menghindari faktor risiko yang dapat diubah, mengenali gejala tanda bahaya yang harus segera
dikonsultasikan ke dokter, serta nutrisi dan diet.
Edukasi Faktor Risiko
Edukasi pasien untuk menghindari faktor risiko yang dapat diubah seperti:
Obesitas
Status sosial dan ekonomi yang ditemukan dalam studi epidemiologi
Kebiasaan merokok
Obat-obatan yang bersifat nefrotoksik dan alkohol
Gagal ginjal akut
Diabetes mellitus
Hipertensi
Obstructive sleep apnea[6]
Gejala Tanda Bahaya
Panduan klinis untuk nutrisi dan diet pada pasien penyakit ginjal kronis:
Batasan asupan protein sebanyak < 0.8 gr/kg/hari pada laju filtrasi glomerulus < 30
ml/min/1.73 m2
Pada pembatasan protein ini, dokter perlu secara teratur melakukan pengawasan
status nutrisi [25]
Bila terdapat tanda dan gejala malnutrisi, jumlah asupan protein yang diberikan
perlu dilakukan penyesuaian asupan protein kembali[1]
Batasan kalori untuk usia di bawah 60 tahun adalah 35 kkal/kgBB/hari, pada usia di atas
60 tahun dengan aktivitas fisik yang menurun adalah 30 – 35 kkal/kgBB/hari[26]
Batasan asupan garam (maksimal 2 gram natrium atau setara 5 gram garam dapur per
hari), kecuali bila dikontraindikasikan[1]
Batasan cairan per hari dilihat dari tingkat keparahan PGK dan berat badan kering pasien.
Batasan cairan ini dipertimbangkan untuk menghindari terjadinya kelebihan volume cairan di
dalam tubuh.
Batasan asupan fosfat dan kalium
Beberapa contoh makanan tinggi fosfat: minuman kaleng, keju, kerang, ikan
sarden, telur ikan, jeroan, hati ayam dan sapi, makanan siap saji
Beberapa contoh makanan tinggi kalium: alpukat, pisang, buah kering, mangga,
pepaya, brokoli, kacang-kacangan, kentang, biji-bijian
Berikan suplementasi oral pada pasien yang menjalani hemodialisis[27]