id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphobiaceae
Marga : Sauropus
b. Deskripsi
pangkal tumpul.
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
Bagian tepi daun berbentuk rata, dengan panjang daun 1,5-6 cm, dan
bertangkai pendek, berwarna hijau keputihan pada bagian atas, dan hijau
terang pada bagian bawah. Katuk memiliki bunga majemuk, berbentuk seperti
payung, tumbuh pada ketiak daun. Kelopak berbentuk bulat telur dan
berbentuk seperti ginjal. Benang sari berjumlah tiga dan panjang tangkai
bunga 5-10 mm. Bakal buah menumpang dan berwarna ungu. Buah buni,
berbentuk bulat, beruang tiga, dengan diameter ±1,5 mm, dan berwarna hijau
bulat, keras, dan berwarna putih. Akarnya berupa akar tunggang dan
c. Habitat
Katuk menyukai tempat terbuka atau hanya sedikit terlindung dengan struktur
tanah yang ringan. Tanaman ini banyak ditanam di kebun, ladang, atau
d. Kandungan kimia
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
(Heldt, 2011).
tanaman dikotil dan berperan sebagai bagian dari sistem pertahanan tanaman
traktus digestivus larva dengan kemampuannya merusak ikatan lipid pada sel
menjadi korosif dan akhirnya rusak (Tiwari, 2011; Widawati, 2013). Saponin
lilin yang melindungi tubuh larva sehingga cairan tubuh terlepas hingga
terjadi kematian (Novizan, 2002). Selain itu, saponin dapat mengikat oksigen,
cincin aromatis kedua pada atom C ke-9, dan terbentuk dari bahan dasar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
protein dan merusak membran sel dengan melarutkan lemak pada membran
Widawati, 2013).
mencerna makanan. Hal tersebut terjadi karena senyawa fenolik dari tanin
yang pahit, sehingga ikatan tanin pada protein dalam membran mukosa
menyebabkan larva takut untuk makan, kelaparan, dan akhirnya mati (Yunita
dalam daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) yang diteliti oleh Haditomo
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
memiliki senyawa dengan khasiat yang sama karena pada tes pengocokan
adanya presipitat biru dan hijau pada filtrat yang ditetesi larutan FeCl 2 (Selvi,
2012).
penelitian ini digunakan teknik maserasi yaitu teknik ekstraksi dengan cara
merendam simplisia ke dalam pelarut dan mengaduk beberapa kali pada suhu
maupun termolabil. Teknik maserasi dipilih karena proses dan peralatan yang
Pelarut adalah zat yang digunakan sebagai media untuk melarutkan zat
lain sesuai senyawa yang ditargetkan. Pada penelitian ini digunakan etanol
etanol lebih efisien daripada air. Dalam segi keamanan hewan coba, etanol
senyawa metabolit yang lebih banyak daripada air dan polaritasnya lebih
saponin, flavonoid, dan tanin akan tertarik bila dimaserasi dengan etanol
70%.
2. Anopheles aconitus L.
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
Genus : Anopheles
telur, larva, pupa hingga nyamuk dewasa. Stadium telur hingga pupa hidup
10-14 hari sejak stadium telur hingga menjadi nyamuk dewasa pada iklim
tropis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
posisi telur terpisah satu sama lain di permukaan air (Centers for Disease
bergantung pada suhu lingkungan. Pada kondisi suhu 30°C telur menetas
menjadi larva dalam dua hingga tiga hari. Namun, pada kondisi lebih
dingin sekitar 16°C, telur menetas dalam waktu 7-14 hari (Williams,
2012).
mudah dilihat dari ukuran kepala larva yang pendek dan besar, dan
1) Larva instar I : berukuran 1 – 2 mm, duri – duri pada dada belum jelas
2) Larva instar II : berukuran 2,5 – 3,5 mm, duri – duri belum jelas,
3) Larva instar III : berukuran 4 – 5 mm, duri – duri dada mulai jelas dan
cahaya.
dengan sikat mulut yang digunakan untuk makan, thorax lebar, dan
spirakel yang terletak di abdomen segmen kedelapan (di dorsal dari tergal
yang ada di permukaan air. Larva menyelam ke dasar hanya saat terganggu
oleh pergerakan kasar pada tubuhnya atau lewat dorongan pada sikat
untuk menghisap darah, serta dua buah palpi (Center for Disease Control
and Prevention, 2012). Pada thorax, lobus prenatal anterior dan pleural
tidak bersisik, torso dan rusuk juga tidak bersisik. Pada abdomen, sterna
atau gula dari sumber yang lain. Anopheles aconitus L. betina juga
darah, betina akan beristirahat selama beberapa hari sementara darah akan
suhu, umumnya membutuhkan 2-3 hari pada iklim tropis (Williams, 2012).
atau sejak senja hingga dini hari, hampir 80% dijumpai di luar rumah
bertelur. Telur nyamuk diletakkan satu per satu tanpa melekat satu sama
lain pada permukaan air sehingga mengapung (Center for Disease Control
c. Habitat
jernih (tidak berpolusi tetapi sedikit keruh), tenang atau aliran airnya
1,5 meter. Pada pagi hari banyak ditemukan di tebing parit, di dalam
al, 2011).
Struktur tubuh larva yang dapat terpengaruh oleh senyawa kimia daun
katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) adalah kutikula kulit luar dan
diserap, kerusakan mukosa usus larva oleh senyawa aktif, dan penurunan
B. Kerangka Pemikiran
Saponin Flavonoid
Tanin
Denaturasi protein
GIT serangga
Korosi GIT Mengikat
serangga oksigen Mengikat protein
dalam makanan
Gangguan
transport
Kerusakan
nutrisi
kutikula
Serangga serangga Menghambat
kekurangan hormon larva
oksigen
Menurunkan
intake
makanan
Serangga
kekurangan
Variabel luar
terkendali : nutrisi
Variabel luar tak
Umur larva terkendali :
Kepadatan larva
Makanan larva Kesehatan larva
Habitat
Volume air Larva Anopheles aconitus L.
Waktu pemaparan
Suhu dan kelembaban mati
Keterangan:
: Mempengaruhi secara langsung
: Mempengaruhi secara tidak langsung
Gambarcommit to user
2.2. Skema Kerangka Pemikiran
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
C. Hipotesis
commit to user