DISUSUN OLEH :
MPI-4 SEMESTER 6
Faradiba (181030116)
Dosen Pengampuh :
Dr. Ika Istadewi Sahid M.Pd
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ”MOTIVASI DAN DESIGN”.
Faradiba
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
A. Pengertian Motivasi..................................................................... 3
B. Elemen Kunci Motivasi............................................................... 4
C. Komponen Dasar Motivasi.......................................................... 4
D. Faktot-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi............................. 5
E. Cara Dan Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan........ 7
F. System Desain Kerja (Job Design).............................................. 8
A. Kesimpulan.................................................................................. 14
B. Saran............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
memperoleh hasil kerja yang optimal, sehingga suatu pekerjaan akan
terselesaikan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian motivasi?
2. Apa saja Elemen kunci motivasi?
3. Apa saja Komponen dasar motivasi?
4. Apa Factor-faktor yang mempengaruhi motivasi?
5. Bagaimana Cara dan upaya meningkatkan motivasi kerja karyawan?
6. Bagaimana System desain kerja (Job Design)?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi.
2. Untuk mengetahui Elemen kunci motivasi.
3. Untuk mengetahui Komponen dasar motivasi.
4. Untuk mengetahui Factor-faktor yang mempengaruhi motivasi.
5. Untuk mengetahui Cara dan upaya meningkatkan motivasi kerja
karyawan.
6. Untuk mengetahui System desain kerja (Job Design).
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau
daya penggerak”. Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada
para bawahan atau pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan
mental untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Terkait dengan hal tersebut,
maka yang dimaksud dengan motivasi adalah mempersoalkan bagaimana
caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras
dengan memberikan semua kemampuan dan ketrampilannya untuk
mewujudkan tujuan organisasi. (Hasibuan, 2003).
Gibson, et. al., 1995, berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan
yang mendorong seseorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan
perilaku. Motivasi kerja sebagai pendorong timbulnya semangat atau dorongan
kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seseorang berpengaruh terhadap
besar kecilnya prestasi yang diraih.
Robbins, (1998) berpendapat bahwa motivasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi sesuatu kebutuhan
individu. Senada dengan pendapat tersebut, Munandar, (2001),
mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-
kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang
mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Bila kebutuhan telah terpenuhi maka
akan dicapai suatu kepuasan. Sekelompok kebutuhan yang belum terpuaskan
akan menimbulkan ketegangan, sehingga perlu dilakukan serangkaian kegiatan
untuk mencari pencapaian tujuan khusus yang dapat memuaskan sekelompok
kebutuhan tadi, agar ketegangan menjadi berkurang. Pinder, (1998)
berpendapat bahwa motivasi kerja merupakan seperangkat kekuatan baik yang
berasal dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang mendorong untuk
3
memulai berperilaku kerja, sesuai dengan format, arah, intensitas dan jangka
waktu tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan,
bahwa motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang,
baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan
keterampilan yang dimilikinya.
4
e. Kebutuhan aktualisasi.
2. Dorongan
Merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan.
3. Tujuan
Merupakan hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan
tersebut mengarahkan perilaku, dalam hal ini perilaku belajar. Kekuatan
mental atau kekuatan motivasi belajar dapat diperkuat dan dikembangkan.
Interaksi kekuatan mental dan pengaruh dari luar ditentukan oleh
responden prakarsa pribadi pelaku.
5
d. Kebutuhan
Manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya
sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih
potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan
seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi
respon terhadap tekanan yang dialaminya.
e. Kepuasan kerja
Lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam
diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari
suatu perilaku.
2. Faktor Eksternal
a. Jenis dan sifat pekerjaan
Dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu
sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan
individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan
ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengartuhi oleh sejauh mana nilai
imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud
b. Kelompok kerja dimana individu bergabung
Kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu
bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu
dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau
organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan
nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti
bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.
c. Situasi lingkungan pada umumnya
Setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa
mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan
lingkungannya
d. Sistem imbalan yang diterima
6
Imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek
pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi
motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke
objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem
pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam
mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika
tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.
7
2. Motivasi karyawan melalui apresiasi
Memberikan apresiasi kepada karyawan sangatlah penting agar
membangkitkan perilaku positif dan prestasi karyawan, sehingga mereka
dapat melakukan pekerjaan dengan baik atau tidak. Manajer yang cerdas
dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan dengan memberikan
perhatian secara personal, seperti memberikan tepukan di punggung,
catatan tulisan tangan, atau komentar singkat di aula. Dan menunjukkan
atau memberikan penghargaan, usahakan agar mengatakannya dengan
lebih spesifik. Dengan menjadi spesifik, karyawan menyadari tindakan
mereka benar-benar diawasi. Dan, motivasi tingkat tinggi karyawan akan
didapatkan melalui hasil yang alami.
8
Tujuannya adalah untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang
memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi dan keperilakuan.
Desain pekerjaan merupakan keputusan dan tindakan manajerial
yang mengkhususkan kedalam cakupan dan hubungan pekerjaan yang
objektif untuk memenuhi kebutuhan orgranisasi serta kebutuhan sosial dan
pribadi pemegang pekerjaan.
Strategi desain pekerjaan dikembangkan dengan menekankan
pentingnya karakteristik pekerjaan inti. Strategi berdasarkan teori motivasi
Herzberg yang mencakup peningkatan kedalam pekerjaan melalui
pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemegang pekerjaan.
Tetapi pemerkayaan tidak dapat diterapkan secara universal karena tidak
mempertimbangkan perbedaan individu.
Ukuran perbedaan individu mendorong untuk mengkaji cara
meningkatkan persepsi positif terhadap keragaman. Identitas, arti, otonomi
dan balikan akan meningkatkan prestasi kerja dan kepuasan kerja
seandainya para pemegang pekerjaan memiliki kebutuhan pertumbuhan
yang relatif tinggi.
9
b. Teknik Perluasan Kerja (job enlargement)
c. Rotasi Kerja (job rotation)
d. Kelompok Kerja
10
individu dan organisasi dan mampu mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan efisien.Job design dikaji dikaji melalui pendekatan scientific
management. Atau terngiang satu tambahan kata saja di depan job
design.efisiensi job design.
Elemen lingkungan
a. Kemampuan dan ketersediaan karyawan
b. Pengharapan sosial
c. Elemen keperilakuan
d. Otonomi
e. Variasi
f. Identitas tugas
g. Umpan balik
11
4. Teknik-teknik desain kerja (rotasi kerja, perusahaan kerja, pengayaan
kerja, kelompok kerja)
a. Rotasi Kerja (job rotation)
Job rotation is workers who spend all their time in one
routine task can instead move from one task to another. (Rotasi
pekerjaan adalah pekerja yang menghabiskan waktu mereka disalah
satu tugas rutin yang kemudian bisa berpindah dari satu tugas ke
tugas yang lain) sedangkan menurut Stephen P. Robbins
mengemukakan rotasi kerja adalah variasi horizontal atau
perpindahan pekerjaan secara horizontal.
b. Perluasan Kerja (job enlargement)
“Job Enlargement is increasing the number of different tasks
in a given job by changing the division of labor”. (Perluasan Kerja
adalah meningkatkan jumlah tugas yang berbeda dalam suatu
pekerjaan yang diberikan dengan mengubah pembagian kerja)
Sedangkan Stephen P. Robbins menganggap perluasan kerja
merupakan penjabaran pekerjaan dari rotasi kerja.
c. Pengayaan Kerja (Job Enrichment)
“Job Enrichment is changing a task to make it inherently
more rewarding, motivating and satisfying”. ( pengayaan kerja
adalah mengubah suatu tugas untuk membuatnya saling tidak
terpisahkan agar bermanfaat, memotivasi, dan memuaskan.
Pengayaan kerja merupakan perluasan kerja secara vertikal
yang di fokuskan kepada peningkatan terhadap kedalaman pekerjaan.
Selanjutnya dalam pengayaan kerja, menghendaki para pekerja
mengontrol pekerjaannya sendiri. Tugas-tugas yang ditambahkan
terhadap pekerjaan hendaknya memungkinkan para pekerja
melakukan aktivitas yang sempurna dan penuh dengan kebebasan,
mandiri, bertanggung jawab, dan meningkatkan kualitas kerja.jenis
pekerjaan seperti ini harus dapat memberikan umpan balik, sehingga
12
para pegawai atau pekerja dapat menilai dirinya sendiri dan dapat
menilai pekerjaannya sendiri.
5. Kelompok Kerja
Kelompok kerja dalam suatu organisasi merupakan bentuk
kelompok kerja yang dibentuk untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
dalam organisasi, sehingga nantinya dengan kelompok kerja para
pegawai dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien dan efektif sesuai
dengan rencana kerja yang telah ditetapkan semula.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi karyawan merupakan suatu keadaan yang mendorong,
merangsang, atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu yang
dilakukannya sehingga mencapai tujuannya.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa
motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang
berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan
semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang
dimilikinya.
Kegunaan motivasi karyawan adalah untuk mendorong timbulnya
kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan
seperti belajar. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada
pencapaian tujuan yang diinginkan. Sebagai penggerak, berfungsi sebagai
mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau
lambatnya suatu pekerjan.
B. Saran
Demikian yang penulis dapat paparkan mengenai
motivasi karyawan dan yang berkaitan denganya, tentunya penulis menyadari
atas segala kekurangannya. Maka dari itu, penulis berharap para pembaca dan
penyimak memberikan kritik dan saran yang membangun demi
menyemburnakan makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
15