Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH GIZI DAN DIET

“Diet Pada Klien Dengan Gangguan Fungsi Hepar dan Empedu”


Dosen Pengampuh: Sopian, Gz,MPH

Disusun Oleh:
Kelompok 5
Dira Puji Astuti :S19128007
Rizal Wahyudi :S19128023
Risti Aprilia :S19128027

PRORAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang telah
mengajarkan manusia tentang apa yang tidak diketahuinya. Salawat dan Salam
kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW sebagai teladan dalam kehidupan
sekaligus sebagai rahmatan lil’alamin.
Kehadiran sebuah makalah sebagai pegangam bagi mahasiswa sangatlah
berarti dalam proses belajar mengajar, karena itu melalui makalah tentang “diet
pada klien dengan gangguan fungsi hepar dan empedu” ini diharapkan dapat
mengantar dan membantu mahasiswa dalam pencapaian kurikulum yang
diinginkan.
Dalam penyusunan isi makalah ini dirasakan masih jauh dari sempurna,
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata
saya ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kehidupan kita sehari-hari

Pontianak, 10 April 2020

Kelompok
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................3
C. Tujuan Masalah..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................4
A. Definisi.......................................................................................................................4
B. Penyebab Penyakit Hati dan Kantung Empedu..........................................................5
C. Macaam-Macam Diet Pada Penyakit Hati dan Kantung Empedu..............................6
D. Syarat Diet Penyakit Hati dan Kantung Empedu.....................................................10
E. Bahan Makanan Yang Boleh Maupun Yang Tidak Boleh Diberikan Pada
Orang Yang Menderita Penyakit Hati dan Kantung Empedu..................................11
F. Pencegahan Terhadap Penyakit Hati dan Kantung Empedu....................................13
G. Pengobatan Terhadap Penyakit Hati dan Kantung Empedu.....................................15
BAB III PENUTUP.......................................................................................................16
A. Kesimpulan...............................................................................................................16
B. Saran.........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan adalah pelayanan essensial yang diberikan oleh perawat
terhadap individu, keluarga, dan masyarakat yang mempunyai masalah
kesehatan. Pelayanan yang diberikan adalah upaya mencapai derajat kesehatan
semaksimal mungkin sesuai potensi yang dimiliki dalam menjalankan
kegiatan di bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan
menggunakan proses keperawatan. Pelayanan asuhan keperawatan yang
dilaksanakan oleh tenaga keperawatan bekerja sama dengan petugas kesehatan
lainnya dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal. Perawatan
perioperatif pada pasien di ruang operasi merupakan bagian dari usaha untuk
menjalankan kegiatan di bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal. Dalam hal ini perawat
sebagai bagian dari tenaga kesehatan pemberi pelayanan keperawatan
berperan sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan perioperatif
pada pasien di ruang operasi. Karena asuhan keperawatan yang diberikan oleh
perawat juga menentukan kelancaran dan keberhasilan tindakan pembedahan
di ruang operasi. Dari berbagai macam tindakan pelayanan pembedahan di
ruang operasi, salah satuya adalah pasien dengan penyakit cholelitiasis yang
dilakukan tindakan cholelitectomy. Asuhan Keperawatan perioperatif pada
pasien cholelitiasis dilakukan secara komprehensif meliputi pra, intra dan post
operasi. Sehingga pemberian asuhan keperawatan oleh perawat berperan
penting dalam membantu kelancaran dan keberhasilan suatu tindakan operasi
cholelitectomy tersebut.
Penanganan penyakit hati diperlukan diet dan obat sesuai anjuran dokter.
Diet disesuaikan dengan kondisi penyakit, tentunya diet berbeda antara satu
penderita dengan lainnya.Hati dikenal sebagai organ yang mempunyai
kemampuan regenerasi (pembentukan kembali) terbesar di dalam tubuh.
Untuk proses regenerasi ini diperlukan protein esensiel dan vitamin dalam
jumlah yang memadai. Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh
manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan yaitu
proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu,
pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk
dalm tubuh . Hati yang sehat bisa menyaring racun dan melakukan proses
detoksifikasi secara optimal. Bila hati sakit, otomatis racun bakal tertumpuk
dan tubuh rentan terkena penyakit serius. Hati atau lever merupakan organ
paling besar dan paling berat yang ada di dalam tubuh. Beratnya se r 3 pound
atau 1,3 kg. Letaknya berada di bagian atas sebelah kanan abdomen dan di
bawah tulang rusuk. Organ hati yang cukup besar ini setara dengan fungsinya
yang cukup berat. Setidaknya lebih dari 500 pekerjaan dilakukan oleh lever.
Hati menjadi tempat menyaring segala sesuatu yang dikonsumsi maupun
dihirup manusia, termasuk yang diserap dari permukaan kulit.
Dalam situs Hepatitis Foundation International disebutkan, lever bertindak
sebagai mesin tubuh, dapur, penyaring, pengolah makanan, pembuangan
sampah, dan malaikat pelindung. Masalahnya, hati merupakan teman yang
pendiam. Manakala ada sesuatu yang salah, ia tidak mengeluh hingga terjadi
kerusakan lebih jauh.
Hati juga menyimpan beberapa vitamin, mineral (termasuk zat besi), dan
gula, mengatur penyimpanan lemak dan mengontrol produksi serta ekskresi
kolesterol. Empedu yang dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna
makanan dan menyerap zat gizi penting. Juga menetralkan dan
menghancurkan substansi beracun serta memetabolisme alkohol, membantu
menghambat infeksi, dan mengeluarkan bakteri dari aliran darah. Sehinga
dapat dibayangkan akibat yang akan timbul apabila terjadi kerusakan pada
hati.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara yang diet yang tepat untuk penyakit hati dan kandung
empedu?
2. Apa saja yang menjadi penyebab terjadi penyakit hati dan kandung
empedu?
3.  Bagaimana cara pengobatan yang baik untuk penyakit hati dan kandung
empedu?
4. Bagaimana solusi yang tepat dalam mencegah agar tidak terjadi penyakit
hati dan kandung empedu?
C. Tujuan
1. Untuk para mahasiswa dan pelajar dapat mengetahui apa saja yang
menjadi penyebab atau pemicu terjadinya penyakit hati dan empedu.
2. Untuk mengetahui diet yang tepat dalam menangani penyakit hati dan
kandung empedu.
3. Untuk mengetahui solusi yang tepat dalam mencegah terjadinya penyakit
hati dan kandung empedu.
4. Untuk mengetahui pengobatan yang baik dalam penyakit hati dan kandung
empedu.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di
dalam saluran empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu
disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu
disebut koledokolitiasis. Kandung empedu merupakan organ berbentuk buah pir
kecil yang terletak diperut sebelah kanan, dan tersembunyi di bawah hati.
Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati.
Kelainan utama yang dapat timbul pada kandung empedu adalah
terbentuknya batu. Hal ini juga dapat terjadi pada saluran empedu. Batu empedu
disebabkan oleh perubahan secara kimiawi pada empedu seseorang. Batu empedu
terbentuk dari endapan kolesterol, pigmen bilirubin dan garam kalsium yang
mengeras, namun kebanyakan batu kandung empedu terbentuk dari kolesterol.
Timbulnya batu empedu akan menjadi masalah bila masuk ke salah satu saluran
yang menuju ke usus halus. Kadang-kadang batu dapat terbentuk dalam saluran
empedu itu sendiri, misalnya karena bekas jahitan pada suatu operasi.

Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati
terjadi proses-proses penting bagi kehidupan yaitu proses penyimpanan energi,
pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan
penetralan racun/obat yang masuk dalm tubuh . Hati yang sehat bisa menyaring
racun dan melakukan proses detoksifikasi secara optimal. Bila hati sakit, otomatis
racun bakal tertumpuk dan tubuh rentan terkena penyakit serius.
Hati juga menyimpan beberapa vitamin, mineral (termasuk zat besi), dan
gula, mengatur penyimpanan lemak dan mengontrol produksi serta ekskresi
kolesterol. Empedu yang dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna makanan
dan menyerap zat gizi penting. Juga menetralkan dan menghancurkan substansi
beracun serta memetabolisme alkohol, membantu menghambat infeksi, dan
mengeluarkan bakteri dari aliran darah. Sehinga dapat dibayangkan akibat yang
akan timbul apabila terjadi kerusakan pada hati.Hati adalah organ yang sangat
penting dari tubuh, dan salah satu fungsi utama adalah untuk memecah sel-sel
darah dan mengubahnya menjadi energi.
B. Penyebab Penyakit Hati Dan Kandung Empedu
 Batu empedu lebih banyak ditemukan pada wanita dan faktor resikonya
adalah :
1)   usia lanjut
2)   kegemukan (obesitas)
3) diet tinggi lemak
4) faktor keturunan.
Komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, sebagian kecil
lainnya terbentuk dari garam kalsium. Cairan empedu mengandung sejumlah
besar kolesterol yang biasanya tetap berbentuk cairan. Jika cairan empedu menjadi
jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa menjadi tidak larut dan membentuk
endapan diluar empedu. Sebagian besar batu empedu terbentuk di dalam kandung
empedu dan sebagian besar batu di dalam saluran empedu berasal dari kandung
empedu.
Batu empedu bisa terbentuk di dalam saluran empedu jika empedu
mengalami aliran balik karena adanya penyempitan saluran atau setelah dilakukan
pengangkatan kandung empedu. Batu empedu di dalam saluran empedu bisa
mengakibatkan infeksi hebat saluran empedu (kolangitis), infeksi pankreas
(pankreatitis) atau infeksi hati.Jika saluran empedu tersumbat, maka bakteri akan
tumbuh dan dengan segera menimbulkan infeksi di dalam saluran. Bakteri bisa
menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di bagian tubuh lainnya.

 Beberapa penyebab penyakit hati antara lain:


1) Penyakit hati karena infeksi (misalnya hepatitis virus)
Yaitu ditularkan melalui makanan & minuman yang tekontaminasi,
suntikan, tato, tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatn seksual, dll.
2) Penyakit hati karena racun (misalnya karena alkohol atau obat tertentu)
Alkohol bersifat toksik tehadap hati. Adanya penimbunan obat dalam hati
(seperti acetaminophen) maupun gangguan pada metabolisme obat dapat
menyebabkan penyakit hati.
3) Genetika atau keturunan (misalnya hemochromatosis)
4) Gangguan imun (misalnya hepatitis autoimun)
Penyakit autoimun merupakan penyakit yang ditimbulkan karena adanya
perlawanan terhadap jaringan tubuh sendiri. Pada hepatitis autoimun
umunya yang dilawan adalah sel-sel hati, sehingga terjadi peradangan
yang kronis.
5)  Kanker (misalnya Hepatocellular Carcinoma)
Kanker hati dapat disebabkan oleh senyawa karsinogenik diantaranya
aflatoxin, polyvinyl chloride (bahan pembuat plastik),virus, dll. Aplatoxin
merupakan racun yang diproduksi oleh Aspergillus flavus dan dapat
mengkontaminasi makanan selama penyim pangan, seperti kacang-
kacangan, padi & singkong terutama pada daerah tropis. Hepatitis B dan C
maupun sirosis hati dapat berkembang menjadi kanker hati.
C. Macam – Macam Diet Pada Penyakit Hati Dan Kandung Empedu
Terdapat 3 jenis diet khusus penyakit hati. Hal ini didasarkan pada gejala dan
keadaan penyakit pasien. Jenis diet penyakit hati tersebut adalah Diet Garam
Rendah I (DGR I),Diet Hati I (DH I), Diet Hati II (DH II), dan Diet Hati III (DH
III). Selain itu pada diet penyakit hati ini juga menyertakan Diet Garam Rendah I.
1) Diet Garam Rendah I (DGR I)
Diet garam rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan atau
atau hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak menambahkan
garam dapur. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya. Kadar
Natrium pada Diet garam rendah I ini adalah 200-400 mg Na.
2) Diet Hati I (DH I)
Diet Hati I diberikan bila pasien dala keadaan akut atau bila prekoma sudah
dapat diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Melihat
keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak.
Pemberian protein dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan dalam bentuk
mudah dicerna. Formula enteral dengan asam amino rantai cabang (Branched
Chain Amino Acid /BCAA) yaitu leusin, isoleusin, dan valin dapat
digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum sempurna, pemberian cairan
maksimal 1 L/hari.Makanan ini rendah energi, protein, kalsium, zat besi, dan
tiamin; karena itu sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja. Menurut
beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati I Garam
rendah. Bila ada asites hebat dan tanda-tanda diuresis belum membaik,
diberikan Diet Garam Rendah I. Untuk menambah kandungan energi, selain
makanan per oral juga diberikan makanan parenteral berupa cairan glukosa.
Contoh Menu :
Pagi Siang Malam
Bubur ayam Bubur nasi/tim Bubur nasi/tim
Telur ½ masak Gadon daging Perkedel daging
Jus tomat Setup bayam Sup wortel + labu
siam
Pisang
Pukul 10  Pukul 16.00
Puding maizena + Sirup
sirup
Air jeruk
3) Diet Hati II (DH II)
Diet hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati II kepada
pasien dengan nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan
diberikan dalam bentuk lunak / biasa. Protein diberikan 1 g/Kg berat badan
dan lemak sedang (20-25% dari kebutuhan energi total) dalam bentuk yang
mudah dicerna. Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A
& C, tetapi kurang kalsium dan tiamin. Menurut beratnya retensi garam atau
air, makanan diberikan sebagai diet hati II rendah garam. Bila asites hebat
dan diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet Rendah garam I.
Contoh Menu :
Pagi Siang Malam
Bubur manado Nasi/tim Nasi/tim
Telur ½ masak Semur bola-bola Lele bakar kecap
Teh manis daging Pepes tempe
Souffletahu saos Sayur lodeh
tomat Pepaya
Tumis bayam
Selada buah
Pukul 10  Pukul 16.00
Ongol-ongol + kelapa Puding karamel
muda Sirup
Jus apel
4) Diet Hati III (DH III)
Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau
kepada pasien hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B)
dan sirosis hati yang nafsu makannya telah baik, telah dapat menerima
protein, lemak, mi9neral dan vitamin tapi tinggi karbohidrat. Menurut
beratnya tetensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati III
Garam Rendah I.
Contoh Menu :
Pagi Siang Malam
Nasi/tim Nasi/tim Nasi/tim
Telur ceplok air Ikan bakar + saos Empal daging
Setup buncis tomat Oseng-oseng tempe
Susu Tumis tahu Sup kacanc polong +
Sup bayam wortel
Apel Pepaya
Pukul 10  Pukul 16.00
Bubur kacang hijau Kelepon
Teh Teh

Diet pada kandung empedu ini bertujuan memberikan istirahat pada


kandung empedu dan mengurangi rasa sakit serta memberi makanan dan
minuman secukupnya untuk memelihara berat badan normal dan keseimbangan
carian tubuh.
Diet rendah lemak I diindikasikan untuk kolesistitis akut dan kolelitiatis
dengan kolik akut. Makanan diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis.
Makanan ini rendah kalori dan semua zat, kecuali vitamin A dan C, serta
sebaiknya hanya diberikan selama 2-3 hari saja. Nilai gizi diet ini adalah 996
kalori, 5 g protein dan 244 g karbohidrat.
Diet rendah lemak II diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah
teratasi dan perasaan mual sudah berkurang atau kepada pasien penyakit kandung
empedu kronis yang terlalu gemuk. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan
dalam bentuk cincang, lunak, atau biasa. Makanan ini rendah kalori dan kalsium.
Nilai gizi diet ini adalah 1338 kalori, 57 g protein, 33 g lemak, dan karbohidrat
211 g.
Contoh Menu :
Pagi Siang Malam
Bubur nasi/tim Bubur nasi/tim Bubur nasi/tim
Telur ceplok air + saos Perkedel daging Ayam presto
tomat panggang Tahu bakso kukus
Rebusan kacang panjang Tempe bacem saos tomat
Teh Sayur bening bayam Sup sayuran
Apel Pisang
Pukul 10  Pukul 16.00
 Jus jeruk Selada pepaya
Diet rendah lemak III diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu
yang tidak gemuk dengan nafsu makan cukup. Menurut keadaan pasien, makanan
diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup dalam kalori dan
semua zat gizi. Diet ini mengandung 2073 kalori, 74 g protein, 34 g lemak, dan
369 g karbohidrat.
Contoh Menu :
Pagi Siang Malam
Roti bakar isi madu Nasi/tim Nasi/tim
Telur ceplok Soto ayam Fu yung hay
Susu skim Perkedel tempe bakar Sup tahu
Tumis taoge + kacang Capcay
panjang Pepaya
Semangka
Pukul 10  Pukul 16.00
Puding maizena + saos Sirup

D. Syarat Diet Penyakit Hati Dan Kandung Empedu


 Tujuan pengaturan diet pada penderita penyakit hati adalah memberikan
makanan cukup untuk mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat
kerja hati.
 Syarat diet pada penyakit hati adalah sebagai berikut :
1. Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap
sesuai kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/Kg BB.
2. Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang
mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi. Bila pasien mengalami steatorea,
gunakan lemak dengan asam lemak rantai sedang. Pemberian lemak sebanyak
45 Kg dapat mempertahankan fungsi imun dan proses sintesis lemak.
3. Protein agak tinggi, yaitu 1.25-1.5 g/Kg BB agar terjadi anabolisme protein.
Asupan minimal protein 0.8-1g/Kg BB, protein nabati memberikan
keuntungan karena kandungan serat yang dapat mempercepat pengeluaran
amoniak melalui feses.
4. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. Bila perlu,
diberikan suplemen vitamin B kompleks, C, dan K serta mineral Zn dan Fe
bila ada anemia.
5.   Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites. Bila pasien
mendapat diuretika, garam natrium dapat diberikan lebih leluasa.
6. Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontraindikasi.
7. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau makanan biasa
sesuai kemampuan saluran cerna.
 Syarat diet pada penyakit empedu
1. energi sesuai kebutuhan. Bila kegemukan diberikan Diet Rendah Energi.
Hindari penurunan berat badan yang terlalu cepat
2. Protein sedikit tinggi, yaitu 1-1,25 g/kg BB.
3. lemak rendah untuk mengurangi kontraksi kandung empedu, di mana
lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna.
4. Kalori, protein dan karbohidrat cukup dan bila terlalu gemuk, jumlah
kalori dikurangi.
5. Makanan ini juga mengandung vitamin tinggi, terutama yang larut dalam
lemak, mineral cukup, serta cairan tinggi untuk membantu pengeluaran
kuman atau sisa metabolisme dan mencegah dehidrasi. 
6. Makanan tidak merangsang dan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering
untuk mengurangi rasa kembung.
E. Bahan Makanan Yang boleh Maupun Yang Tidak Boleh Diberikan Pada
Orang Yang Menderita Penyakit Hati Dan Kandung Empedu.
1) Bahan makanan yang diperbolehkan :
 Makanan Sumber Zat Tenaga/Kalori
a) Beras, kentang, makaroni, bihun, havermunt
b) Gula pasir, sirup, madu, selai
c) Minyak margarin, mentega, santan encer
 Makanan Sumber Protein
a) Daging sapi tanpa lemat, hati, ikan, ayam
b) Telur
c) Susu sapi, susu kental, skim, yogurt
d) Tahu, tempe, kacang ijo
 Makanan Sumber Pengatur (vitamin & mineral)
a) Semua sayuran kecuali yang menimbulkan gas seperti kol, sawi dan
lobak
b) Semua buah kecuali yang menimbulkan gas seperti nangka, duren,
cipedak, apel
 Bumbu-Bumbu
a) Garam dapur dalam jumlah terbatas
b) Lada, kayu manis, bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, salam
 

dan sereh.
2) Yang Dibatasi, kalau perlu dihindari:
a)   Beras ketan, ubi, singkong, talas
b) Daging berlemak (Sapi berlemak, kambing, babi)
c)   Daging/ikan diawetkan (kornet, sosis, sarden, diasapin, diasinin, pindang)
d) Keju
e) Es krim
f) Kacang merah, pasta kacang tanah
g) Buah & Sayuran yang bergas serta buah dan sayuran asinan yang
diawetkan
h) Bumbu-bumbu kuat seperti cabe, garam tinggi (mecin, soda kue, petis,
tauco, kecap asin, saus)
i)   Alkohol, beer, wisky
j)   Tape dan rokok
k)   Terlalu lelah (workholic)/memporsir bekerja.

Bahan makanan yang tidak boleh diberikan pada orang terkena penyakit
kandung empedu adalah sumber lemak, yaitu semua makanan yang digoreng,
semua makana dan daging yang mengandung lemak tinggi, seperti mayones,
daging kambing, dan babi; bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi,
kacang merah, kol, sawi, lobak, durian, nangka, dan ketimun; bumbu-bumbu yang
merangsang, seperti cabe, bawang, merica, asam, cuka, dan jahe; serta minuman
yang mengandung soda dan alkohol. Bahan makanan yang baik diberikan adalah
bahan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan mudah dicerna, seperti
gula-gula, selai, sirup, manisan, dan madu.

F. Pencegahan Terhadap Penyakit Hati Dan Kandungan Empedu


Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaga organ hati agar tetap
sehat. Pertama adalah mengurangi beban kerja hati. Perubahan sederhana dalam
diet dapat membantu hal ini. Karena hati mengubah dan menghilangkan racun
dari segala yang makan dan minum, diet gizi seimbang yang baik merupakan
permulaan yang baik.
 Berikut beberapa anjuran diet yang mungkin membantu:
1) Siram sistem tubuh dengan minum delapan gelas air sehari.
2) Pertimbangkan diet rendah lemak, rendah sodium dan tinggi serat. Hindari
makan terlalu berlemak tinggi seperti makanan gorengan, kentang goreng
dan sebagian besar makanan cepat saji. Makanan bermutu rendah yang
diolah seperti makanan kaleng atau dibekukan dan daging dan keju proses
kadang-kadang mengandung sedikit serat atau kurang gizi. Sering kali
makanan tersebut mengandung banyak garam dan sebaiknya dihindari.
Tetapi, tidak ada aturan yang mutlak berkaitan dengan hal ini. Makanan
bermutu tinggi yang diawetkan dengan baik dan makanan yang dibekukan
juga dapat mempunyai nilai gizi yang sangat tinggi jika dipakai dengan
hati-hati.
3) Biasakan diri dengan kandungan dan isi makanan yang dibeli. Jika
memungkinkan, makan buah dan sayuran dengan mutu terbaik, dan bahan
tersebut, baik organik atau komersial, harus dicuci dengan hati-hati
sebelum dimakan.
4) Hati-hati dengan makanan apa pun jika tidak tahu sumbernya. Misalnya,
beberapa jamur liar yang tampaknya aman dapat menghancurkan hati
seseorang dalam beberapa hari saja.
5) Penting untuk mempertahankan pemasukan protein dan berat badan yang
cukup.
6) Jika hati rusak, kurangi garam dalam diet. Daging cenderung mengandung
banyak garam. Makanlah sayuran kaya protein. Protein hewani mencakup
daging, ikan, telur, unggas dan produk susu. Daging tidak berlemak adalah
yang terbaik. Buang lemak dari daging merah dan kulit dari unggas.
7) Jangan mengkonsumsi ikan mentah atau ikan pemakan bangkai (ikan lele,
dll.). Bisa jadi mereka mengandung bahan kimia dan bakteri yang
membahayakan hati. Pasien dengan masalah hati terutama harus waspada
terhadap segala macam kerang, karena kerang dapat menjadi sumber
hepatitis A. Seseorang dengan hati yang sudah rusak atau terbebani tidak
perlu mendapat tugas tambahan. Karena hati menjaga kadar glukosa, yang
penting untuk fungsi otak dan sistem saraf, dianjurkan makan makanan
dalam jumlah sedikit tetapi sering. Ini mengurangi kerja hati.
Karena komposisi terbesar batu empedu adalah
kolesterol,sebaiknya menghindari makanan berkolesterol tinggi yang pada
umumnya berasal dari lemak hewani.Bagi penderita batu empedu, prinsip
utama perawatannya yaitu mengistirahatkan kandung empedu. Hindari
makanan berlemak karena lemak merangsang kandung empedu untuk
bekerja keras. Kandungan protein dalam diet cukup 1 - 1 ½ gram per berat
badan setiap hari. Kalori perlu pula dibatasi, karena kebanyakan penderita
batu empedu juga penderita obesitas. Bahan makanan yang dapat
menyebabkan gangguan pencernaan juga harus dihindari.
 Cara alamiah yang dapat digunakan untuk mengatasi batu empedu yaitu :
a) 30 gram daun keji beling segar + 30 gram sambiloto segar + 60 gram
rambut jagung direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya
disaring, diminum hangat-hangat.
b) 60 gram herba kumis kucing segar + 30 gram tongkol jagung + 30 gram
daun meniran segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya
disaring, diminum hangat-hangat.
c) 30 gram daun sendok segar + 30 gram daun kembang pukul empat segar +
100 gram akar alang-alang direbus dengan 700 ccc air hingga tersisa 300
cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.
d) Minum jus apel sebanyak 4 gelas setiap hari selama 5 hari. Pada hari ke-6
lakukan puasa, dan pada saat berbuka puasa minum air putih + 30 gram
garam inggris, pada pukul 20.00 minum ½ gelas air lemon + ½ gelas
minyak zaitun, aduk lalu diminum.
G. Pengobatan Terhadap Penyakit Hati Dan Kandung Empedu
Pengobatan umum terhadap orang yang terkena penyakit kandung empedu
termasuk istirahat total, pemberian nutrisi parenteral, diet ringan, obat penghilang
rasa nyeri seperti petidin dan antipasmodik. Pemberian antibiotik pada fase awal
sangat penting untuk mencegah komplikasi peritonitis, kolangitis, dan septisemia.
Golongan ampisilin, sefalosporin dan metronidazol cukup memadai untuk
mematikan kuman-kuman yang umum terdapat pada kolesistitis akut
seperti E.coli, strep. Faecalis dan Klebsiella. Jika tidak ditemukan gejala, maka
tidak perlu dilakukan pengobatan. Nyeri yang hilang-timbul bisa dihindari atau
dikurangi dengan menghindari atau mengurangi makanan berlemak.Sedangkan
pada orang yang terkena penyakit hati diberi imunisasi dan imunitas sementara.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa indikator-indikator Diet
Penyakit Hati Dan Kandung Empedu antara lain:
1. Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di
dalam saluran empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu
disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu
disebut koledokolitiasis.Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh
manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan yaitu
proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu,
pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk
dalm tubuh . Hati yang sehat bisa menyaring racun dan melakukan proses
detoksifikasi secara optimal.
2.   Batu empedu lebih banyak ditemukan pada wanita dan faktor resikonya
adalah usia lanjut ,kegemukan ,diet tinggi lemak ,faktor keturunan. penyebab
penyakit hati adalah Penyakit hati karena infeksi misalnya hepatitis
virus),Penyakit hati karena racun (misalnya karena alkohol atau obat
tertentu),Genetika atau keturunan (misalnya hemochromatosis),Gangguan
imun (misalnya hepatitis autoimun),Kanker (misalnya Hepatocellular
Carcinoma)
3. Orang-orang dengan penyakit hati harus makan lebih banyak makanan
berserat. Hal ini juga baik bagi mereka jika mereka memeluk terutama
vegetarian dan memiliki lebih banyak sayuran dalam diet mereka.
B.   Saran
Oleh karena itu hendaklah dalam mengkonsumsi makanan harus seimbang
dan memenuhi banyak gizi supaya kondisi tubuh menjadi sehat dan tidak rentan
terhadap penyakit.selain itu banyak berolahraga agar kondisi imunitas tubuh
menjadi baik dan tahan terhadap penyakit maupun kondisi tubuh kita kebal
terhadap penyakit.jangan banyak mengkonsumsi alkohol maupun miras karena
dapat memicu penyakit hati.
DAFTAR PUSTAKA

Nainggolan, Dr. R. A. 2006. Sehat Alami Terapi Jus & Diet. Jakarta: AgroMedia


Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Andra. 2005.Terapi Albumin pada Asites Refraktori. Majalah GERAI Edisi
September 2006 (Vol.6 No.2).

Anda mungkin juga menyukai