Anda di halaman 1dari 1

Patofisiologi Pathways Fase Intensif (2-3 bukan): Fase Lanjutan (4-7 bukan)

membunuh kuman yang aktif Penggunaan 4 obat selama fase awal dan
membelah sebanyak-banyaknya 2 obat selama fase lanjutan akan
a. Demam dan secepat-cepatnya dengan obat mengurangi resiko terjadinya resistensi
b. Batuk
Tanda Dan yang bersifat bakterisidal. selektif
c. Sesak napas
Gejala
d. Nyeri dada
e. Malasie

a. Pemeriksaan sputum (S-P-S)


b. Pemeriksaan tuberculin
c. Pemeriksaan Rontgen Thoraks
Pemeriksaan
d. Pemeriksaan CT Scan Mekanisme kerja obat anti-tuberkulosis (OAT) :
penunjang dan
terapi e. Radiologis TB Paru Milier a. Aktivitas bakterisidal, untuk bakteri yang
f. Pemeriksaan Laboratorium membelah cepat
b. Aktivitas sterilisasi, terhadap the pesisters
(bakteri semidormant)
a. Hemoptisis masif (perdarahan c. Aktivitas bakteriostatis, obat-obatan yang
dari saluran napas bawah) mempunyai aktivitas bakteriostatis terhadap
b. Kolaps lobus bakteri tahan asam.
TBC c. Bronkietasis (pelebaran
bronkus setempat) a. Bersihan jalan nafas tak efektif, berhubungkan dengan sekret kental /
d. fibrosis (pembentukan sekret darah.
jaringan ikat pada proses b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan permukaan
pemulihan atau reaktif) efektif, atelektasis, kerusakan membran alveolar kapiler, sekret kental,
e. Pneumotoraks (udara didalam tebal, dan edema bronchial.
Definisi:
Komplikasi rongga pleura) spontan c. Resiko tinggi infeksi ( penyebaran / aktivitas ulang ) berhubungan
penyakit radang parenkim
f. Penyebaran infeksi ke organ dengan pertahanan primer tak adekuat, penurunan kerja silia / statis
paru karena infeksi
g. Insufisiensi kardio pulmoner sekret, penurunan pertahanan / penekanan proses imflamasi, malnutrisi,
bakteri Mycobacterium
(cardio pulmonary kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen.
Tuberculosis dan
insufficiency). d. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan proses peradangan
Mycobacterium Bovis.
ditandai dengan peningkatan suhu tubuh (hypertermi).
e. Resiko regimen terapi berhubungan dengan banyaknya kombinasi obat
yang harus diminum.
Diagnosa
Keperawatan a. Berikan pasien posisi semi atau fowler tinggi, bantu pasien untuk latihan nafas
Asuhan dalam.
Keperawatan b. Bersihkan sekret dari mulut dan trakea ; pengisapan sesuai dengan keperluan.
c. Catat kemampuan untuk mengeluarkan mukosa / batuk efektif, catat karakter,
jumlah sputum dan adanya hemoptisis.
Perencanan d. Kaji fungsi pernafasan, contoh bunyi nafas, kecepatan, irama dan kedalaman
serta penggunaan otot aksesori.

Anda mungkin juga menyukai