NPM : 18.4301.171
KELAS : KHUSUS
Asas ini menghormati hak yang diperoleh seseorang berdasarkan suatu keputusan,
walaupun keputusan itu salah dan kesalahan tersebut dibuat oleh badan / pejabat yang
membuat keputusan itu.
2. Asas Keseimbangan :
Dalam asas ini dikehendaki adanya keseimbangan antara hukuman dan kelalaian
seseorang.
Asas ini menghendaki agar badan / pejabat tata usaha negara harus mengambil
tindakan yang sama ( tidak bertentangan ) dengan kasus-kasus yang faktanya
sama.
Asas ini menghendaki agar badan / pejabat tata usaha negara harus bertindak
cermat atau hati-hati agar tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
5. Asas Motivasi Untuk Setiap Keputusan :
Asas ini menghendaki bahwa keputusan harus didasari alasan / motivasi yang
cukup. Motivasi itu harus adil dan jelas.
Tidak boleh menggunakan kewenangan itu untuk tujuan lain selain daripada tujuan
yang telah ditetapkan untuk kewenangan itu.
Asas ini menghendaki agar kedudukan seseorang dipulihkan kembali sebagai akibat
dari keputusan yang batal.
Asas ini menyatakan bahwa suatu tindakan yang tidak adil / tidak layak adalah
terlarang dan apabila badan / pejabat tata usaha negara bertindak bertentangan
dengan asas ini, maka tindakan itu dapat dibatalkan.
Setiap orang mempunyai hak atas kehidupan pribadinya dan pemerintah harus
menghormati hak tersebut.
12. Asas kebijaksanaan :
Dalam tugas mengabdi pada kepentingan umum, badan / pejabat itu tidak perlu
menunggu instruksi tetapi langsung dapat bertindak dengan berpijak pada asas
kebijaksanaan ( spontan ) .
1. AAUPL merupakan nilai-nilai etik yang dihup dan berkembang dalam lingkungan
hukum administrasi negara
2. AAUPL berfungsi sebagai pegangan bagi pejabat administrasi negara dalam
menjalankan fungsinya, merupakan alat uji bagi hakim administrasi dalam
menilai tindakan administraasi negara (yang berwuju penetapan/ beshikking),
dan sebagai dasar pengajuan gugatan bagi pihak penggugat
3. Sebagian besar dari AAUPL masih merupakan asas-asas yang tidak tertulis,
masih abstrak dan dapat digali dalam praktik kehidupan di masyarakat.
4. Sebagian asas yang lain sudah menjadi kaidah hukum tertulis dan terpencar
dalam berbagai peraturan hukum positif
Peraturan Perundang-undangan:
Sebenarnya asas-asas ini dapat digunakan dalam praktik peradilan di Indonesia karena
memiliki sandaran dalam Pasal 14 ayat (1) UU No. 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan
Pokok Kehakiman;
“pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa dan mengadili sesuatu perkara yang
diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak atau kruang jelas melainkan wajib untuk
memeriksa dan mengadilinya.”.
dalam Pasal 27 ayat (1) ditegaskan:
“hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali, mengikuti dan
memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat”.
Seiring dengan perjalan waktu dan perubahan politik Indonesia, asas-asas ini muncil
dan dimuat dalam suatu undang-undang yaitu UU No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN). Pasal 3 UU No. 28 Tahun 1999 menyebutkan beberapa asas umum
penyelenggaraan negara, yaitu sebagai berikut:
4. Asas keterbukaan: asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang
penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi
pribadi, golongan dan rahasia negara.
“keputusan tata usaha negara yan gdigugat itu bertentangan dnegan asas-asas umum
pemerintahan yang baik”.
Dari uraian di atas terlihat ada penambahan 2 asas yakni efisiensi danefektivitas,
namun tidak ada penjelasan terkait dengan 2 asas tersebut.
Dapat kita lihat pada Rancangan Undang-Undang Administrasi Pemerintahan. Yang
dimaksud dengan adminstrasi pemerintahan dalam RUU tersebut yakni di dalam
ketentuan Pasal 1 angka 1:
serta badan hukum lain yang diberi wewenang untuk melaksanakan semua fungsi atau
tugas pemerintahan, termasuk memberikan pelayanan publik terhadap masyarakat
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Dan pengaturan mengenai asas-asas umum pemerintahan yang baik tertuang dalam
Pasal 2 ayat (1) dan (2) RUU Adminstrasi Pemerintahan yakni: