Anda di halaman 1dari 31

ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM

PENCERNAAN
dr. May Valzon, M.Sc
Departemen Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis
Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Universitas Abdurrab
INTRODUKSI
• Systema Digestoria = Systema Alimentarius = Systema gastrointestinale(GI)
• Tractus GI = Tractus digestivus = Tractus Alimentarius
• Canalis GI = canalis digestivus = canalis Alimentarius
• Fungsi:
1. Ingesti
2. Proses mastikasi (chewing)
3. Proses Deglutisi (swallowing)
4. Digesti  mekanik (mastikasi) dan enzimatik (kimiawi)
5. Sekresi
6. Motility (propulsi)
7. Absorbsi
8. Eksresi
ORGAN PENYSUN
• Rongga Mulut (Cavitas Oral)
• Faring (Orofaring & Laringofaring)
• Kerongkongan (esofagus)
• Lambung (Gaster)
• Usus Halus (Intestinum Tenue):
Duodenum, Jejenum, Ileum
• Usus Besar (Intestinum Crassum):
Caecum, Colon Ascendens-
transversum-descendens-sigemoid,
rectum
• Anus (Canalis Ani)
• Organ Tambahan: Kelenjar ludah
dan gigi-geligi, Hepar dan Sistem
Bilier (empedu), Pancreas, lidah
KLASIFIKASI
• Berdasarkan fungsi
• Canalis Alimentarius
• Organa accesoria
• Berdasarkan posisi anatomis/klinis perdarahan
• Upper GI Tract (traktus gastrointestinalis
superior = saluran cerna atas)  batasnya
adalah ligamentum suspensorium duodenin
(Lig. Treitz): mulut – duodenum
• Lower GI Tract: Jejenum – anus
• Berdasarkan Embryologi
• Pharyngeal gut: mulut dan faring
• Foregut: esofagus – duodenum
• Midgut: jejunum – pertengahan colon
transversum
• Hindgut: pertengahan colon transversum – anus
• Radiologi (endoskopi):
• Upper GI endoscopy
• Lower GI endoscopy
ORGAN INTRA-ABDOMEN
• Organ pencernaan di dalam
rongga perut dibungkus oleh
peritoneum (intraperitoneal):
lambung, ileum, jejenum,
colon tranversum, caecum,
colon sigmoid , appendix
• Ada juga yang tidak di
bungkus  retroperitoneal:
pancreas, colon ascenden dan
descendens, duodenum
VASKULARISASI & DRAINASE
• Cabang-cabang Aorta Abdominalis
– Trucus coeliacus: lambung, duodenum, hati dan bilier, pancreas
– A. mesenterica superior: jejenum, ileum, caecum, apendix, colon
ascenden, 2/3 colon tranversum proximal
– A. mesenterica inferior: 1/3 colon tranversum distal, colon descenden,
colon sigmoid, rectum, dan sebagian canalis analis
• Drainase oleh Vena porta
– Membawa darah kotor (sisa metabolisme)dari saluran cerna terlebih
dahulu melewati sinusoid di hati(hepar)  baru di bawa ke jantung
– Membawa nutrisi hasil absorbsi
• Drainase limfatik melalui pembuluh lacteal  sekaligus membawa
lipid yang di absorbsi (kilomikron)
INERVASI
• Sistem Saraf Otonom (punya sistem saraf
sendiri)  Sistem Saraf Entericus
• Terdiri dari:
– Plexus Myentricus (Aurbach)
– Plexus Meissner (Submukosa)
• Sistem saraf pusat hanya mengatur kecepatan
gerakan dan jumlah sekresi kelenjar
CAVUM ORIS (RONGGA MULUT)
• Komponen: Bibir (labium), Gusi
(Gingiva) dan Gigi (Dens), Lidah
(lingua), Langit-langit (palatum),
Itsmus Faucium
• Fungsi:
– Mastikasi (mungenyah): otot2
mastikasi, gigi, lidah, pipi
– Pengecapan (gustasi)  teste bud di
lidah
– Pencernaan (digesti)  Enzim
ptialin dalam ludah
KELENJAR LUDAH
(GLANDULA SALIVARIUS)
• Glandula
Parotidea
– seros, amilase
(ptyalin)
• Glandula
Submandibularis
• Glandula
Sublingualis
FUNGSI MENELAN (DEGLUTISI)
• Organ: Lidah, Orofaring dan
Laringofaring, dan Esofagus
• Fungsi  deglutisi (swallowing =
menelan): sequentially programmed
all-or-none reflex
• Tahapan menelan:
– Oropharyngeal stage
• Bolus di dodorong lidah ke orofaring
• Bolus smenekan reseptor renggang di
orofaring  afferent  pusat menelan
 efferen  kontraksi otot
• Pusat menelan teraktivasi  menekan
pusat respirasi: palatum mole menutu p
istmus faringeus, epiglotis menutup
laring
– Esophageal stage
PROSES MENELAN
LAMBUNG
TAHAPAN MAKANAN DI LAMBUNG
• Pengisian  receptive reflex
• Penyimpanan:
– fundus udara,
– corpus: makanan tanpa mixing;
• Pencampuran  di antrum
– Makanan + Getah lambung  proses
pencernaan di lambun  kimus
– Kompenen getah lambung: HCl,
Pepsinogen, mucus , air
• Pengosongan
– Spincter pylori  kontraksi tonus
PROSES PENCERNAAN DI LAMBUNG
Lambung menghasilkan:
• Asam lambung:
– Mematikan mikroba
– Mengaktifkan pepsinogen
• Pepsinogen
– diaktifkan oleh HCl menjadi
pepsin
– Pepsin memecah protein
menjadi pepton
• Faktor Intrinsik  membantu
penyerapan Vit B12
• Hormon Gastrin  merangsang
sekresi HCl dan Pepsinogen
REFLEKS MUNTAH
ANATOMI DUODENUM
• Berbentuk Huruf C
• Tempat muara dari empedu dan
getah pankreas  papilla pateri
• Ligamentum Treitz: Batas atas
Traktus GI atas dan bawah 
batas duodenum dan ileum
• Permukaan dalamnya berlipat-
lipat dan sel-selnya memiliki
brush border  fungsi absorbsi
FUNGSI DUODENUM
• Sekresi
– Glandula Brunner  Mucus  netralisir asam lambung
– Secretin  meningkatkan sekresi bikarbonat dan air
– Kolesistokinin  meningkatkan sekresi getah pakreas
– Sekresi disakaridase (Laktase, Maltase, Sukrase)  memecah
disakarida menjadi monosakarida
• Digesti  peran digesti dimainkan oleh produk dari
pancreas, hati, dan dari epitel duodenum itu sendiri
• Motiliti  gerakan segmentasi  mencampur dan
sekaligus mendorong kimus
• Absorbsi
PANCREAS
• Pars sekretorik: menghasilkan enzim
pencernaan:
– Amilase pancreas  memecah KH
menjadi disakrida
– Lipase pancreas  memcah lemak yang
telah di emulsi menjadi: As Lemak dan
Gliserol
– Tripsin  memecah protein dan pepton
 asam amino
• Pars Endokrin (pulau-pulau Langerhans)
– Menghasilkan hormon insulin 
memasukkan gula ke dalam sel
– Mengahasilkan hormon glukagon 
meningkatkan gula darah (memecah
glikogen menjadi glukosa)
REGULASI SEKRESI
PANCREAS
• Hormonal:
– Sekretin
– Kolesistokinin
• Saraf:
– Nervus Vagus
HATI DAN BILIER
• Hati menghasilkan empedu  di salurkan oleh sistem
bilier  duodenum
• Fungsi empedu sebagai emulgator
– Mengemulsikan lemak, kolesterol, dan vitamin larut lemak
 menjadi misel
– Missel merupakan target kerja enzim lipase pancreas
• Fungsi lain Hati: Semua darah dari sistem pencernaan
di bawa ke hati melalui vena porta  baru di bawa ke
jantung
• Hati berfungsi mengubah amonia (sangat beracun) 
urea
FUNGSI ABSORBSI
• Organ: Usus Halus (terutama) dan Usus Besar
• Usus Halus  absorbsi zat makan dan vitamin
– Usus halus memiliki lipatan mukosa (plika
intestinalis)
– Setiap sel usus halus memiliki brush border
• Usus Besar  absorbsi air
(Cryps of Lieberkhun)

Lizozim dan
defensin
FUNGSI MOTILITAS USUS HALUS
• Segmentasi
– Terjadi setelah makan
– Duodenum dan Ileum
– Mengikuti slow wave
– F(X): Mix (mencampur) and slowly propel
(mendorong dg lambat)
• MMC: Intestinal Housekeeper
– Terajadi di antara makan
– Siklus 1,5 jam:
• Fase I: 40-60 mnt
• Fase II: 20-30 mnt  peristaltik
• Fase III:5-10 mnt  peristaltik dimulai dr lambung
 keroncongan
– Regulator: motilin
COLON (USUS BESAR)
• Terdiri dari:
– Colon caecum (usus buntu)
– Colon Ascendens
– Colon transversum
– Colon descendens
– Colon Sigmoideum
– Colon rektum
• Memiliki haustra dan
memiliki 3 tinea (tinea coli,
tinea epiploica (omentalis),
tinea libera)
COLON (USUS BESAR)
• Caecum  memiliki apendix vermiformis (umbai
cacing)
– Peradangan apendix disebut apendisitis (penyakit usus
buntu)
• Caecum, colon transversum, dan colon sigmoid
terletak intraperitoneal
• Colon ascendens, colon descendens dan rektum
terletak retroperitoneal
COLON (USUS BESAR)
• Fungsi Sekresi:
– Terutama Mukus (tidak ada enzim)
• Fungsi Digesti:
– Proses Pembusukan oleh Bakteri (E. Coli)
– Kimus  fermentasi sisa KH  H2, CO2, dan Methana  flatulence
– Sisa protein  AA  Indole, skatole, H2S  bau feses
– Bilirubin  starcobilin  warna feses
• Fungsi: Absorbsi Air, Vitamin, Ion
• Fungsi Motiliti:
– Haustrasi: Mirip dg segmentasi, Tiap 30 mnt
– Mass Movements  gastrocolic reflex
– Defakasi
DEFAKASI
• Ketika fases menumpuk di
rektum  reseptor renggang di
rektum terangsang
• Rangsangan dibawa serabut
sensoris ke MS segemen S2-S4
• Arcus refleks
• Serabut parasimpatis:
– Kontraksi otot rektum dan colon
sigmoid
– Relaksasi spincter ani internus
• Otak secara sadar
memerintahkan spincter ani
eksternus untuk kontraksi
• Spincter ani eksternus
direlaksasikan secara sadar

Anda mungkin juga menyukai