Pada hari ini ..................... tanggal ................... bulan .............................. telah dilakukan dan
ditandatangani perjanjian kerja sama usaha antara :
Nama : ......................................................
Pekerjaan : ......................................................
No. HP : ......................................................
NIK : ......................................................
Alamat : Dsn. I Astomulyo Kec. Punggur Kab. Lampung Tengah Prop. Lampung
Nama & Umur : Anak. Istri, Ayah, Ibu ........................................................ (Ahli Waris)
Dalam hal ini selaku PELAKU OPERASIONAL PENGELOLA bertindak untuk mewakili Usaha
Mandiri UPSP Usaha Penggemukan Sapi selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA, telah
mengadakan perjanjian kerja sama usaha dengan :
Nama : ......................................................
Pekerjaan : ......................................................
No. HP : ......................................................
NIK : ......................................................
Alamat : ......................................................
Nama & Umur : Anak. Istri, Ayah, Ibu ........................................................ (Ahli Waris)
Dalam hal ini bertindak selaku pemilik modal (INVESTOR) selanjutnya disebut PIHAK KEDUA,
isi perjanjian tersebut :
PASAL 1
DEFINISI DAN LINGKUP PERJANJIAN KERJASAMA
1. UPSP Usaha Ternak Sapi adalah suatu wirausaha mandiri yang bergerak di bidang
penggemukan sapi potong, yang memiliki fasilitas tempat atau kandang dan fasilitas pendukung
lainnya yang memadai sesuai kelayakan prosedur kesehatan hewan.
2. Perjanjian kerja sama ini merupakan kerja sama kesepakatan antara PIHAK PERTAMA
selaku pengelola dan PIHAK KEDUA selaku pemilik modal (investor).
3. Wirausaha penggemukan sapi adalah penggemukan sapi lokal atau sapi non lokal dengan masa
pemeliharaan 4 s.d 6 bulan atau sesuai dengan situasi pasar dengan kesepakatan pembagian
hasil usaha (profit sharing).
PASAL 2
KEWAJIBAN DAN HAK
1. Kewajiban
a. Kewajiban PIHAK PERTAMA (Pengelola)
1) Menyediakan fasilitas tempat atau kandang serta pendukung sesuai lainnya yang
memadai sesuai kelayakan prosedur kesehatan hewan.
2) Menyediakan pembukuan dan data dalam melaksanakan manajemen operasional yang
transparan dalam rangka perwujudan good governance.
3) Menyediakan atau membeli sapi bakalan yang memenuhi standar atau sesuai
kesepakatan.
4) Berkoordinasi langsung dalam penjualan hasil sapi kepada pihak distributor sapi potong
sesuai kesepakatan dengan PIHAK KEDUA.
5) Menyediakan tenaga kerja demi kelancaran usaha untuk melakukan perawatan dan
pemberian pakan serta menyediakan obat-obatan.
6) Memberikan pembagian hasil usaha (profit sharing) sesuai kesepakatan.
7) Melakukan laporan keuangan terkait pembelian dan penjualan, hasil usaha (laba),
perubahan modal secara berkala dan transparan.
8) Menginformasikan perubahan harga atau situasi pasar terkait dinamika usaha bila terjadi
panen dini atau penundaan panen.
9) Bertanggung jawab sepenuhnya tentang modal yang telah diberikan dari PIHAK
KEDUA (investor) di luar dari Pasal 4 tentang Force Majeure.
b. Kewajiban PIHAK KEDUA (Investor)
1) Menyerahkan dan Investasi guna pembelian sapi bakalan.
2) Menyerahkan dokumen atau identitas diri serta ahli waris guna pembukuan dan
pendataan.
3) Melakukan monitoring atau pengawasan perkembangan usaha agar berjalan sesuai
kesepakatan serta menyimpan data laporan hasil usaha.
4) Melakukan kesepakatan terkait pendaftaran ke Asuransi Mandiri (Self Insurance) guna
dapat melakukan klaim secara penuh bila telah terjadi musibah sapi mati atau sapi hilang
sesuai kesepakatan.
5) Memberikan informasi 1 (satu) Minggu sebelum penarikan modal baik sebagian atau
keseluruhan.
6) Mengikuti dan mematuhi kesepakatan perjanjian ini serta memberikan keleluasaan
kepada PIHAK PERTAMA untuk mengelola modal secara optimal demi keuntungan
bersama.
2. Hak
a. Hak PIHAK PERTAMA (Pengelola)
1) Menerima modal usaha dari PIHAK KEDUA untuk dibelikan sapi bakalan.
2) Menerima dokumen atau identitas diri serta ahli waris untuk pembukuan dan pendataan.
3) Menerima pembagian keuntungan (laba) dari hasil usaha.
4) Menerima informasi 1 (satu) Minggu sebelum penarikan modal baik sebagian atau
keseluruhan oleh PIHAK KEDUA.
5) Menerima nasihat (advice) sebagai upaya perbaikan kinerja usaha dengan konsep
musyawarah dan kekeluargaan.
6) Diberikan keleluasaan untuk mengelola guna mengantisipasi dinamika usaha agar
menghasilkan optimal.
PASAL 4
FORCE MAJEURE
1. Tidak satu pihak pun bertanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan pelaksanaan suatu
kewajiban yang ditentukan dalam perjanjian ini jika hal itu disebabkan oleh atau timbul karena
suatu kejadian atau keadaan yang memaksa (force majeure) yang meliputi peristiwa-peristiwa
di luar kekuasaan manusia, kebakaran, ledakan atau bencana lain, angin topan, perang,
pemogokkan atau gangguan buruh lain, kerusakan atau kegaduhan masyarakat yang disebabkan
oleh kelalaian dari pihak yang menuntut suatu keuntungan dari Pasal ini atau oleh sesuatu
tindakan dari penguasa sipil atau militer.
2. Dalam hal keadaan memaksa sebagaimana dimaksud di atas maka PARA PIHAK telah sepakat
jika hal yang diperjanjikan terhambat, rusak/musnah tersebut dinyatakan sebagai akibat Force
Majeure maka PARA PIHAK tidak saling menuntut hal dimaksud tersebut dalam bentuk
apapun termasuk ganti rugi dan PARA PIHAK akan mengadakan musyawarah untuk
memperhitungkan segala sesuatunya yang diakibatkan oleh keadaan memaksa tersebut.
PASAL 5
JANGKA WAKTU
Jangka waktu Perjanjian Kerjasama PARA PIHAK telah sepakat yaitu selama perjanjian ini
ditandatangani sampai ada perubahan perjanjian kesepakatan terbaru.
PASAL 6
PERSELISIHAN
Apabila suatu hari terjadi perselisihan perjanjian kerja sama usaha tersebut PARA PIHAK sepakat
akan membawa perkara ke muka pengadilan, namun akan menyelesaikannya terlebih dahulu secara
kekeluargaan (musyawarah).
PASAL 7
LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerja sama ini akan diatur lebih lanjut yang dibuat
dalam bentuk musyawarah atau tertulis dan ditandatangani oleh PARA PIHAK.
Demikian perjanjian kerja sama usaha ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada
tanggal sebagaimana disebutkan pada awal perjanjian ini oleh wakil-wakil yang sah dari PARA
PIHAK, dalam rangka 2 (dua), bermaterai dan keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama
untuk masing-masing pihak.
_______________________ _______________________
(Pelaku Operasional)
Saksi-saksi
1. ( ..................................... )
2. ( ..................................... )
3. ( ..................................... )