Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN DASAR

KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

DEFINISI
Personal Hygiene atau kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam memelihara
kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis.
(Mubarak, 2007 : 128). Perawatan Diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan, kesejahteraan, sesuai
dengan kondisi Kesehatan. Klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat
melakukan perawatan diri (Depkes 2000).

TUJUAN
Tujuan personal hygiene adalah untuk memelihara kebersihan diri, menciptakan keindahan,
serta meningkatkan derajat kesehatan individu sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit
pada diri sendiri maupun orang lain (Wartonah, 2010).

ETIOLOGI
a. Gangguan kognitif
b. Penurunan motivasi
c. Kendala lingkungan (ketidaksediaan sarana dan prasarana)
d. Ketidaknyamanan merasakan hubungan spasial
e. Ansietas
f. Kelemahan

PATHWAY PERSONAL HYGIENE

(NANDA Internasional, 2015)

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

ANATOMI DAN FISIOLOGI


Kulit merupakan organ paling luas pada tubuh manusia. Kulit dilengkapi dengan rambut,
kuku dan kelenjar. Sistem Integumen terdiri atas:
1. Epidermis
Epidermis adalah lapisan kulit pertama dan yang terluar, satu-satunya lapisan kulit yang bisa
dilihat oleh mata telanjang. Anatomi kulit epidermis sebagian besar dibentuk oleh lapisan
keratinosit, yang memproduksi keratin. Fungsi utama epidermis, yaitu:
a. Membentuk sel-sel kulit baru. Sel kulit diproduksi di bagian dasar epidermis, sel-sel
kulit yang baru terbentuk akan terdorong mencapai lapisan kulit paling luar dalam
waktu satu bulan untuk menggantikan sel-sel kulit mati.
b. Memberi warna pada kulit. Epidermis mengandung melanosit, yaitu sel yang
memproduksi melanin alias pigmen pemberi warna kulit. Fungsi melanin adalah
melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV). 
c. Melindungi lapisan kulit di bawahnya. Lapisan kulit epidermis memproduksi
keratinosit, yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri, parasit, virus, hingga panas
yang menjadi penyebab kulit kering. 

2. Dermis
Dermis adalah lapisan kulit kedua setelah epidermis. Dermis berfungsi sebagai pelindung
dalam tubuh. Strukturnya lebih tebal daripada dermis, meski hanya terdiri dari dua lapisan —
lapisan papiler superfisial dan lapisan retikuler. Lapisan retikuler jauh lebih tebal daripada
lapisan papiler dan memiliki kumpulan serat kolagen.

3. Hipodermis
Lapisan Hipodermis adalah lapisan kulit paling terdalam, yang juga sering disebut dengan
lapisan subkutan atau subkutis. Lapisan subkutan mengandung lemak paling banyak untuk
melindungi tubuh serta membantu tubuh untuk menyesuaikan diri dengan suhu luar.
Hipodermis juga berperan sebagai pengikat kulit ke otot dan berbagai jaringan yang ada di
bawahnya.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSONAL HYGIENE

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

1. Budaya
Sejumlah mitos yang berkembang dimasyarakat menjelaskan bahwa saat individu sakit ia
tidak boleh dimandikan karena dapat memperparah penyakitnya.
2. Status Sosial - Ekonomi
Untuk melakukan personal hygiene yang baik dibutuhkan sarana dan prasarana yang
memadai, seperti: kamar mandi, peralatan mandi, serta peralatan mandi yang cukup (misal:
sabun, sikat gigi, sampo, dll) (Nancy, 2002). Itu semua tentu membutuhkan biaya. Dengan
kata lain, sumber keuangan individu akan berpengruh pada kemampuan mempertahankan
personal hygiene personal yang baik.
3. Agama
Agama juga berpangaruh pada keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan sehari-
hari. Misalnya, umat islam diperintahkan untuk selalu menjaga kebersihan karena kebersihan
sebagian dari iman.
4. Tingkat pengetahuan atau perkembangan individu
Kedewasaan seseorang akan memberi pengaruh tertentu pada kualitas diri orang tersebut,
salah satunya adalah pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan penting dalam meningkatkan
status kesehatan individu.
5. Status Kesehatan
Kondisi sakit atau cedera akan menghambat kemapuan individu dalam melakukan perawatan
diri. Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani
operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene
pribadi.
6. Citra Tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut. Citra
tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini
dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene.
7. Cacat Jasmani / Mental Bawaan
Kondisi cacat dan ganguan mental menghambat kemampuan individu untuk melakukan
perawatan diri secara mandiri.
8. Usia
Semakin bertambahnya usia, kebiasaan untuk merawat diri akan semakin berkurang sehingga
perlu bantuan untuk melakukan perawatan diri.

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

MACAM-MACAM GANGGUAN PERSONAL HYGIENE


1. Fraktur
2. Stroke
3. Penurunan kesadaran

JENIS-JENIS PERSONAL HYGIENE


Menurut Uliyah dan Hidayat (2008) dan Potter dan Perry (2006), jenis-jenis personal hygiene
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kebersihan Rambut
Dalam menjaga kebersihan rambut dapat dilakukan dengan keramas. Keramas minimal
dilakukan dua kali dalam seminggu. Keramas harus lebih sering dilakukan jika seseorang
melakukan aktivitas yang mengeluarkan banyak keringat, seperti selesai berolahraga dan
bekerja. Keramas dengan menggunakan sampo atau bahan pembersih rambut lainnya, dapat
menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala. Sampo tidak hanya berfungsi membersihkan
rambut tetapi juga untuk memberikan beberapa vitamin bagi rambut sehingga rambut subur
dan berkilau.

2. Kebersihan Gigi dan Mulut


Gigi dan mulut merupakan bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab
melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Hygiene mulut membantu mempertahankan
status kesehatan mulut, gigi, gusi, dan bibir. Dengan menggosok gigi dapat membersihkan
gigi dari plak, bakteri dan mengurangi ketidak-nyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa
yang tidak nyaman. Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat dan selanjutnya
menstimulasi nafsu makan.

3. Kebersihan Mata
Mata merupakan organ yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena sebagian besar
aktivitas manusia selalu menggunakan mata. Secara normal tidak ada perawatan khusus yang
diperlukan untuk mata karena secara terus-menerus dibersihkan oleh air mata, kelopak mata
dan bulu mata yang mencegah masuknya partikel asing kedalam mata. Dalam menjaga
kesehatan dan kebersihan mata dapat dilakukan dengan cara mengusap kotoran pada mata

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

dari sudut mata bagian dalam ke sudut mata bagian luar mata mengunakan kain yang lembut
dan bersih serta selalu melindungi mata dari kemasukan debu dan kotoran.

4. Kebersihan Telinga
Telinga berfungsi sebagai pendengaran. Sangat penting bagi seseorang untuk selalu menjaga
kebersihan telinga, karena apabila telinga terdapat serumen ataupun kotoran yang menumpuk
dan tidak dibersihkan, maka akan mengganggu fungsi pendengaran. Dalam menjaga
kebersihan telinga dapat dilakukan secara rutin sekitar 1-2x dalam seminggu. Pada saat
membersihkan harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan alat yang bersih dan aman.
Tidak diperbolehkan menggunakan alat yang tajam seperti peniti untuk membersihkan
serumen yang ada pada telinga.

5. Kebersihan Hidung
Hidung berfungsi sebagai indra pembau dan sebagai jalan nafas. Lubang hidung terdapat
bulu-bulu hidung dan lendir yang berfungsi untuk menyaring kotoran yang masuk bersama
udara yang dihirup. Dalam menjaga kebersihan hidung dapat dilakukan dengan menggunakan
kapas, sapu tangan atau tisu yang bersih dengan cara mengangkat sekresi hidung secara
lembut.

6. Kebersihan Kulit
Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi tubuh dari
kuman dan trauma, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat (cukup) dalam
mempertahankan fungsinya. Dalam menjaga perawatan kulit dapat dilakukan dengan
melakukan mandi, karena dengan mandi setiap hari dapat menghilangkan kotoran, bau badan,
keringat dan membuat rasa nyaman. Mandi sebaiknya dilakukan secara rutin minimal 2 kali
sehari dan selalu menggunakan sabun.
Mengganti pakaian secara teratur merupakan salah satu cara menjaga kebersihan kulit. Dalam
mengganti pakaian, minimal dilakukan 1x dalam sehari. Seseorang perlu mengganti pakaian
lebih sering apabila dalam beraktivitas banyak berkeringat.

7. Kebersihan Kuku, Kaki, dan Tangan

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

 Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan
perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku.
Dengan demikian kuku seharusnya terlihat sehat dan bersih. Memotong kuku dapat
dilakukan sekurang-kurangnya 1x dalam seminggu atau saat terlihat panjang. Dalam
memotong kuku dianjurkan untuk menggunakan pemotong kuku.
 Tangan yang kotor dapat menyebabkan penyakit terkait makanan, seperti infeksi bakteri
salmonella dan E-Coli. Penting bagi seseorang untuk selalu menjaga kebersihan tangan.
Mencuci tangan dapat dilakukan pada saat sebelum makan atau menyentuh makanan,
setelah menggunakan kamar mandi, memegang hewan, sebelum dan setelah memegang
orang sakit serta saat tangan terlihat kotor.
 Dalam menjaga kebersihan dan kesehatan pada kaki dapat dilakukan dengan
menggunakan alas kaki yang lembut, aman, dan nyaman. Jenis alas kaki yang dipakai
dapat mempengaruhi masalah kaki dan kuku. Selain itu yang menjadi keharusan untuk
menjaga kebersihan kaki adalah dengan mencuci kaki. Mencuci kaki dapat dilakukan
Setelah beraktivitas atau saat kaki terlihat kotor dan sebelum pergi tidur.

8. Kebersihan Genetalia
Personal Hygiene Genetalia merupakan pemeliharaan kebersihan dan kesehatan individu
yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga terhindar dari gangguan alat reproduksi
dan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikis serta meningkatkan derajat kesehatan.

TANDA DAN GEJALA PERSONAL HYGIENE


Adapun gejala klinis dari personal hygiene adalah sebagai berikut :
1. Kulit kepala kotor dan rambut kusam, acak-acakan
2. Hidung kotor dan telinga juga kotor
3. Gigi kotor disertai mulut bau
4. Kuku panjang-panjang dan tidak terawat
5. Badan kotor dan pakaian kotor 
6. Penampilan tidak rapi

PROGNOSIS

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

Rentan terhadap penyakit karena kuman – kuman menumpuk dibadan yang merupakan
sumber penyakit. Kurang percaya diri akibat timbul bau badan yang menyengat dari
metabolisme kuman.

TERAPI / TINDAKAN PENANGANAN PERSONAL HYGIENE


Tindakan yang dapat dilakukan keluarga/perawat bagi pasien yang tidak dapat merawat diri
sendiri adalah :
1. Meningkatkan kesadaran dan percaya diri klien
 Bina hubungan saling percaya
 Bicarakan tentang pentingnya kebersihan diri
 Kuatkan kemampuan klien untuk merawat diri

2. Membimbing dan mendorong klien merawat diri


 Bantu klien merawat diri
 Ajarkan ketrampilan secara bertahap
 Buat kegiatan harian setiap hari
 Ingatkan setiap kegiatan
 Beri pujian serta kegiatan yang positif

3. Ciptakan lingkungan yang mendukung


 Sediakan perlengkapan yang dibutuhkan (misal : sabun, odol, baju, dll)
 Sediakan tempat yang aman dan nyaman bagi klien

4. Sikap keluarga
 Sabar dan selalu siap membantu
 Menerima dan memuji setiap upaya klien saat merawat diri
 Tidak mencela atau menghina

5. Membantu klien untuk melakukan perawatan diri


6. Memberikan health education agar klien tahu dan sadar bahwa kebersihan diri penting
dijaga.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. TD (Tekanan Darah)
d. N (Nadi)

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

e. S (Suhu)
f. RR (Respiratory Rate)

PEMERIKSAAN FISIK
Kaji personal hygiene individu, mulai dari ekstremitas atas sampai bawah:
1. Rambut
 Keadaan kesuburan rambut
 Keadaan rambut yang mudah rontok
 Keadaan rambut yang kusam
 Keadaan tekstur
2. Kepala
 Botak atau alopesia
 Ketombe
 Berkutu
 Adakah eritemia
 Kebersihan
3. Mata
 Apakah sklera ikterik
 Apakah konjungtiva pucat
 Kebersihan mata
 Apakah gatal atau mata merah
4. Hidung
 Adakah pilek
 Adakah alergi
 Adakah perubahan penciuman
 Kebersihan hidung
 Keadaan membrana mukosa
 Kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung, dan tanda-tanda pilek yang tak kunjung
sembuh
5. Mulut

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

 Keadaan mukosa mulut (kekeringan atau pecah-pecah)


 Kelembapan
 Adanya lesi
 Tanda-tanda radang gusi atau sariawan
6. Gigi
 Adakah kurang gigi
 Kelengkapan gigi
 Pertumbuhan
7. Telinga
 Adakah kotoran
 Adakah lesi
 Adakah infeksi
 Perubahan pada bentuk telinga dan daya pendengaran
8. Kulit
 Kebersihan
 Adakah lesi
 Keadaan turgor
 Warna kulit
 Suhu
 Tekstur
 Pertumbuhan bulu
9. Kuku
 Bentuk
 Warna
 Adanya lesi
 Pertumbuhan
10. Genetalia
 Kebersihan
 Pertumbuhan rambut pubis
 Keadaan kulit

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

 Keadaan lubang urethra


 Keadaan skrotum
11. Tubuh secara umum
 Kebersihan
 Normal dan keadaan postur (Perhatikan adanya kelainan kulit atau bentuk tubuh).
PENATALAKSANAAN
Tindakan keperawatan dengan melakukan perawatan pada kulit yang mengalami atau
beresiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya pada daerah yang mengalami
tekanan (tonjolan). Dengan tujuan mencegah dan mengatasi terjadinya luka dekubitus akibat
tekanan lama dan tidak hilang. Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara mencuci dan
menyisir rambut. Tujuannya adalah membersihkan kuman yang ada pada kulit kepala,
menambah rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit dan
memperlancar sistem peredaran darah di bawah kulit. Tindakan keperawatan pada pasien
dengan cara membersihkan dan menyikat gigi dan mulut secara teratur. Tujuan perawatan ini
mencegah infeksi pada mulut akibat kerusakan pada daerah gigi dan mulut, membantu
menambah nafsu makan dan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Tindakan keperawatan pada
pasien yang tidak mampu merawat kuku secara sendiri. Tujuannya adalah menjaga
kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat garukan dari kuku.

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN PERSONAL HYIGENE


1. PENGKAJIAN
a. Identitas, meliputi:
Nama, Umur, Jenis kelamin, Alamat, Agama, Tanggal lahir, Tanggal MRS,
Pekerjaan, No. Registrasi, DPJP, dll.
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Keperawatan
Tanyakan tetntang pola kebersihan individu sehari-hari, sarana dan prasarana yang
dimiliki, serta faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene individu.
d. Pemeriksaan Fisik
 Catat perubahan-perubahan pada area membran mukosa, kulit, mulut, hidung,
telinga, kuku, kaki, dan rambut akibat terapi.
 Lakukan inspeksi dan palpasi, catat adanya lesi dan kondisi lesi.

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

 Observasi kondisi membran mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga, kuku kaki
dan tangan, dan rambut : warna, tekstur, turgor.
e. Pemeriksaan Umum
-          Keadaan umum -N
-          Kesadaran -S
-          TD - RR
f. Data
a. DS (Data Subyektif)
- Malas  beraktivitas
- Intraksi kurang
- Kegiatan kurang
- Pasien merasa lemah
b. DO (Data Obyektif)
- Badan dan pakaian kotor
- Rambut kotor
- Mulut dan gigi bau
- Kulit kusam dan kotor
- Kuku kotor

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


Defisit perawatan diri (makan, mandi/hygiene, eliminasi, dan berpakaian) b.d.
Keterbatasan Mobilitas Fisik.
 Defisit perawatan diri : Mandi / Higiene
1) Definisi
Gangguan kemampuan untuk melakukan atau memenuhi aktivitas mandi/higiene.
2) Batasan karakteristik
Objektif
Ketidakmampuan untuk melakukan tugas-tugas berikut :
 Mengeringkan badan
 Mengambil perlengkapan mandi
 Masuk dan keluar kamar mandi
 Mendapatkan atau menyediakan air
 Mengatur suhu dan aliran air mandi
 Membersikan tubuh atau anggota tubuh

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

3) Faktor yang berhubungan


 Penurunan atau kurang motivasi
 Hambatan lingkungan
 Ketidakmampuan untuk merasakan bagian tubuh atau hubungan tertentu
 Kerusakan neuromuskuler
 Nyeri
 Gangguan persepsi atau kognitif
 Ansietas hebat
 Kelemahan dan kelelahan

 Defisit perawatan diri : Toileting / Eliminasi


1) Definisi
Suatu hambatan kemempuan untuk melakukan atau melengkapi kegiatan eliminasi.
2) Batasan karakteristik
Objektif
 Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan eliminasi atau ke kemar kecil.
 Ketidakmampuan untuk duduk atau bangun dari toilet atau kamr kecil.
 Ketidakmampuan untuk melepas atau menegenakan pakaian.
 Ketidakmampuan untuk membersihkan diri sehabis eliminasi.
 Ketidakmampuan untuk menyiram toilet atau commode.
3) Faktor yang berhubungan
 Penurunan atau kurang motivasi
 Hambatan lingkungan
 Kerusakan status mobilitas
 Hambatan kemampuan untuk berpindah
 Kersakan muskuloskeletal
 Kerusakan neuromuskuler
 Nyeri
 Kerusakan persepsi atau kognitif
 Ansietas berat

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

 Kelemahan atau keleahan.

 Defisit perawatan diri : Berpakaian


Pasien mempunyai kelemahan dalam meletakkanatau mengambil potongan pakaian,
menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian. Pasien juga memiliki
ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian, menggunakan
alat tambahan, menggunakan kancing tarik, melepaskan pakaian, menggunakan kaos
kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan, mengambil pakaian
dan mengenakan sepatu.

 Defisit perawatan diri : Makan


Pasien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan, mempersiapkan
makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan, mendapatkan makanan,
mengambil makanan dan memasukkan kedalam mulut, menggambil cangkir atau gelas,
serta mencerna makanan dengan aman.

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

3. PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PERSONAL HYGIENE


No Diagnosa
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
. Keperawatan
1. Defisit NOC: NIC:
Perawatan Diri Self care : Activity of Self Care assistane :
Daily Living (ADLs)
Defisit Perawatan Diri ADLs
adalah gangguan
kemampuan untuk
melakukan ADL pada 1. Monitor
diri sendiri. kemempuan klien
untuk perawatan diri
yang mandiri.
Berhubungan dengan:
Setelah dilakukan tindakan 2. Monitor kebutuhan
 Kelemahana Fisik
keperawatan selama1 x 24 klien untuk alat-alat
 Kelemahan
Jam, defisit perawatan diri bantu untuk
 Kerusakan kognitif
tidak terjadi  dengan kebersihan diri,
atau perceptual
kriteria hasil: berpakaian, berhias,
 Kerusakan
 Klien terbebas dari toileting dan makan.
neuromuskular/
bau badan. 3. Sediakan bantuan
otot-otot saraf 
 Menyatakan sampai klien mampu
 Gangguan kognitif
kenyamanan terhadap secara utuh untuk
 Penurunan
kemampuan untuk melakukan self-care.
motivasi
melakukan ADLs. 4. Dorong klien
 Kendala
 Dapat melakukan untuk melakukan
lingkungan
ADLS dengan bantuan aktivitas sehari-hari
 Ketidakmampuan
yang normal sesuai
merasakan bagian
kemampuan yang
tubuh
dimiliki.
 Ketidakmampuan
5. Dorong untuk
merasakan
melakukan secara
hubungan spasial
mandiri, tapi beri
 Gangguan
bantuan ketika klien
muskoloskeletal
tidak mampu
 Nyeri
melakukannya.
 Gangguan persepsi
6. Ajarkan klien/
 Ansietas berat
keluarga untuk
mendorong
DO:
kemandirian, untuk
 Klien nampak
memberikan bantuan
kotor
hanya jika pasien tidak
 Bibir kering.
mampu untuk
 Badan klien
melakukannya.
tercium bau
7. Berikan aktivitas
rutin sehari- hari
sesuai kemampuan.

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

DS:
 Klien
mengatakan belum
pernah mandi dan 8. Pertimbangkan
gosok gigi selama usia klien jika
di RS. mendorong
 Klien pelaksanaan aktivitas
mengatakan sakit sehari-hari.
bila bergerak.

4. IMPLEMENTASI
Implementasi sesuai dengan intervensi

5. EVALUASI
a. Evaluasi kemampuan pasien Defisit perawatan diriberhasil apabila pasien dapat:
1. Mandi, memcuci rambut, menggosok gigi dan menggunting kuku dengan benar.
2. Mengganti pakaian dengan bersih
3. Membereskan pakaian kotor
4. Berdandan dengan benar
5. Mampersiapkan makanan
6. Mengambil makanan dan minuman dengn rapi
7. Menggunakan alat makan dan minum dengan benar
8. BAB dan BAK pada tempstnys
9. BAB dab BAK dengan bersih

b. Evaluasi kemampuan keluarga Defisit perawatan diriberhasil apabila keluarga dapat:


1. Mengenal amsalah yang dirasakan dalam merawat pasien (pengertian, tanda dan
gejala, dan proses terjadinya Defisit perawatan diri).
2. Menyediakan fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh pasien
3. Merawat dan membimbing pasien dalam merawat diri: kebrsihan diri , berdandan
(wanita), bercukur (pria), makan dan minum, BAB dan BAK
4. Follow up ke puskesmas, mengenal tanda kambuh dan rujukan

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069


LAPORAN PENDAHULUAN DASAR
KEBERSIHAN DIRI / PERSONAL HYGIENE

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, W Iqbal, Chayatin N,. (2005) Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :
EGC.

Tarwoto, Wartonah. 2002. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.

Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.

Musrifatul Uliyah. 2012. Buku Ajar Kebutuhan Manusia edisi 1. Surabaya: Health-Books


Publishing.
Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan NIC NOC Edisi 7. Jakarta :
EGC.
Nanda. (2018). Diagnosis  Keperawatan  Definisi  & Klasifikasi  2015-2017  Edisi 11 editor
T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. 2015 . APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.

EGIDIA FEBIYONA D3KEP/4B G0A019069

Anda mungkin juga menyukai