PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui gambaran umum asuhan
keperawatan pada klien dengan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
Kasus
An.A (12 tahun) datang ke RS Respati diantar oleh orang tuanya dengan keluhan demam sudah hari.
Klien juga mengeluh sesak nafas dan rasa nyeri di bagaian dada.Menurut keterangan istri klien
sebelum sakit klien terdapat bengkak di kulit tangan dan kaki Tn.A. Hasil pemeriksaan vital sign TD :
100/70mmHg, T : 380C, N : 110x/menit, RR : 30X/menit.
Pengkajian Keperawatan
1. Biodata
Pasien
Nama : Tn.A
Usia : 38 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :
Status Pernikahan : Sudah menikah
Alamat : Desa Makmur 02/06 , Kecamatan Sejahtera
Diagnosa medis : Flu Burung / H5N1
Waktu/ tanggal masuk : 10.30 WIB, 20 Februari 2014
Rekam Medik : 123456
Penanggung Jawab
Nama : Ny.T
Usia : 42 tahun
2. Keluhan Utama
Klien datang dengan keluhan panas tinggi 39 0C , sesak napas, batuk berdahak , sakit
tenggorokan dan nyeri di seluruh tubuh.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Klien datang ke rumah sakit Sehat Sentosa dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu ,
tenggorokan , anoreksia, pusing,sesak napas dan nyeri pada seluruh tubuh. Klien juga
mengeluh sesak napas. Klien datang bersama dengan istrinya.
.
b. Riwayat penyakit dahulu
Menurut keterangan Ny.T, Tn.Z tidak pernah mengalami penyakit serius yang
membahayakan nyawanya, Tn.Z juga tidak pernah menjalani tindakan operasi , Tn.Z juga
tidak pernah menjalani perawatan di RS dan tidak pernah mengalami kecelakaan. Saat
dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai riwayat imunisasi dan vaksinasi terhadap tn.Z,
Ny.T mengatakan bahwa suaminya tidak pernah mendapatkan imunisasi ataupun
vaksinasi karena tidak punya cukup uang untuk melakukan imunisasi dan vaksinasi
lain.Ny.T juga mengatakan Tn.Z tidak memeiliki alergi terhadap sumber alergen apapun.
Ketika dikaji tentang kebiasaan Tn.Z , istri klien mengatakan klien tidak mempunyai
kebiasaan yang dapat merugikan kesehatannya.
Ny.T42
thn Ny.V 30
thn Tn.Z Ny.H 34
Tn.A
46 thn thn
30 thn
An.S 12
An.W tahun
18
tahun
Keterangan :
Tn.Z merupakan anak pertama dari pasangan Tn.D (90 tahun) dan Ny.W (87 tahun). Tn W merupakan
anak sulung dari 3 bersaudara dan merupakan kakak dari Ny.H (34 tahun) dan Tn.A (30 tahun). Tn.Z
menikah dengan Ny.T (42 tahun) yang merupakan anak dari pasangan Tn.G ( 82 tahun) dan Ny.S (80
tahun) . Dan merupakan kakak dari Ny.V (30 tahun). Tn.Z dan Ny.T menikah dan mempunyai 2
orang anak yaitu An.W (18 tahun) dan An.S (12 tahun).
`Istri klien mengatakan bahwa sebelum sakit klien tidur 6-7 jam sehari ,klien tidak pernah tdur
siang. Namun setelah sakit menurut keterangan istri klien, klien hanya tdur 2-3 jam setiap hari
dan sering terjaga karena nyeri tennggorokan dan otot serta sesak napas yang dialaminya.
Dari hasil pengkajian nyeri terhadap Tn.Z didapatkan hasil sebagai berikut :
Q : (Quality) : Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk di seluruh tubuh (otot) dan terasa
terbakar di tenggorokan dan di bagian dada
4.Nutrisi
Berdasarkan hasil pengkajian istri klien mengatakan bahwa sebelum sakit nafsu makan klien baik
. Klien makan 2-3 kali sehari.Namun setelah sakit nafsu makan klien berkurang , klien makan 1
kali sehari dan tidak jarang klien tidak makan sama sekali. Klien menyukai makanan yang
berkuah dan pedas. Dari hasil pengkajian BB klien sebelum sakit 72 kg TB : 182 cm , dan BB
setelah sakit BB : 70 kg TB :182 cm
BB(kg)
Perhitungan IMT :
(TBxTB (m))
72
: = 21,75 kg/m2
1,82 x 1,82
Jadi dari hasil perhitungan IMT klien , klien termasuk dalam kategori BB normal.
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap status cairan dan elektrolit klien . Istri klien mengatakan
bahwa klien biasanya minum 8-10 gelas setiap hari sekitar 1600-2000cc/hari . Namun setelah
sakit klien minum lebih banyak air kurang lebih 12-13 gelas setiap hari atau setara dengan 2400-
2600cc/hari karena klien sakit tenggorokan dan batuk sehingga klien menggunakan air sebagai
sarana untuk mengurangi nyeri tenggorokan dan batuk.
6. Oksigenasi
Saat dikaji mengenai status oksigenasi klien, klien mengalami sesak napas. RR : 30X/menit.
Klien juga mengelum batuk dengan dahak/sputum. Selain itu klien juga kerap kali merasakan
nyeri dada saat sesak napas. Klien tidak mempunyai riwayat penyakit saluran pernapasan seperti
asma, TB, dan lain-lain. Selain itu klien bukanlah seorang perokok aktif.
7. Eliminasi fekal/bowel
Dari hasil pengkajian terhadap status eliminasi fekal klien , klien tidak mengalami gangguan
eliminasi fekal/bowel seperti diare ataupun konstipasi. Klien juga tidak menggunakan pencahar
sebagai alat bantu dalam eliminasi fekal/bowel.
8. Eliminasi urine
Istri klien mengatakan bahwa klien BAK kurang lebih 3-4 kali sehari sebelum sakit dan setelah
sakit klien buang air kecil sebanyak 4-5 kali sehari atau setara dengan 1500cc/hari dengan warna
kekuning-kuningan, bau aromatik khas urine, dan sedikit keruh.
Istri klien mengatakan bahwa klien tidak mengalami gangguan pada sensori, persepsi dan
kognitif.
9. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
GCS : E : 4, V: 5 , M : 6 Jumlah : 15
a. Kepala
Bentuk : bentuk kepala normal
Kulit : terlihat kotor karena belum keramas.
Rambut : rambut terlihat kering dan kusam.
Muka : muka bulat
Mata : konjungtiva anemis dan terdapat peradangan pada konjungtiva
(konjungtivitis)
Sclera : tidak ikterus
Pupil : isokor
Palperbra : normal tidak terdapat oedema
Lensa : normal tidak keruh
Visus : normal, kanan dan kiri
Hidung : tampak normal, tidak ada septum deviasi terpasang kanul O2
Sekret : konsistensi encer
Mulut : Gigi : nomal
Bibir :kering
Telinga : Telinga Tn.Z tampak simetris terdapat sedikit sekret.
b. Leher : Normal tidak terdapat pembesaran thyroid, kaku kuduk, dan lesi
Tenggorokan : Normal, tidak terdapat tonsil , terdapat nyeri pada tenggorokan
c. Dada : Bentuk dada normal tidak terdapat kelainan seperti barrel chest, funnel
chest, dan pigeon chest.Terlihat penonjolan tulang rusuk klien akibat klien terlalu kurus
Pulmo :Inspeksi : Pergerakan dada kiri dan kanan sama, tidak terdapat tumor
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada dada, fremitus taktil meningkat
Perkusi: pekak
d. Abdomen :
Inspeksi : tidak terlihat pembesaran abdomen dan penumpukan cairan (asites)
Auskultasi : tidak terdengar bising usus, peristaltik usus 20 X/menit
Palpasi : tidak terjadi pembesaran hati
Perkusi : hati : pekak , lambung : timpani , usus : timpani
e. Genetalia : normal tidak terjadi kelainan seperti epispadia dan hipospadia
f. Rectum : normal tidak terdapat hemoroid,tumor
g. Ekstremitas :
Atas : kekuatan otot ka/ki :5
Capilary refile time : < 3 detik
Bawah : kekuatan otot ka/ki :5
Capilary refile time : < 3 detik
Psikologis :
Saat dikaji mengenai mengenai perasaan , klien mengatakan bahwa klien sangat sedih dengan
keadaannya saat ini namun atas dukungan dari anak-anak dan istri serta sanak saudara klien
membuat klien bisa mengatasi kesedihannya dan kesedihan klien sedikit berkurang.Klien
mengatakan setelah sembuh klien akan melanjutkan aktivitas sebagai peternak dan akan lebih
berhati-hati dalam melakukan pekerjaannya. Saat dikaji baik klien maupun keluarga tidak
mengetahui tentang penyakitnya.
Sosial :
Saat dilakukan pengkajian istri klien mengatakan bahwa klien tidak mempunyai peran penting di
masyarakat , namun klien sangat aktif dalam mengikuti kegiatan ronda dan gotong royong di
tempat tinggalnya.
Budaya :
Ketika dikaji mengenai budaya klien , klien menganut budaya Jawa dan dari suku Jawa. Klien
mengatakan bahwa tidak ada unsur budaya yang dianut klien yang merugikan bagi kesehatan
klien.
11.Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
- Leukosit :
- Trombosit :
- Limfosit : 0,09
- Ureum :
- Kreatinin :
12. Terapi Medis
a. Cairan IV : RL , 20 tetes/menit
b. Canul O2 : 2 liter
c. Obat : - Oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari
- Amatidine , 48 jam pertama , bila BB > 45 kg diberikan 100 mg dua kali sehari.
- Obat bronkodilator :
- Obat analgetik :
Prioritas Diagnosa
Hari I
3.Melakukan kolaborasi
dengan dokter dan tenaga
kesehatan lain dalam
pemberian anlgetik untuk
mengurangi nyeri
DO : Obat analgetik :
Hari III
5.Melakukan tindakan
kolaborasi suction &
pemberian obat
bronkodilator
DO :Obat bronkodilator
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini di bahas tentang asuhan keperawatan pada Tn.Z dengan penyakit Flu
Burung. Adapun ruang lingkup dari pembahasan kasus ini adalah sesuai dengan proses
keperawatan yaitu mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan (intervensi),
pelaksanaan (implementasi) dan evaluasi.
Asuhan Keperawatan MRSA(Multiple Resisten Sistemik Aureus).
29
Flu Burung yang terjadi pada kasus Tn.Z dikarenakan oleh Tn.Z kontak langsung
dengan unggas yang terkena Flu Burung. Keluhan utama yang dialami Tn.Z A pada saat
pertama kali datang ke RS adalah panas tinggi 390C , sesak napas, batuk berdahak , sakit
tenggorokan dan nyeri di seluruh tubuh. Pada kasus Tn.Z dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam.
A. Pengkajian
Proses pengkajian yang dilakukan pada Tn.Z dengan Flu Burung dilakukan dengan
melakukan wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik langsung ke Tn.Z . Selain itu kami
mendapatkan keterangan dari istri klien. Pelaksanaan pengkajian mengacu pada teori, akan
tetapi disesuaikan dengan kondisi Tn.Z saat dikaji.
Pada saat dilakukan pengkajian, Tn.Z dan keluarganya cukup terbuka sehingga
memudahkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Hal ini dibuktikan dengan Tn.Z dan
keluarganya mau menjawab pertanyaan dan menerima saran yang diberikan oleh kami. Dari
data yang terkumpul kemudian dilakukan analisa dan identifikasi masalah yang dihadapi oleh
klien yang merupakan data fokus dan selanjutnya dirumuskan diagnosa atau masalah
keperawatan
B. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa yang muncul pada Tn.Z Prioritas diagnose Tn.Z adalah :
C. Perencanaan
Perencanaan dalam proses keperawatan dimulai setelah data terkumpul,
dikelompokkan, dianalisa dan ditetapkan masalah keperawatan. Perencanaan disusun
berdasarkan prioritas masalah yang disesuaikan dengan kondisi klien. Setelah masalah
ditentukan berdasarkan prioritas, tujuan pelayanan keperawatan ditetapkan. Tujuan bisa
ditetapkan dalam jangka panjang atau jangka pendek, harus jelas, dapat diukur dan realistis.
Perencanaan yang dibuat pada Tn.Z dengan masalah utama Ketidakefektifan Bersihan
Jalan Napas berhubungan dengan produksi mukus yang berlebih pada dasarnya untuk
meminimalkan keluhan yang ada pada Tn. Z saat itu.
D. Implementasi /Pelaksanaan
Setelah rencana keperawatan dibuat, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan.
Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan merupakan kegiatan atau tindakan yang diberikan
pada Tn.Z dengan menerapkan pengetahuan dan kemampuan klinik yang dimilki oleh klien
berdasarkan ilmu – ilmu keperawatan dan ilmu – ilmu lainnya yang terkait. Seluruh
perencanaan tindakan yang telah dibuat dapat terlaksana dengan baik.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan rencana asuhan keperawatan atau
hambatan yang penulis dapatkan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain, keterbatasan
sumber referensi buku sebagai acuan penulis dan juga alat yang tersedia, pendokumentasian
yang dilakukan oleh perawat ruangan tidak lengkap sehingga sulit untuk mengetahui
perkembangan klien dari mulai masuk sampai sekarang secara detail, lingkungan fisik atau
fasilitas rumah sakit yang kurang memadai dan keberadaan penulis di ruang tempat klien di
rawat terbatas.
E. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses keperawatan. Tahap evaluasi dalam proses
keperawatan menyangkut pengumpulan data subjektif dan data objektif yang akan
menunjukkan apakan tujuan asuhan keperawatan sudah tercapai sepenuhnya, sebagian atau
belum tercapai. Serta menentukan masalah apa yang perlu dikaji, direncanakan, dilaksanakan
dan dinilai kembali.
Adapun evaluasi dari tindakan keperawatan di atas adalah karena tindakan yang
dilakukan hanya 3X24 jam, maka tujuan keperawatan belum tercapai.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Adapun Adapun saran yang akan penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Hidup sehat, selalu cuci tangan sebelum makan dan setelah melakukankontak
langsung dengan ternak agar terhindar dari flu burung.
2. Untuk mahasiswa Penerapan asuhan keperawatan hendaknya secaramenyeluruh dan
konverhensif yang meliputi bio, psiko,sosial,danspiritual sehingga tujuan tercapai
dengan baik.
3. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman demi
kesempurnaan makalah kami.