SAWIT
YANG TERINDIKASI DALAM KAWASAN HUTAN
Disampaikan dalam:
Sosialisasi Perpres 44/220 Tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa
Sawit Berlanjutan Indonesia Dan Permentan No 38/2020 Penyelenggaran
Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
April 2021
Perkebunan
Kelapa Sawit
SK Menteri tentang Kawasan Hutan Provinsi sudah terintegrasi dengan Perda RTRWP
Berdasarkan RTRWP => budidaya kehutanan / kawasan hutan dan berdasarkan Peta Kawasan Hutan => Kawasan Hutan
Berdasarkan UU 18 Tahun 2004 ttg Perkebunan Pasal 17 Perkebunan sesuai RTRW
Berdasarkan UU 26/2007 tentang Tata Ruang
Berdasarkan UU 18/2013 tentang Pencegahan dan pemberantasan Perusakan Hutan, Pasal 92, kegiatan perkebunan tanpa izin Menteri di
dalam kawasan hutan dipidana penjara serta pidana denda
TIPOLOGI PERKEBUNAN SAWIT DALAM KAWASAN HUTAN
5
Identifikasi perkebunan sawit dalam Kawasan Hutan
Sumber; Data Sawit hasil Rekonsiliasi Nasional 2019
HK
91.074 HL
3% 155.119
5%
Keterangan:
•Berdasarkan data hasil rekonsiliasi peta tutupan kelapa sawit Indonesia, 2019
6
N PENYELESAIAN
2 PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALA
DASAR HUKUM
PERUBAHAN PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN UNTUK PENYELESAIAN PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT DALAM KAWASAN HUTAN
dengan substansi:
a. Perizinan
Izin yang sah didasarkan pada prosedur yang benar dan mengacu pada RTRWP/K yang ditetapkan dengan
Perda sebelum berlakunya UU 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
b. Lokus
- Berdasarkan Perda RTRWP/K sebelum berlakunya UU 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
merupakan bukan kawasan hutan (APL)
- Berdasarkan Peta Kawasan Hutan yang terakhir merupakan Kawasan Hutan
c. Proses Penyelesaian
Pemegang izin mengajukan permohonan kepada Menteri LHK dalam jangka waktu paling lama 1 tahun sejak
berlakunya PP 104 Tahun 2015 (terhitung sejak 28 Des 2015 s/d 28 Des 2016), dengan ketentuan:
1. HPK: melalui pelepasan kawasan hutan.
2. HPT/HP: melalui proses Tukar Menukar Kawasan Hutan (TMKH)
3. HL atau Hutan Konservasi: diberikan ksempatan untuk melanjutkan usahanya selama 1 (satu)
daur tanaman pokok.
CONTOH PROSES PENYELESAIAN SAWIT DALAM KAWASAN HUTAN
MELALUI PELEPASAN KAWASAN HUTAN SESUAI PP.104 TAHUN 2015
Permohonan dilihat menggunakan citra SPOT Permohonan di overlay dengan peta kawasan Permohonan setelah terbit pelepasan dan penetapan
6 hutan berada di HPK, mekanisme pelepasan kawasan hutan
kawasan hutan (P.96 Tahun 2018)
A. Inpres No 8 Tahun 2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perijinan
Kelapa Sawit serta Peningkatan Produktifitas Kelapa Sawit
Menginstruksikan
kepada KLHK:
Tujuan:
- Peningkatan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan
- Memberikan kepastian hukum
- Menjaga dan melindungi kelestarian lingkungan termasuk penurunan emisi gas rumah kaca
INPRES
dilakukan sebelum UU CK
terbit
TATA CARA PENYELESAIAN KEGIATAN USAHA YANG TELAH TERBANGUN DAN MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA DI DALAM KAWASAN
HUTAN (PENYELESAIAN SESUAI PASAL 110A UUCK) BAB III PASAL 18-31 PP 24 TAHUN 2021
Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha selama satu daur (15 tahun) bagi usaha tertanggal Desember 2019
perkebunan sawit merujuk pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 77.P/Hum/2019 31
Pemanfaatan Hutan 4. Kewajiban:
a. Giat
jangka
benah
silvikul
tur
tanam
an
kehuta
nan
b. Dilaran
g
replan
ting.
TATA CARA PENYELESAIAN KEGIATAN USAHA DI KAWASAN HUTAN TANPA MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA
(PENYELESAIAN SESUAI PASAL 110B UUCK) BAB IV PASAL 33-42 PP 24 TAHUN 2021
a. Bayar Denda administratif
Kriteria & Identifikasi Tidak Ada
b. Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan
Verifikasi oleh Tumpang c. 1 daur 25 thn sejak masa tanam (perkebunan sawit) atau
Menteri untuk Tindih sesuai dengan Perizinan di bidangnya untuk kegiatan
• Tanpa izin/tidak sah Perizinan
menentukan pertambangan atau kegiatan lainnya
• Dilakukan sebelum UUCK Pemanfaatan
terbit status d. Bayar Pajak sesuai PUU bidang Perpajakan (Pemohon)
Hutan
• Kegiatan Usaha di pelanggaran
Hutan a. Bayar Denda Administratif
Kawasan Hutan:
Pertambangan, Produksi b. Kerja sama dengan Pemegang Izin Areal yang
Status Pelanggaran: tumpang tindih
Perkebunan, dan 1. Durasi waktu Ada Perizinan c. 1 daur 25 thn sejak masa tanam (perkebunan sawit)
kegiatan lain (minyak dan
pelanggaran; Pemanfaatan atau sesuai dengan Perizinan di bidangnya untuk
gas bumi; panas bumi;
2. Luasan areal yang Hutan kegiatan pertambangan atau kegiatan lainnya.
tambak; pertanian;
dilanggar; d. Bayar Pajak (Pemohon)
perumahan; wisata alam;
3. Perhitungan besaran e. Menteri Fasilitasi Kerja sama.
industri; dan/atau sarana Bagi Badan Usaha &
denda administratif
dan prasarana) Perseorangan > 5Ha
Sanksi Administratif
1. Penghentian
sementara kegiatan Hutan a. Bayar Denda Administratif
PNBP KLHK 2. Perintah pembayaran Lindung/ b. Kewajiban mengembalikan Kawasan Hutan kepada
Denda Administratif Konservasi Negara
< 5 Ha Perhutanan
PERSEORANGAN Sosial
Masyarakat dengan syarat:
1. yang bertempat tinggal di dalam Program
dan/atau di sekitar kawasan hutan paling Penataan Verifikasi
singkat 5 tahun secara terus menerus
Kawasan Teknis
TORA
a. KTP
b. Surat Keterangan domisili oleh
Hutan
Kades/Lurah yang alamatnya di
dalam Kawasan Hutan atau di desa
yang berbatasan langsung dengan
Perubahan
Kawasan Hutan. Peruntukan Dan Fungsi
2. Luasan paling banyak 5 Ha
a. bukti penguasaan tanah;
b. surat keterangan dari Kepala Desa
atau Lurah setempat; atau PENGGUNAAN
c. surat pengakuan dan perlindungan
kemitraan kehutanan termasuk di KAWASAN
dalamnya Pengelolaan Hutan HUTAN
Bersama Masyarakat (PHBM).
PENYELESAIAN HAK ATAS TANAH
Perhutanan
Sosial
Verifikasi TORA
Hak atas Tanah
Teknis
PENGGUNAAN
KAWASAN HUTAN
4 PENUT Penutup
UP
1. Dalam mendukung pembangunan sektor lain, sektor kehutanan berupaya
membangun sinergitas rencana pengelolaan hutan guna mengimbangi dinamika
laju pembangunan nasional dengan tetap menjaga fungsi kawasan hutan
sebagai sistem penyangga kehidupan.
2. Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan Perubahan Fungsi Kawasan
Hutan dilakukan untuk memenuhi dinamika pembangunan Nasional
dengan tetap berlandaskan pada optimalisasi distribusi fungsi dan manfaat
Kawasan Hutan secara lestari dan berkelanjutan, serta keberadaan Kawasan
Hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional.
3. UUCK merupakan dasar hukum penyelesaian ketidaksesuaian ruang khususnya
perkebunan sawit di dalam kawasan hutan yang adil, bermartabat dengan
tetap menjaga keberlanjutan lingkungan
TERIMA KASIH