Anda di halaman 1dari 10

Nama : Ayu Nur Fadilla

NIM : 1930209037

Kelas : Fisika Ganjil 2019

MK : Metodologi Penelitian Pendidikan

TUGAS I

VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL PENELITIAN

1. Buatlah rangkuman mengenai variabel penelitian,skala pengukuran, dan


definisi operasional.
2. Jelaskan apa yang dimakud dengan :
a. Variabel terikat,variabel bebas,variabel moderator,variabel antara,dan
variabel kontrol.
b. Skala nominal,skala ordinal,skala rasio,dan skala intervar.
3. Buatlah :
a. Contoh variabel pada judul penelitian.
b. Definisi operasinal dari judul penelitian yang dibuat.
 Variabel Penelitian :

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetpkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2007. Statistika untuk
Penenlitian,Alfabeta : Bandung).

 Menurut para ahli :

Menurut Sudigdo Sastroasmoro : Variabel merupakan karakteristik subjek


penelitian yang berbah dari satu subjek ke subjek lainnya.

1. Menurut Hatch dan Farhady (1981) : variabe diartikan sebagai atribut atau objek yang
memiliki variasi anatar objke dengan objek lainnya.
2. Menurut Bhisma Murti (1996) : Variabel adalah fenomena yang mempunyai variasi
nilai dan variasi nilainya dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif.
3. Menurut Kidder (1981) : Variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari
dan menarik sebuah keismpulan drai proses penelitian tersebut.
 Skala Pengukuran :

Menurut Winarno (2013) : Pengukuran adalah prosedur penetapan angka yang


mewakili kuantitas ciri (atribut) yang dimiliki oleh subjek dalam suatu populasi atau
sampel.

Menurut Muhammad (2005) : Skala Pengukuran adalah penentuan atau


penentapan skala atas suatu variabel berdasarkan jenis daa yang melekat dalam
variabel penenlitian. Skala pengukuran merupakan acuan atau pedoman untk
menentukan alat ukur demi memperoleh hasil data kuantitatif. Misalnya alat ukur
panjang adalah meter,berat adalah kg,ton,kuintal dan sebagainya.

 Definisi Operasional

Definisi operasional veriabel penelitian menurut Sugiyono (2015,h.38) adalah


suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi
tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.
 Jenis-Jenis Variabel Penelitian :

Menurut Winarno (2013),variabel dibeda-bedakan jenisnya berdasarkan


kedududkannya dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian yang mempelajari
hubungan sebab-akibat antar variabel.

Adapun penjelasan masing-masing variabel penelitian tersebut sebagai berikut :

a. Variabel Terikat

Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel respon atau ouput.


Variabel terikat ata dependen disebut variabel ouput,kriteria,konsekuen,adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat tidak dimanipulasi,melainkan diamati variasinyasebagai hasil yang
dipradugakan berasal dari variabel bebas. Biasanya variabel terikat adalah kondisi
yang hendak kita jelaskan. Dalam eksperimen-eksperimen variabel bebas adalah
variabel yang dimanipulasikan/dimainkan oleh pembuat eksperimen.Sebagai
contoh,dalam suatu studi hubungan antar dua variabel berikut :

(1). Hubungan antara kekuatan otot tungkai (X) dengan jauhnya tendangan
pemain sepakbola (Y).

(2). Hubungan antara kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan servis
pemain bola voli (Y).

Bertolak dari dua contoh diatas,peneliti bertanya apa yang akan terjadi pada Y
jika X dibuat lebih besar atau lebih kecil? Dalam hal inipeneliti memandang Y
sebagai Variabel terikat,karena Y aka berubah sebagai akibat dari diubahnya X.
Disebut dependent karena nilai Y akan berubah (terikat/tergantung) pada nilai
variabel bebas (X).

b. Variabel Bebas

Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang diduga sebagai sebab
munculnya variabel terikat. Variabel bebas sering disebut juga dengan variabel
stimulus,prediktor,antecendent. Variabel bebas adalah variabel yang memperngaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas
biasanya dimanipulasi,diamati,dan diukur untuk diketahui hubungannya (pengaruhnya)
dengan variabel lain.

c. Variabel Moderator

Variabel moderator merupakan variabel antara adalah sebuah tipe khusus variabel
bebas,yaitu variabel bebas sekunder yang diangkat untuk menentukan apakah ia
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas primer dan variabel terikat. Variabel
moderator adalah faktor yang diukur ,dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk
mengungkap apakah faktor tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan
terikat. Jika peneliti ingin mempelajari pengaruh variabel bebas X terhadap variabel
terikat Y tetapi ragu-ragu apakah hubungan antara X dan Y tersebut berubah karena
variabel Z,maka Z dapat dianalisi sebagai variabel moderator.

d. Variabel Kontrol

Tidak semua variabel di dalam suatu penelitian dapat dipelajari sealigus dalam
waktu yang sama. Beberapa diantara variabel tersebut harus dinetralkan pengaruhnya
untuk menjamin agar variabel yang dimaksud tidak mengganggu hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabl yang pengaruhnya harus dinetralkan
disebt sebagai variabel kontrol. Jadi,variabel kontrol adalah faktor-faktor yang dikontrol
atau dinetralkan pengaruhnya oleh peneliti karena jika tidak dinetralkan diduga ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel kontrol
berbeda dengan variabel moderator. Penetapan suatu variabel menjadi variabel moderator
adalah untuk dipelajari (dianalisis) pengaruhnya,sedangkan penetapan variabel kontrol
adalah untuk dinetralkan/disamakan pengaruhnya.

e. Variabel Antara (Intervening)

Uraian tentang variabel di atas merupakan variabel-variabel yang konkret (nyata).


Variabel bebas,variabel moderator,dan variabel kontrol masing-masing dapat
dimanipulasi oleh peneliti dan dapat diamati (diukur) pengaruhnya terhadap variabel
terikat. Apabila suatu variabel yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat
ternayata tidak dapat diamati (diukur) karena terlalu abstrak,maka variabel tersebut
biasanya dipandang sebagai variabel antara (intervening). Jadi variabel antara adalah
faktor yang secara teoretik mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat tetapi tidak
dapat dilihat sehingga tidak dapat diukur atau dimanipulasi. Pengaruh variabel
intervening terhadap variabel terikat hanya dapat diinferensikan berdasarkan pengaruh
variabel bebas dan/atau variabel moderator terhadap variabel terikat.

 Skala Pengukuran Penelitian Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan
bentukny,data kuantitatif dapat diolah atau dianalisi menggunakan teknik perhitungan
metematika atau statistika. Skala pengukuran untuk penelitian kuantitatif antara lain
sebagai berikut :

a. Skala Nominal

Menurut Irianto (2015), skala nominal adalah skala yang paling sederhana disusun
menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan. Dengan kata lain skala nominal yaitu
angka yang tidak mempunyai arti hitung. Angka yang diterapkan hanya merupakan
simbol/tanda dari objek yang akan dianalisis.

Sebuah data dikatakan memiliki skala nominal,apabila angka-angka dalam


rentangan skala pengukuran hanya berfungsi sebagai pengganti nama (label) atau
kategori,tidak menunjukkan suatu kuantitas,maka skala pengukurannya disebut nominal.

Skala nomial adalah tingkatan paling sederhana pada tingkatan pengukuran. Skala
ini dipakai untuk menggolongkan objek-objek atau peristiwa ke dalam kelompok yang
terpisah berdasar kesamaan atau perbedaan ciri-ciri tertentu dari objek yang diamati.

Menurut Zulfikar dan Budiantara (2004),ciri-ciri data berskala nominal antara lain
sebagai berikut :

1. Hanya bersifat membedakan,tidak mengurutkan mana kategori yang lebih tinggi,mana


kategori yang lebih rendah.
2. Memiliki kategori yang bersifat homogen,mutually exclusive dan exchaustive.
Mutually exclusive dan exchaustive artinya setiap individu harus dapat dikategorikan
hanya pada satu kategori saja dan setiap kategori harus mengakomodasi seluruh data.

Skala nominal adalah pengukuran yang dilakukan untuk membedakan memberikan


kategori,memberi nama,atau menghitung fakta-fakta. Skala nominal akan menghasilkan data
nominal atau diskrit,yaitu data yang diperoleh dari pengkategorian,pemberian nama,atau
penghitungan fakta-fakta.
Contoh penggunaan skala nominal adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan kategori : Misalnya reponden dibagi berdasarkan jenis kelamin pria dan
wanita.
2. Berdasarkan nama : Misalnya dari penelitian mengenai minibus di Medan ditemukan
data bus menurut jalur/trayek dan diberi nama jalur 1,jalur 2,jalur 3,dan seterusnya.
3. Berdasarkan data hitung : Misalnya dari data PDB suatu negara ditemukan pangsa
sektor pertanian sebesar 52%,sektor manufaktur sebesar 38%,dan sektor jasa sebesar
10%.
b. Skala Ordinal

Menurut Irianto (2015),skala ordinal adalah skala yang didasarkan pada rangking
diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya. Skala
ordinal juga dikatakan sebagai suatu skala yang sudah mempunyai daya pembeda,tetapi
perbedaan antara angka yang satu dengan angka yang lainnya tidak konsisten (tidak
mempunyai interval yang tetap).

Menurut Winarno (2013),skala ordinal salah satu cirinya adalah adanya


tingkatan,yaitu sebagai berikut :

1. Sekelompok subjek disusun berturut-turut mula dari yang paling tinggi


(besar,kuat,baik) sampai kepada yang paling rendah (kecil,lemah,jelek) dalam hal
atribut yang diukur.
2. Angka-angka tidak menunjukkan seberapa besar (kuantitas) dalam arti absolut (titik
nol tidak mutlak).
3. Tidak ada kepastian tentang sama atau tidaknya jarak-jarak (perbedaan-perbedaan)
antara angka-angka yang berurutan.

Contoh skala ordinal adalah sebagai berikut :

1. Tingkat Pendidikan :
- Taman Kanak-kanak (TK) = 1
- Sekolah Dasar (SD) = 2
- Sekolah Menengah Pertama (SMP) = 3
- Sekolah Menengah Atas (SMA) = 4
- Diploma = 5
- Sarjana = 6
2. Tingkat Kecantikan Wanita :
- Sangat cantik = 4
- Cantik = 3
- Cukup cantik = 2
- Kurang cantik = 1

Skala ordinal sering dipergunakan dalam pengukuran variabel-variabel


sikap,pendapat,minat,preferensi,dan sebagainya yang sukar diukur secara absolut.
Terhadap data ordinal berlaku perbandingan dengan menggunakan fungsi pembeda
yaitu > dan <. Walaupun data ordinal dapat disusun dalam suatu urutan,namun belum
dapat dilakukan operasi matemaika (+, -, x, : ).

c. Skala Interval
Menurut Irianto (2015),skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak
antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Skala
interval juga dikatakan sebagai suatu skala yang mempunyai rentangan konstan antara
tingkat satu dengan yang aslinya,tidak mempunyai angka 0 mutlak.
Menurut Winarno (20130,ciri-ciri skala interval adalah sebagai berikut :
1. Angka-angka rangking (rank-order) ditetapkan berdasarka atribut yang
diukur.
2. Jrak dan perbedaan antar angka-angka yang berurutan selalu sama.
3. Tidak ada kepastia tentang kuantitas absolut,sehingga tidak diketahui
dimana letak angka nol absolut (angka nol yang menunjukkan kekosongan
sama sekali akan atribut yang diukur).

Contoh variabe yang beskala interval adalah jarak tempuh dengan ategori 0 sampai 25
km,25 sampai 50,dan 50 sampai 75 km. Contoh variabel lain adalah lamanya penerbangan
dengan kategori 1 sampai 2 jam,kategori 2 sampai 3 jam. Kategori tersebut jelas
menunjukkan adanya bobot yang berbeda sehingga kita bisa katakan bahwa kendaraan yang
memiliki jrak tempuh 0 sampai 25 km memiliki jarak tempuh yang lebih sedikit,dibanding
kendaraan dengan jarak tempuh 25 sampai 50 km. Namun demikian,kita tidak bisa katakan
bahwa kendaraan dengan jarak tempuh 25 sampai 50 km memiliki jarak tempuh dua kali
dibanding kendaraan dengan jarak temph 0 sampai 25 km.
d. Skala Rasio

Menurut Irianto (2015),Skala rasio adalah skala pengukran yang mempunyai nilai
nol mutlak dan mempunyai jarakk yang sama. Misalnya umur seseorang dan ukuran
timbangan berat badan seseorang keduanya tidak memiliki angka nol negatif. Artinya
seseorang tidak dapat berumur di bawah nol tahun dan seseorang harus memiliki
timbangan di atas nol pula.

Skala rasio adalah tingkat skala yang tertinggi karena menyatakan kuantitas yang
absolut dan hasil pengukurannya dapat dipergunakan untuk semua keperluan analisis
dalam penelitian dengan menggunakan semua prosedur statistik.

Menurut Winarno (2013),skala rasio memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Angka-angka yang menunjkkan rangking (rank-oerder) telah ditentukan sebelumnya


berdasarkan atribut yang diukur.
2. Interval (jarak) antar angka-angka yang berurutan menunjukkan jarak yang sama.
3. Mempunyai nilai 0 absolut,artinya jarak antara tiap angka dalam skala dengan titik
nol absolut dapat diketahui,secara eksplisit atau secara rasional.

Skala rasio merupakan skala yang melekat pada variabel yang kategorinya selain
menunjukkan adanya perbedaan,juga menunjukkan adanya tingkatan yang
berbeda,menunjukkan adanya rentang nilai,serta bisa diperbandingkan. Data rasio
adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data nominal,data
ordinal,serta data interval. Data rasio adalah dat yang berbentuk angka dalam arti
yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik nol absolut (mutlak) sehingga
dapat diterapkannya semua bentuk operasi matematika ( + , - , x , : ).

 Contoh Variabel pada Judul Penelitian

a. Judul : pengaruh macam-macam pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan


perkembangan tanaman kedelai
-variabel bebas : macam-macam pupuk kandang
-variabel terikat : pertumbuhan dan perkembangan tanaman kedelai
-variabel kontrol : tanaman kedelai, air dan media
Judul : pengaruh ketersediaan air terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kecambah kacang hijau
-variabel bebas : volume air
-variabel terikat : pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau
-variabel kontrol : biji kacang hijau dan media.

b. Definisi operasional adalah bagaimana peneliti akan menjelaskan tentang suatu


variabel yang akan diteliti.

Judul : Penerapan model Pembelajaran Penemuan Tebimbing ( Guided Inquiry)


Dibandingkan dengan Model Pembelajaran Ekspositoris terhadap Prestasi Belajar
Siswa pada Mata Diklat Elektronika Dasar (ELDAS) di SMKN 1 Cimahi.

Maka defisini operasional yeng perlu dijelaskan :

1. Perbandingan : membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain sehingga


dapat dilihat persamaan dan perbedaannya.

2. Model Pembelajaran Ekspositori : model pembelajran yang menekankan


kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pelajaran secara optimal.

3. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided Inquiry) : Dalam proses


belajar mengajar dengan pendekatan penemuan terbimbing,siswa memperoleh
petunjuk-petunjuk seperlunya.

4. Hasil Belajar : enguasaan materi siswa terhadap program Diklat Elektronika


Dasar. Penguasaan ini didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan atau tingkat
pemahaman dalam mempelajari materi pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai