Anda di halaman 1dari 1

Pengobatan konservatif : Penatalaksanaan Definisi :

 Vasodilator meningkatkan aliran darah serebral (ADS)


secara percobaan Komplikasi :
Stroke Non Gangguan suplai darah otak mendadak sebagai akibat dari oklusi pembuluh darah parsial/total atau
akibat dari pecahnya pembuluh darah otak
 Dapat diberikan histamin, aminophilin, asetazolamid,
papaverine intra arterial  Immobilisasi : Hemoragic Tanda & gejala :
 Anti agregasi thrombosis seperti aspirin (untuk infeksi pernafasan,
menghambat reaksi pelepasan agregasi thrombosis nyeri daerah  Kehilangan motoric
yang terjadi sesudah ulserasi alteroma) tertekan, konstipasi  Kehilangan komunikasi (Disatria : kesulitan berbicara, Disfasia/Afasia : bicara defektif,
 Antikoagulan (untuk mencegah  Paralise : nyeri kehilangan bicara)
terjadinya/memberatnya thrombosis/emboli di punggung, dislokasi  Gangguan persepsi
tempat lain di sistem kardiovaskuler) sendi, deformitas,  Kerusakan fungsi kognitif & efek psikologik
terjatuh
Pembedahan :  Disfungsi kandung kemih
 Kerusakan otak :
 Endosterektomi karotis membentuk kembali arteri epilepsy, sakit
karotis dengan membuka arteri karotis di leher kepala Terjadi infark & iskemik pada jaringan otak Etiologi :
 Revaskularisasi  Hidrosefalus
 Evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut 1. Thrombosis (Bekuan darah didalam pembuluh darah otak/leher)
 Ugasi arteri karotis komunis dileher khususnya pada 2. Embolisme serebral (Bekuan darah/material lain yang dibawa ke otak dari bagian
aneurisma otak atau dari bagian tubuh lain)
Nervus kranial 3. Hemoragik serebral (Pecahnya pembuluh darah serebral dg perlahan ke dalam
jaringan otak/ruang sekitar otak)
4. Aterosklerosis
5. Infeksi
Penurunan
Penurunan kekuatan otot Penuru Penur 6. Obat – obatan
Adanya lesi serebral Proses metabolisme di daya
unan 7. Hipertensi
otak terganggu penglihatan nan
daya refleks
Kelemahan fisik penden menel Bersihan jalan napas tidak efektif
Terjadinya afasia Kelainan garan an (d.0001)
Penurunan suplai darah
visual
dari O2 ke otak
Ggn mobiltas fisik (d.0054) Ggn komunikasi verbal Kesulitan Peningkatan saliva Slki (L.01001) :
(d.0119) RISIKO PERFUSI SEREBRAL menilai jarak & & produksi
TIDAK EFEKTIF (D.0017) kehilangan sputum berlebih  Batuk efektif meningkat (5)
Slki (L.05042) : penglihatan  Produksi sputum, mengi, wheezing menurun (5)
Slki (l.13118) :  Dispnea, sulit bicara membaik (5)
 Pergerakan ekstremitas meningkat (5)  Frekuensi napas & pola napas membaik (5)
 Kekuatan otot meningkat (5)  Kemampuan berbicara meningkat (5) Slki (L.02011) :
 Rentang gerak (ROM) meningkat (5)  Siki :
Kontak mata meningkat (5)  Denyut nadi perifer meningkat (5)
 Kelemahan fisik menurun (5)  Afasia, disfasia, disatria menurun (5)  Kelemahan otot menurun (5) 1. Latihan Batuk Efektif (I.01006)
SIki : Siki :  Pengisian kapiler, akral, turgor kulit, TD Observasi :
sistolik, TD diastolic membaik (5)  Identfiikasi kemampuan batuk
1. Dukungan Ambulasi (I.06171) 1. Promosi Komunikasi : Defisit Bicara  Monitor adanya retensi sputum, tanda & gejala infeksi saluran
Observasi : (I.13492) Siki : napas serta input & output cairan
 Identifikasi nyeri/keluhan fisik lainnya Observasi : 1. Manajemen Peningkatan Tekanan
 Identifikasi toleransi fisik melakukan  Monitor kecepatan, tekanan, Terapeutik :
Intrakranial (I.06194)
ambulasi kuantitas, volume, diksi bicara Observasi :  Atur posisi semi fowler/fowler
 Monitor frekuensi jantung & TD  Monitor proses kognitif, anatomis  Identifikasi penyebab PTIK
sebelum melakukan ambulasi & fisiologis yg berkaitan dg bicara Edukasi :
 Monitor tanda & gejala PTIK
 Monitor kondisi umum selama  Monitor MAP, CPP, gelombang ICP,
Terapeutik :  Jelaskan tujuan & prosedur batuk efektif
melakukan ambulasi status pernapasan, intake output  Anjurkan tarik napas dalam mll hidung selama 4 detik, tahan
Terapeutik :  Gunakan metode komunikasi cairan dan cairan serebro – spinalis selama 2 detik, keluarkan lewat mulut dg bibir mecucu selama 8
alternatif detik
 Libatkan keluarga untuk membantu  Sesuaikan gaya komunikasi dg Terapeutik :
 Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
pasien dalam meningkatkan ambulasi kebutuhan  Beri posisi semi fowler  Anjurkan batuk dengan kuat setelah tarik napas dalam yang ke 3
 Berikan dukungan psikologis  Hindari manuver valsava
Edukasi :
 Atur ventilator agar PaCO2 optimal Kolaborasi :
Edukasi :
 Jelaskan tujuan & prosedur ambulasi  Hindari penggunaan PEEP  Kolaborasi pemberian mukolitik/ekspektora
 Anjurkan melakukan ambulasi dini  Anjurkan bicara perlahan  Cegah terjadinya kejang

Anda mungkin juga menyukai