cairan per hari dilihat dari tingkat keparahan PGK dan berat badan kering pasien.
Batasan cairan ini dipertimbangkan untuk menghindari terjadinya kelebihan volume cairan di
dalam tubuh.
 Batasan asupan fosfat dan kalium
 Beberapa contoh makanan tinggi fosfat: minuman kaleng, keju, kerang, ikan
sarden, telur ikan, jeroan, hati ayam dan sapi, makanan siap saji
 Beberapa contoh makanan tinggi kalium: alpukat, pisang, buah kering, mangga,
pepaya, brokoli, kacang-kacangan, kentang, biji-bijian
Berikan suplementasi oral pada pasien yang menjalani hemodialisis[27]

Anda mungkin juga menyukai