Anda di halaman 1dari 12

KEWIRAUSAHAAN

ETIKA BISNIS

Dosen Pengampu : Roza Mildawati ST.,MT

ANGGOTA KELOMPOK:

M. Fardigansyah (183110143)

Vauzhea Sherlina (183110353)

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

2020/2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................... 1

BAB II ISI

2.1 Etika Berbisnis.............................................................................. 2


2.2 Norma Dalam Kewirausahaan...................................................... 2
2.3 Prinsip Etika Wirausahawan......................................................... 5
2.4 Cara Mempertahankan Standar Etika........................................... 6
2.5 tanggung jawab perusahaan.......................................................... 6
2.6 Etika kewirausahaan Untuk Mahasiswa....................................... 7
2.7 Pendidikan Etika Sejak Dini......................................................... 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etika wirausaha dalam istilah lebih populernya adalah etika bisnis. Seorang wirausaha
harus mampu menjaga da melestarikan etika bisnis yaitu suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang merupakan suatu komitmen untuk melakukan
apa yang benar dan menghindari yang tidak benar.
Etik ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan
seseorang.

Secara sederhana wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil
risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko
artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas
sekalipun dalam kondisi tidak pasti.

Menurut Peter F. Drucker kewirausahaan merupakan kemmpuan dalam menciptakan


sesuatu yang baru dan berbeda. Maksudnya, bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang
memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain atau
mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.[4]

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Etika Berbisnis
2. Apa Norma dalam kewirausahaan?
3. Apa Prinsip Etika Wirausahawan ?
4. Bagaimana Cara Mempertahankan Standar Etika?
5. Bagaimana Tanggungjawab Perusahaan?
6. Bagaimana Etika Pengajar dan Mahasiswa?
7. Bagaimana Pendidikan Etika Kewirausahaan Untuk Anak?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Etika berwirausaha
2. Mengetahui Norma dalam Kewirausahaan
3. Mengetahui Prinsip Etika Wirausahawan
4. Mengetahui Cara Mempertahankan Standar Etika
5. Mengetahui Tanggungjawab Perusahaan
6. Mengetahui Etika Pengajar dan Mahasiswa
7. Mengetahui Pendidikan Etika Kewirausahaan Untuk Anak
2

BABII

ISI

2.1 Etika Berbisnis

Dalam arti luas etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lain. Etika sering
disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dengan masyarakat.
Tingkah laku perlu diatur agar tidak melanggar norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di
masyarakat, karena norma-norma atau kebiasaan masyarakat disetiap daerah negara berbeda-
beda.

Etika bisnis adalah acuan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha termasuk
dalam berinterkasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders). Etika bisnis adalah studi
yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada
standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku
bisnis. (Velasquez, 2005). Tidak dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh
perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat sehingga akan
kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan
beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai
perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai etika bisnis, pada umumnya
termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama
apabila perusahaaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis. Misalnya diskriminsi dalam
sistem jenjang karier

2.2 Norma dalam kewirausahaan

Salah satu aspek yang sangat populer dan harus mendapat perhatian dalam dunia bisnis
adalah etika dan moral bisnis. Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas
dari semua unsur yang berpengaruh terhadap perusahaan, hal ini juga sangat menentukan
maju atau mundurnya perusahaan. Menurut zimerer (1996:20) etika bisnis adalah suatu kode
etik prilaku pengusaha berdasarkan pada nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan
tuntunana dalam membuat keputusan dan memecahakan persoalan. Etika bisnis sangat
penting untuk mempertahankan loyalitas para pemangku kepentingan untuk membuat
keputusan dan memecah persoalan perusahaan. Pemangku kepentinagn adalah semua
individu atau kelompok yang berkepentinagn dan berpengaruh kepada keputusan perusahaan.

Ada dua jenis pemangku kepentingan yang berpengaruh kepada perusahaan diantaranya,
yaitu pemnagku kepentinagn internal dan eksternal. Investor, karyawan dan manajemen,
pemimpin perusahaan termasuk para pemangku kepentingan internal. Sedangkan pelanggan,
asosiasion dagang, kreditor, pemasok, pemerintah, masyarakat umum, dan kelompok khusus
yang berkepentinagn terhadap perusahaan merupakan pemnagku kepentinagn eksternal.
Semua urusan ini sangat menentukan keputusan dan keberhasilan perusahaan. Menurut
zimerer (1996:21) yang termasuk kelompok pemangku kepentingan ynag mempengaruhi
keputusan bisnis ialah:

1. Para pengurus dan mitra usaha


Selain para pesaing seorang pengusaha juga merupakan mitra. Sebagai mitra para
pengusaha adalah relasi usaha yang dapat bekerja sama dalam menyediakan informasi
3

atau sumber peluang. Bahkan mitra usaha dapat berperan sebagia pemasok, pemroses,
dan pemasar. Mereka secara bersama-sama menentukan harga jual – harga beli di
daerah pemasaran, dan standar barang serta jasa. Loyalitas mitra usaha akan sangat
bergantung pada kepuasan yang mereka terima.
2. Petani perusahaan pemasok bahan baku
Petani dan perusahaan berperan penting dalam meyediakan barang baku. Pasokan
barang baku yang kurang bermutu dan lambat dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan. Oleh karena itu petani dan perusahaan yang memasok barang baku
merupakan faktor yang langsung mempengaruhi keputusan bisnis. Keputusan dalam
menentukan suatu kualitas barang dan jasa sangat berpengaruh pada pemasok bahan
baku. Bahan baku yang berkualitas sangat berpengaruh pada loyalitas petani untuk
menghasilkan bahan baku. Sebaliknya loyalitas petani penghasil barang baku yang
tinggi sangat bergantung ada tingkat keputusan harga jual barang baku muapun dalam
bnetuk insentif lainnya.
3. Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
Organisasi pekerja dapat merubah keputusan melalui proses tawar menawar secara
kolektif. Tawar menawar tingkat upah, jaminan sosial, kesehatan, kompensasi, dan
jaminan hari tua sangat berpengaruh langsung terhadap pengambilan keputusan.
Sebuah Perusahaan yang tidak melibatkan organisasi pekerja dalam mengambil
keputusana sering menimbulkan protes-protes yang dapat menggangu jalan nya
perusahaan.
4. Pemerintah yang mengatur kelangsungan aktivitas usaha
Pemerintah dapat mengatur kelangsungan aktivitas usaha dengan cara serangkaian
kebijakan yang dibuatnya. Peraturan dan perundang-undangan pemerintah sangat
berpengaruh terhadap iklim perusahaan. Undang-undang monopoli, hak cipta, hak
paten, dan peraturan yang melindungi dan mengatur jalannya usaha sangat besar
dampaknya terhadap dunia usaha.
5. Bank sebagai Penyedia dana perusahaan
Bank selain berfungsi sebagai jantung perekonomian secra makro, juga berfungsi
sebagai lembaga yang dapat menyediakan dana perusahaan. Neraca-neraca perbankan
ynag kurang likuid dapat mempengaruhi neraca-neraca perusahaan yang tidak likuid.
Sebaliknya neraca-neraca perusahaan yang kurang likuid dapat empengaruhi kputusan
bank dalam menyediakan dana bagi perusahaan. Bunga kredit bank dan persyaratn
yang dibuat bank penyandang dana sangat besar pengaruhnya terhadap keputusan
yang diambil dalam berwirausaha.
6. Investor/penanam modal
Investor penyandang dana dapat mempengaruhi perusahaan dengan serangakian
persyaratan yang diajukan. Persyaratan itu akan mengikat dan sangat besar
pengaruhnya dalam pengambilan keputusan. Loyalitas investor sangat bergantung
kepada tingkat kepuasan mereka atas hasil penanaman modal.
7. Masyarakat umum yang dilayani
Masyarakat umum yang dilayani dapat mempengaruhi keputusan bisnis. Mereka akan
menanggapi serta memberikan informasi tentang bisnis. Menanggapi dan
memeberikan informasi tentang bisnis. Mereka juga adalah konsumen yang akan
menentuka keputusan-keputusan perusahaan, baik didalam menentukan produk
barang dan jasa yang dihasilkan maupun teknik produksi yang digunaakan. Harga dan
kualitas barang serta pelayanan perusahaan pada masyarakat yang kurang memuaskan
dapat menciptakan citra perusahaan yang kurang baik. Dalam hal ini loyalitas
masyarakat terhadap perusahaan menjadi rendah sebagai akibat minimnya kepuasan
yang mereka terima dari perusahaan.
4

8. Konsumen yang mebeli produk


Konsumen yang memberi produk secara langsung dapat mempengaruhi keputusan
bisnis. Barang dan jasa yang akan dihasilkan, jumlahnya dan teknologi yang
diperlukan sangat ditentukan oleh pelanggan dan mempengaruhi keputusan-keputusan
bisnis.

Selain kelompok-kelompok tersebut beberapa kelompok lain yang berparan dalam


perusahaan yaitu para pemangku kepentinagn kunci seperti manajer, direktur dan kelompok
khusus. Seorang ahli berpendapat bahwa, Menurut Ronaldo J. Ebert (2000:183) jika
seseorang menyenangi suatu pekerjaan maka ia akan merasa puas. Bila mereka meras puas, ia
akan memiliki sikap loyal, komitmen, dan kerja keras yang berarti memiliki moral yang
tinggi.

Jelaslah bahwa etika bisnis adalah landasan yang sangat penting dan harus diperhatikan
terutama untuk menciptakan dan melindungi reputasi perusahaan. Oleh sebab itu, menurut
zimerer etika bisnsi adalah masalah yang sanagt sensitif dan kompleks. Selain etika dan
perilaku yang tidak kalah penting yaitu norma etika. Menurut zimerer (1996:22) ada tiga
tingkatan norma etika diantaranya sekbagai berikut:

 Hukum
Berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur perbuatan yang boleh
dilakukan dan juga tidak boleh dilakukan. Hukum yang mengatur standar perilakau
minimum.
 Kebijakan dan prosedur organisasi
Memberi arahan yang khusus bagi setiap orang dalam organisasi untuk mengambil
keputusan sehari-hari. Para karyawan akan bekerja sesuai dengan kebijakn dan
prosedur yang ada di dalam perusahaan.
 Moral sikap mental individu
Sangat penting dalam mengahadapi suatu keputusan yang tidak diatur oleh aturan
formal. Nilai moral serta sikap mental indivcidu biasanya berasal dari keluarga,
agama dan sekolah. Sebagian lain yang menentukan etika perilaku yaitu pendidikan,
pelatihan dan pengalaman.

Menurut zimerer (1996) kerangka kerja etika dapat dikembangkan melalui tiga tahap yaitu:

 Mengakui dimensi-dimensi etika yang ada sebagi suatu alternatif atau kepuasan.
Artinya sebelum wirausahawan menginformasikan suatu keputusan etika yang dibuat
terlebih dahulun ia harus mengakui etika yang ada.
 Mengidentifikasi pemnagku kepentingan kunci yang terlibat dalam pengambilan
keputusan. Setiap kepentinagn bisnis akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
berbagai pemangku kepentingan. Karena konflik dalam pemangku kepentingan dapat
mempengaruhi pembuatan keputusan, sebelum keputusan itu dibaut, terlebih dahulu
harus dihindari konflik antar pemangku kepentingan.
 Membuta pilihan alternatif serta membedakan antara tanggapan etika dan bukan etika.
Ketika membuat pilihan elternatif tanggapan etika dan bukan etika serta mengevaluasi
dampak positif dan negatifnya, manajer akan menemukan beberapa hal berikut:

1. Prinsi-prinsip dan etika perilaku


2. Hak-hak moral
3. Keadilan
5

4. Konsekuensi dan hasil


5. Pembenaran produk
6. Intuisi dan pengertian

Yaitu memilih tanggapan etika yang tebaik dan mengimplementasikannya. Hal Tersebut
harus konsisten denagn tujuan, budaya, dan sistem nilai perusahaan serta keputusan individu.

Menut zimmerer, pihak yang bertanggung jawab terhadap moral etika adalah manajer. Oleh
karena itu, ada tiga tipe manajer bila dilihat dari sudut etikanya, yaitu sebagai berikut:

1. Manaemen immoral
Manajemen immoral didorong karena kepentingan individu itu sendiri, demi
keuntungan sendiri atau perusahaan. Kekuatan yang menggerakkan manajemen
immoral adalah kerakusan atau ketamakan, yaitu berupa perestasi organisasi atau
keberhasilan personal.
2. Manajemen amoral
Tujuan utama dari manajemen amoral yaitu laba, akan tetapi tindakannya berbeda
dengan manajemen immoral. Ada satu cara kunci yang membedakannya, yaitu
mereka tidak dengan sengaja melanggar hukum atau norma etika. Yang terjadi pada
manajemen amoral mrupakan mempertimbangkan etika dalam mengambil keputusan.
3. Manajemen moral
Manajemen moral juga bertujuan untuk memperoleh keberhasilan, tapi dengan
menggunakan aspek legal dan prinsip – prinsip etika. Falsafah manajemen moral
selalu melihat hukum sebagai standar minimum untuk beretika dalam perilaku.

2.3 Prinsip etika wirausahawan

Menurut pendapat Michel Joesephson (1988) yang dikutip oleh Zimmerer (1999: 27 –
28), secara universal, ada 10 prinsip etika yang mengarahkan prilaku, yaitu sebagai berikut:

1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh – sunguh, terus – terang,
tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, dan tidak menipu.
2. Integritas, adalah memegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhormat, tulus hati,
berani dan penuh pendirian, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat, dan dapat
dipercaya.
3. Memelihara janji, yaitu selalu menati janji, patut dipercaya, penuh komitmen,patuh,
tidak menginterpretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik denngan
dalil ketidak relaan.
4. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman ,karyawan, dan Negara,
tidak menggunakan atau memperlihatkan informasi rahasia.
5. Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui
kesalahan, memperlihatkan komitmen keadilan, persamaanperilaku individu dan
toleran terhadap perbedaan serta tidak bertindak melampauin batas atau mengambil
keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang.
6. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolong
– menolong kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan
orang lain.
7. Hormat kepad aorang lain, yaitu menghormati martabat orang lain, kebebasan dan hak
menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, tidak merendahkan
serta mempermalukan martabat orang lain.
6

8. Warga Negara yang bertanggung jawab, adalah selalu menaati hokum, penuh
kesadaran sosial, dan menghormatti proses demokrasi, dalam mengambil keputusan.
9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keungguan dalm segala hal, baik dalam
pertemuan personal maupun pertanggung jawaban personal, tekun, dapat dipercaya /
handal, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik,
dan mengembangkan serta mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.
10. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki dan menerima tanggung jawab atas
keputusan dan konsekuensinya serta selalu memberikan contoh.

2.4 Cara mempertahankan standar etika

Cara/ Usaha mempertahankan etika Etika bisnis harus dijaga dan dipertahankan, untuk
mempertahankan etika bisnis dapat dilakukan dengan cara, antara lain :
1. Menciptakan kepercayaan
2. Mengembangkan kode etika
3. Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten
4. Menlindungi hak-hak perorangan
5. Mengadakan pelatihan dan sosialisasi etika
6. Melakukan audit etika secara periodic
7. Mempertahankan standar etika yang tinggi
8. Menciptakan budaya komunikasi dua arah
9. Menghindari dari perbuatan tercela
10. Melibatkan semua personal karyawan dalam mempertahankan etika
2.5 Tanggung jawab perusahaan

Tanggung jawab perusahaan, meliputi:


a. Tanggung jawab terhadap lingkungan
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan,
melestarikan dan menjaga lingkungan.
b. Tanggung jawab terhadap karyawan
Semua aktivitas sumber daya manusia diarahkan pada tanggung jawab kepada
karyawan, dengan cara:
1. Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan
2. Memberikan umpan balik, baik yang positif maupun negatif
3. Menceritakan kepada karyawan tentang kepercayaan
4. Membiarkan karyawan mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya
5. Memberikan imbalan kepada karyawan dengan baik
6. Memberikan kepercayaan kepada karyawan
c. Tanggung jawab terhadap pelanggan
Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan, meliputi dua kategori, yaitu:
1. Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
2. Memberikan harga produk yang wajar dan adil
Selain itu, perusahaan juga harus melindungi hak-hak pelanggan, yaitu:
a)      Hak untuk mendapatkan produk yang aman
b)      Hak untuk mendapatkan informasi tentang segala aspek
c)      Hak untuk didengar
7

d)     Hak untuk memilih apa yang akan dibeli


d. Tanggung jawab terhadap investor
Tanggung jawab berupa menyediakan pengembalian investasi yang menarik dengan
memaksimumkan laba dan melaporkan kinerja keuangan seakurat dan setepat mungkin.
e. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Tanggung jawab berupa menyediakan dan menciptakan kesehatan dan menyediakan
berbagai kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan.

2.6 Etika kewirausahaan untuk mahasiswa

Salah satu ciri seseorang yang berjiwa kewirausahaan (KWU) adalah memiliki
kemandirian yang kuat. Untuk mandiri secara ekonomi setidaknya mempunyai 3 kekuatan,
yaitu fisik, otak, dan korps (mahasiswa), maka memiliki kekuatan pula untuk berwirausaha.
Berikut contoh kerja sampingan untuk mahasiswa yang menguntungkan, yaitu
a. Hobi yang diprofesionalkan
Kerika anda masih berperan sebagai mahasiswa(S1 atau D3) , belum semua ilmu
bidang anda diperguruan tinggi elah anda pelajari. Itu artinya, kerja sampingan yang
dikerjakan tidak harus sesuai dengan bidang ilmu anda.
b. Guru Privat
Kalau anda ingin memanfaatkan pengetahuan yang anda peroleh dari bangku kuliah,
jadilah guru privat atau tentor. Pekerjaan itu dapat dikerjakan dan dikelola sendiri atau
menjadi pekerja (tentor) pada lembaga bimbingan belajar. Contohnya, menjadi guru
privat matematika, fisika, kimia, olahraga berenang, ataupun main piano.
c. Survei pemasaranan
Korp mahasiswa, umumnya dipandang sebagai organisasi yang keren dan idealis.
Sebagai anggota korps mahasiswa, tentunya anda dapat memanfaatkan sisi positif
itununtuk dijual. Misalnya saja, menjadi pelaku survei pemasaran pada sebuah
perusahaan.

2.7 Pendidikan etika kewirausahaan sejak dini

Untuk dapat memiliki etika KWU yang kuat perlu diajarkan dan dilatihkan 10 aktivitas
berikut, yaitu
a. Dirangsang rasa ingin tahu dan perkembangan intelektualnya. Caranya anda tidak
harus menggantungkan huruf- huruf abjad di dinding ranjang bayiatau anak anda,
tetapi sebaiknya anda membiarkannya “menyelidiki” kemana gantungan- gantungan
itu dipindahkan.
b. Perankan anda sebagai majikananak anda
Ketika anak anda berumur lebih 2 tahun, berilah dia pekerjaan kecil. Berilah dia
pekerjaan yang dpat dia kuasai dan menantang kesanggupannya, sekalipun, sebenarnya
bantuan itu mengganggu anda. Misalnya, suruhlah dia mengambilkan sepatu, koran, atau
menyiram tumbuhan.
c. Berilah pujian
Berilah pujian ketika anak anda berhasil mengerjakan tugasnya dengan baik.
d. Doronglah kreativitasnya
8

Jangan anda menunjukkan sikap tidak sabar terhadap anak anda yang baru berumur
antara 7 sampai 10 tahun. Biarkan anak itu mencoba.
e. Ajari anak untuk berambisi
Berilah anak anda uang saku yang besar kurangdari cukup.
f. Ajari untuk bersikap optimistik
Sukses dihasilkan melalui optimisme dan beroptimis adalah guru optimisme.
g. Ajarilah sifat bersahabat dan terampil dalam kehidupan sosial
Anak-anak harus mengerti bagaimana pantasnya ia bergaul dengan orang lain, sebab
sukses dalam komunikasi sosial adalah aset penting dalam menanjak ke tangga sukses
lainnya.
h. Sertakan anak dalam diskusi keluarga tentang uang
Pengetahuan tentang uang tidaklah tabu, termasuk bagi anak yang baru berumur 6 dan
7 tahun. Ceritakan kepadanya , jumlah rupiah yang harus anda keluarkan setiap bulan
untuk membayar setiap pos biaya dan harga setiap satuan barang atau jasa yang kita
butuhkan.misalnya, biaya listrik.
i. Didiklah anak berkarir sejak masih di sekola dasar
Jelaskan kepada anak anda, adanya hubungan antara minatdengan lingkungannya.
Jika anak anda berminat pada olahraga sepak bola, jelaskan bahwa orang bisa hidup
dengan olahraga itu. Misalnya saja, dengan menjadi pemain bola, wasit, pelatih, manajer,
dokter olahraga, dan juga fotografer.
j. Ketika beranjak dewasa , ajarilah bekerja part time
Ini merupakan bagian pendidikan yang penting. Pada saat ini, anak anda benar- benar
bekerja apada orang lain.
9

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Etika adalah komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak
benar. Norma dalam kewirausahaan yaitu hukum, kebijakan dan prosedur organisasi, sikap
mental individual.
Terdapat 10 prinsip etika yang harus dipegang oleh wirausahawan, tentunya dapat dilihat
dari perilakunya yaitu Kejujuran, Integritas, Memelihara janji, Kesetiaan,
Kewajaran/keadilan, Suka membantu orang lain, Hormat kepada orang lain, Warga Negara
yang bertanggung jawab, Mengejar keunggulan, Dapat dipertanggungjawabkan.
Adapun cara untuk mempertahankan standar etika yaitu Menciptakan kepercayaan
perusahaan, Mengembangkan kode etik, Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten,
Melindungi hak perorangan, Mengadakan pelatihan etika, Melakukan audit etika secara
periodic, Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan,
Menghindari contoh etika yang tercelah setiap saat dan diawali dari atasan, Menciptakan
budaya yang menekankan komunikasi dua arah, Melibatkan karyawan dalam
mempertahankan standar etika.
10

DAFTAR PUSTAKA

https://www.hestanto.web.id/etika-wirausaha/

https://www.ayoksinau.com/etika-bisnis-dan-berwirausaha/#ftoc-heading-5

Anda mungkin juga menyukai