Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rizky Amaliyah Putri

Kelas : 1C

NIM : 209717

Makul : Teori Mikrobiologi

Tugas : Cari perbedaan tujuan pengujian, alat dan bahan yang di gunakan serta hasil penelitian dari
masing- masing artikel.

Jawab :

1.Tujuan

-Tujuan uji antimikroba

untuk menentukan potensi suatu zat yang diduga atau telah memiki aktivitas sebagai antibakteri
dalam larutan terhadap suatu bakteri (Jawetz et al., 2001). 

Penggunaan antimikroba/ antibiotik meningkan,resistensi meningkat

Adanya patogen dan virus baru

Efektifitas daya hambat atau daya bunuh bakteri

sangant tergantung pada jumlah dan kekuatan zat aktifnya

-Tujuan Aplikasi Metode Bioautografi Dalam Penelusuran Daya Antibakteri

Ekstrak Pegagan (Centella asiatica (L.))

untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun pegagan dengan metode Disc
Diffusion Test pada Escherichia coli maupun Staphylococcus aureus.

-Tujuan Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol dari Kulit Bawang Merah

(Allium cepa L.) dengan Metode Difusi Cakram

Untuk mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak etanol kulit bawang merah terhadap
Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus sebagai bakteri Gram positif, Salmonella
thypi dan Eschericia coli sebagai bakteri Gram negatif serta jamur Trichophyton mentagrophytes,
sehingga dapat memberikan informasi di bidang farmasi dan dapat berguna dalam pengembangan
sediaan farmasi.

-Tujuan UJI BIOAKTIVITAS EKSTRAK TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) TERHADAP BAKTERI
Pseudomonas aeruginosa DAN Bacillus cereus

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk

mengeksplorasi potensi ekstrak H. scabra sebagai antibakteri terhadap

Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus cereus serta pengaruh perbedaan

konsentrasi ekstrak terhadap kedua bakteri tersebut.

-Tujuan UJI ANTIBAKTERI SIWAK (Salvadora persica Linn.) TERHADAP Streptococcus mutans
(ATC31987) DAN Bacteroides melaninogenicus
untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimal (KHM).

2.Alat dan bahan

- Alat dan bahan Aplikasi Metode Bioautografi Dalam Penelusuran Daya Antibakteri

Ekstrak Pegagan (Centella asiatica (L.))

Peralatan pada penelitian ini adalah alat dan wadah untuk maserasi, water bath, evaporator

(IKA Lab), cawan porselen, pipet tetes, autoklaf (All American), ose, lampu bunsen, cawan

petri, pinset, tabung reaksi (Pyrex-Germany dan Iwaki), tabung eppendorf, inkubator (Ecocell,

MMM), spektrofotometri UV-Vis , pipet, mikropipet 10-1000μL(Socorex), rak tabung reaksi,

kertas label, Microwife, plat KLT GF254, chamber, hotplate, beaker glass, gelas ukur, 10, 50,

100 ml, erlenmeyer, labu ukur 5, 10, 25, 50, 100 ml.

Bahan-bahan laboratorium dalam penelitian ini adalah daun Pegagan (Centella asiatica (L.)

Urban), aquadest, Etanol 70%, Escherichia coli, Staphylococcus aureus, media nutrient broth

(NB), media nutrient agar (NA), Ciprofloxacin 500 mg, HCl, AlCl3 2%, Etyl asetat, Kloroform,

Metanol, DMSO 0,1 %, Aquades, FeCl3, etanol teknis 96%, kuersetin.

-Alat dan bahan Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol dari Kulit Bawang Merah

(Allium cepa L.) dengan Metode Difusi Cakram

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah rotary evaporator (Buchi, Swiss), alat destilasi
(Buchi,Swiss), alat-alat gelas (Pyrex, Jerman), aluminium foil, autoklaf (Gea, Jerman), botol gelap,
cawan Petri,hot plate, inkubator (Memert, Jerman), jangka sorong,blender, gunting, jarum Ose, kain
kasa, kapas, kertas cakram (Whatmann No.42, Jerman), kertas perkamen, kertas saring, Laminar Air
Flow (JSCB-900SL, Korea),oven (Memert, Jerman), pinset, pipet mikro (Nesco,Inggris), plat
tetes,spatel, vorteks (As One, China) dan timbangan analitik (Shimadzu, Jepang).Bahan-bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah media Nutrient Agar (NA) (Merck, Jerman), media Potato
Dextrosa Agar (PDA) (Merck, Jerman), disk antibiotic nistatin 100 UI/disk (Oxoid, Inggris), disk
antibiotic kloramfenikol 30 μg/disk (Oxoid, Inggris), alkohol 70%, etanol 96%, DMSO, larutan NaCl
fisiologis, aquadest,asam sulfat 2N, asam klorida pekat, besi (III) klorida 1%, kloroform, kloroform
amoniak, logam magnesium,pereaksi Lieberman-Bouchard dan pereaksi Mayer.Bakteri yang
digunakan dalam penelitian ini adalah S.aureus ATCC 29213, S. epidermidis ATCC 12228, E.coli ATCC
35218 dan S. thypi ATCC 786. Jamur yang digunakan adalah Trichophyton mentagrophytes ATCC

9533.

-Alat dan bahan UJI BIOAKTIVITAS EKSTRAK TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) TERHADAP BAKTERI
Pseudomonas aeruginosa DAN Bacillus cereus

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian mengenai aktivitas antibakteri yaitu teripang pasir H.
scabra yang diambil dari Perairan Rembang. Tiga jenis pelarut yang digunakan adalah metanol
(polar), etil asetat (semi polar) dan n-heksan (non polar). Bahan lain yang digunakan adalah Nutrient
Agar (NA),Nutrient Broth (NB), B. cereus, P. aeruginosa, asam asetat anhidrat, asam kloroform,
aquades, pereaksi meyer, aluminium foil, logam magnesium, asam klorida pekat, asam asetat, asam
sulfat pekat dan ferry klorida.

Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Rotary evaporator,

petri disk, tabung reaksi 20 mL, erlenmeyer 500 mL, gelas ukur, bunsen, neraca analitik, autoclave,
hot plate, incubator, pipet ukur, kulkas, kapas, ose, yellow tip,mikropipet, korek, pipet, boor pop,
beaker glass, rak tabung reaksi, magnetic stirrer, kertas label, gunting, aluminium foil, tisu gulung,
dan kertas pembungkus.

-Alat dan bahan UJI ANTIBAKTERI SIWAK (Salvadora persica Linn.) TERHADAP Streptococcus mutans
(ATC31987) DAN Bacteroides melaninogenicus

Uji Makrodilusi (ekstrak)

Bakteri dibiakkan pada medium agar brucella, 37oC, secara anaerob, selama 24 jam.Disiapkan BHI
(Brain Heart Infusion) untuk B. melaninogenicus, BHI + ekstrak ragi untuk S. mutans., 8 buah tabung
diisi 1ml BHI (BHI+ekstra ragi). Dibuat duplo. Ekstrak 100% (1 g/ml) diencerkan dua kali. Isi tabung
pertama sampai tabung ke-7 dengan ekstrak yang telah diencerkan, tabung ke 8 sebagai kontrol
(tanpa ekstrak siwak). Bakteri yang telah tumbuh pada agar brucella, secara anaerob, digunakan
sebagai inokulum standar Mc Farland 0.5. Satu milliliter suspensi ditambah 9 ml BHI (BHI+ekstrak
ragi) dikocok. Ambil 50 ul suspensi bakteri masukkan ke tiap tabung.Inkubasi pada 37oC, anaerob
selama 48 jam. Dilakukan pengamatan kekeruhan untuk menentukan KHM. Sebagai konfirmasi, dari
masing-masing tabung ditanam pada agar brucella (B. melaninogenicus) dan agar mitis-salivarius
(S.mutans)16-17. Percobaan diulang sebanyak tiga kali.

Uji Mikrodilusi (kristal)

Uji mikrodilusi dilakukan dengan microplate. Konsentrasi yang digunakan mulai dari 25% (0.25g/ml).
Pembuatan stok dengan melarutkan kristal dalam 3 ml akuades, saring dengan membrane filter,
tampung dalam botol steril. Lubang pertama sampai ke-6 diisi dengan 100 ul BHI (BHI+ekstrak ragi).
Lubang ke dua sampai ke 6 diisi dengan 100 ul stok kristal siwak. Lubang ke-7 sebagai kontrol tanpa
kristal siwak. Dilakukan pengenceran 2 kali. Dimasukkan 50 ul suspensi kuman ke dalam masing-
masing lubang. Diinkubasi pada suhu 37oC, anaerob, selama 48 jam 16-17. Percobaan diulang
sebanyak 3 kali. Konsentrasi Hambat Minimal ditentukan dengan melihat kekeruhan.

3.Hasil penelitian

-Hasil penelitian Aplikasi Metode Bioautografi Dalam Penelusuran Daya Antibakteri

Ekstrak Pegagan (Centella asiatica (L.))

Hasil akhir dari maserasi setelah dilakukan proses evaporasi yaitu rendemen ekstrak

kental yang dihasilkan sejumlah 21,806 %, karakteristik ekstrak yang dihasilkan berwarna

coklat kehijauan dengan bau khas.

-Hasil peneltian Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol dari Kulit Bawang Merah

(Allium cepa L.) dengan Metode Difusi Cakram


Penelitian ini dilakukan untuk melihat aktivitas antimikroba ekstrak etanol kulit bawang merah
(Allium cepa L.) terhadap S. epidermidis dan S. aureus sebagai bakteri Gram positif, S. thypi dan E.
coli sebagai bakteri Gram negatif serta aktivitas antijamur terhadap jamur Trichophyton
mentagrophytes. Etanol 96% digunakan sebagai pelarut pada proses ekstraksi kulit bawang merah.
Nilai rendemen ekstrak yang dihasilkan sebesar 15,18% dari 6,66 gram ekstrak kulit bawang
merah.Hasil uji fitokimia terhadap ekstrak etanol kulit bawang merah menunjukkan adanya senyawa
flavonoid, fenolik dan terpenoid (Tabel 1).Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit bawang
merah dilakukan dengan membuat seri konsentrasi tiap ekstrak menggunakan pelarut
DMSO,dengan seri konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%,3,125% dan 1,5625% b/v. Kertas cakram
steril diteteskan sebanyak 10 μL larutan uji dengan berbagai konsentrasi,kemudian diletakkan pada
media agar yang telah memadat. Pelarut DMSO digunakan dalam penelitian ini karena DMSO dapat
melarutkan senyawa polar dan nonpolar serta DMSO tidak akan mengganggu hasil pengamatan
karena tidak memberikan aktivitas terhadap pertumbuhan bakteri dan jamur.Kontrol positif yang
digunakan dalam pengujian antibakteri yaitu kloramfenikol 30 μg/disk untuk bakteri dan nistatin 100
UI/disk untuk jamur serta control negatif DMSO. Kloramfenikol digunakan sebagai kontrol positif
untuk bakteri karena termasuk dalam golongan antibiotik berspektrum luas yang mampu
menghambat pertumbuhan Gram positif dan Gram negatif. Sedangkan nistatin digunakan karena
mampu menghambat pertumbuhan bermacam-macam jamur secara in vitro (Katzung, 1994).Hasil
pengujian ekstrak etanol kulit bawang merah terhadap bakteri S. epidermidis, S. aureus, S. thypi dan
E. coli menunjukkan adanya aktivitas antibakteri serta aktivitas antijamur terhadap jamur
Trichophyton mentagrophytes. Ditunjukkan dengan terbentuknya zona bening di sekeliling kertas
cakram yang sudah diberi ekstrak (Gambar 1). Hasil pengukuran diameter hambat ekstrak etanol
kulit bawang merah terhadap bakteri S.epidermidis, S. aureus, S. thypi, dan E. coli serta jamur
Trichophyton mentagrophytes dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4. Hasil pengukuran diameter
hambat yang terbentuk menunjukkan bahwa ekstrak etanol dari kulit bawang merah memberikan
aktivitas terhadap bakteri uji serta jamur uji.Berdasarkan pengukuran zona hambatan, dapat dilihat
bahwa zona hambat bakteri Gram positif lebih besar bila dibandingkan dengan bakteri Gram negatif.
Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit bawang merah lebih peka terhadap bakteri Gram
positif.Adanya perbedaan aktivitas ini disebabkan karena perbedaan struktur dan komponen
penyusun dinding sel bakteri. Lapisan peptidoglikan pada dinding sel bakteri Gram negatif lebih tipis,
sedangkan pada bakteri Gram positif lapisan peptidoglikannya lebih tebal. Komponen penyusun
dinding sel bakteri Gram negative lebih kompleks karena memiliki lapisan membrane luar tambahan,
sehingga akan lebih mudah menembus dinding sel Gram positif dibanding Gram negative (Allison &
Gilbert, 2004).Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang
diberikan, maka semakin besar diameter daerah hambat yang terbentuk. Hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan Pelczar & Chan (1988),bahwa semakin besar konsentrasi senyawa antimikroba
yang diujikan, maka aktivitas antimikroba senyawa tersebut semakin besar.Aktivitas antimikroba
yang ditimbulkan oleh ekstrak etanol kulit bawang merah dapat terjadi karena kandungan metabolit
sekunder seperti flavonoid, fenolik dan terpenoid. Flavonoid dapat menghambat pertumbuhan
bakteri melalui penghambatan DNA gyrase, sehingga menghambat fungsi membran sitoplasma
(Chusnie & Lamb, 2005). Senyawa fenolik juga berpotensi sebagai antibakteri yang menyebabkan
lisis komponen seluler serta merusak mekanisme enzimatik sel bakteri (Pelczar & Chan, 1988). Selain
itu, terpenoid juga diketahui berperan sebagai antibakteri dengan melibatkan pemecahan membran
oleh komponen-komponen lipofilik (Cowan, 1999; Bobbarala, 2012). Adanya aktivitas antijamur juga
dapat terjadi karena adanya kandungan metabolit sekunder yaitu terpenoid.Terpenoid dapat
mengganggu permeabilitas membrane sel jamur yang mengakibatkan terjadinya kerusakan krista
sehingga energi yang dihasilkan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan sel menjadi
berkurang,dan pertumbuhan jamur menjadi terhambat. Flavonoid juga dapat menghambat
pertumbuhan jamur secara in vitro (Griffin, 1994; Wiryowidagdo, 2007).Analisis uji statistik ANOVA
(Analysis of Variance)satu arah dengan derajat kepercayaan 95% (=0,05) menggunakan program
SPSS dilakukan untuk melihat nilai perbandingan rata-rata yang signifikan antara diameter hambat
pada variasi konsentrasi yang diujikan terhadap masing-masing mikroba uji. Hasil analisis statistik
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara konsentrasi ekstrak dengan control
negatif serta kontrol positif.

-Hasil penelitian UJI BIOAKTIVITAS EKSTRAK TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) TERHADAP BAKTERI
Pseudomonas aeruginosa DAN Bacillus cereus.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu ekstrak H. scabra memiliki potensi sebagai antibakteri, ekstrak terbaik yaitu ekstrak
etil asetat yang mengandung saponin,steroid, triterpenoid, dan alkaloid, serta perbedaan
konsentrasi berpengaruh terhadap aktivitas antibakteri ekstrak H. scabra.

-Hasil penelitian UJI ANTIBAKTERI SIWAK (Salvadora persica Linn.) TERHADAP Streptococcus mutans
(ATC31987) DAN Bacteroides melaninogenicus

Hasil ekstrak yang diperoleh berbentuk suspensi di dalam air. Tidak larut dalam etanol, heksan dan
dapar, hingga tidak

dapat disterilkan dengan membrane filter. Pemekatan akhir dari ekstrak dilakukan secara aseptis.
Ternyata setelah diuji

sterilitasnya hasilnya steril.

Penentuan Konsentrasi Hambat Minimal dilakukan terhadap kristal dan ekstrak siwak. Metode yang
dipilih adalah

metode dilusi. Baik untuk uji bakteri anaerob.

Pengenceran ekstrak mulai dari konsentrasi 50% (0.5 g/ml) sampai konsentrasi 0.753% (7.53 mg/ml).
Ekstrak yang

diperoleh dalam bentuk suspensi sulit dalam pengamatan. Dibuat pembanding dengan mencampur
suspensi (10ul) pada

medium padat. Hasilnya, KHM ekstrak siwak terhadap S. mutans 6.25% (62.5 mg/ml). KHM ekstrak
siwak terhadap

B. melaninogenicus, 1.56% (15.6 mg/ml).

Pada kristal warna larutan bening, mudah diamati. Pengujian KHM kristal mulai konsentrasi 25%
(0.25g/ml) sampai

konsentrasi 0.753% (7.53 mg/ml). KHM kristal siwak terhadap S. mutans 12.5% (125 mg/ml). KHM
kristal siwak

terhadap B. melaninogenicus 3.125% (31.25 mg/ml).

Anda mungkin juga menyukai