Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MOTIVASI DAN DESIGN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah :


“KOMUNIKASI ORGANISASI”

DISUSUN OLEH :
MPI-4 SEMESTER 6
Faradiba (181030116)

Dosen Pengampuh :
Dr. Ika Istadewi Sahid M.Pd

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALU
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ”MOTIVASI DAN DESIGN”.

Tak lupa pula penulis mengucapkan terimahkasih kepada pihak-pihak


yang telah membantu dan memberikan sumber-sumber yang dapat dijadikan
pedoman dalam penulisan makalah ini. Dalam penyusunan tugas atau materi ini,
tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan berkat rahmat Allah SWT dan pihak-pihak yang
turut serta sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi terasa ringan dan dapat
diatasi.

Meskipun demikian penulis menyadari bahwa makalah ini masi belum


sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan
agar sempurnanya makalah ini. penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, serta dapat menunjang pencapaian sasaran/tujuan terlaksananya.

Palu, 05 Mei 2021

Faradiba

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1

A. Latar Belakang masalah.............................................................. 1


B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan Masalah........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3

A. Pengertian Motivasi..................................................................... 3
B. Elemen Kunci Motivasi............................................................... 4
C. Komponen Dasar Motivasi.......................................................... 4
D. Faktot-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi............................. 5
E. Cara Dan Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan........ 7
F. System Desain Kerja (Job Design).............................................. 8

BAB III PENUTUP................................................................................. 14

A. Kesimpulan.................................................................................. 14
B. Saran............................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak
kendala dan kalaupun ada maka kendala yang dihadapi dapat diminimalisasi.
Diantara tujuan tersebut adalah tujuan memperoleh laba, memenangkan
persaingan serta memberikan kepuasan kepada stakeholder organisasi. Dalam
kenyataanya, proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ternyata
bukanlah suatu hal yang mudah dilaksanakan. Organisasi merupakan
kumpulan dari berbagai faktor sumber daya, baik sumber daya manusia,
moral, teknologi, serta keterampilan. Dari sekian banyak faktor dalam
organisasi, yang memgang peranan penting adalah faktor sumber daya
manusia. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat
tergantung pada bagaimana perusahaan tersebut mengelola dan
mempersiapkan menajemen sumber daya manusia yang dimilikinya.
Organisasi tersusun dari banyak individu dengan banyak motif dan
tujuannya. Apabila tejadi kesalahan dalam pengelolaannya maka akan
menimbulkan berbagai macam permasalahan. Diantara permasalahn yang
timbul dari aspek sumber daya manuisa adalah penurunan motivasi kerja.
Motivasi kerja karyawan yang sangat rendah apabila dibiarkan akan
berpengaruh tehadap kinerja karyawan tersebut yang pada akhirnya akan
berimbas pada kinerja organisasi secara keseluruhan.
Organisasi baik pemerintah mupun swasta senantiasa dihadapkan pada
berbagai masalah, diantaranya masalah dalam motivasi kerja karyawan yang
mempengaruhi perkembangan organisasi. Oleh karena itu, organisasi sangat
membutuhkan karyawan yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja
karena seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja akan

1
memperoleh hasil kerja yang optimal, sehingga suatu pekerjaan akan
terselesaikan dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian motivasi?
2. Apa saja Elemen kunci motivasi?
3. Apa saja Komponen dasar motivasi?
4. Apa Factor-faktor yang mempengaruhi motivasi?
5. Bagaimana Cara dan upaya meningkatkan motivasi kerja karyawan?
6. Bagaimana System desain kerja (Job Design)?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi.
2. Untuk mengetahui Elemen kunci motivasi.
3. Untuk mengetahui Komponen dasar motivasi.
4. Untuk mengetahui Factor-faktor yang mempengaruhi motivasi.
5. Untuk mengetahui Cara dan upaya meningkatkan motivasi kerja
karyawan.
6. Untuk mengetahui System desain kerja (Job Design).

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau
daya penggerak”. Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada
para bawahan atau pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan
mental untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Terkait dengan hal tersebut,
maka yang dimaksud dengan motivasi adalah mempersoalkan bagaimana
caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras
dengan memberikan semua kemampuan dan ketrampilannya untuk
mewujudkan tujuan organisasi. (Hasibuan, 2003).
Gibson, et. al., 1995, berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan
yang mendorong seseorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan
perilaku. Motivasi kerja sebagai pendorong timbulnya semangat atau dorongan
kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seseorang berpengaruh terhadap
besar kecilnya prestasi yang diraih.
Robbins, (1998) berpendapat bahwa motivasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi sesuatu kebutuhan
individu. Senada dengan pendapat tersebut, Munandar, (2001),
mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-
kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang
mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Bila kebutuhan telah terpenuhi maka
akan dicapai suatu kepuasan. Sekelompok kebutuhan yang belum terpuaskan
akan menimbulkan ketegangan, sehingga perlu dilakukan serangkaian kegiatan
untuk mencari pencapaian tujuan khusus yang dapat memuaskan sekelompok
kebutuhan tadi, agar ketegangan menjadi berkurang. Pinder, (1998)
berpendapat bahwa motivasi kerja merupakan seperangkat kekuatan baik yang
berasal dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang mendorong untuk

3
memulai berperilaku kerja, sesuai dengan format, arah, intensitas dan jangka
waktu tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan,
bahwa motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang,
baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan
keterampilan yang dimilikinya.

B. Elemen Kunci Motivasi


Berkaitan dengan pengertian motivasi di atas, berikut adalah elemen –
elemen kunci dalam motivasi :
1. Intensitas (intensity).
Focus pada seberapa besar atau kerasnya usaha seseorang untuk mencoba
mencapai sesuatu dalam hidupnya.
2. Arahan (direction).
Usaha yang sudah ada dan sudah dilakukan, diarahkan ke suatu tujuan,
misalnya tujuan organisasi.
3. Kegigihan (persistence).
Elemen ini, focus kepada seberapa lama seseorang dapat
mempertahankan upaya atau usahanya.

C. Komponen Dasar Motivasi


Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu :
1. Kebutuhan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan
antara apa yang dimiliki dan yang diharapkan. Moslow membagi
kebutuhan menjadi lima tingkatan yakni :
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan akan rasa aman
c. Kebutuhan sosial
d. Kebutuhan akan penghargaan diri

4
e. Kebutuhan aktualisasi.

2. Dorongan
Merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan.

3. Tujuan
Merupakan hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan
tersebut mengarahkan perilaku, dalam hal ini perilaku belajar. Kekuatan
mental atau kekuatan motivasi belajar dapat diperkuat dan dikembangkan.
Interaksi kekuatan mental dan pengaruh dari luar ditentukan oleh
responden prakarsa pribadi pelaku.

D. Faktor – faktor yang mempengaruhi Motivasi


1. Faktor Internal
a. Persepsi individu mengenai diri sendiri
Seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu
banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi
seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan
perilaku seseorang untuk bertindak
b. Harga diri dan prestasi
Faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu
(memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat,
dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam
lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk
berprestasi
c. Harapan
Adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini
merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi
sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan
dari perilaku.

5
d. Kebutuhan
Manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya
sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih
potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan
seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi
respon terhadap tekanan yang dialaminya.
e. Kepuasan kerja
Lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam
diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari
suatu perilaku.

2. Faktor Eksternal
a. Jenis dan sifat pekerjaan
Dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu
sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan
individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan
ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengartuhi oleh sejauh mana nilai
imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud
b. Kelompok kerja dimana individu bergabung
Kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu
bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu
dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau
organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan
nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti
bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.
c. Situasi lingkungan pada umumnya
Setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa
mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan
lingkungannya
d. Sistem imbalan yang diterima

6
Imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek
pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi
motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke
objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem
pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam
mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika
tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.

E. Cara dan Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan


Cara dan upaya untuk melakukan kerja hebat adalah dengan
menumbuhkan rasa cinta terhadap pekerjaan kita. Sebab, dengan mencintai
pekerjaan kita akan menjadi termotivasi dan tertantang untuk melakukan yang
lebih baik lagi. Rasa cinta pekerjaan akan membuat kita berusaha untuk
menggali potensi diri dan meningkatkan kompetensi diri agar bisa melakukan
yang terbaik.
Ada 5 faktor atau kunci motivasi kerja karyawan, yang meliputi:
kepuasan, penghargaan, pengakuan, inspirasi dan kompensasi.
1. Motivasi karyawan dengan membangun kepuasan
Dalam buku “The Service Profit Chain,” menyatakan bahwa satu-
satunya cara untuk memperoleh keuntungan yang berkelanjutan adalah
dengan membangun sebuah lingkungan kerja yang nyaman dan menarik,
selalu fokus, dan menjaga karyawan yang berbakat. Maksudnya adalah
mereka harus bisa termotivasi supaya siap menunjukkan kemampuan dan
mendapatkan komitmen agar mampu tampil di tingkat yang maksimal.
Motivasi kerja berhubungan erat dengan tingkat kepuasan diri
pekerja atau karyawan dan hal ini dapat tercipta dengan adanya
lingkungan kerja yang menyenangkan. Sebab, jika kita fokus pada
menciptakan kepuasan karyawan, lalu fokus pada motivasi karyawan,
maka akan tercipta suatu hubungan kerja yang baik, karena karyawan yang
puas akan mengurus pelanggan dengan baik.

7
2. Motivasi karyawan melalui apresiasi
Memberikan apresiasi kepada karyawan sangatlah penting agar
membangkitkan perilaku positif dan prestasi karyawan, sehingga mereka
dapat melakukan pekerjaan dengan baik atau tidak. Manajer yang cerdas
dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan dengan memberikan
perhatian secara personal, seperti memberikan tepukan di punggung,
catatan tulisan tangan, atau komentar singkat di aula. Dan menunjukkan
atau memberikan penghargaan, usahakan agar mengatakannya dengan
lebih spesifik. Dengan menjadi spesifik, karyawan menyadari tindakan
mereka benar-benar diawasi. Dan, motivasi tingkat tinggi karyawan akan
didapatkan melalui hasil yang alami.

3. Motivasi karyawan melalui pengakuan


Sebagian orang mampu melakukan apapun hanya untuk
mendapatkan pengakuan, mereka juga dengan senang hati akan
melakukan hal tersebut tanpa imbalan atau bayaran. Hal ini bisa menjadi
senjata rahasia seorang manajer untuk memotivasi kerja karyawannya.
Pengakuan merupakan 'hadiah emosional' untuk kerja mereka, sepeti
mengakui keunggulan karyawan di tempat kerja, memberikan
penghargaan atas keberhasilannya mencapai target penjualan atau bahkan
penghargaan untuk kehadiran dan kedisiplinannya. Hal ini dapat
dikatakan sangat efektif dalam upaya memotivasi karyawan.

F. Sistem Desain Kerja (Job Design)


Dalam memotivasi karyawan, perusahaan juga bisa melakukan
motivasi dengan membuat pekerjaan lebih menarik. Perusahaan bisa
menggunakan sistem desain kerja atau (Job Design).
1. Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja
seorang individu atau kelompok karayawan secara organisasional.

8
Tujuannya adalah untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang
memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi dan keperilakuan.
Desain pekerjaan merupakan keputusan dan tindakan manajerial
yang mengkhususkan kedalam cakupan dan hubungan pekerjaan yang
objektif untuk memenuhi kebutuhan orgranisasi serta kebutuhan sosial dan
pribadi pemegang pekerjaan.
Strategi desain pekerjaan dikembangkan dengan menekankan
pentingnya karakteristik pekerjaan inti. Strategi berdasarkan teori motivasi
Herzberg yang mencakup peningkatan kedalam pekerjaan melalui
pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemegang pekerjaan.
Tetapi pemerkayaan tidak dapat diterapkan secara universal karena tidak
mempertimbangkan perbedaan individu.
Ukuran perbedaan individu mendorong untuk mengkaji cara
meningkatkan persepsi positif terhadap keragaman. Identitas, arti, otonomi
dan balikan akan meningkatkan prestasi kerja dan kepuasan kerja
seandainya para pemegang pekerjaan memiliki kebutuhan pertumbuhan
yang relatif tinggi.

2. Mendesain kembali Pekerjaan (Job Redesign)


Mendesain kembali pekerjaan hendaknya bertujuan pada
perubahan pada pekerjaan-pekerjaan yang lebih khusus, saling
mempunyai ketergantungan antara individu dan kelompok kerja dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas kerja para pegawai dan produktifitas
kerja dalam suatu organisasi.
Desain pekerjaan (job redesign) merupakan kegiatan merancang
atau menyusun kembali rencana-rencana yang telah dibuat tentang tugas-
tugas dari pekerjaan para pegawai sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan individu.
Dalam mendesain kembali pekerjaan dibutuhkan teknik baik
secara individu maupun kelompok. Teknik-teknik tersebut antara lain :
a. Teknik Pengayaan Kerja (job enrichment)

9
b. Teknik Perluasan Kerja (job enlargement)
c. Rotasi Kerja (job rotation)
d. Kelompok Kerja

3. Pendekatan dan teknik desain kerja (Job Design)


Pengertian job design adalah suatu pendekatan didalam suatu
pekerjaan yang dilakukan dengan sedemikian rupa untuk memetik minat
pekerja dengan mengadakan job enlargement yaitu praktek untuk
memperluas isi daripada suatu pekerjaan yang meliputi jenis dan tugas
dalam tingkat yang sama dan job enrichment yaitu praktek yang
memberikan karyawan tingkat kebebasan yang lebih tinggi terhadap
perencanaan dan pengorganisasian melalui implementasi kerja dan
evaluasi hasil.
Banyak penelitian yang menghasilkan konsep dan teori baku
tentang job design dengan pendekatan motivasi. Konsep dan teori
tersebut telah banyak diadopsi oleh banyak organisasi di dunia dan terus
mengalami perubahan sesuai dengan perubahan zaman. Salah satunya
adalah konsep tentang job design dengan pendekatan motivasi adalah
model survei Diagnostik Pekerjaan Hackman-oldman yang
mengkombinasikan lima variabel karakteristik pekerjaan.
Dengan menggunakan pendekatan ini organisaai dapat
mendesign pekerjaan dengan menggunakan karakteristik pekerjaan
sebagai dasar kategori. Namun, sejalan dengan perubahan dan kebutuhan
terutama pada era globalisasai, konsep hackman-oldman tidak mampu
seluruhnya menjawab tantangan tersebut, untuk itu perlu diadakan
modifikasi konsep job design. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan
model dan pendekatan job design dari setiap organisasi.
Model baru ini muncul sebagai akibat dari pengaruh lingkungan
dan munculnya kebutuhan baru dalam proses job design dari setiap
organisasi tersebut. Namun model apapun yang digunakan oleh tiap
organisasi tersebut, job design harus mampu mengakomodir kebutuhan

10
individu dan organisasi dan mampu mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan efisien.Job design dikaji dikaji melalui pendekatan scientific
management. Atau terngiang satu tambahan kata saja di depan job
design.efisiensi job design.

Elemen-elemen desain pekerjaan :


a. Elemen organisasional
b. Pendekatan mekanistik
c. Aliran kerja
d. Praktek-praktek kerja

Elemen lingkungan
a. Kemampuan dan ketersediaan karyawan
b. Pengharapan sosial
c. Elemen keperilakuan
d. Otonomi
e. Variasi
f. Identitas tugas
g. Umpan balik

Trade-offs keperilakuan dan efisiensi


a. Produktifitas versus Spesialisasi
b. Kepuasan kerja versus Spesialisasi
c. Proses belajar versus Spesialisasi
d. Perputaran karyawan versus Spesialisasi

Teknik job re-design


a. Simplifikasi pekerjaan
b. Perluasan pekerjaan

11
4. Teknik-teknik desain kerja (rotasi kerja, perusahaan kerja, pengayaan
kerja, kelompok kerja)
a. Rotasi Kerja (job rotation)
Job rotation is workers who spend all their time in one
routine task can instead move from one task to another.  (Rotasi
pekerjaan adalah pekerja yang menghabiskan waktu mereka disalah
satu tugas rutin yang kemudian bisa berpindah dari satu tugas ke
tugas yang lain) sedangkan menurut Stephen P. Robbins
mengemukakan rotasi kerja adalah variasi horizontal atau
perpindahan pekerjaan secara horizontal.
b. Perluasan Kerja (job enlargement)
“Job Enlargement is increasing the number of different tasks
in a given job  by changing the division of labor”.  (Perluasan Kerja
adalah meningkatkan jumlah tugas yang berbeda dalam suatu
pekerjaan yang diberikan dengan mengubah pembagian kerja)
Sedangkan Stephen P. Robbins menganggap perluasan kerja
merupakan penjabaran pekerjaan dari rotasi kerja.
c. Pengayaan Kerja (Job Enrichment)
“Job Enrichment is changing a task to make it inherently
more rewarding, motivating and satisfying”.  ( pengayaan kerja
adalah mengubah suatu tugas untuk membuatnya saling tidak
terpisahkan agar bermanfaat, memotivasi, dan memuaskan.
Pengayaan kerja merupakan perluasan kerja secara vertikal
yang di fokuskan kepada peningkatan terhadap kedalaman pekerjaan.
Selanjutnya dalam pengayaan kerja, menghendaki para pekerja
mengontrol pekerjaannya sendiri. Tugas-tugas yang ditambahkan
terhadap pekerjaan hendaknya memungkinkan para pekerja
melakukan aktivitas yang sempurna dan penuh dengan kebebasan,
mandiri, bertanggung jawab, dan meningkatkan kualitas kerja.jenis
pekerjaan seperti ini harus dapat memberikan umpan balik, sehingga

12
para pegawai atau pekerja dapat menilai dirinya sendiri dan dapat
menilai pekerjaannya sendiri.

5. Kelompok Kerja
Kelompok kerja dalam suatu organisasi merupakan bentuk
kelompok kerja yang dibentuk untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
dalam organisasi, sehingga nantinya dengan kelompok kerja para
pegawai dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien dan efektif sesuai
dengan rencana kerja yang telah ditetapkan semula.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Motivasi karyawan merupakan suatu keadaan yang mendorong,
merangsang, atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu yang
dilakukannya sehingga mencapai tujuannya.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa
motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang
berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan
semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang
dimilikinya.
Kegunaan motivasi karyawan adalah untuk mendorong timbulnya
kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan
seperti belajar. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada
pencapaian tujuan yang diinginkan. Sebagai penggerak, berfungsi sebagai
mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau
lambatnya suatu pekerjan.

B. Saran
Demikian yang penulis dapat paparkan mengenai
motivasi karyawan dan yang berkaitan denganya, tentunya penulis menyadari
atas segala kekurangannya. Maka dari itu, penulis berharap para pembaca dan
penyimak memberikan kritik dan saran yang membangun demi
menyemburnakan makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kreiner, Angelo Kincki. 2014. Perilaku Organisasi, Edisi-9 Buku-1. Jakarta


Selatan : Salemba Empat
http://skripsi-manajemen.blogspot.co.id/2011/02/teori-motivasi-maslow-
mcclelland.html
http://vthreeorange.blogspot.co.id/2011/05/teori-harapan-expectancy-theory.html
https://pendaftaran-cpns.blogspot.co.id/2015/01/cara-dan-upaya-meningkatkan-
motivasi.html
http://rafikarachma.blogspot.co.id/2015/03/sistem-desain-kerja.html

15

Anda mungkin juga menyukai