BATAS PLASTIS
A. TUJUAN
Untuk mengetahui batas plastis suatu contoh tanah, yaitu nilai kadar air terendah
dari suatu contoh tanah, dimana tanah tersebut masih dalam keadaan plastis.
Untuk mengetahui indeks plastis dari suatu tanah sesuai dengan standar yang
telah ditentukan
B. DASAR TEORI
Batas plastis didefinisikan sebagai kadar air, dinyatakan dalam persen, dimana
tanah apabila digulung sampai dengan diameter 1/8 in (3,2 mm) menjadi retak-retak.
Batas plastis adalah batas terendah dari tingkat keplastisan suatu tanah. Batas plastis
merupakan batas terendah dari kondisi plastis tanah. Batas plastis dapat ditentukan
dengan pengujian yang sederhana dengan cara menggulung sejumlah tanah dengan
menggunakan tanah secara berulang menjadi bentuk ellipsoidal.
Untuk menentukan Batas Plastis (PL) terlebih dahulu ditentukan kadar air (w)
dengan persamaan:
Berat Air (w 2−w 3)
W = x 100 % Atau W = x 100 %
Berat Tanah Kering (w 3−w1)
Dimana :
W1 = berat cawan kosong
W2 = berat cawan + tanah basah
W3 = berat cawan + tanah kering
Indeks Plastis (IP) adalah perbedaan antara batas cair dengan batas plastis yang
dinyatakan dengan persamaan:
IP= LL-PL
Dimana :
LL = Batas Cair
PL = Batas Plastis
Indeks plastisitas akan merupakan interval kadar air di mana tanah masih bersifat
plastis. Karena itu, indeks plastis menunjukkan sifat keplastisan tanahnya. Jika tanah
mempunyai interval kadar air daerah plastis yang kecil, maka keadaan ini disebut dengan
tanah kurus. Kebalikannya, jika tanah mempunyai interval kadar air daerah plastis yang
besar disebut tanah gemuk. Batasan mengenai indeks plastis, sifat, macam tanah dan
kohesinya diberikan oleh Atterberg terdapat dalam table sebagai berikut :
2. Spatula
3. Timbangan digital
4. Cawan
5. Oven
Bahan
1. Tanah yang lolos saringan No 40
2. Air suling/ aquades
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan sample tanah yang lolos saringan No 40
2. Tanah diletakkan di atas spatula kemudian dicampur dengan air suling dan diaduk dengan
spatula hingga homogen.
3. Sample tanah tersebut digulung di atas plat kaca hingga membentuk batangan-batangan
berdiameter 3mm. Jika batangan tanah retak sabelum mencapai 3mm, maka tanah
tersebut terlalu kering dan harus diulangi dengan menambahkan air suling, dan
sebaliknya jika batangan tanah sudah mencapai diameter 3mm dan belum menunjukkan
retak maka tanah terlalu basah sehingga perlu ditambahkan tanah dan diaduk dengan
spatula hingga homogen.
6. Cawan + contoh tanah tersebut ditimbang (W2) dan dimasukkan ke oven ± 24 jam
7. Tanah yang telah kering ditimbang dan dicatat hasilnya. (W3)
Uraian Satuan H1 38
Analisa Perhitungan
1. Berat Air
Untuk Nomor Cawan H1
Berat Air = W2 – W3
= 20,543 – 18,028
= 2,515 gram
= 20,580 – 18,038
= 2,542 gram
= 8, 336 gram
= 8,239 gram
3. Kadar Air
Berat Air
Kadar Air= x 100 %
Berat Tanah Kering
2,542
Kadar Air= x 100 %
8,239
Kadar Air=30 ,853 %
F. Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian Batas Plastis, kami dapat menyimpulkan bahwa benda uji
yang kami ujikan di Laboratorium memiliki batas plastis
PL = 30,511 %
IP = LL – PL
= % – 30,511 %
= %.