Anda di halaman 1dari 24

SISTEM MANAJEMEN MUTU

ISO 9001:2000

Melwin Syafrizal, S.Kom.

Abstract
Persaingan bebas dan ketat di dunia industri hingga pendidikan,
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), peningkatan
pengetahuan konsumen, dan karyawan perusahaan, mendorong pelaku
usaha yang memproduksi barang ataupun jasa mulai memperhitungkan
faktor-faktor yang mampu meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi
untuk meningkatkan perolehan pendapatan/keuntungan, kepuasan layanan
bagi konsumen, serta peningkatan kesejahteraan karyawan.

Pendahuluan
Mungkin kita pernah mendengar tentang sebuah perusahaan yang tumbuh
dan berkembang dengan pesat, meraih banyak prestasi, keuntungan,
memiliki banyak karyawan, dan pada saat berada di posisi puncak (top
performance), tiba-tiba dinyatakan pailit karena tidak mampu membayar
hutang atau gaji karyawan dengan layak hingga mem-PHK-kan karyawan,
saat manajemen diaudit terbukti banyak melakukan penyimpangan-
penyimpangan.

Bila dilihat dari latar belakang pendidikan pengelola (manajemen), mereka


bukanlah orang-orang yang tidak berpendidikan atau baru dalam mengelola
bisnis. Namun persaingan usaha, peningkatan kualitas produk, serta
pelayanan yang excellent (unggul), menjadi tuntutan mutlak yang diinginkan
konsumen ataupun mitra usaha agar tetap loyal dan percaya pada kualitas
produk yang ditawarkan, serta percaya pada janji atau komitmen yang
pernah disepakati.

Tuntutan Konsumen (Pasar) Global


Ada banyak perusahaan ataupun institusi yang membina kerjasama dengan
perusahaan atau intitusi negara lain, dengan dasar (landasan kebijakan)
kesepakatan internasional, seperti:
 Konvensi Internasional
 GATT, WTO, AFTA, EFTA, dll.

Banyak perusahaan yang memproduksi produk menggunakan standar


produk, seperti :
 JIS – Jepang (Japan Industrial Standards)

1
 CE Mark – Uni Eropa, CE adalah sertifikasi keamanan produk, untuk
semua peralatan elektrik dan elektronik yang akan dijual atau dilayankan
di wilayah EU (European Union).
 IEEE 802.11 – Standar komunikasi wireless LAN
 ICSA (Indonesian Costumer Satisfaction Award)
 SNI 01-3553-1996 - Standar Nasional Indonesia (product certification)
untuk air minum dalam kemasan.

Standar Sistem Mutu:


 SMM ISO 9001:2000 (sistem manajemen kualitas atau mutu
(Quality Management System, QMS)
 SML ISO14001 (Sistem Manajemen Lingkungan)
 OHSAS 18001 (Sertifikasi manajemen kesehatan dan keselamatan kerja)
 QS-9000 (Quality System Requirement 9000, standar yang berisikan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pemasok kepada pihak ketiga
OEM (Original Equipment Manufacturer) untuk perusahaan industri
otomotif atau elektonik.

Keunggulan Keunggulan
Komparatif Kompetitif

Diskriminatif STANDARISASI Non-Diskriminatif

Hak & Kedaulatan Hak & Kedaulatan


Nasional Internasional

Gambar 1 hal yang diharapkan dari sebuah standarisasi

Globalisasi (persaingan global) menuntut banyak perbaikan, jaminan


kualitas layanan, kemampuan pengelolaan, agar menimbulkan kepercayaan
publik terhadap produk (barang dan jasa) serta komitmen yang ditawarkan.
Untuk memperoleh kepercayaan publik tersebut diperlukan ”strategi mutu”.

Pengertian MUTU
 Arti konvensional mutu adalah: gambaran karakteristik langsung dari
suatu produk (dari segi performa, reabilitas, mudah digunakan, estetis,dll).

2
 Arti stratejik : segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan.
Persepsi salah tentang MUTU
 Bermutu adalah standar tinggi yang sulit dicapai
 Mutu hanya dapat dilihat dari hasil kerja
 Mutu hanya menjadi tanggungjawab bagian tertentu
 Mutu terbatas pada produk barang atau produk fisik
 Bermutu berarti “mahal”

Pengertian MUTU (ISO 9000:2000)


“Derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi
persyaratan”*

 Derajat : Kategori / peringkat yang diberikan pada persyaratan mutu,


yang dapat berbeda pada suatu produk / proses / sistem yang memiliki
kegunaan fungsional yang sama.
 Karakteristik : bisa diberikan pada produk/ proses / sistem dalam wujud
kualitatif atau kuantitatif.
 Inheren : sesuatu yang diberikan atau ditambahkan sesuai persyaratan.
 Persyaratan : kebutuhan atau harapan yang dinyatakan.

Manajemen Mutu
Pengertian Manajemen Mutu menurut konsep ISO 9001:2000 adalah
“sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi
dalam hal mutu”.

Sistem Manajemen Mutu juga berarti:


 Suatu tatanan yang menjamin tercapainya tujuan dan sasaran-sasaran
mutu yang direncanakan.
 Sistem manajemen mutu, tatanan yang menjamin kualitas output dan
proses pelayanan/produksi.

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000


“Persyaratan standar yang digunakan untuk mengakses kemampuan
organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang
sesuai”

Fokus ada pada proses, bukan produk

Berdasar pola Plan-Do-Check-Action (PDCA)


 Pendekatan PROSES

3
 Fokus pada PELANGGAN
 Peningkatan BERKESINAMBUNGAN
mutu

upaya P D
manajemen
A C

waktu

Gambar 2 upaya manajemen untuk mencapai mutu dengan pola PDAC

Sistem Manajemen Mutu


Peningkatan Berkelanjutan

Tangungjawab
P P Manajemen P
E E K E
L R E L
A S P A
N Y Manajemen Pengukuran, U N
G A Sumber Daya Analysis, A G
G R Perbaikan S G
A A A A
N T N N
A Realisasi
N Produk Produk

Gambar 3 pola sistem manajemen mutu

Apa itu “ISO 9000”?


ISO 9000 adalah suatu standar sistem manajemen mutu yang dikeluarkan
oleh organisasi internasional THE INTERNATIONAL ORGANSIZATION
FOR STANDARDIZATION. ISO diambil dari kata “isos” (bhs Yunani) yang
artinya sama atau sepadan. Oleh karena itu disebut juga standar.

Apa itu “ISO 9001”?

4
ISO yang mempersyaratkan instansi yang memiliki sistem manajemen yang
terdokumentasi. Terdokumentasi maksudnya tertulis dalam media kertas
atau komputer yang memenuhi persyaratan ISO 9001.
Dokumen Mutu
 Kebijakan Mutu & Sasaran Mutu
 Pedoman Mutu
 Prosedur Mutu
 Petunjuk Kerja
 Dokumen Pendukung
 Rencana Mutu

Persyaratan SMM (Standar Manajemen Mutu)


a. Sistem Manajemen Mutu
b. Tanggungjawab Manajemen
c. Manajemen Sumber Daya
d. Realisasi Produk
e. Pengukuran, Analisis, Perbaikan

8 Prinsip Manajemen Mutu

1. Mengutamakan Pelanggan

2. Kepemimpinan 3. Keterlibatan Karyawan 6. Peningkatan


Berkesinambungan

4. Pendekatan Proses
7. Pengambilan Keputusan 8. Hubungan saling
5. Pendekatan Sistem
Berdasarkan Fakta menguntungkan
untuk Pengelolaan
dengan Pemasok

Perencanaan Strategis

5
Gambar 4 delapan prinsip manajemen mutu
Klausul SMM ISO 9001:2000
1. Ruang Lingkup
2. Acuan Normatif
3. Istilah dan Definisi
4. Sistem Manajemen Mutu
5. Tanggungjawab Manajemen
6. Pengelolaan Sumber Daya
7. Realisasi Produk
8. Pengukuran, Analisis dan Perbaikan

Tabel INTERPRESTASI KLAUSUL

ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI


1.0 Ruang Lingkup
1.1 Umum Secara umum point a dan b bisa dijelaskan :
Tersedia bagi organisasi yang ingin :  Bukti kontraktual adanya sertifikasi dari
a. Menunjukan kesesuaian produk dengan lembaga sertifikasi.
persyaratan pelanggan dan peraturan  Bukti non kontraktual adanya penerapan
relevan sistem manajemen mutu secara
b. Mencapai kepuasan pelanggan secara konsisten, tergambar dari meningkatnya
efektif, dengan perbaikan efektivitas dan efisiensi manajemen
berkesinambungan. perusahaan

1.2 Penerapan
a. Bersifat generik standard, bisa untuk
semua jenis, ukuran dan tipe produk
organisasi
b. Ada pengeculian penerapan untuk klausul  Jika ada pengecualian penerapan klausul
7, karena sifat aktivitas organisasi 7, dapat dinyatakan pada dokumen
manual mutu
2.0 Acuan Normatif

3.0 Istilah dan Defenisi

6
ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI
4.0 Sistem Manajemen Mutu (SMM)
4.1 Persyaratan Umum
a. Menetapkan, mendokumentasikan,  Secara detil akan dipenuhi pada tiap-tiap
menerapkan, dan memelihara SMM klausul persyaratan manajemen
b. Meningkatkan efektivitas & efisiensi  Khusus point c dan d, dipenuhi dengan
sistem secara berkesinambungan sesuai menetapkan “Proses Bisnis Organisasi”
persyaratan SMM (company bussiness map)
c. Mengidentifikasi proses diperlukan dalam  Proses bisnis ini biasa dalam wujud
penerapan sistem diagram alir (flowchart) yang
d. Menentukan urutan interaksi antar proses menggambarkan hubungan antar
e. Menentukan kriteria dan metode operasi aktivitas organisasi sesuai lingkup
f. Memastikan sumberdaya dan informasi struktur organisasi
tersedia
g. Memantau, mengukur, menganalisa Organisasi/perusahaan harus memiliki atau
proses dapat menunjukan :
h. Menerapkan tindakan untuk mencapai  Dokumen Manual Mutu
hasil yang direncanakan, dengan  Dokumen Prosedur (minimal 6 prosedur
perbaikan berkelanjutan yang diwajibkan standard), terkait
elemen 4.2.3, 4.2.4, 8.2.2, 8.3, 8.5.2,
4.2 Persyaratan Dokumentasi dan 8.5.3
 Dokumen lain yang diperlukan
4.2.1 Umum (dokumentasi terdiri dari) : (Prosedur, SOP / WI, standard
a. Kebijakan dan Sasaran mutu parameter, dll) sesuai persyaratan
b. Pedoman Mutu pelanggan atau dari proses bisnis
c. Prosedur tertulis yang diminta standar organisasi.
d. Dokumen untuk menjamin efektivitas  Dapat diintegrasikan dengan dokumen
perencanaan, pengoperasian dan sistem lain
pengendalian proses
e. Rekaman yang diperlukan standard ini Isi Manual Mutu / Pedoman mutu minimal
ada informasi :
4.2.2 Pedoman Mutu  Pernyataan ruang lingkup penerapan
Harus ditetapkan pada pedoman mutu : sistem/ lingkup sertifikasi
a. Ruang lingkup sistem manajemen mutu  Ada informasi klausul 7 yang
b. Termasuk pertimbangan untuk dikecualikan
pengecualian  Ada informasi bisnis proses
c. Prosedur yang ditetapkan untuk sistem  Ada informasi keterkaitan klausul
manajemen mutu, dan acuannya dengan dokumen yang digunakan dalam

7
d. Gambaran interaksi antar proses dalam penerapan sistem (minimal acuan silang)
SMM

ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI


4.2.3 Pengendalian Dokumen Organisasi harus memiliki atau dapat
menunjukan Prosedur Pengendalian
Prosedur pengendalian dokumen harus Dokumen
ditetapkan, mencakup : Isi prosedur minimal memiliki mekanisme
a. Pengesahan dokumen sebelum atau pengaturan terkait point a s/d f
diterbitkan  Ada bukti rekaman master list seluruh
b. Pemutakhiran dokumen dan pengesahan dokumen yang digunakan dalam
kembali penerapan sistem
c. Menjamin dokumen status revisi terkini,  Ada bukti rekaman distribusi dokumen,
versi terakhir telah tersedia dan status update dokumen (riwayat
d. Menjamin dokumen mudah diidentifikasi, revisi dokumen)
dan dipahami  Pada setiap dokumen sesuai master list
e. Dokumen eksternal teridentifikasi dan ada bukti / initial dokumen sah, update
dikendalikan  Pada setiap lokasi/ bagian kegiatan
f. Mencegah penggunaan dokumen tersedia dokumen sesuai daftar distribusi
kadaluwarsa, ada initial dokumen  Dokumen kadaluarsa ada perlakukan
kadaluwarsa yang disimpan yang memastikan tidak digunakan

4.2.4 Pengendalian Catatan (Arsip)  Organisasi harus memiliki atau dapat


menunjukan prosedur pengendalian
Harus ditetapkan Prosedur Pengendalian rekaman
Rekaman :  Isi prosedur minimal mengatur point a
 Identifikasi status rekaman dan b
 Penyimpanan, perlindungan,  Bukti master list rekaman harus tersedia
penelusuran.  Rekaman minimal harus tersedia sesuai
 Masa penyimpanan dan pengesahan yang dipersyaratkan standard yaitu :
rekaman/data terkait klausul 5.4.1, 5.6.1, 6.2.2, 7.2.2,
7.3.2, 7.3.4, 7.3.5, 7.3.6, 7.3.7, 7.4.1,
7.5.2, 7.5.3, 7.5.4, 7.6, 8.2.2, 8.2.4, 8.3,
8.5.2, 8.5.4.
 Rekaman harus tersedia pada lokasi/
bagian aktivitas yang terkait sesuai
persyaratan (kertas atau filie elektronik)
 Rekaman tidak sah harus teridentifikasi
atau dipisahkan

8
ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI
5.0 Tanggungjawab Manajemen Secara lengkap persyaratan ini dipenuhi
pada klausul 5.2 s/d 5.6.3
5.1 Komitmen Manajemen
Manajemen puncak harus dapat
menyediakan bukti pengembangan,
penerapan, dan peningkatan efektivitas SMM
secara berkelanjutan, dengan cara :
a. Mengkomunikasikan pentingnya
persyaratan pelanggan & peraturan
b. Menetapkan kebijakan mutu
c. Menjamin sasaran mutu ditetapkan
d. Melaksanakan tinjauan manajemen
e. Menjamin ketersediaan sumberdaya

5.2. Focus pada Pelanggan Secara lengkap untuk memenuhi klausul ini
Manajemen puncak harus menjamin sesuai pemenuhan klausul 7.2.1 dan 8.2.1
persyaratan pelanggan ditetapkan dan
dipenuhi untuk mencapai peningkatan
kepuasan pelanggan, sesuai :
a. Klausul 7.2.1 Penetapan Persyaratan
Produk
b. Klausul 8.2.1 Kepuasan Pelanggan

5.3 Kebijakan Mutu Organisasi/perusahaan harus memiliki atau


Manajemen puncak menjamin kebijakan dapat menunjukkan kebijakan mutu secara
mutu ditetapkan : tertulis
a. Sesuai dengan tujuan organisasi  Isi kebijakan mutu minimal ada
b. Komitmen untuk memenuhi persyaratan pernyataan untuk memenuhi persyaratan
dan meningkatkan efektivitas SMM pelanggan
secara berkesinambungan  Perbaikan mutu secara berkelanjutan
c. Menyediakan kerangka kerja bagi
penetapan dan pengkajian sasaran mutu Kebijakan mutu hendaknya menjadi
d. Dikomunikasikan dan dapat dipahami dasar/acuan menetapkan tujuan mutu
dalam organisasi
f. Ditinjau untuk kelayakannya secara Kebijakan ini harus dikomunikasikan, dan
berkelanjutan dipahami oleh semua karyawan perusahaan

9
ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI
5.4 Perencanaan  Organisasi / perusahaan harus memiliki
5.4.1 Tujuan Mutu tujuan sasaran mutu pada setiap bagian
Pimpinan puncak harus menjamin tujuan yang terkait dengan persyaratan
mutu : pelanggan/klaim pelanggan (khususnya
a. Untuk memenuhi persyaratan pelanggan eksternal pelanggan)
b. Ditetapkan pada fungsi dan tingkatan  Tujuan mutu dapat dijelaskan terkait
yang relevan dalam organisasi dengan kebijakan mutu
c. Terukur (ada kuantifikasi)  Bukti rekaman sasaran mutu harus
d. Konsisten dengan kebijakan mutu teridentifikasi (ada data) terkait kinerja
perusahaan
5.4.2 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu  Sasaran mutu dapat ditunjukan telah
a. Perencanaan SMM untuk memenuhi dicapai, sesuai tata waktu yang
persyaratan (4.1) dan tujuan mutu ditetapkan, dan ada bukti rekaman/data
b. Terjaganya integrasi antara SMM, jika pendukung pencapaiannya.
SMM telah direncanakan dan diterapkan
 Perusahaan harus dapat menunjukan
5.5.1 Tanggungjawab dan Wewenang struktur organisasi yang sesuai dengan
Manajemen puncak harus menetapkan dan kondisi yang ada
mengkomunikasikan tanggungjawab dan  Sesuai struktur organisasi harus dapat
wewenang dalam organisasi ditunjukan uraian tugas, khususnya yang
terkait dengan pengelolaan SMM
5.5.2 Wakil Manajemen  Tersedia secara jelas uraian tugas Wakil
Manajemen puncak harus menunjuk Wakil Manajemen, minimal sesuai klausul 5.5.2
Manajemen (Management Representative/ point a, b, c
MR) dengan tanggungjawab dan wewenang:  Perusahaan harus dapat menunjukan
a. Menjamin proses yang dibutuhkan dalam personal yang ditunjuk menjadi Wakil
SMM, telah ditetapkan, diterapkan, Manajemen, dan bukti tertulis
dipelihara penunjukkannya
b. Melaporkan kinerja SMM dan kebutuhan  Tersedia bukti laporan komunikasi Wakil
perbaikan kepada manejemen puncak Manajemen dengan pimpinan puncak
c. Menjamin peningkatan kesadaran organisasi
terhadap persyaratan pelanggan.  Manajemen puncak harus dapat
menunjukan informasi/rekaman dan
5.5.3 Komunikasi Internal aktivitas fisik adanya komunikasi internal
Manajemen puncak harus menetapkan :  Bukti rekaman seperti presensi rapat,
Saluran/media komunikasi yang sesuai agenda dan resume meeting, dll
untuk menjamin efektifitas sistem (khususnya terkait mutu)

10
manajemen mutu  Bukti fisik seperti adanya tersedia media
komunikasi internal (telepon, fax, email,
buletin, ruang meeting)

ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI


5.6 Tinjauan Manajemen  Perusahaan harus dapat menunjukkan
5.6.1 Umum bukti rekaman/data yang menunjukkan
Manajemen puncak harus melakukan bukti komunikasi dengan manajemen
Tinjauan thd SMM pada interval waktu yang puncak secara periodik (bulanan,
direncanakan, guna memastikan kesesuaian, triwulan, tahunan, dll).
kecukupan, dan efektivitasnya  Wujud komunikasi bisa berupa laporan
Tinjauan manajemen mencakup : dan tanggapan secara tertulis, atau
a. Menilai peluang peningkatan dalam meeting/rapat
b. Menilai kebutuhan perubahan SMM,  Agenda komunikasi secara periodik
mencakup kebijakan dan tujuan mutu seharusnya mencakup point a, b, c
c. Rekaman tinjauan manajemen harus
dipelihara Catatan : jika klausul ini dipenuhi dalam
prosedur, maka mekanisme tinjauan
5.6.2 Input Tinjauan Manajemen manajemen secara periodik dan agenda
 Hasil Audit sesuai point a, b, c tersebut harus ditulis.
 Umpan-balik (feedback) pelanggan
 Kinerja proses dan kesesuaian produk  Topik komunikasi atau agenda rapat
 Status tindakan koreksi dan pencegahan tinjauan menejemen seharusnya
 Tindak lanjut tinjauan manajemen membahas masalah sesuai point a s/d g
sebelumnya klausul 5.6.2
 Perubahan yang berpengaruh terhadap  Hasil komunikasi atau rekaman/
SMM rekomendasi
 Rekomendasi untuk peningkatan  Rapat tinjauan menejemen seharusnya
menetapkan masalah sesuai point a, b, c
5.6.3 Output Tinjauan Manajemen klausul 5.6.3
Keputusan atau tindakan yg berkenaan dgn :
a. Peningkatan efektifitas SMM dan Catatan : jika klausul ini dipenuhi dalam
prosesnya Prosedur, maka mekanisme tinjauan
b. Peningkatan produk berkaitan manajemen harus mengatur input dan output
persyaratan pelanggan tinjauan menejemen
c. Kebutuhan sumberdaya
 Membuat dan menerapkan rencana
6.1 Ketersediaan Sumber Daya pengembangan sumber daya
Organisasi harus menentukan dan berdasarkan visi
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan  Peningkatan komitmen dan peningkatan
koreksi dan pencegahan keterlibatan karyawan

11
a. untuk menerapkan dan memelihara SMM  Dipertimbangkan penggunaan sumber
dan terus menerus mengembangkan daya yang tidak dapat diperbaharui dan
keefektifannya dampak sumber daya thd lingkungan.

ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI


b. untuk meningkatkan kepuasan  Sumber Daya berupa: karyawan,
pelanggan dengan cara memenuhi lingkungan kerja, infomrasi, pemasok dan
persyaratan pelanggan. rekanan, sumber daya alam, sumber
daya keuangan.
6.2 Sumberdaya Manusia
6.2.1 Umum  Perusahaan harus dapat menunjukkan
Personal yang melaksanakan pekerjaan bukti kompetensi karyawan yang terkait
yang berpengaruh thd mutu produk harus mutu, seperti rekaman/data karyawan
kompeten, berdasarkan Pendidikan, yang menginformasikan pendidikan,
Pelatihan, Keahlian, dan Pengalaman. ketrampilan dan pelatihan
 Perusahaan harus dapat menunjukan :
6.2.2 Kompetensi, Kesadaran dan Training  Rekaman hasil identifikasi kebutuhan
a. Menetapkan kompetensi yang diperlukan pelatihan dan atau rencana pelatihan
b. Menyediakan pelatihan /sejenisnya  Rekaman hasil pelatihan (seperti
c. Mengevaluasi efektifitas pelatihan agenda pelatihan, modul pelatihan,
d. Menjamin setiap personal memahami presensi pelatihan, hasil evaluasi
akan pentingnya aktivitas yang dilakukan pelatihan dan sertifikat pelatihan)
e. Menjamin setiap personal memahami  Perusahaan harus dapat menunjukan
perannya untuk pencapaian sasaran mutu bukti / rekaman, atau secara fisik memiliki
f. Memelihara rekaman pendidikan, sarana/prasarana pendukung aktivitas
pelatihan, keahlian & pengalaman  Bukti rekaman, seperti daftar aset
perusahaan, rencana pemeliharaan aset,
6.3 Infrastruktur/Prasarana rekaman hasil pemeliharaan sarana/
Organisasi harus menentukan, menyediakan prasarana, termasuk perangkat lunak
dan memelihara prasarana yang dibutuhkan (prog komputer, file elektronik/multimedia).
untuk mencapai kesesuaian thd persyaratan
produk, dapat meliputi :  Perusahaan harus dapat menunjukan
a. Gedung, ruang kerja, utilitas rekaman, kondisi fisik dan perangkat
b. Peralatan/perlengkapan untuk yang mendukung aktifitas bekerja sesuai
c. Terlaksananya proses (soft & hardware) persyaratan mutu
d. Layanan pembantu: transportasi atau  Rekaman seperti daftar perangkat,
komunikasi rekaman hasil pemeliharaan sarana
lingkungan kerja, dll
6.4 Lingkungan Kerja  Kondisi fisik seperti lingkungan bersih,
Organisasi harus menentukan & mengelola tertata, suhu dan penerangan sesuai
lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk yang sesuai, dll

12
mencapai kesesuaian terhadap persyaratan  Tersedia perangkat alat pelindung diri
produk (helm, safety shoes, sarung tangan,
masker, dll)
ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI
7.0 Realisasi Produk  Perusahaan harus dapat menunjukan
7.1 Perencanaan Realisasi Produk rekaman rencana produk / hasil aktifitas
Organisasi harus merencanakan dan organisasi
mengembangkan proses yang  Rencana realisasi produk dapat dibuat
dibutuhkan untuk realisasi produk tiap bagian dan atau sesuai bisnis proses
Rencana harus konsisten dengan perusahaan
persyaratan dari klausul 4.1 dan 7.3  Pembuatan rencana realisasi produk
Rencana Realisasi produk harus harus relevan dengan point a s/d d
menetapkan :  Tersedia bukti rekaman realisasi produk
a. Tujuan dan persyaratan mutu produk yang telah diterima oleh pelanggan
b. Kebutuhan proses, dokumen, dan  Secara lengkap dapat dipenuhi sesuai
sumberdaya spesifik bagi produk klausul 7.3 jika perusahaan menerapkan
c. Persyaratan verifikasi, pengesahan, desain dan pengembangan produk.
monitoring, pengujian, serta kriteria  Perusahaan/organisasi harus dapat
keberterimaan produk menunjukan persyaratan yang terkait mutu
d. Bukti rekaman realisasi produk telah produk
memenuhi persyaratan  Bukti persyaratan pelanggan, seperti :
Daftar persyaratan yang ditetapkan
7.2 Proses Berhubungan dengan pelanggan (kontrak, SOP pelanggan, peta
Pelanggan rencana, gambar teknis, dll)
7.2.1 Penentuan Persyaratan yang  Persyaratan internal, seperti standard
Berhubungan dengan Produk parameter internal, KPI, SOP, dll
Organisasi harus menetapkan :  Persyaratan pemerintah, seperti UU, PP,
a. Persyaratan yang ditetapkan oleh Kepres, dll, yang terkait masalah mutu.
pelanggan, termasuk aktivitas pengiriman  Perusahaan harus dapat
dan setelahnya menunjukan bukti informasi persyaratan
b. Persyaratan yang tidak dinyatakan oleh produk yang menjadi acuan dalam
pelanggan, namun diperlukan untuk realisasi produk (misal kontrak, limit
persyaratan produk (jika ada) sample, gambar teknis, standard
Persyaratan/perundangan yang parameter) yang telah ditetapkan
berhubungan dengan produk  Tersedia rekaman daftar
c. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh persyaratan yang dipenuhi
organisasi  Tersedia bukti informasi, apabila
7.2.2 Tinjauan Persyaratan yang terjadi perubahan persyaratan (seperti
Berhubungan dengan Produk adendum kontrak, BAP koreksi gambar
Organisasi harus meninjau persyaratan teknis, dll)
produk, sebelum menyatakan sanggup  Bukti rekaman kompetensi

13
untuk mensuplai produk kepada pelanggan. pendukung yang terkait persyaratan
kontrak, misal CV tenaga ahli, sertifikat
kompetensi yang mengerjakan kontrak

ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI


Memastikan bahwa :
a. Persyaratan produk telah ditetapkan
b. Adanya perbedaan persyaratan pada
kontrak sebelumnya telah diselesaikan
c. Memiliki kemampuan untuk memenuhi
persyaratan yang ditetapkan
d. Rekaman hasil tinjauan persyaratan
dipelihara
e. Ada bukti penegasan untuk pelanggan
yang tidak memiliki persyaratan tertulis
f. Perubahan persyaratan telah diketahui
(ada bukti/saksi).

7.2.3 Komunikasi Pelanggan  Perusahaan harus dapat menunjukan


Organisasi harus menentukan dan bukti/rekaman dengan pelanggan
menerapkan komunikasi yang efektif eksternal
dengan pelanggan menyangkut :  Bukti komunikasi ini mencakup rekaman
a. Informasi produk sesuai point a s/d c seperti :
b. Penanganan terhadap permintaan, Rekaman iklan, proposal dan
kontrak atau order, termasuk perubahan penawaran produk
yang terjadi Rekaman hasil negosiasi, komunikasi
c. Umpan balik pelanggan, termasuk dan penetapan harga produk
komplain Rekaman hasil klaim/komplain, keluhan,
teguran dari pelanggan.
7.3 Disain dan Pengembangan
7.3.1 Perencanaan Disain dan  Jika tidak ada desain, persyaratan ini bisa
Pengembangan diabaikan
Organisasi harus merencanakan dan  Untuk bukti pengembangan desain dan
mengendalikan desain dan pengembangan pengembangan, dipenuhi sesuai point a
produk, meliputi : s/d f
a. Adanya tahapan desain dan
pengembangan Catatan : secara lengkap klausul 7.3.1 s/d
b. Adanya pengkajian,verifikasi, 7.3.7 untuk perusahaan yang menerapkan
pengesahan pada setiap tahapan desain desain dan pengembangan
dan pengembangan
c. Adanya penetapan tanggungjawab dan

14
Wewenang
d. Adanya komunikasi efektif antar
kelompok pengembangan
e. Adanya pemutakhiran hasil desain
ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI
7.4.1 Proses Pembelian  Perusahaan harus dapat menunjukkan
 Organisasi harus memastikan produk/jasa bukti kriteria pemilihan pemasok, sanksi,
yang dibeli/diterima sesuai dengan dan pemilihan ulang (retender)
persyaratan pengadaan  Tersedia rekaman daftar pemasok terpilih
 Pengendalian pemasok dan produk yang  Bukti rekaman hasil pemilihan pemasok
dibeli harus mempertimbangkan (memenuhi syarat atau yang belum
pengaruhnya terhadap produk berikutnya memenuhi syarat)
atau produk akhir  Tersedia informasi mekanisme/metode
 Harus menilai dan memilih pemasok untuk mengevaluasi pemasok
sesuai persyaratan organisasi  Tersedia rekaman hasil evaluasi pemasok
 Kriteria pemilihan pemasok, penilaian dan
penilaian ulang harus ditetapkan  Perusahaan harus dapat menunjukan
 Rekaman hasil penilaian tersedia dan bukti informasi atau rekaman yang
tindakan yang telah dilakukan. menunjukan rekaman penawaran produk
 Bukti informasi kriteria peralatan yang
7.4.2 Informasi pembelian digunakan dan atau kualifikasi personal
Menggambarkan produk yang akan dibeli, terkait.
termasuk bila sesuai :
 persyaratan pengesahan produk,  Organisasi harus dapat menunjukan
prosedur, proses dan peralatan rekaman dan atau bukti fisik kegiatan
 persyaratan kualifikasi personal inspeksi ke tempat pemasok
 persyaratan SMM  Tersedia informasi mekanisme / metode
audit kepada suplier
7.4.3 Verifikasi Produk yang dibeli  Bukti rekaman hasil verifikasi produk dibeli
 Harus diatur kegiatan inspeksi untuk harus tersedia, dll
memastikan produk yang dibeli
memenuhi persyaratan  Perusahaan harus dapat menunjukkan
 Perusahaan atau pelanggan mendapat bukti informasi sifat produk yang dibuat
akses untuk verifikasi ditempat pemasok (seperti kriteria grade/klas produk, kriteria
 Perusahaan harus menyatakan produk selesai, kriteria produk pasar lokal
pengaturan verifikasi, metode, pelepasan atau eksport, kriteria utama atau
produk tersedia dalam informasi sampingan)
pembelian  Tersedia bukti dokumen untuk memproses
produk / produksi (seperti prosedur,
7.5.1 Pengendalian Produksi dan SOP/WI, Form-form, dll)
Penyediaan Jasa  Tersedia rekaman daftar peralatan atau

15
Organisasi harus merencanakan dan dapat ditunjukan fisik peralatan yang
melakukan produksi dan pelayanan dalam digunakan dalam produksi
kondisi terkendali yaitu:  Tersedia informasi metode / mekanisme
pemantauan dan pengukuran

ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI


a. Ketersediaan informasi yang
menggambarkan karakteristik produk
b. Ketersediaan instruksi kerja (jika perlu)
c. Penggunaan peralatan yang sesuai
d. Ketersediaan dan penggunaan peralatan
pemantauan dan pengukuran
e. Penerapan pemantauan dan pengukuran
f. Penerapan kegiatan penyerahan,
pengiriman dan setelah pengiriman

7.5.2. Validasi Proses Produksi dan


Penyediaan Jasa
Organisasi harus mengesahkan proses Perusahaan harus dapat menunjukan
produksi dan jasa, bila outputnya tidak informasi :
bisa diverifikasi dengan pemantauan dan  Kriteria, Metode / mekanisme tahapan
pengukuran pengesahan produk
Organisasi mengatur hal tersebut meliputi :  Bukti rekaman kompetensi personel yang
a. Kriteria untuk mengkaji dan pengesahan dianggap kompeten mengesahkan
proses produk (misal rekaman CV atau sertifikat
b. Persetujuan peralatan dan kualifikasi pengawas produksi, petugas QC,
personel petugas analis, dll)
c. Pemakaian metode dan prosedur tertentu  Tersedia dokumen untuk pengesahan
d. Persyaratan rekaman (4.2.4) produk (misal prosedur, IK, SOP
e. Proses pengesahan ulang pengendalian mutu produk)

7.5.3. Identifikasi dan Mampu Telusur Perusahaan harus dapat menunjukan bukti/
Organisasi harus mengidentifikasi produk informasi dan atau kondisi fisik:
pada seluruh rantai proses produksi, status  Metode / mekanisme untuk menjamin
produk dan hasil pemantauan dan produk mampu telusur
pengukuran  Produk yang ada initial mampun telusur
Persyaratan mampu telusur yang ditetapkan  Bukti rekaman saling terkait produk yang
harus dikendalikan dan direkam initial dibuat tiap rantai produksi (misal
identifikasinya. kesesuaian data, kesesuaian fisik,
ketersambungan fisik, dll)

16
ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI
7.5.4. Kepemilikan Pelanggan Jika ada perangkat (lunak/keras) milik
Organisasi harus memperhatikan dan pelanggan yang dikelola perusahaan, harus
mengendalikan barang (fisik atau software) ada bukti :
milik pelanggan dan mengendalikan  Metode untuk mengendalikan
penggunaannya. terpeliharanya perangkat milik pelanggan
Barang milik pelanggan harus :  Informasi bukti rekaman daftar barang
 Ditandai (diberi initial), terverifikasi milik pelanggan dan informasi kondisinya
 Dilindungi atau dijaga dari tercampur (misal: data mutasi barang, rusak/hilang
dalam produk barang)
 Jika hilang, rusak, tidak layak pakai harus  Informasi initial pada fisik perangkat milik
dilaporkan kepada pemiliknya Pelanggan
 Rekamannya harus dipelihara

7.6 Pengendalian Peralatan Monitoring dan Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti/
Pengukuran informasi :
Organisasi harus :  Mekanisme / metode perusahaan
 Menetapkan pemantauan & pengukuran mengindentifikasi dan mengkalibrasi
yang menggunakan peralatan pengukur, u/ peralatan ukur yang digunakan
memenuhi persyaratan yg ditetapkan 7.2.1  Bukti rekaman peralatan yang dikalibrasi
 Harus menetapkan proses untuk (misal daftar alat ukur, daftar status
memastikan pantau dan ukur sesuai kalibrasi alat, daftar sertifikat kalibrasi)
persyaratan  Bukti fisik alat yang telah dikalibrasi,
 Untuk memastikan keabsahan hasil, harus dengan initial pada alat
a. Peralatan pengukuran harus  Bukti fisik alat dapat ditunjukan saat
dikalibrasi dan diverifikasi yang pengukuran kondisi valid.
tertelusur ke standard internasional,
dan buktinya harus direkam
b. Peralatan dapat distel ulang, terjaga
c. Diidentifikasi status kalibrasi alat ukur
d. Terlindung dari kerusakan, mutu turun

8.0 Pengukuran, Analisis dan Perbaikan


8.1 Umum
Organisasi harus : Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti/
 Merencanakan dan menerapkan proses informasi :
pemantauan, pengukuran, analisa dan Penggunaan metode pemantauan dan

17
peningkatan yang dibutuhkan pengukuran yang sesuai data yang akan
 Menetapkan metode yang aplikatif, diambil, termasuk metode statistik untuk
termasuk teknik statistik, dan jangkauan analisa datanya.
penggunaannya.

ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI


8.2 Monitoring dan Pengukuran Pengukuran
dan Pemantauan guna : Secara lengkap pada penerapan klausul
a. Mendemonstrasikan kesesuaian produk 8.2.3 dan 8.2.4
b. Menjamin kesesuaian SMM
c. Meningkatkan efektifitas SMM secara
terus-menerus

8.2.1 Kepuasan Pelanggan


 Pengukuran kepuasan pelanggan, bagian Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti/
dari pengukuran kinerja sistem informasi :
manajemen mutu  Metode / kriteria mengukur kepuasan
 Organisasi harus memantau informasi pelanggan
mengenai persepsi pelanggan  Bukti rekaman pengukuran persepsi
 Menetapkan metode untuk memperoleh pelanggan, termasuk hasil evaluasinya.
dan menggunakan informasi.

8.2.2 Internal Audit


 Organisasi harus melaksanakan audit Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti
internal pada interval waktu yang prosedur, minimal berisi:
direncanakan  Mekanisme dan metode audit
 Merencanakan program audit sesuai  Periode waktu audit yang teratur / berkala
status dan pentingnya proses, area, dan  Bukti rekaman program audit (tata waktu
atau hasil audit sebelumnya dan protokol audit)
 Menetapkan kriteria, ruang lingkup,  Informasi personal tim audit, dan rekaman
frekuensi dan metode audit.  kompetensinya (CV, sertifikat, bukti
 Memilih auditor yg. obyektif, netral dan pelatihan, dll)
independen  Bukti rekaman cheklist audit, presensi
 Menetapkan prosedur tertulis untuk audit
perencanaan dan pelaksanaan audit,  Bukti rekaman temuan audit, dan
pelaporan dan pemeliharaan rekaman permintaan tindakan koreksi.
 Manajemen area memastikan tidak ada
penundaan terhadap tindakan koreksi.
Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti/
8.2.3 Monitoring dan Pengukuran Proses informasi :
 Organisasi harus menerapkan metode  Penggunaan metode pemantauan dan

18
pemantauan dan pengukuran proses pengukuran proses, termasuk metode
dalam sistem manajemen mutu analisis data.
 Mendemonstrasikan kemampuan proses  Bukti rekaman hasil pemantauan proses
untuk mencapai hasil yang direncanakan (misal: data QC, data peralatan ukur, dll)
ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI
 Melakukan tindakan koreksi untuk
menjamin kesesuaian produk
Perusahaan harus dapat menunjukkan
8.2.4 Monitoring dan Pengukuran Produk bukti/informasi :
 Organisasi memantau dan mengukur  Penggunaan metode pemantauan dan
karakteristik produk yang dilakukan pada pengukuran produk, termasuk metode
tahapan proses realisasi produk analisis data
 Memastikan persyaratan produk dapat  Bukti rekaman hasil pemantauan produk
dipenuhi (misal: data QC, data analisis lab, dll.

8.3 Pengendalian Produk Tidak Sesuai Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti
 Menjamin bahwa produk tidak sesuai prosedur, minimal berisi:
diidentifikasi dan dikendalikan  Mekanisme / metode dan kriteria
 Menetapkan dalam prosedur tertulis : penetapan produk tidak sesuai
pengendalian serta tanggungjawab dan  Mekanisme / metode penetapan tindakan
wewenang yang berkenaan dengan lanjutan terhadap produk tidak sesuai
produk tidak sesuai. (misal repair, reuse, rejeck atau recycle)
 Bukti rekaman produk tidak sesuai
 Bukti fisik initial pada produk tidak sesuai.
8.4 Analisis Data
 Organisasi harus menetapkan, Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti/
mengumpulkan, dan menganalisa data informasi :
yang sesuai, termasuk data yang dari  Penggunaan metode analisis data,
pemantauan dan pengukuran serta termasuk metode statistik untuk analisis
sumber lain yang relevan datanya
 Mendemonstrasikan kesesuaian dan  Bukti rekaman yang dianalisa mencakup
efektifitas sistem manajemen mutu point a s/d d
 Mengevaluasi peluang perbaikan dan  Bukti informasi tindakan perbaikan atau
peningkatan terus-menerus rekomendasi perbaikan berkelanjutan
 Analisa data harus menyediakan
informasi mengenai:
a. Kepuasan Pelanggan
b. Kesesuaian Persyaratan Produk
c. Karakteristik dan kecenderungan
proses dan produk termasuk peluang
tindakan pencegahan

19
d. Kesesuaian Pemasok

ISO 9001 : 2000 BUKTI IMPLEMENTASI


8.5 Peningkatan
8.5.1 Peningkatan Berkelanjutan Perusahaan harus dapat menujukkan bukti /
Organisasi harus meningkatkan efektifitas informasi :
sistem manajemen mutu secara terus  Rekomendasi tindakan perbaikan
menerus melalui : terhadap kondisi yang terkait point a s/d f
a. Kebijakan Mutu  Bukti rekaman hasil analisa yang
b. Tujuan/Sasaran Mutu (quality objectives) direkomendasi tindakan peningkatan
c. Hasil Audit berkelanjutan.
d. Analisa Data
e. Tindakan Koreksi dan Pencegahan
f. Tinjauan Manajemen Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti
prosedur, minimal berisi:
8.5.2 Tindakan Koreksi  Mekanisme/metode untuk
 Organisasi harus melakukan tindakan mengindetifikasi ketidaksesuaian, analisis
untuk menghilangkan penyebab penyebab ketidaksesuaian, dan tindakan
ketidaksesuaian, mencegah pengulangan perbaikannya.
sesuai dengan efek masalah  Bukti rekaman tindakan perbaikan, dan
 Menetapkan prosedur tertulis untuk verifikasi hasil tindakan perbaikan.
menjelaskan persyaratan mengenai :
 Peninjauan ketidaksesuaian
(termasuk komplain pelanggan)
 Penentuan penyebab ketidaksesuaian Perusahaan harus dapat menunjukkan bukti
prosedur, minimal berisi:
 Evaluasi kebutuhan tindakan yang
 Mekanisme/metode u/ mengindetifikasi
diperlukan untuk menjamin
potensi ketidaksesuaian, analisis
ketidaksesuaian tidak terjadi lagi
penyebab potensi ketidaksesuaian, dan
 Penentuan dan penerapan tindakan
tindakan pencegahan
yang dibutuhkan
 Bukti rekaman tindakan pencegahan, dan
 Rekaman hasil tindakan koreksi
verifikasi hasil tindakan pencegahan
 Peninjauan terhadap tindakan koreksi
yang dilakukan.
 Penetapan ketidaksesuaian yang
8.5.3 Tindakan Pencegahan potensia serta penyebabnya
 Menetapkan tindakan yang dibutuhkan  Evaluasi kebutuhan tindakan untuk
untuk menghilangkan penyebab potensial mencegah terjadinya ketidaksesuaian
dari ketidaksesuaian (mencegah penetapan dan penerapan tindakan
terjadinya masalah) sesuai dengan efek yang dibutuhkan

20
masalah potensialnya  Rekaman hasil tindakan yg dilakukan
 Menetapkan prosedur tertulis untuk  Peninjauan terhadap tindakan
menjelaskan persyaratan mengenai : pencegahan yang dilakukan.

ISO 9001: 2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi


untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas, yang
bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk
(barang dan atau jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini dapat merupakan kebutuhan
spesifik dari pelanggan, di mana organisasi yang di-kontrak itu bertanggung
Jawab untuk menjamin kualitas dari produk-produk tertentu, atau merupakan
kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi.
ISO 9001: 2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak
menyatakan persyaratan-persyaratan yang hams dipenuhi oleh produk
(barang dan atau jasa). Tidak ada kriteria penerimaan produk dalam ISO
9001: 2000, sehingga kita tidak dapat menginspeksi suatu produk terhadap
standar-standar produk. ISO 9001: 2000 hanya merupakan standar
sistem manajemen kualitas. Dengan demikian apabila ada perusahaan
yang mengiklankan bahwa produknya telah memenuhi standar internasional,
itu merupakan hal yang salah dan keliru, karena seyogianya manajemen
perusahaan hanya boleh menyatakan bahwa sistem manajemen kualitasnya
yang telah memenuhi standar internasional, bukan produk berstandar
internasional, karena tidak ada kriteria pengujian produk dalam ISO
9001: 2000.
Bagaimanapun diharapkan, biasanya tidak selalu bahwa produk yang
dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional akan
berkualitas baik (standar).
Persyaratan-persyaratan dan rekomendasi dalam ISO 9001:2000
diterapkan pada manajemen organisasi yang memasok produk, sehingga
akan mempengaruhi bagaimana produk itu didesain, diproduksi, dirakit,
ditawarkan, dan lain-lain.
The International Organization for Standardization (ISO) Technical
Committee (TC) 176 bertanggung jawab untuk standar-standar sistem
manajemen kualitas ISO 9000 (lihat www.iso.ch). Sejak penama kali
dikeluarkan srandar-standar ISO 9000 pada tahun 1987, ISO/TC 176
menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin
bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan
untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada
tahun 1994 dan tahun 2000. Dengan demikian standar ISO 9000 yang

21
terbaru (edisi terakhir) ketika buku ini ditulis adalah ISO 9000 versi tahun
2000.

ISO 9000 Versi Tahun 2000 mencakup beberapa seri berikut:


1. ISO 9000: 2000  QMS - Fundamentals and vocabulary replacing ISO
8402 and ISO 9000-1
2. ISO 9001: 2000  QMS - Requirements replacing the 1994 versions of
ISO 9001, 9002, and 9003
3. ISO 9004: 2000  QMS - Guidance for performance improvement
replacing ISO 9004 with most parts
4. ISO 19011  Guidance for auditing management systems replacing
ISO 10011 and 14011
Perubahan yang signifikan dalam ISO 9001 versi tahun 2000 (ISO 9001:
2000) dibandingkan dengan ISO 9001 versi tahun 1994 (ISO 9001: 1994)
adalah penggantian 20 elemen standar menjadi suatu model proses.
Model proses dari ISO 9001: 2000 terdiri dari lima bagian utama yang
menjabarkan sistem manajemen organisasi, sebagai berikut:
1. Sistem manajemen kualitas (Bagian 4 dari ISO 9001: 2000)
2. Tanggung jawab manajemen (Bagian 5 dari ISO 9001:2000)
3. Manajemen sumber daya (Bagian 6 dari ISO 9001: 2000)
4. Realisasi produk (Bagian 7 dari ISO 9001: 2000)
5. Analisis, pengukuran dan peningkatan (Bagian 8 dari ISO 9001: 2000)

Langkah-langkah Membangun dan Mengembangkan Sistem


Manajemen Kualitas
Definisi dari Standar ISO 9000 untuk sistem manajemen kualitas (Quality
Management System, QMS) adalah: “struktur organisasi,
tanggungjawab, prosedur-prosedur, proses-proses, dan sumber daya -
summer daya untuk penerapan manajemen kualitas”. Suatu sistem
manajemen kualitas (QMS) merupakan sekumpulan prosedur
terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang
bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan
atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau
persyararan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan
organisasi.

22
Sistem manajemen kualitas mendefinisikan bagaimana organisasi
menerapkan praktek-praktek manajemen kualitas secara konsisten untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar. Terdapat beberapa karakterisrik
umum dari sistem manajemen kualitas:
Sistem manajemen kualitas mencakup suatu lingkup yang luas dari aktivitas-
aktivitas dalam organisasi modern. Kualitas dapat didefinisikan melalui lima
pendekatan utama:
(1) transcendent quality, yaitu suatu kondisi ideal menuju keunggulan,
(2) product-based quality-, yaitu suatu atribut produk yang memenuhi
kualitas,
(3) user-based quality, yaitu kesesuaian atau ketepatan dalam penggunaan
produk (barang dan/atau jasa),
(4) manufacturing-based quality, yaitu kesesuaian terhadap persyaratan-
persyaratan standar, dan
(5) value-based quality, yaitu derajat keunggulan pada tingkat harga yang
kompetitif.
Sistem manajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja.
Hal ini sering mencakup beberapa tingkat dokumentasi terhadap standar-
standar kerja. Sistem manajemen kualitas berlandaskan pada pencegahan
kesalahan sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang
bersifat reaktif.
Patut diakui pula bahwa banyak sistem manajemen kualitas tidak akan
efektif 100% pada pencegahan semata, sehingga sistem manajemen kua-
litas juga harus berlandaskan pada tindakan korektif terhadap masalah-
masalah yang ditemukan. Dalam kaitan dengan hal ini, sistem manajernen
kualitas merupakan suatu closed loop system yang mencakup deteksi,
umpan balik, dan koreksi. Bagaimanapun proporsi terbesar (lebih dari 85%)
harus diarahkan pada pencegahan kesalahan sejak tahap awal.
Sistem manajemen kualitas mencakup elemen-elemen: tujuan (objectives),
pelanggan (customers), hasil-hasil (outputs), proses-proses (processes),
masukan-masukan (inputs), pemasok (suppliers), dan pengukuran untuk
umpan-balik dan umpan-maju (measurements for feedback and
feedforward). Dalam akronim bahasa Inggris dapat disingkat menjadi: SIPO-
COM Suppliers, Inputs, Processes, Outputs, Customers, Objectives, and
Measurements.

23
Setiap lingkungan, pelaksanaan proses yang konsisten merupakan kunci
untuk peningkatan terus-menerus yang efektif agar selalu memberikan
produk (barang dan/atau jasa) yang memenuhi kebutuhan pelanggan dalam
pasar global. Terdapat beberapa langkah untuk menerapkan suatu sistem
manajemen kualitas (QMS). Urut-urutan yang diberikan di sini hanya
merupakan suatu petunjuk, yang dapat saja dilakukan bersamaan atau
dalam susunan yang tidak harus berurutan, tergantung pada kultur dan
kematangan organisasi, tetapi semua langkah ini harus diperhatikan secara
serius dan konsisten.

DAFTAR PUSTAKA

EFANSYAH, NOOR. 2006. MODUL PELATIHAN ISO 9001:2000. FOCUS,


JAKARTA

ISO 9001:2000 AND CONTINUAL QUALITY IMPROVEMENT

SISTEM MANAJEMEN KUALITAS ISO 9001:2000, http://skripsi-tesis.com

24

Anda mungkin juga menyukai