Anda di halaman 1dari 12

PORTOFOLIO

Nama : Fayruz Zahrotin Niswah


NIM : P.1337420919067
Stase : Keperawatan Keluarga

1. Jurnal 1
Analisa Hasil EBP Rekomendasi TTD
Hari/Tgl/Ja Tindakan
Nama Tahu
m Keperawatan Judul Nama Jurnal
Penulis n
Senin, 11 Mei Tandem I Gusti 2018 Latihan Jalan Sport and Fitness Berdasarkan hasil
2020 Stance Ayu Tandem Lebih Journal penelitian ini peneliti
10:00 WIB Exercise Meningkatkan ISSN: 2302-688X. menyarankan agar petugas
Untuk Keseimbanga Volume 6, No.1, kesehatan, penerima
Melatih n Januari 2018: 117- manfaat dan keluarga bisa
Keseimbanga Lansia 122. menerapkan terapi
n Daripada komplementer atau terapi
Latihan pendamping non-farakologi
Balance ini dalam penatalaksanaan
Strategy klien dengan masalah
gangguan keseimbangan.
Berdasarkan dari beberapa jurnal yang telah di analisis,
terapi jalan tandem merupakan terapi non farmakologi yang
memiliki pengaruh meningkatkan keseimbangan pada lansia.
Untuk mengatasi gangguan keseimbangan yang berakibat
jatuh, maka lansia perlu menjaga dan meningkatkan
keseimbangannya dengan melakukan latihan. Penelitian
menggunakan metode latihan berupa jalan tandem dan
balance strategy.
Gerakan pada latihan jalan tandem merupakan salah satu
cara agar dapat menumbuhkan kebiasaan dalam mengontrol
postur tubuh langkah demi langkah yang dilakukan dengan
bantuan kognisi dan koordinasi otot trunk, lumbal spine,
pelvic, hip, otot-otot perut hingga ankle. Latihan ini dilakukan
dengan cara berjalan satu garis lurus dimana posisi tumit kaki
menyentuh jari kaki yang lainnya sejauh 3–6 meter yang
dilakukan dengan mata terbuka.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Ayu (2018)
dengan judul penelitian Latihan Jalan Tandem Lebih
Meningkatkan Keseimbangan Lansia Daripada Latihan
Balance Strategy. Setelah dilakukan latihan selama 5 minggu
dari bulan Januari–Februari 2017 dan dilakukan sebanyak 3
kali dalam 1 minggu, latihan diulang dan diukur kembali
dengan menggunakan Berg Balance Scale. Berg Balance
Scale adalah tes yang dirancang untuk memberikan tantangan
terhadap pasien untuk menjaga keseimbangan secara bertahap
untuk mengurangi basis penyangga tubuh. Berg Balance
Scale menggunakan 14 item pengukuran dengan skala 0-4 dan
nilai maksimumnya adalah 56. Hasil uji paired sample t-test
yang menunjukkan bahwa data memiliki nilai p=0,000
(p<0,05) yang berarti bahwa peningkatan nilai keseimbangan
pada Kelompok 1 secara statistik menunjukkan perbedaan
yang bermakna sehingga pemberian latihan jalan tandem
dapat meningkatkan keseimbangan pada lansia.
2. Jurnal 2
Analisa Hasil EBP Rekomendasi TTD
Hari/Tgl/Ja Tindakan
Nama Tahu
m Keperawatan Judul Nama Jurnal
Penulis n
Senin, 11 Mei Tandem Helen S. 2018 Tandem HHS Public Access Berdasarkan hasil
2020 Stance Cohen walking as a Laryngoscope. 2018 penelitian ini peneliti
10:00 WIB Exercise quick July ; 128(7): 1687– menyarankan agar petugas
Untuk screening test 1691. kesehatan, penerima
Melatih for vestibular doi:10.1002/lary.2702 manfaat dan keluarga bisa
Keseimbanga disorders 2. menerapkan terapi
n komplementer atau terapi
pendamping non-farakologi
ini dalam penatalaksanaan
klien dengan masalah
gangguan keseimbangan.
Subjects walked significantly faster on succeeding trials,
p=0.001, suggesting that they learned the task. Overall, the
trial duration was slightly but significantly shorter for
controls (mean 14.9 sec, SE 0.3) than for patients (mean 17.1
sec, SE 0.5), p<0.001. Figures 2a and b illustrate the changes
in trial duration by age for controls and for patients,
respectively. Although the groups are statistically
significantly different this difference is not sufficient to be
used as a variable for clinical screening for vestibular
disorders.
Menurut Helen S. Chen (2018) dalam penelitiannya yang
berjudul Tandem Walking As A Quick Screening Test For
Vestibular Disorders disebutkan bahwa karakteristik operator
penerima (ROC), dan sensitivitas dan spesifisitas dihitung.
Nilai-nilai ROC, sensitivitas, dan spesifisitas, paling banter,
hanya sedang, tidak peduli bagaimana kisaran usia dipotong.
Bahkan untuk subjek dalam kelompok usia dengan nilai ROV
tertinggi, yaitu usia kurang dari 50 tahun, ROC = 0,8,
sensitivitas = 0,77 dan spesifisitas = 0,72. Hal ini berarti jalan
tandem dapat digunakan sebagai alat test untuk skrining
gangguan vestibuler pada masyarakat,. Didalam artikel juga
diebutkan bahwa jalan tandem merupakan alternatif lain untuk
melatih keseimbangan pada orang dewasa yang mengalami
kemunduran motorik selain dengan senam/latihan lainnya.
Namun, penulis juga mengatakan bahwa tes ini lebih efektif
digunakan untuk menyaring pasien di klinik atau sukarelawan
yang sehat, hasilnya harus ditafsirkan dengan hati-hati, karena
hasil yang sangat beresiko terjadi bias data.
3. Jurnal 3

Analisa Hasil EBP Rekomendasi TTD


Hari/Tgl/Ja Tindakan
Nama Tahu
m Keperawatan Judul Nama Jurnal
Penulis n
Senin, 11 Mei Tandem Catherine 2019 Tandem Cochrane Library Berdasarkan hasil
2020 Stance Sherington walking as a Exercise for penelitian ini peneliti
10:00 WIB Exercise quick preventing falls in menyarankan agar petugas
Untuk screening test older people living in kesehatan, penerima
Melatih for vestibular the manfaat dan keluarga bisa
Keseimbanga disorders community (Review) menerapkan terapi
n komplementer atau terapi
pendamping non-farakologi
ini dalam penatalaksanaan
klien dengan masalah
gangguan keseimbangan.
Menurut Catherine (2018) dalam penelitiannya berjudul
Exercise For Preventing Falls In Older People Living In The
Community (Review) disebutkan bahwa Program latihan
mengurangi tingkat atuh dan jumlah orang yang mengalami
jatuh yang tinggal di komunitas. Di mana dilaporkan, kejadian
buruk sebagian besar serius. Program latihan yang
mengurangi jatuh terutama melibatkan latihan keseimbangan
dan fungsional, sementara program yang mungkin
mengurangi jatuh termasuk beberapa kategori latihan
(biasanya latihan keseimbangan dan fungsional ditambah
latihan resistensi). Tai Chi juga dapat mencegah jatuh tetapi
penulis tidak yakin tentang efek latihan ketahanan (tanpa
latihan keseimbangan dan fungsional), menari, atau berjalan.
Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa latihan
keseimbangan seperti jalan tandem dapat meningkatkan
keseimbangan dan mengurangi resiko jatuh.
4. Jurnal 4

Analisa Hasil EBP Rekomendasi TTD


Hari/Tgl/Ja Tindakan
Nama Tahu
m Keperawatan Judul Nama Jurnal
Penulis n
Senin, 11 Mei Tandem Septi 2016 Perbedaan Sport and Fitness Berdasarkan hasil
2020 Stance Alviah Pengaruh Journal penelitian ini peneliti
10:00 WIB Exercise Latihan Jalan ISSN: 2458-688X. menyarankan agar petugas
Untuk Tandem Volume 6, No.1, kesehatan, penerima
Melatih Dan Senam Januari 2016: 107-112 manfaat dan keluarga bisa
Keseimbanga Tai Chi menerapkan terapi
n Terhadap komplementer atau terapi
Peningkatan pendamping non-farakologi
Keseimbanga ini dalam penatalaksanaan
n klien dengan masalah
gangguan keseimbangan.
Hasil uji menggunakan Paired samples t-test pada
kelompok I p = 0,000 (p < 0,05) dan kelompok II p=0,000
(p<0,05), hal ini menunjukkan bahwa kedua perlakuan yang
diberikan pada kelompok I dan II memiliki pengaruh terhadap
peningkatan keseimbangan. Sedangkan hasil Independent
samples t-test p =0,545 (p > 0,05) hal ini menunjukkan
perlakuan yang dilakukan pada kelompok I dan II tidak
memiliki perbedaan pengaruh terhadap peningkatan
keseimbangan.
Penelitian ini dilakukan pada lansia lebih dari 65 tahun,
dan memiliki kesimpulan lansia yang memiliki proprioseptif
baik dan riwayat jatuh yang sedikit memiliki keseimbangan
yang baik dalam kecepatan berjalan. Keseimbangan yang baik
berpengaruh terhadap kecepatan berjalan, semakin baik
keseimbangannya maka, semakin baik pula kecepatan
berjalannya. Keseimbangan juga berpengaruh pada besar
resiko jatuh karena adanya perubahan fisiologis berupa
meningkatnya ambang rangsang vestibular, memburuknya
presepsi, adanya degenerasi penglihatan, berkurangnya massa
otot dan kekuatan otot, berkurangnya lingkup gerak sendi,
berubahnya pusat gravitasi, respon postural yang melambat,
yang merupakan komponen utama pengontrol keseimbangan.
5. Jurnal 5

Analisa Hasil EBP Rekomendasi TTD


Hari/Tgl/Ja Tindakan
Nama Tahu
m Keperawatan Judul Nama Jurnal
Penulis n
Senin, 11 Mei Tandem Carolina 2016 Pengaruh Jurnal Education Berdasarkan hasil
2020 Stance Putri K Latihan Jalan and development penelitian ini peneliti
10:00 WIB Exercise Tandem Universitas menyarankan agar petugas
Untuk (Tandem Muhammadiyah kesehatan, penerima
Melatih Stance) Surakarta. manfaat dan keluarga bisa
Keseimbanga Terhadap E.ISSN.2614-6061, menerapkan terapi
n Peningkatan P.ISSN.2527-4295. komplementer atau terapi
Keseimbanga Vol.8 No.1 Edisi pendamping non-farakologi
n Untuk Februari 2017. ini dalam penatalaksanaan
Mengurangi klien dengan masalah
Risiko Jatuh gangguan keseimbangan.
Pada Lanjut
Usia
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif
latihan jalan tandem terhadap peningkatan keseimbangan
setelah dilakukan uji statistik menggunakan Chi Square
didapatkan nilai signifikansi 0,015 dengan alat ukur TUG, dan
nilai signifikansi 0,009 dengan alat ukur Leg Dynanometer.
Latihan proprioseptive melibatkan gerakan yang lambat
pada setiap perpindahan gerak dan posisi agar nuclei
subcortical dan basal ganglia dapat menganalisis sensasi
posisi dan mengirimkan umpan balik berupa kontraksi otot
yang diharapkan. Gerakan berjalan pada jalan tandem
dilakukan secara lambat agar dapat meningkatkan respon
proprioseptif. Peningkatan proprioseptif ini akan
meningkatkan input sensoris yang akan di proses di otak
sebagai central processing. Central processing berfungsi
untuk menentukan titik tumpu tubuh dan alligment gravitasi
pada tubuh membentuk kontrol postur yang baik dan
mengorganisasikan respon sensorik motor yang di perlukan
tubuh yang selanjutnya otak akan meneruskan impuls tersebut
ke efektor agar tubuh mampu menciptakan stabilitas yang baik
ketika bergerak.
Peningkatan keseimbangan pada jalan tandem dilakukan
dengan meningkatkan faktor–faktor yang mempengaruhi
keseimbangan berupa peningkatan integrasi sensoris, sistem
muskuloskeletal, serta perbaikan kontrol postural. Pada saat
melakukan jalan tandem lansia melakukan jalan dengan
melihat ke depan hal itu akan mengaktifkan vestibule-ocular
reflex dan gerakan berjalan akan menimbulkan eksitasi pada
apparatus vestibular dan memberikan tambahan informasi
pada somatosensoris tubuh sehingga tercapailah konsep
integrasi sensori dalam hal menjaga keseimbangan yaitu:
visual, vestibular, dan somatosensori termasuk proprioseptif.

Anda mungkin juga menyukai