Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Infeski

1.2 Tujuan

1.2.1Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui gambaran umum asuhan
keperawatan pada klien dengan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui :


a. Definisi dari MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
b. Epidemologii dari MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
c. Anatomi-Fisiologi organ terkait
d. Etiologi dari MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
e. Manifestasi klinis dari MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
f. Patofisiologi dari MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
g. Pemeriksaan penunjang dari MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
h. Komplikasi dari MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
i. Penatalaksanan medis pada klien dengan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
j. Pengkajian keperawatan untuk pasien dengan MRSA(Multiple Resisten Sistemik
Aureus).
k. Diagnose keperawatan untuk pasien dengan MRSA(Multiple Resisten Sistemik
Aureus).
l. Intervensi untuk pasien dengan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus) dan
aplikasi dari intervensi tersebut
m. Pathway dari MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


1
BAB II
LANDASAN TEORI

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


2
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus

An.A (12 tahun) datang ke RS Respati diantar oleh orang tuanya dengan keluhan demam sudah hari.
Klien juga mengeluh sesak nafas dan rasa nyeri di bagaian dada.Menurut keterangan istri klien
sebelum sakit klien terdapat bengkak di kulit tangan dan kaki Tn.A. Hasil pemeriksaan vital sign TD :
100/70mmHg, T : 380C, N : 110x/menit, RR : 30X/menit.

Pengkajian Keperawatan

Nama perawat : Rara

Tanggal pengkajian : 20 September 2014

Jam pengkajian : 08.00 WIB

1. Biodata
Pasien
Nama : Tn.A
Usia : 38 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :
Status Pernikahan : Sudah menikah
Alamat : Desa Makmur 02/06 , Kecamatan Sejahtera
Diagnosa medis : Flu Burung / H5N1
Waktu/ tanggal masuk : 10.30 WIB, 20 Februari 2014
Rekam Medik : 123456

Penanggung Jawab
Nama : Ny.T
Usia : 42 tahun

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


3
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status pernikahan : Sudah menikah
Alamat : Desa Makmur 02/06 , Kecamatan Sejahtera
Hubungan dengan klien: Istri klien

2. Keluhan Utama

Klien datang dengan keluhan panas tinggi 39 0C , sesak napas, batuk berdahak , sakit
tenggorokan dan nyeri di seluruh tubuh.

3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Klien datang ke rumah sakit Sehat Sentosa dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu ,
tenggorokan , anoreksia, pusing,sesak napas dan nyeri pada seluruh tubuh. Klien juga
mengeluh sesak napas. Klien datang bersama dengan istrinya.
.
b. Riwayat penyakit dahulu
Menurut keterangan Ny.T, Tn.Z tidak pernah mengalami penyakit serius yang
membahayakan nyawanya, Tn.Z juga tidak pernah menjalani tindakan operasi , Tn.Z juga
tidak pernah menjalani perawatan di RS dan tidak pernah mengalami kecelakaan. Saat
dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai riwayat imunisasi dan vaksinasi terhadap tn.Z,
Ny.T mengatakan bahwa suaminya tidak pernah mendapatkan imunisasi ataupun
vaksinasi karena tidak punya cukup uang untuk melakukan imunisasi dan vaksinasi
lain.Ny.T juga mengatakan Tn.Z tidak memeiliki alergi terhadap sumber alergen apapun.

Ketika dikaji tentang kebiasaan Tn.Z , istri klien mengatakan klien tidak mempunyai
kebiasaan yang dapat merugikan kesehatannya.

c. Riwayat penyakit keluarga


Menurut keterangan istri klien , tidak ada anggota keluarganya yang mengidap
penyakit keturunan seperti DM, hipertensi, dan penyakit keturunan lainnya.

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


4
GENOGRAM

Tn.G Ny.S 80 Tn.D Ny.W


thn 90thn 87thn
82 thn

Ny.T42
thn Ny.V 30
thn Tn.Z Ny.H 34
Tn.A
46 thn thn
30 thn

An.S 12
An.W tahun
18
tahun

Keterangan :

Tn.Z merupakan anak pertama dari pasangan Tn.D (90 tahun) dan Ny.W (87 tahun). Tn W merupakan
anak sulung dari 3 bersaudara dan merupakan kakak dari Ny.H (34 tahun) dan Tn.A (30 tahun). Tn.Z
menikah dengan Ny.T (42 tahun) yang merupakan anak dari pasangan Tn.G ( 82 tahun) dan Ny.S (80
tahun) . Dan merupakan kakak dari Ny.V (30 tahun). Tn.Z dan Ny.T menikah dan mempunyai 2
orang anak yaitu An.W (18 tahun) dan An.S (12 tahun).

4. Pengkajian Kebutuhan Dasar


1.Aktivitas dan Latihan
Saat dilakukan pengkajian mengenai aktivitas klien, istri klien mengatakan sebelum sakit Tn.Z
melakukan aktivitas seperti biasa, Tn.Z melakukan aktivitas sebagai seorang peternak
unggas.Sebelum sakit klien melakukan aktivitas seperti makan , minum , mandi berpakaian ,
Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
5
berpindah dan juga toileting secara mandiri namun setelah sakit klien melakukan aktivitasnya
dibantu oleh istrinya.Klien juga tidak bisa melakukan aktivitasnya sebagai peternak unggas lagi.

2. Tidur dan Istirahat

`Istri klien mengatakan bahwa sebelum sakit klien tidur 6-7 jam sehari ,klien tidak pernah tdur
siang. Namun setelah sakit menurut keterangan istri klien, klien hanya tdur 2-3 jam setiap hari
dan sering terjaga karena nyeri tennggorokan dan otot serta sesak napas yang dialaminya.

3.Kenyamanan dan Nyeri

Dari hasil pengkajian nyeri terhadap Tn.Z didapatkan hasil sebagai berikut :

P : P (Palliative) : Saat tidak bergerak dan tidak menelan makanan

: P (Propokatif) : Saat menelan dan saat banyak beraktivitas

Q : (Quality) : Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk di seluruh tubuh (otot) dan terasa
terbakar di tenggorokan dan di bagian dada

R : Region : Di seluruh tubuh terutama di otot dan di tenggorokan serta di dada

S : Scale : Skala nyeri 7

T : Time : Saat menarik nafas, menelan dan beraktivitas

4.Nutrisi

Berdasarkan hasil pengkajian istri klien mengatakan bahwa sebelum sakit nafsu makan klien baik
. Klien makan 2-3 kali sehari.Namun setelah sakit nafsu makan klien berkurang , klien makan 1
kali sehari dan tidak jarang klien tidak makan sama sekali. Klien menyukai makanan yang
berkuah dan pedas. Dari hasil pengkajian BB klien sebelum sakit 72 kg TB : 182 cm , dan BB
setelah sakit BB : 70 kg TB :182 cm

BB(kg)
Perhitungan IMT :
(TBxTB (m))

72
: = 21,75 kg/m2
1,82 x 1,82

Jadi dari hasil perhitungan IMT klien , klien termasuk dalam kategori BB normal.

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


6
5. Cairan dan Elektrolit

Berdasarkan hasil pengkajian terhadap status cairan dan elektrolit klien . Istri klien mengatakan
bahwa klien biasanya minum 8-10 gelas setiap hari sekitar 1600-2000cc/hari . Namun setelah
sakit klien minum lebih banyak air kurang lebih 12-13 gelas setiap hari atau setara dengan 2400-
2600cc/hari karena klien sakit tenggorokan dan batuk sehingga klien menggunakan air sebagai
sarana untuk mengurangi nyeri tenggorokan dan batuk.

6. Oksigenasi
Saat dikaji mengenai status oksigenasi klien, klien mengalami sesak napas. RR : 30X/menit.
Klien juga mengelum batuk dengan dahak/sputum. Selain itu klien juga kerap kali merasakan
nyeri dada saat sesak napas. Klien tidak mempunyai riwayat penyakit saluran pernapasan seperti
asma, TB, dan lain-lain. Selain itu klien bukanlah seorang perokok aktif.
7. Eliminasi fekal/bowel

Dari hasil pengkajian terhadap status eliminasi fekal klien , klien tidak mengalami gangguan
eliminasi fekal/bowel seperti diare ataupun konstipasi. Klien juga tidak menggunakan pencahar
sebagai alat bantu dalam eliminasi fekal/bowel.

8. Eliminasi urine

Istri klien mengatakan bahwa klien BAK kurang lebih 3-4 kali sehari sebelum sakit dan setelah
sakit klien buang air kecil sebanyak 4-5 kali sehari atau setara dengan 1500cc/hari dengan warna
kekuning-kuningan, bau aromatik khas urine, dan sedikit keruh.

9.Sensori, Persepsi dan Kognitif

Istri klien mengatakan bahwa klien tidak mengalami gangguan pada sensori, persepsi dan
kognitif.

9. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum

Kesadaran : CM (Compos Mentis)

GCS : E : 4, V: 5 , M : 6 Jumlah : 15

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


7
Vital sign : TD : 110/70 mmHg , N : 80X/menit ,T : 390C, R : 30X/menit

a. Kepala
Bentuk : bentuk kepala normal
Kulit : terlihat kotor karena belum keramas.
Rambut : rambut terlihat kering dan kusam.
Muka : muka bulat
Mata : konjungtiva anemis dan terdapat peradangan pada konjungtiva
(konjungtivitis)
Sclera : tidak ikterus
Pupil : isokor
Palperbra : normal tidak terdapat oedema
Lensa : normal tidak keruh
Visus : normal, kanan dan kiri
Hidung : tampak normal, tidak ada septum deviasi terpasang kanul O2
Sekret : konsistensi encer
Mulut : Gigi : nomal
Bibir :kering
Telinga : Telinga Tn.Z tampak simetris terdapat sedikit sekret.
b. Leher : Normal tidak terdapat pembesaran thyroid, kaku kuduk, dan lesi
Tenggorokan : Normal, tidak terdapat tonsil , terdapat nyeri pada tenggorokan
c. Dada : Bentuk dada normal tidak terdapat kelainan seperti barrel chest, funnel
chest, dan pigeon chest.Terlihat penonjolan tulang rusuk klien akibat klien terlalu kurus

Pulmo :Inspeksi : Pergerakan dada kiri dan kanan sama, tidak terdapat tumor

Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada dada, fremitus taktil meningkat

Perkusi : suara paru

Auskultasi: suara paru ronchi

Cor :Inspeksi: tidak terdapat jejas, dan bulging precordial

Palpasi : Normal , tidak terdapat thrill ictus cordis

Perkusi: pekak

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


8
Auskultasi: BJ II A : ICS 2 linea parasternalis sinistra

BJ II P : ICS 2-3 linea parasternalis sinistra

BJ I T : ICS 4 linea parasternalis sinistra

BJ I M : ICS 5 linea midclavicularis sinistra

d. Abdomen :
Inspeksi : tidak terlihat pembesaran abdomen dan penumpukan cairan (asites)
Auskultasi : tidak terdengar bising usus, peristaltik usus 20 X/menit
Palpasi : tidak terjadi pembesaran hati
Perkusi : hati : pekak , lambung : timpani , usus : timpani
e. Genetalia : normal tidak terjadi kelainan seperti epispadia dan hipospadia
f. Rectum : normal tidak terdapat hemoroid,tumor
g. Ekstremitas :
Atas : kekuatan otot ka/ki :5
Capilary refile time : < 3 detik
Bawah : kekuatan otot ka/ki :5
Capilary refile time : < 3 detik

10.Psiko, sosio, budaya, dan spiritual

Psikologis :
Saat dikaji mengenai mengenai perasaan , klien mengatakan bahwa klien sangat sedih dengan
keadaannya saat ini namun atas dukungan dari anak-anak dan istri serta sanak saudara klien
membuat klien bisa mengatasi kesedihannya dan kesedihan klien sedikit berkurang.Klien
mengatakan setelah sembuh klien akan melanjutkan aktivitas sebagai peternak dan akan lebih
berhati-hati dalam melakukan pekerjaannya. Saat dikaji baik klien maupun keluarga tidak
mengetahui tentang penyakitnya.
Sosial :
Saat dilakukan pengkajian istri klien mengatakan bahwa klien tidak mempunyai peran penting di
masyarakat , namun klien sangat aktif dalam mengikuti kegiatan ronda dan gotong royong di
tempat tinggalnya.
Budaya :
Ketika dikaji mengenai budaya klien , klien menganut budaya Jawa dan dari suku Jawa. Klien
mengatakan bahwa tidak ada unsur budaya yang dianut klien yang merugikan bagi kesehatan
klien.

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


9
Spiritual :
Menurut keterangan istri klien , klien aktif dalam melakukan kegiatan spiritual di masjid . Klien
menganut agama Islam.Klien mengatakan bahwa penyakit yang sedang dihadapinya merupakan
salah satu ujian dari Tuhan.
Ekonomi
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai ekonomi keluarga Tn.Z , Tn.Z merupakan
seorang peternak dan istrinya hanyalah seorang ibu rumah tangga. Dan tidak jarang istri klien
membantu klien dalam mengurusi ternak-ternaknya.

11.Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
- Leukosit :
- Trombosit :
- Limfosit : 0,09
- Ureum :
- Kreatinin :
12. Terapi Medis
a. Cairan IV : RL , 20 tetes/menit
b. Canul O2 : 2 liter
c. Obat : - Oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari
- Amatidine , 48 jam pertama , bila BB > 45 kg diberikan 100 mg dua kali sehari.
- Obat bronkodilator :
- Obat analgetik :

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


10
ANALISA DATA

Nama : Tn.Z No Register : 12.34.56

Umur : 46 tahun Diagnosa medis :Flu Burung , H5N1

Ruang rawat : Melati Alamat : Desa Makmur 02/06 ,

No Tgl/jam Data Fokus Etiologi Problem


1. 20/02/14 DS : Penyakit (inflamasi di Hipertermi
13.00 WIB - Istri klien mengatakan bahwa traktus respiratori )
klien demam sejak 4 hari
yang lalu
DO :
- T : 390C
- RR : 30X/menit
- Kulit klien teraba hangat saat
dipalpasi
- Klien terlihat berkeringat
2. 20/2/14 DS : Produksi mukus yang Ketidakefektifan
13.00 WIB - Istri klien mengatakan bahwa berlebih bersihan jalan napas
klien mulai batuk-batuk
bersamaan dengan setelah
klien demam
- Klien mengeluh sesak napas
DO :
- Klien batuk dengan
mengeluarkan sputum
- Klien terlihat menggunakan
binasal canul
- RR : 30X/menit
Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
11
- Suara napas tambahan :
ronchi
- Klien terlihat gelisah
- Sputum :
Warna : jernih
Kualitas : meningkat
Perubahan warna : warna
menjadi jernih jika batuk
Konsisitensi : berair
Bau : tidak berbau
Kandungan darah : tidak
mengandung darah
3. 20/02/14 DS : Agen cedera biologis Nyeri akut
13.00 WIB - Istri klien mengatakan bahwa
klien kerap kali mengeluh
nyeri dada, dan klien juga
kerap kali mengeluh nyeri di
seluruh tubuh (nyeri otot )
P : P (Palliative) : Saat tidak
bergerak dan tidak menelan
makanan
: P (Propokatif) : Saat
menelan dan saat banyak
beraktivitas
Q : (Quality)
Nyeri dirasakan seperti tertusuk-
tusuk di seluruh tubuh (otot) dan
terasa terbakar di tenggorokan
dan di bagian dada
R : Region : Di seluruh
tubuh terutama di otot dan di
tenggorokan serta di dada
S : Scale : Skala nyeri 7
T : Time : Saat menarik
nafas, menelan dan beraktivitas
-
DO :
Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
12
- Klien terlihat memegangi
dada ketika klien menarik
napas, dan saat bergerak
- RR : 30X/menit
- N : 80X/menit
- Klien tampak meringis
manahan nyeri

4 20/02/14 DS : Hiperventilasi Ketidakefektifan pola


13.00 WIB - Istri klien mengatakan klien napas
mengalami sesak napas
DO :
- RR : 30x/menit
- Klien terlihat menggunakan
binasal kanul
- Takipnea

Prioritas Diagnosa

1. Ketidakefektifan bersohan jalan napas b.d produksi mukus yang berlebih


2. Ketidakefektifan pola napas b.d hiperventilasi
3. Hipertermi b.d penyakit
4. Nyeri akut b.d agen cedera biologis

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


13
RENCANA TINDAKAN

Nama : Tn.Z No Register : 12.34.56

Umur : 46 tahun Diagnosa medis :Flu Burung , H5N1

Ruang rawat : Melati Alamat : Desa Makmur 02/06 ,

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


14
IMPLEMENTASI &EVALUASI

Nama : Tn.Z No Register : 12.34.56

Umur : 46 tahun Diagnosa medis :Flu Burung , H5N1

Ruang rawat : Melati Alamat : Desa Makmur 02/06 ,

Hari I

No Dx Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Nama/TTD


1 21/02/14 1. Memposisikan pasien untuk 13.00 WIB Sari
07.00 WIB memaksimalkan ventilasi S:
DS : klien mengatakan lebih - klien mengatakan lebih suka
suka posisi semi fowler posisi semi fowler (setengah
(setengah duduk) karena dapat duduk) karena dapat mengurangi
mengurangi sesak napas. sesak napas.
DO : klien terlihat nyaman - Klien merasa nyaman saat
dengan posisi semi fowler dilakukan fisioterapi dada
O:
2.Melakukan fisioterapi dada - klien terlihat nyaman dengan
DS : Klien merasa nyaman saat posisi semi fowler
dilakukan fisioterapi dada - Klien terlihat mengikuti
DO : instruksi perawat saat
-Klien terlihat mengikuti melakukan fisioterapi dada
instruksi perawat saat -Klien terlihat nyaman saat
melakukan fisioterapi dada dilakukan fisioterapi dada
-Klien terlihat nyaman saat - Auskultasi paru terdapat suara
dilakukan fisioterapi dada napas tambahan ronchi
3. Mengauskultasi suara - Klien terlihat mempraktekkan
nafas, dan mencatat adanya istruksi perawat dan sesekali
suara napas tambahan mengulangi teknik batuk efektif
DO : Auskultasi paru terdapat yang dianjurkan perawat
suara napas tambahan ronchi - RR : 24X/menit
4.Mengajarkan klien teknik -Obat bronkodilator
batuk efektif -Sputum :

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


15
DO : Warna : jernih
-Klien terlihat mempraktekkan Kualitas : meningkat
istruksi perawat dan sesekali Perubahan warna :
mengulangi teknik batuk efektif warna menjadi jernih
yang dianjurkan perawat jika batuk
- Sputum : Konsisitensi : berair
Warna : jernih Bau : tidak berbau
Kualitas : meningkat Kandungan darah : tidak
Perubahan warna : mengandung darah
warna menjadi jernih A :Masalah belum teratasi
jika batuk P :Lanjutkan intervensi 2-6
Konsisitensi : berair
Bau : tidak berbau
Kandungan darah : tidak
mengandung darah
5.Memonitor status respirasi
dan status O2
DO : RR : 24X/menit
6.Melakukan tindakan
kolaborasi suction &
pemberian obat bronkodilator
DO :Obat bronkodilator :
2 21/02/14 1.Membersihkan mulut, 13.00 WIB Sari
09.00 WIB hidung dan sekret trakea S:
DS : klien mengatakan lebih - klien mengatakan lebih
nyaman setelah mulut, hidung nyaman setelah mulut, hidung
dan sekret trakea dibersihkan dan sekret trakea dibersihkan
DO : -Klien mengatakan lebih
- Mulut, hidung klien nyaman menggunakan kanul
terlihat sudah bersih binasal
- Sputum : -Klien mengatakan
Warna : jernih pernapasannya lebih lega
Kualitas : meningkat apabila menggunakan kanul
Perubahan warna : binasal
warna menjadi jernih -klien mengatakan sangat
jika batuk nyaman apabila ia dalam posisi
Konsisitensi : berair setengan duduk/semi fowler
Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
16
Bau : tidak berbau -Klien mengatakan sedikit
Kandungan darah : tidak cemas ketika dipasang dan
mengandung darah menggunakan kanul binasal
2.Monitor peralatan oksigen
DS : O:
-Klien mengatakan lebih - Mulut, hidung klien terlihat
nyaman menggunakan kanul sudah bersih
binasal -Terlihat kanul binasal terpasang
-Klien mengatakan di hidung klien
pernapasannya lebih lega - O2 yang diberikan untuk klien
apabila menggunakan kanul sebanyak 2 liter
binasal - Di bawah selang diletakkan
DO : kasa untuk mencegah iritasi
-Terlihat kanul binasal terpasang - RR : 24 X/menit
di hidung klien -Klien terlihat nyaman dengan
- O2 yang diberikan untuk klien posisi semi fowler
sebanyak 2 liter - klien kadang terlihat
- Di bawah selang diletakkan memegangi area hidung dan
kasa untuk mencegah iritasi memastikan keberadaan kanul
- RR : 24 X/menit O2
3. Mempertahankan posisi - Sputum :
klien Warna : jernih
DS : klien mengatakan sangat Kualitas : meningkat
nyaman apabila ia dalam posisi Perubahan warna :
setengan duduk/semi fowler warna menjadi jernih
DO : jika batuk
-Klien terlihat nyaman dengan Konsisitensi : berair
posisi semi fowler Bau : tidak berbau
-RR : 24X/menit Kandungan darah : tidak
4.Memonitor kecemasan klien mengandung darah
terhadap oksigenasi A:Masalah belum teratasi
DS : P : Lanjtkan intervensi 1-4
Klien mengatakan sedikit cemas
ketika dipasang dan
menggunakan kanul binasal
DO : klien kadang terlihat

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


17
memegangi area hidung dan
memastikan keberadaan kanul
O2
3 21/02/14 1.Memonitor suhu tiap 2 jam 13.00 WIB Sari
11.00 WIB DS : Istri klien mengatakan S:
bahwa klien masih demam - Istri klien mengatakan bahwa
DO : T : 38,60C klien masih demam
2.Memonitor TD,Nadi, dan - Istri klien mengatakan klien
RR masih demam dan kulit klien
DO : TD : 110/70 mmHg , N : masih terlihat merah
70 X/menit ,R : 24X/menit - Istri klien mengatakan bahwa
3.Memonitor warna dan suhu klien sudah banyak minum
kulit untuk meredakan batuknya
DS : Istri klien mengatakan - Klien mengatakan sedikit
klien masih demam dan kulit terganggu saat perawat melepas
klien masih terlihat merah pakaian dan membiarkan klien
DO : terpapar dengan udara luar
-Inspeksi warna kulit :
kemerahan O:
- T : 38,60C - T : 38,60C
4.Meningkatkan intake cairan - 110/70 mmHg , N : 70
DS : Istri klien mengatakan X/menit ,R : 24X/menit
bahwa klien sudah banyak -Inspeksi warna kulit :
minum untuk meredakan kemerahan
batuknya - T : 38,60C
DO : - Klien terlihat menghabiskan
-Klien terlihat menghabiskan 13-14 gelas air putih atau setara
13-14 gelas air putih atau setara dengan 2600-2800cc
dengan 2600-2800cc - IV line : RL ,20 tetes
- IV line : RL ,20 tetes - klien terlihat kurang nyaman
5.Melepaskan pakaian klien ketika perawat membiarkan
untuk mengurangi penguapan badan klien terpapar dengan
DS : Klien mengatakan sedikit udara luar
terganggu saat perawat melepas -Klien kadang terlihat menarik
pakaian dan membiarkan klien selimutnya
terpapar dengan udara luar .
DO : A: Masalah belum teratasi
Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
18
-klien terlihat kurang nyaman P: Lanjutkan intervensi 1-5
ketika perawat membiarkan
badan klien terpapar dengan
udara luar
-Klien kadang terlihat menarik
selimutnya
.

4 21/02/14 1.Melakukan pengkajian nyeri 13.00 WIB Sari


10.00 WIB secara komprehensif S:
DS : P : P (Palliative) : Saat tidak
P : P (Palliative) : Saat bergerak dan tidak menelan
tidak bergerak dan tidak makanan
menelan makanan : P (Propokatif) : Saat menelan
: P (Propokatif) : Saat dan saat banyak beraktivitas
menelan dan saat banyak Q : (Quality) :
beraktivitas Nyeri dirasakan seperti
Q : (Quality) : tertusuk-tusuk di seluruh tubuh
Nyeri dirasakan seperti (otot) dan terasa terbakar di
tertusuk-tusuk di seluruh tenggorokan dan di bagian dada
tubuh (otot) dan terasa R : Region : Di
terbakar di tenggorokan dan seluruh tubuh terutama di
di bagian dada otot dan di tenggorokan
R : Region : Di serta di dada
seluruh tubuh terutama di S : Scale : Skala
otot dan di tenggorokan nyeri 7
serta di dada T : Time : Saat
S : Scale : Skala menarik nafas, menelan dan
nyeri 7 beraktivitas
T : Time : Saat - Klien mengatakan masih nyeri
menarik nafas, menelan dan di seluruh tubuh dan di
beraktivitas tenggorokan
2.Mengobservasi reaksi non - Klien mengatakan bahwa klien
verbal dari ketidaknyamanan pernah mengalami nyeri yang
DS :Klien mengatakan masih serupa dengan sekarang di
nyeri di seluruh tubuh dan di seluruh tubuh dan tenggorokan
Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
19
tenggorokan -Klien mengatakan bahwa dia
DO : mengerti dengan penjelasan
-Klien terlihat meringis ketika perawat dan akan mempraktikan
klien ingin berbalik badan teknik yang diajarkan perawat
-Klien terlihat memegangi apabila klien merasa nyeri
tubuhnya sambil sesekali O:
memijat –mijat ringan tubuhnya - Klien terlihat meringis ketika
3.Mengevaluasi pengalaman klien ingin berbalik badan
nyeri masa lampau klien -Klien terlihat memegangi
DS : Klien mengatakan bahwa tubuhnya sambil sesekali
klien pernah mengalami nyeri memijat –mijat ringan tubuhnya
yang serupa dengan sekarang di -Klien terlihat mempraktikan
seluruh tubuh dan tenggorokan teknik napas dalam yang
4.Mengajarkan teknik napas diajarkan perawat
dalam kepada klien untuk -Klien terlihat lebih rileks saat
mengurangi nyeri selesai melakukan teknik napas
DS : Klien mengatakan bahwa dalam
dia mengerti dengan penjelasan - Obat analgetik :
perawat dan akan mempraktikan A:Masalah belum teratasi
teknik yang diajarkan perawat P: Lanjutkan intervensi 1,2,5
apabila klien merasa nyeri
DO :
-Klien terlihat mempraktikan
teknik napas dalam yang
diajarkan perawat
-Klien terlihat lebih rileks saat
selesai melakukan teknik napas
dalam
5.Melakukan kolaborasi
dengan dokter dan tenaga
kesehatan lain dalam
pemberian anlgetik untuk
mengurangi nyeri
DO : Obat analgetik :

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


20
Hari II

No Dx Tanggal/jam Evaluasi Implementasi Nama/TTD


1 22/02/14 1.Melakukan fisioterapi 13.00 WIB Sari
07.00 WIB dada S:
DS : klien mengatakan - klien mengatakan setelah
setelah dilakukan fisioterapi dilakukan fisioterapi dada
dada klien merasa lebih baik klien merasa lebih baik
DO : - Istri klien mengatakan
- klien terlihat menikmati bahwa klien sudah melakukan
fisioterapi dada yang teknik batuk efektif yang
dilakukan perawat diajarkan perawat
2. Mengauskultasi suara O:
nafas, dan mencatat adanya - klien terlihat menikmati
suara napas tambahan fisioterapi dada yang
DO : Auskultasi suara nafas : dilakukan perawat
ronchi - Auskultasi suara nafas :
3.Mengajarkan klien ronchi
teknik batuk efektif - Klien terlihat mengulangi
DS : Istri klien mengatakan dan memperagakan teknik
bahwa klien sudah melakukan batuk efektif yang diajarkan
teknik batuk efektif yang perawat
diajarkan perawat -RR : 22X/menit
DO ; Klien terlihat - Obat bronkodilator :
mengulangi dan -Sputum :
memperagakan teknik batuk Warna : jernih
efektif yang diajarkan Kualitas : meningkat
perawat Perubahan warna :
warna menjadi jernih
4. Memonitor status jika batuk
respirasi dan status O2 Konsisitensi : berair
DO : RR : 22X/menit Bau : tidak berbau
5.Melakukan tindakan Kandungan darah :
Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
21
kolaborasi suction & tidak mengandung darah
pemberian obat
bronkodilator
DO :Obat bronkodilator

A: Masalah belum teratasi


P:Lanjtkan intervensi 1,2,4,5
2. 22/02/14 1.Membersihkan mulut, 13.00 WIB Sari
09.00 WIB hidung dan sekret trakea S: Istri klien mengatakan
DS : Istri klien mengatakan bahwa terkadang dia
bahwa terkadang dia membantu membersihkan
membantu membersihkan sekret di hidung dan mulut
sekret di hidung dan mulut klien
klien - Klien mengatakan bahwa
DO : klien mulai nyaman dengan
-Klien terlihat sedikit peralatan oksigen yang
terganggu ketika perawat dipasang di hidungnya
menbersihkan mulut, hidung - Klien mengatakan merasa
dan trakea klien nyaman dengan posisi
- Sputum : setengah duduk baik itu saat
Warna : jernih tdur maupun makan
Kualitas : meningkat - Klien mengatakan tidak
Perubahan warna : merasa cemas lagi dan mulai
warna menjadi jernih terbiasa dengan alat
jika batuk oksigenasi yang dipasang
Konsisitensi : berair ditubuhnya
Bau : tidak berbau O:
Kandungan darah : - Klien terlihat sedikit
tidak mengandung darah terganggu ketika perawat
2.Monitor peralatan menbersihkan mulut, hidung
oksigen dan trakea klien
DS : Klien mengatakan - Sputum :
bahwa klien mulai nyaman Warna : jernih
dengan peralatan oksigen Kualitas : meningkat
yang dipasang di hidungnya Perubahan warna :
DO : warna menjadi jernih
- Klien terlihat masih jika batuk
Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
22
menggunakan kanul binasal Konsisitensi : berair
-Klien menggunakan kanul Bau : tidak berbau
binasal 2 liter Kandungan darah :
-Klien terlihat sudah mulai tidak mengandung darah
terbiasa menggunakan kanul - Klien terlihat masih
binasal menggunakan kanul binasal
3. Mempertahankan posisi -Klien menggunakan kanul
klien binasal 2 liter
DS :Klien mengatakan -Klien terlihat sudah mulai
merasa nyaman dengan posisi terbiasa menggunakan kanul
setengah duduk baik itu saat binasal
tdur maupun makan -klien terlihat nyaman dan
DO : klien terlihat nyaman menikmati posisi semi fowler
dan menikmati posisi semi yang diberikan oleh perawat
fowler yang diberikan oleh
perawat A: Masalah belum teratasi
4.Memonitor kecemasan P: Lanjutkan intervensi 1, 2,4
klien terhadap oksigenasi
DS : Klien mengatakan tidak
merasa cemas lagi dan mulai
terbiasa dengan alat
oksigenasi yang dipasang
ditubuhnya

3 22/02/14 1.Memonitor suhu tiap 2 13.00 WIB Sari


11.00 WIB jam S:
DS : Istri klien mengatakan - Istri klien mengatakan
bahwa klien masih demam bahwa klien masih demam
DO : T : 380C -Istri klien mengatakan bahwa
2.Memonitor TD,Nadi, dan klien masih minum banyak air
RR putih
DO : TD : 120/70 mmHg , -Klien mengatakan mulai
N : 85 X/menit ,R : terbiasa melepas pakaiannya
22X/menit
3.Memonitor warna dan
suhu kulit O:
Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
23
DO : - T : 380C
-Inspeksi warna kulit : tidak - TD : 120/70 mmHg , N : 85
kemerahan X/menit ,R : 22X/menit
0
- T : 38 C -Inspeksi warna kulit : tidak
- Saat dipalpasi kulit klien kemerahan
masih agak hangat - T : 380C
4.Meningkatkan intake - Saat dipalpasi kulit klien
cairan masih agak hangat
DS : Istri klien mengatakan - Klien terlihat menghabiskan
bahwa klien masih minum 13-14 gelas air putih atau
banyak air putih setara dengan 2600-2800cc
DO : - IV line : RL ,20 tetes
-Klien terlihat menghabiskan
13-14 gelas air putih atau A: Masalah belum teratasi
setara dengan 2600-2800cc P:Lanjutkan intervensi 1-4
- IV line : RL ,20 tetes
5.Melepaskan pakaian klien
untuk mengurangi
penguapan
DS : Klien mengatakan mulai
terbiasa melepas pakaiannya

4 22/02/14 1.Melakukan pengkajian 13.00 WIB Sari


10.00 WIB nyeri secara komprehensif S:
DS : -P : P (Palliative) : Saat
P : P (Palliative) : Saat tidak bergerak dan tidak
tidak bergerak dan tidak menelan makanan
menelan makanan : P (Propokatif) : Saat
: P (Propokatif) : Saat menelan dan saat banyak
menelan dan saat banyak beraktivitas
beraktivitas Q : (Quality) :
Q : (Quality) : Nyeri dirasakan seperti
Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk di seluruh
tertusuk-tusuk di seluruh tubuh (otot) dan terasa
tubuh (otot) dan terasa terbakar di tenggorokan
terbakar di tenggorokan dan di bagian dada
Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
24
dan di bagian dada R : Region : Di
R : Region : Di seluruh tubuh terutama di
seluruh tubuh terutama di otot dan di tenggorokan
otot dan di tenggorokan serta di dada
serta di dada S : Scale : Skala
S : Scale : Skala nyeri 5
nyeri 5 T : Time : Saat
T : Time : Saat menarik nafas, menelan dan
menarik nafas, menelan beraktivitas
dan beraktivitas O:
2.Mengobservasi reaksi non - Klien terlihat memegangi
verbal dari tubuhnya
ketidaknyamanan -Obat analgetik :
DS :Klien mengatakan A:Masalah belum teratasi
terkadang masih merasakan P:Lanjutkan intervensi 1-3
nyeri di seluruh tubuh dan di
tenggorokan
DO :
-Klien terlihat memegangi
tubuhnya

3.Melakukan kolaborasi
dengan dokter dan tenaga
kesehatan lain dalam
pemberian anlgetik untuk
mengurangi nyeri
DO : Obat analgetik :

Hari III

No Dx Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Nama/TTD


1 23/02/14 1.Melakukan fisioterapi dada 13.00 WIB Sari
07.00 WIB DS : Klien mengatakan bahwa S:

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


25
fisioterapi dada bisa - Klien mengatakan bahwa
membantunya untuk sedikit fisioterapi dada bisa
mengurangi dahak pada membantunya untuk sedikit
batuknya mengurangi dahak pada
DO : klien terlihat nyaman batuknya
ketika dilakukan fisioterapi - Klien mengatakan sesak
dada napasnya berkurang selama
2.Mengauskultasi suara menggunakan kanul binasal
nafas, dan mencatat adanya
suara napas tambahan O:
DO : Auskultasi suara napas : - klien terlihat nyaman ketika
Ronchi dilakukan fisioterapi dada
3.Memonitor status respirasi - Auskultasi suara napas :
dan status O2 Ronchi
DS : Klien mengatakan sesak -Terlihat kanul O2 masih
napasnya berkurang selama terpasang di hidung klien
menggunakan kanul binasal -Kanul binasal 2 liter
DO : -RR : 23X/menit
-Terlihat kanul O2 masih - Obat bronkodilator
terpasang di hidung klien A:Masalah belum teratasi
-Kanul binasal 2 liter P: Lanjutkan intervensi 2-5
-RR : 23X/menit

5.Melakukan tindakan
kolaborasi suction &
pemberian obat
bronkodilator
DO :Obat bronkodilator

2 23/0214 1.Membersihkan mulut, 13.00 WIB Sari


09.00 WIB hidung dan sekret trakea S:
DS :Istri klien mengatakan - Istri klien mengatakan masih
masih ada sekret yang keluar ada sekret yang keluar dari
dari mulut , hidung klien mulut , hidung klien
DO : -Klien mengatakan bahwa ia
Sputum : sudah tidak cemas lagi dengan
Warna : jernih keberadaan kanul binasal di

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


26
Kualitas : meningkat hidungnya
Perubahan warna : O:
warna menjadi jernih - Sputum :
jika batuk Warna : jernih
Konsisitensi : berair Kualitas : meningkat
Bau : tidak berbau Perubahan warna :
Kandungan darah : tidak warna menjadi jernih
mengandung darah jika batuk
Konsisitensi : berair
2.Monitor peralatan oksigen Bau : tidak berbau
DO : Klien terlihat masih Kandungan darah : tidak
menggunakan binasal 2 liter mengandung darah
3.Memonitor kecemasan - Klien terlihat masih
klien terhadap oksigenasi menggunakan binasal 2 liter
DS : Klien mengatakan bahwa - Klien terlihat sudah mulai
ia sudah tidak cemas lagi terbiasa dengan kanulm binasal
dengan keberadaan kanul yang terlihat di hidungnya
binasal di hidungnya A: Masalah belum teratasi
DO : Klien terlihat sudah mulai P: Lanjtkan intervensi 1-3
terbiasa dengan kanulm binasal
yang terlihat di hidungnya

3 23/02/12 1.Memonitor suhu tiap 2 jam 13.00 WIB Sari


11.00 WIB DS : Istri klien mengatakan S :
bahwa demam klien berkurang - Istri klien mengatakan bahwa
DO : T : 380C demam klien berkurang
2.Memonitor TD,Nadi, dan - Istri klien mengatakan bahwa
RR klien rutin minum air putih
DO : TD : 120/70 mmHg , N : untuk mengurangi batuk
80 X/menit ,R : 23X/menit O:
3.Memonitor warna dan suhu - T : 380C
kulit - TD : 120/70 mmHg , N : 80
DO : X/menit ,R : 23X/menit
-Inspeksi warna kulit : tidak -Inspeksi warna kulit : tidak
kemerahan kemerahan
0
- T : 38, C - T : 38,0C
- Saat dipalpasi kulit klien - Saat dipalpasi kulit klien
Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
27
masih agak hangat masih agak hangat
4.Meningkatkan intake -Klien terlihat menghabiskan 14
cairan gelas air putih atau setara
DS : Istri klien mengatakan dengan 2800cc
bahwa klien rutin minum air - IV line : RL ,20 tetes
putih untuk mengurangi batuk
DO : A: Masalah belum teratasi
-Klien terlihat menghabiskan P:Lanjutkan intervensi 1-4
14 gelas air putih atau setara
dengan 2800cc
- IV line : RL ,20 tetes

4 23/02/14 1.Melakukan pengkajian 13.00 WIB Sari


10.00 WIB nyeri secara komprehensif S:
DS : - P : P (Palliative) : Saat
P : P (Palliative) : Saat tidak bergerak dan tidak
tidak bergerak dan tidak menelan makanan
menelan makanan : P (Propokatif) : Saat
: P (Propokatif) : Saat menelan dan saat banyak
menelan dan saat banyak beraktivitas
beraktivitas Q : (Quality) :
Q : (Quality) : Nyeri dirasakan seperti
Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk di seluruh
tertusuk-tusuk di seluruh tubuh (otot) dan terasa
tubuh (otot) dan terasa terbakar di tenggorokan dan
terbakar di tenggorokan di bagian dada
dan di bagian dada R : Region : Di
R : Region : Di seluruh tubuh terutama di
seluruh tubuh terutama di otot dan di tenggorokan
otot dan di tenggorokan serta di dada
serta di dada S : Scale : Skala
S : Scale : Skala nyeri 5
nyeri 5 T : Time : Saat
T : Time : Saat menarik nafas, menelan dan
menarik nafas, menelan beraktivitas
dan beraktivitas - Klien mengatakan nyeri sudah
2.Mengobservasi reaksi non sedikit berkurang
Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
28
verbal dari ketidaknyamanan
DS : Klien mengatakan nyeri O:
sudah sedikit berkurang - Klien terlihat masih
DO : memegangi bagian tubuhnya
-Klien terlihat masih yang nyeri
memegangi bagian tubuhnya - Obat analgetik :
yang nyeri
A: Masalah belum teratasi
3.Melakukan kolaborasi P: Lanjtkan intervensi 1-3
dengan dokter dan tenaga
kesehatan lain dalam
pemberian anlgetik untuk
mengurangi nyeri
DO : Obat analgetik :

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini di bahas tentang asuhan keperawatan pada Tn.Z dengan penyakit Flu
Burung. Adapun ruang lingkup dari pembahasan kasus ini adalah sesuai dengan proses
keperawatan yaitu mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan (intervensi),
pelaksanaan (implementasi) dan evaluasi.
Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
29
Flu Burung yang terjadi pada kasus Tn.Z dikarenakan oleh Tn.Z kontak langsung
dengan unggas yang terkena Flu Burung. Keluhan utama yang dialami Tn.Z A pada saat
pertama kali datang ke RS adalah panas tinggi 390C , sesak napas, batuk berdahak , sakit
tenggorokan dan nyeri di seluruh tubuh. Pada kasus Tn.Z dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam.

A. Pengkajian
Proses pengkajian yang dilakukan pada Tn.Z dengan Flu Burung dilakukan dengan
melakukan wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik langsung ke Tn.Z . Selain itu kami
mendapatkan keterangan dari istri klien. Pelaksanaan pengkajian mengacu pada teori, akan
tetapi disesuaikan dengan kondisi Tn.Z saat dikaji.

Pada saat dilakukan pengkajian, Tn.Z dan keluarganya cukup terbuka sehingga
memudahkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Hal ini dibuktikan dengan Tn.Z dan
keluarganya mau menjawab pertanyaan dan menerima saran yang diberikan oleh kami. Dari
data yang terkumpul kemudian dilakukan analisa dan identifikasi masalah yang dihadapi oleh
klien yang merupakan data fokus dan selanjutnya dirumuskan diagnosa atau masalah
keperawatan

B. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa yang muncul pada Tn.Z Prioritas diagnose Tn.Z adalah :

1. Ketidakefektifan bersohan jalan napas b.d produksi mukus yang berlebih


2. Ketidakefektifan pola napas b.d hiperventilasi
3. Hipertermi b.d penyakit
4. Nyeri akut b.d agen cedera biologis

C. Perencanaan
Perencanaan dalam proses keperawatan dimulai setelah data terkumpul,
dikelompokkan, dianalisa dan ditetapkan masalah keperawatan. Perencanaan disusun
berdasarkan prioritas masalah yang disesuaikan dengan kondisi klien. Setelah masalah
ditentukan berdasarkan prioritas, tujuan pelayanan keperawatan ditetapkan. Tujuan bisa
ditetapkan dalam jangka panjang atau jangka pendek, harus jelas, dapat diukur dan realistis.

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


30
Ditegaskan dalam bentuk perubahan, kriteria hasil sebagai alat ukur pencapaian tujuan yang
mengacu pada tujuan yang disusun pada rencana keperawatan. Pada penyusunan kriteria hasil
penulis menyesuaikan dengan waktu pemberian perawatan yang dilakukan yaitu selama 3x24
jam.

Perencanaan yang dibuat pada Tn.Z dengan masalah utama Ketidakefektifan Bersihan
Jalan Napas berhubungan dengan produksi mukus yang berlebih pada dasarnya untuk
meminimalkan keluhan yang ada pada Tn. Z saat itu.

D. Implementasi /Pelaksanaan
Setelah rencana keperawatan dibuat, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan.
Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan merupakan kegiatan atau tindakan yang diberikan
pada Tn.Z dengan menerapkan pengetahuan dan kemampuan klinik yang dimilki oleh klien
berdasarkan ilmu – ilmu keperawatan dan ilmu – ilmu lainnya yang terkait. Seluruh
perencanaan tindakan yang telah dibuat dapat terlaksana dengan baik.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan rencana asuhan keperawatan atau
hambatan yang penulis dapatkan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain, keterbatasan
sumber referensi buku sebagai acuan penulis dan juga alat yang tersedia, pendokumentasian
yang dilakukan oleh perawat ruangan tidak lengkap sehingga sulit untuk mengetahui
perkembangan klien dari mulai masuk sampai sekarang secara detail, lingkungan fisik atau
fasilitas rumah sakit yang kurang memadai dan keberadaan penulis di ruang tempat klien di
rawat terbatas.

Dalam implementasi di atas, perawat hanya melakukan tindakan keperawatan dalam


waktu 3x24 jam.

E. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses keperawatan. Tahap evaluasi dalam proses
keperawatan menyangkut pengumpulan data subjektif dan data objektif yang akan
menunjukkan apakan tujuan asuhan keperawatan sudah tercapai sepenuhnya, sebagian atau
belum tercapai. Serta menentukan masalah apa yang perlu dikaji, direncanakan, dilaksanakan
dan dinilai kembali.

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


31
Tujuan tahap evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik rencana keperawatan,
menilai, meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui perbandingan asuhan keperawatan
yang diberikan serta hasilnya dengan standar yang telah di tetapkan lebih dulu.

Adapun evaluasi dari tindakan keperawatan di atas adalah karena tindakan yang
dilakukan hanya 3X24 jam, maka tujuan keperawatan belum tercapai.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


32
Penyakit flu burung atau flu unggas (Avian Influensa) adlah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus influenza tipe A dan ditularkan melalui unggas.Penyakit ini dapat menular lewat udara
yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran dan sekreta burung atau unggas yang menderita
influenza.Sampai saat ini belum terbukti adanya penularan virus dari manusia ke manusia.Penyakit ini
terutama menyerang pada pekerja (peternak unggas).Flu burung bisa menular pada manusia apabila
manusia bersinggungan langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung.Virus
ditularkan melalui saliva dan feses unggas.Penularan pada manusia karena kontak dengan berbai jenis
unggas yang terinfeksi, atau tidak langsung.

5.2 Saran

Adapun Adapun saran yang akan penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

 
1. Hidup sehat, selalu cuci tangan sebelum makan dan setelah melakukankontak
langsung dengan ternak agar terhindar dari flu burung.
 
2. Untuk mahasiswa Penerapan asuhan keperawatan hendaknya secaramenyeluruh dan
konverhensif yang meliputi bio, psiko,sosial,danspiritual sehingga tujuan tercapai
dengan baik.
 
3. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman demi
kesempurnaan makalah kami.
 

Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).


33

Anda mungkin juga menyukai