PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
biofilm mikrobial pada kompleksitas anatomi sistem saluran akar. Biofilm jarang ada
sebagai entitas spesies yang tunggal. Biofilm ada sebagai komunitas seluler yang
terkait dengan infeksi endodontik dan kadang kadang terdeteksi sebagai infeksi
primer tetapi lebih sering terkait dengan penyakit pasca perawatan. Selain
menyebabkan infeksi pasca perawatan. Prevalensi tertinggi di saluran akar yang gagal
Enterococcus faecalis dapat masuk ke dalam saluran akar melalui kerusakan gigi
yang mencapai pulpa dan dapat bertahan dalam saluran akar tanpa dukungan dari
bakteri lain dan menyebabkan infeksi pada saluran akar. Tujuan utama perawatan
desinfeksi kimiawi telah banyak diteliti. Salah satu bahan irigasi yang paling banyak
digunakan untuk desinfeksi saluran akar adalah Natrium hipoklorit (NaOCL) dan
dianggap sebagai gold standard karena dianggap efektif terhadap biofilm. Penting
untuk disadari bahwa meskipun menggunakan regimen mekanis dan kimiawi yang
kuat, penghilangan mikroorganisme secara menyeluruh dari system saluran akar sulit
dilakukan. Hal ini disebabkan karena kompleksitas system saluran akar, kemampuan
mikroorganisme untuk menyerang tubulus dentin, dan cara bertahan hidup biofilm.
Anatomi siste saluran akar yang kompleks telah dijelaskan oleh Vertucci, adanya
lateral canal, multiple foramina, delta, isthmus dank anal c-shaped adalah beberapa
bentuk anatomi kompleks yang dapat menyebabkan desinfeksi saluran akar lebih
menantang. Bahan irigasi yang digunakan selain NaOCl adalah EDTA. Sekarang 1-
Awalnya, efek dari pengobatan pada monospesies planktonic dan dual spesies
menunjukkan bahwa Candida albicans paling sensitive terhadap semua agen yang
NaOCL. Kedua organisme paling sensitif terhadap NaOCL sendiri atau bersama
HEDP.
pembunuhan awal yang relative tinggi pada 0 jam dan menghasilkan >99%
pengurangan CFE dibandingkan dengan kontrol yang tidak diberi perlakuan. Setelah
pertumbuhan kembali. Hanya sisa sel yeast yang dapat diamati jika dilihat dengan
dengan 0 jam. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara NaOCL saja dan
Selanjutnya, dual spesies biofilm diperlakukan seperti single spesies biofilm. Efek
dari tiga perawatan pada 0 jam(segera setelah perlakuan) mirip dengan single spesies
kontrol. NaOCL+EDTA adalah yang paling efektif secara keseluruhan dan juga tanpa
efektif NaOCL saja dan NaOCL_HEDP dikaitkan dengan peningkatan sisa biofilm
sebanyak 3 hingga 12 kali lipat. Antara 0 jam dengan 72 jam setelah pengobatan, sisa
sel Candida albicans secara signifikan lebih rendah dalam NaOCL+EDTA pada 72
Dalam penelitian ini diuji sifat antibiofilm dari HEDP yang digunakan dalam
dengan chelating agen lainnya seperti EDTA, yang dapat dicampur dengan NaOCL
normal pada saline dan digunakan secara terpisah untuk menghilangkan smear layer.
Efektivitasnya dalam menghilangkan smear layer dan efeknya pada dentin radikuler
telah dievaluasi sebelumnya dan terbukti seefektif NaOCL diikuti oleh 17% EDTA
tetapi menghasilkan erosi dentin yang lebih sedikit dan kurang toksik. Namun sifat
antimikroba dari chelating agen juga sangat dibutuhkan untuk desinfeksi saluran akar.
NaOCL dan juga NaOCL+EDTA. Sistem chelasi dianggap sebagai gold standart
dalam protocol irigasi karena memungkinkan tidak hanya gangguan biofilm tetapi
juga untuk menghilangkan smear layer. Hasil penelitian mnunjukkan bahwa HEDP
tidak berdampak signifikan pada aktivitas antimikroba NaOCL baik secara positif
ataupun negative. Penelitian ini menunjukkan bahwa NaOCL ditambah EDTA secara
Data pasca perawatan pada 0 jam untuk biofilm Enterococcus faecalis spesies
tunggal dan ganda tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kedua
Terlepas dari pengobatan yang diuji, masih ada populasi Candida albicans yang
tersisa dan Enterococcus faecalis setelah pengobatan awal yang mampu bertahan dan
albicans. Ada kemungkinan bahwa efek EDTA yang diamati ini terkait engan efek