Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia
untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999 :
1). Sepeda motor, seperti juga mobil dan pesawat tenaga lainnya,
memerlukan daya untuk bergerak melawan hambatan udara, gesekan ban,
dan hambatan-hambatan lainnya. Untuk memungkinkan sebuah sepeda
motor yang kita kendarai bergerak dan melaju di jalan raya, roda sepeda
motor tersebut harus mempunyai daya untuk bergerak dan untuk
mengendarainya diperlukan mesin. Mesin merupakan alat untuk
membangkitkan tenaga dan disebut juga sebagai penggerak utama. Jadi
mesin disini berfungsi merubah energi panas dari ruang pembakaran ke
energi mekanis dalam bentuk tenaga putar. Tenaga atau daya untuk
menggerakkan kendaraan tersebut diperoleh dari panas hasil pembakaran
bahan bakar. Jadi panas yang timbul karena adanya pembakaran itulah yang
dipergunakan untuk menggerakkan kendaraan, dengan kata lain tekanan gas
yang terbakar akan menimbulkan gerakan putaran pada sumbu engkol dari
mesin (Jalius Jama, 2008 : 33).
Fungsi mesin (engine) adalah mengatur proses untuk mengubah energi
yang terkandung dalam bahan bakar menjadi tenaga. Semua sepeda motor
menggunakan sistem pembakaran di dalam silinder (Jalius Jama, 2008 : 60).
Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak yang
banyak dipakai dengan memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran
menjadi energi mekanik. Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin
kalor yang proses pembakarannya terjadi dalam motor bakar itu sendiri
sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus sebagai fluida kerjanya.
Mesin yang bekerja dengan cara seperti tersebut disebut mesin pembakaran
dalam. Adapun mesin kalor yang cara memperoleh energi dengan proses
pembakaran di luar disebut mesin pembakaran luar. Sebagai contoh mesin
uap, dimana energi kalor diperoleh dari pembakaran luar, kemudian
dipindahkan ke fluida kerja melalui dinding pemisah (Basyirun, Buku ajar
mesin konversi energi, 2008:12).
Hasil pembakaran pada motor bakar yang menjadi tenaga mekanis
hanya sekitar 23%, sebagian panas keluar menjadi gas bekas dan sebagian
lagi hilang melalui proses pendinginan (Toyota Astra Motor, 1995 : 35).
Energi panas selebihnya akan dibuang melalui emisi gas buang sebesar
36%, hilang akibat adanya gesekan dan memanaskan minyak pelumas
sebesar 7%, dan sisanya sekitar 33% hilang diserap oleh pendinginan
(Northop, RS., 1997 : 149).
Tekanan yang rendah membuat campuran bahan bakar dan udara tidak
dapat terbakar atau sering disebut misfire, sehingga mesin kehilangan
tenaga. Umumnya mesin tidak dapat bekerja baik jika tekanan kompresi
berada di bawah 100 PSI / 7 BAR / 7.2 kg/cm2 kebanyakan mesin bensin
bekerja dengan baik antara 140 PSI (9.5 BAR) hingga 220 PSI (15 BAR)
tergantung spesifikasi standar masing-masing model atau merek mesin.
Untuk mesin diesel umumnya bekerja di kisaran 600 PSI. Berkuranganya
tekanan kompresi pada ruang bakar bisa diakibatkan berbagai faktor
diantaranya gasket kepala silinder dan blok silinder bocor, ring piston aus,
kepala silinder retak/melengkung, blog silinder retak/melengkung
(http://www.saft7.com/test-kompresi-mesin-apaan-sih/).

1.2. Perumusan Masalah


a. Blok Silinder
Blok silinder merupakan inti dari pada mesin yang terbuat dari besi
tuang atau alumunium, bahwa alumunium mempunyai sifat ringan
dan meradiasikan panas yang lebih efisiensi dibandingkan dengan
besi tuang. Blok silinder dilengkapi rangka pada bagian dinding luar
untuk memberikan kekuatan pada mesin dan membantu
meradiasikan panas. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang
tabung silinder yang didalamnya terdapat torakyang bergerak turun
naik. Silinder-silinder ditutup pada bagian atasnya oleh kepala
silinder yang dijamin oleh gasket kepala silinder yang letaknya

2
antara blok silinder dan kepla silinder, crankcase terpasang dibagian
bawah blok silinder dan poros engkol dan bak oli termasuk dalam
crankcase. Poros nok juga diletakan dalam blok silinder, hanya pada
tipe OHV (Over Head Valve) pada mesin yang modern poros nok
berada didalam kepala silinder. Silinder-silinder dikelilingi oleh
mantel pendingin (water jacket) untuk membantu pendinginan,
Perlengkapan lainnya seperti starter, alternator, pompa bensiin,
distributor dipasang pada bagian samping blok silinder.
Tenaga panas ( thermal energy ) yang dihasilkan oleh pembakaran
bensin dirubah kedalam tenaga mekanik dengan adanya gerak naik-
turun torak dalam tiap-tiap silinder. Mesin harus memenuhi kedua
kebutuhan, dengan tujuan untuk merubahtenaga panas menjadi
energi mekanik seefisien mungkin:
- Tidak boleh terdapat kebocoran campuran bahan bakar dan
udara saat berlangsungnya kompresi atau kebocoran gas
pembakaran antara silinder dan torak.
- Tahanan gesek antara torak dan silinder harus sekecil
mungkin. Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan
ketelitian yang tinggi.

b. Kepala Silinder
Kepala silinderr (cylinder head) ditempatkan dibagian atas blok
silinder, pada bagian bawah kepala silinder terdapat ruang bakar dan
katup-katup. Kepala silinder harus tahan terhadap temperatur dan
tekanan yang tinggi selama mesin bekerja, oleh sebab itu umumnya
kepala silinder dibuat dari besi tuang. Akhir-akhir ini banyak mesin
yang kepala silindernya dibuat dari paduan alumunium. Kepala
silinder yang terbuat dari paduan alumunium memiliki kemampuan
pendinginan lebih besar dibanding dengan yang terbuat dari besi
tuang, pada kepal silinder juga dilengkapi dengan mantel pendingin
yang dialiri air pendingin yang datang dari blok silinder untuk
mendinginkan katup-katup dan busi.

3
Kepala silinder dan blok slinder merupakan komponen utama
yang besar pengaruhnya terhadap kinerja mesin. Kepala silinder
bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat
dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran
kompresi, disamping itu agar permukaan metal kepala silinder dan
permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak. Silinder liner dan
blok silinder merupakan dua bagian yang melekat satu sama lain.
Daya sebuah motor biasanya dinyatakan oleh besarnya isi silinder
suatu motor (Jalius Jama, 2008 : 36). Bertolak dari masalah tersebut
seberapa besar pengaruh gasket terhadap kinerja mesin.

1.3. Pembatasan Masalah


Dalam penelitian ini, pembatasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Pengujian dilakukan pada mesin bensin 2 langkah merek Suzuki GP 100
1980 di Laboratorium Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Semarang.
2. Menganalisa unjuk kerja mesin terhadap tebal tipisnya gasket, dengan
perbandingan rasio kompresi.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi bagi pembaca tentang unjuk kerja mesin 2 tak 1
silinder terhadap diameter gasket.
2. Memberikan informasi bagi teknisi terhadap pengaruh pemakaian
gasket pada blok silinder dan kepala silinder.
3. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta memperkaya khasanah
ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang konversi energi.
4. Sebagai literatur pada penelitian yang sejenis dalam rangka
pengembangan teknologi bidang konversi energi.

4
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar
pengaruh gasket terhadap peforma mesin 2 tak 1 silinder

1.6. Sistematika Penulisan


Skripsi yang berjudul “Analisa Unjuk Kerja Mesin Suzuki Gp 100 2
Tak 1 Silinder Terhadap Diameter Gasket” dikemukakan dalam 5 bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah,
batas masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang dasar motor bakar, siklus 4 langkah
dan 2 langkah, siklus motor bakar, menghitung efisiensi siklus
udara ideal, prestasi mesin, efisiensi mesin, gasket.
BAB III GAMBAR DIMENSI, UKURAN DAN METODOLOGI
PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang gambar dimensi dan ukuran,
metodologi penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang perolehan data, prestasi mesin,
efisiensi mesin, perhitungan rasio transmisi, analisa
thermodinamika, dan hasil pembahasan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan yang merupakan jawaban dari
tujuan dalam penelitian dan saran demi perbaikan penelitian
berikutnya setelah menyimpulkan dari hasil analisa dan
pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai