Program Pemulian Sorgum
Program Pemulian Sorgum
Oleh :
Nama :
NIM
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan paper tentang Program
Pemuliaan Tanaman Sorgum yang berjudul Perbaikan Sifat Agronomi dan
Kualitas Produk Sorgum, yang merupakan tugas dari mata kuliah Dasar Genetika
dan Pemuliaan Tanaman.
Dalam penulisan paper ini, tak luput dari kesalahan serta masih banyak
hal yang perlu diperbaiki, oleh karena itu saya mohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan paper ini. Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan dapat diterapkan untuk budidaya tanaman sorgum.
Hormat saya,
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ......................................................................................
Kesimpulan .............................................................................
Saran ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
a) Varietas Ketengu
Asal : Afrika
No. Silsilah : 183
Umur berbunga : 63-73 hari
Umur panen : 110-115 hari
Ukuran batang : Sedang
Sifat tanaman : Tidak beranak dan tidak bercabang
Tinggi tanaman : 200-300 cm
Bentuk daun : Sedang
Jumlah daun : 10-12 helai
Sifat malai : Kompak
Bentuk malai : Elip
Sifat sekam : Menutup sepertiga bagian biji
Warna sekam : Putih
Warna biji : Putih
Kandungan protein : 10.4 %
Kandungan tanin :-
Hasil : ± 3.5 ton/ha
Ketahanan terhadap penyakit utama : Tahan
b) Varietas No. 6C
Asal : Amerika
No. Silsilah : 548
Umur berbunga : 60-70 hari
Umur panen : 96-106 hari
Ukuran batang : Sedang
Tinggi tanaman : 165-240 cm
Bentuk daun : Sedang
Jumlah daun : 10-14 helai
Sifat malai : Setengah kompak
Bentuk malai : Bulat telur
Warna biji : Cokelat
Kandungan protein : 9.6 %
Kandungan tanin : 0.119 %
Hasil : 3-5 ton/ha
Ketahanan terhadap penyakit utama : Tahan
c) Varietas Keris
Asal : Banglades
No. Silsilah : 142 B
Umur berbunga : 45-50 hari
Umur panen : 70-80 hari
Ukuran batang : Kecil
Sifat tanaman : Kadang-kadang beranak dan
bercabang
Tinggi tanaman : 80-125 cm
Bentuk daun : Sempit
Jumlah daun : 8-120 helai
Sifat malai : Agak mencar
Bentuk malai : Piramid
Warna sekam : Hitam
Warna biji : Putih kapur (kuning)
Kandungan protein : 8.38 %
Hasil : 2-3 ton/ha
Ketahanan terhadap penyakit utama : Agak peka
Pemilihan Material Genetik ( Bahan Tetua )
Adapun masing-masing sifat dari bahan tetua yang akan di silangkan yaitu :
1. Varietas Ketengu
2. Varietas No. 6C
Varietas ini mempunyai daya produksi lebih baik dari pada varietas
Ketengu yaitu 3-5 ton/ha, tinggi tanaman 165-240 cm dengan ukuran batang
sedang, umurnya pendek atau genjah. Namun pada varietas No. 6C ini
kandungan proteinnya 9.6 % dan biji berwarna kecokelatan resisten terhadap
hama dan penyakit.
3. Varietas Keris
Varietas ini mempunyai daya produksi 2-3 ton/ha, kandungan protein 8.34
%. Varietas ini berbiji putih kapur (kuning), umurnya genjah, dan tinggi
tanaman 80-125 cm sehingga lebih mempermudah pemanenan serta agak
resisten terhadap penyakit.
Metode Pemuliaan Tanaman
Metode Seleksi
Th ( 2 ) : F1 VVVVVV
Th ( 3 ) : F2
V V V V V V V V
Seleksi
V V V V V V V V Individu
Tanaman
v v v v v v
v v v v v v Baris Famili
v v v v v v
Th ( 5 - 6 ) :
v v v v v v
F4 - F5 Baris Famili
v v v v v v
v v v v v v
Th ( 7 - 8 ) : v v v v v Uji Pendahuluan
v v v v v
v v v v v
v v v v v
Th ( 9 ) : Uji Lanjutan
v v v v v
v v v v v
Metode Pengujian
Parental 1
AAbb AaBb
b= Produktivitas B= Produktivitas
rendah tinggi
1 : 1 : 1 : 1
Parental 2
AABb AaBB
b= Produktivitas B= Produktivitas
tinggi sedang
F2
1 : 1 : 1 : 1
Parental 3
AABB AABB
F3
AABB
Berdasarkan UU No. 12/92 pasal 1,2,3 bahwa benih dari varietas hasil
pemuliaan sebelum diedarkan terlebih dahulu harus dilepas oleh pemerintah.
Benih dari varietas baru yang belum dilepas dilarang diedarkan. Ketentuan
mengenai persyaratan pelepasan varietas diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Pemerintah. Selanjutnya pasal 13 ayat 1 dan 2 UU 12/1992 menyebutkan bahwa
benih dari varietas unggul yang telah dilepas merupakan benih bina yang
peredarannya harus melalui sertifikasi dan memenuhi standar mutu yang
ditetapkan pemerintah. Pada bagian lain PP No. 44/95 pasal 18 menegaskan
bahwa keunggulan varieatas ditentukan berdasarkan potensi hasil tinggi yang
dibuktikan dari hasil pengujian adaptasi dan observasi. Persyaratan uji adaptasi
dan observasi dilakukan oleh instansi pemerintah yang ditunjuk atau
penyelenggaraan pemuliaan yang memenuhi persyaratan tertentu. Terhadap
hasil uji adaptasi dan observasi harus dilakukan penilaian oleh para ahli yang
ditunjuk oleh Menteri. Bagi varietas yang sangat dipengaruhi oleh selera
konsumen, Menteri Pertanian dapat mengecualikan dari keharusan uji adaptasi
atau observasi. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
37/Permentan/OT.140/8/2006, tentang Pengujian, Penilaian Pelepasan, dan
Penarikan varietas. Dari ketentuan tersebut, hal yang paling penting untuk
diketahui oleh para pemulia tanaman ialah persyaratan prosedur pelepasan
varietas :
a. Daya hasil tinggi (rata-rata produksi per tanaman per satuan waktu atau
pertanaman perluas area par satuan waktu);
b. Ketahanan terhadap Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) utama
(tingkat ketahanan terhadap OPT ditentukan dengan rumusan baku yang
merujuk pada literatur);
c. Ketahanan terhadap cekaman lingkungan (tingkat ketahanan terhadap
cekaman lingkungan ditentukan dengan rumusan baku yang merujuk
pada literatur);
d. Umur dan musim panen yang spesifik (ditentukan sesuai tingkat fisiologi
kematangan tertentu, tergantung jenis tanaman);
e. Mutu hasil (mengikuti standar mutu tertentu);
f. Ketahanan simpan (menggunakan prosedur standar tertentu);
g. Toleran terhadap kerusakan mekanis (menggunakan prosedur standar
tertentu);
h. Bentuk tanaman ideal (mengikuti konsep idiotipe);
i. Keunikan organ vegetatif dan generatif (berdasarkan karakter kualitatif);
j. Mempunyai nilai pasar yang spesifik (berdasarkan hasil pengujian
preferensi konsumen);
k. Khusus untuk batang bawah, keunggulan varietas dapat dinyatakan
dalam bentuk ketahanan terhadap penyakit tular tanah dan atau,
terhadap cekaman lingkungan serta tingkat kompatibilitas dengan
beberapa varietas batang atas yang sudah dilepas.
Contoh varietas yang dibawa harus berada dalam kondisi optimum sesuai
dengan keunggulan varietas yang diusulkan pelepasnnya. Apabila saat
sidang TP2V tidak sesuai dengan musim panen, maka pengusul wajib
mengirimkan contoh produk sebelum sidang ke Sekretariat TP2V untuk
diserahkan ke anggota TP2V sebanyak minimal 5 panelis (sejumlah yang
mecukupi untuk mewakili uji keunggulan varietas).
2.Supervisi pengujian
Pengujian calon varietas akan disupervisi oleh anggota TP2V sesuai
dengan kebutuhan. Sekretariat TP2V akan memberitahu kepada pengusul
calon varietas tentang peleksanaan supervisi tersebut.
3. Permohonan Pelepasan
a. Permohonan pelepasan diajukan secara tertulis oleh calon pemilik
varietas kepada Menteri Pertanian melalui Ketua Badan Benih Nasional
(BBN) u/p Ketua Tim Penilaian dan Pelepasan Varietas. Permohonan
disertai dengan makalah usulan pelepasan calon varietas.
e. Varietas yang memenuhi syarat, diusulkan oleh ketua BBN kepada Menteri
Pertanian untuk disyahkan pelepasannya sebagai varietas baru.
1. Pendahuluan
4. Hasil pengujian
13. Kesimpulan
Ir. Mudjisihono Rob, M.S., dan Ir. Suprapto Hs. 1987. Budidaya dan