HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Jalannya Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu yang
dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2020 sampai 22 Maret 2020. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh terapi effleurage massage dan terapi murottal terhadap
perubahan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Telaga Dewa Kota Bengkulu.
Adapun tahapan penelitian ini yaitu diawali tahap persiapan yang meliputi survey
awal, study pustaka untuk acuan penelitian, pembuatan proposal penelitian, lalu
mengurus surat izin penelitian dari kampus untuk ditujukan ke Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Kota Bengkulu, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, serta Puskesmas Telaga
Dewa Kota Bengkulu. Setelah mendapat surat dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kota Bengkulu lalu surat rekomendasi di masukkan ke Dinas Kesatuan Kota Bengkulu,
setelah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu peneliti
mengurus izin penelitian ke Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu.
Penelitian ini dilaksanakan pada lansia di puskesmas telaga dewa Kota Bengkulu,
jumlah sampel yang diambil peneliti adalah 25 orang lansia yang memenuhi kriteria.
Terapi effleurage massage dan terapi murottal dilakukan selama 3 kali dalam seminggu di
masing-masing rumah responden yang sebelumnya responden didapatkan saat lansia
sedang berobat ke puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu. Sebelum dilakukan terapi
effleurage massage dan terapi murottal responden didata terlebih dahulu dan dilakukan
pengukuran tekanan darah, setelah dilakukan terapi effleurage massage dan terapi
murottal selama 15 menit lalu dilakukan kembali pengukuran tekanan darah.
Pengambilan data primer peneliti mulai dengan mengukur tekana darah responden
terlebih dahulu. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum dan
sesudah terapi effleurage massage dan terapi murottal. Proses pengukuran menggunakan
spignomanometer General Care dan stetoskop. Data dikumpulkan, diolah dan dianalisis
dengan SPSS untuk melihat nilai mean, median, standar deviasi, Min-Max dan 95% CI
For Mean tekanan darah responden untuk mengetahui apakah ada pengaruh terapi
effleurage massage dan terapi murottal terhadap perubahan tekanan darah pada lansia
dengan hipertensi.
2. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yang melibatkan 25 orang
responden di Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu.
a. Analisis Univariat
Analisa univariat digunakan untuk melihat karakteristik responden yang
meliputi usia, dan jenis kelamin. Analisis univariat menghasilkan nilai mean, standar
deviasi, nilai minimum-maksimum, persentase, serta 95% CI for mean sebelum dan
sesudah dilakukan terapi effleurage massage dan terapi murottal.
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
di Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu Tahun 2020
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
Umur
51 2 8%
52 3 12%
54 1 4%
55 4 16%
56 1 4%
58 5 20%
59 1 4%
61 1 4%
62 2 8%
65 1 4%
66 1 4%
69 1 4%
71 1 4%
75 1 4%
Laki-laki 10 (40%)
Perempuan 15 (60%)
Pada jenis kelamin pada kelompok perlakuan sebagian besar pada perempuan
15 orang(60%).
Tabel 5.3
Karakteristik Tekanan darah Responden
Di Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu
Tekanan N Mean Median Sd Min – 95% Ci For
darah Max Mean
Sistolik 25 163,04 160,00 8,039 157-190 159,72-166,36
Pre
Diastolik 25 92,56 90,00 4,253 90-100 90,80-94,32
Pre
Sistolik 25 157,44 157,00 6,953 150-177 154,57-160,31
Post
Diastolik 25 89,80 90,00 2,828 87-97 88,63-90,97
Post
Hasil analisis didapatkan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik sebelum terapi
effleurage massage dan terapi murottal adalah 163,04 mmHg, Median 160,00
mmHg, Standar deviasi 8,039, nilai Min-Max 157-190 mmHg dan CI 95% 159,72-
166,36 mmHg. Rata-rata tekanan darah diastolik sebelum terapi effleurage massage
dan terapi murottal adalah 92,56 mmHg, median 90,00 mmHg, standar deviasi 4,253,
nilai Min-Max 90-100 mmHg, dan Ci 95% 90,80-94,32 mmHg. Rata-rata tekanan
darah sistolik setelah terapi effleurage massage dan terapi murottal adalah 157,44
mmHg, Median 157,00 mmHg, standar deviasi 6,953, nilai Min-Max 150-177
mmHg dan CI 95% 154,57-160,31 mmHg. Rata-rata tekanan darah diastolik setelah
terapi effleurage massage dan terapi murottal adalah 89,80 mmHg, Median 90,00
mmHg, standar deviasi 2,828, nilai Min-Max 87-97 mmHg, dan CI 95% 88,63-90,97
mmHg.
b. Analisis Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui adanya perubahan tekanan darah
sebelum dan setelah dilakukan terapi effleurage massage dan terapi murottal.
Sebelum dilakukan analisa bivariat, terlebih dahulu di uji kenormalan data
menggunakan program komputer, dan didapatkan bahwa data berdistribusi tidak
normal. Sehingga dilakukan analisis menggunakan uji Wilcoxon dan didapatkan
hasil sebagai berikut :
Tabel 5.4
Rata-rata Tekanan darah Sistolik sebelum dan sesudah dilakukan
Terapi effleurage massage dan Terapi murottal.
Dari hasil uji statisik diatas diketahui nilai Sig (2-Tailed) adalah sebesar 0,000
< 0,05, maka dapat disimpulkan ada pengaruh terapi effleurage massage dan terapi
murottal terhadap perubahan tekanan darah sistolik pada responden.
Tabel 5.4
Rata-rata Tekanan darah Diastolik sebelum dan sesudah dilakukan
Terapi effleurage massage dan Terapi murottal
Dari hasil uji statisik diatas diketahui nilai Sig (2-Tailed) adalah sebesar 0,000
< 0,05, maka dapat disimpulkan ada pengaruh terapi effleurage massage dan terapi
murottal terhadap perubahan tekanan darah diastolik pada responden.
BAB VI
PEMBAHASAN
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari banyak terdapat kekurangan dalam penelitian ini, hal ini
disebabkan karena adanya beberapa keterbatasan dalam pelaksanan penelitian ini,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sampel pada penelitian ini sampel dalam skala kecil jika dibandingkan dengan jumlah
populasi yang besar, maka diperlukan penelitian dengan jumlah sampel dalam skala
besar.
2. Distribusi data tidak normal karena jumlah sampel yang sedikit dalam penelitian.
3. Pengambilan sampel sedikit sulit, dikarenakan diambil dari pasien yang berobat ke
puskesmas, sehingga tempat tinggal antara satu responden dengan responden lainnya
cukup jauh.
4. Keterbatasan waktu dikarenakan penelitian dilakukan dirumah dan sebagian responden
mempunyai aktivitas masing-masing.
BAB VII
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh terapi effleurage
massage dan terapi murottal terhadap perubahan tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi di Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu, maka dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukan Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah usia
responden dengan rata-rata 58,76 dengan usia tertinggi pada 75 tahun dan usia terendah
pada usia 51 tahun, dan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak
15 orang (60%).
2. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah
diberikan terapi effleurage massage dan terapi murottal berubah dari 163,04 mmHg
menjadi 157,44 mmHg.
3. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah
diberikan terapi effleurage massage dan terapi murottal berubah dari 92,56 mmHg
menjadi 89,80 mmHg.
4. Tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum diberikan terapi effleurage massage dan
terapi murottal dan setelah diberikan terapi effleurage massage dan terapi murottal
menunjukan nilai p= 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan ada pengaruh terapi effleurage
massage dan terapi murottal terhadap perubahan tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi.
B. Saran
Peneliti ingin memberikan saran kepada beberapa pihak terkait dengan penelitian ini,
antara lain kepada:
1. Bagi Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu
Bagi Puskesmas diharapkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat
khususnya lansia dapat mengetahui bagaimana cara mengatasi hipertensi dengan cara
yang lebih mudah tanpa menggunakan obat dan bermanfaat bagi lansia terutama
penderita hipertensi secara menurunkan tekanan darah secara tradisional.