Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Geometri Analitik Bidang yang
diampu oleh Dr. Nyoman Sridana, M.Si. & Ratna Yulia Tyaningsih, S.Pd.,M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Semester/Kelas: IV/E
Nama Anggota:
UNIVERSITAS MATARAM
2021
PEMBAHASAN
(x−α )2 ( y−β )2
adalah y=mx ± √ a2 m2−b 2. Jika persamaan − =1, maka persamaan garis
a2 b2
x2 y2
Persamaan garis singgung pada hiperbola −¿ ¿ 1 di titik singgung ( x 1 , y 1)
a2 b2
x1 x y1 y (x−α )2 ( y−β )2
adalah 2 −¿ 2 ¿ 1 . Jika persamaan hiperbolanya 2
− 2
=1, maka
a b a b
(x ¿¿ 1 ,α )( x−α ) ( y ¿¿ 1 , β )(x−β )
persamaan garis singgung di titik ( x 1 , y 1) adalah 2
¿ −¿ ¿
a b2
¿ 1.
Garis singgung pada suatu titik pada hiperbola membagi dua sama besar sudut-sudut
antara garis-garis yang menghubungkan titik singgung dengan titik-titik api.
x1 x y1 y
Persamaan garis singgung di T adalah 2
− =1
a b2
Misalkan titik potong garis singgung ini dengan sumbu X adalah P, maka koordinat-
a2
koordinatnya adalah y P=0 dan x P = ,
x1
a2 a2
c− 2 x 1−
P F1 x 1 c x1−a c
Berarti = 2
= 2
= .
P F2 a c x 1+ a a2
c+ x1 +
x1 c
P F1 T F1
Jadi = .
P F2 T F2
Perbandingan terakhir ini, berarti TP adalah garis bagi sudut dalam segitiga T F 1 F 2
atau ∠ F1 TP=∠ F 2 TP (terbukti).
Seperti pada elips, kita mempunyai dua garis singgung yang melalui satu titik T di
luar elips, demikian juga pada hiperbola.
Contoh 1
x2 y2
Tentukan persamaan garis singgung pada hiperbola − =1 yang sejajar garis
16 64
10 x−3 y +9=0
Penyelesaian :
10 10
Gradien garis 10 x−3 y +9=0adalah m= , maka gradien garis singgungnya adalah .
3 3
Jadi persamaan garis singgungnya adalah:
10 100
y=
3 √
x ± 16.
9
−64
10 32
y= x±
3 3
3 y=10 x ± 32
x1 x y1 y
Tanpa memperhatikan letak titik T ( x1 , y 1 ), persamaan 2
− =1 disebut
a b2
x2 y 2
persamaan garis kutub dari T terhadap hiperbola − =1.
a2 b2
1. Jika T di luar hiperbola, maka garis kutub menjadi tali busur singgung
2. Jika T pada hiperbola, maka garis kutub menjadi garis singgung
3. Jika T di dalam hiperbola, maka garis kutub berupa garis yang memotong hiperbola
x2 y 2
Syarat agar garis y=mx memotong garis lengkung 2 − 2 =−1. Absis-absis titik
a b
potong dicari sebagai berikut:
x2 y 2 x 2
2
− 2 =−1 atau (b ¿ ¿ 2−a2 m2) x2 =−a2 b2 , ¿
a b
ab
Berarti ¿ ± 2 .
√a m2−b2
x2 y 2
Jadi, garis y=mx dan garis lengkung − =−1akan :
a2 b2
b −b
Berpotongan di dua titik, jika a 2 m2−b 2> 0, yaitu m> atau m<
a a
−b b
Tidak berpotongan, jika a 2 m2−b 2< 0, yaitu <m<
a a
b
Menyinggung di jauh tak hingga, jika m=±
a
x2 y 2
Persamaan 2 − 2 =−1adalah persamaan suatu hiperbola yang tidak memotong
a b
sumbu X tetapi memotong sumbu Y di titik (0 , b) dan (0 ,−b). Berarti sumbu X
b
merupakan sumbu khayalnya, sedangkan persamaan asimtot-asimtotnya adalah y= x
a
−b
dan y= x Titik-titik apinya adalah F 1 ¿ dan F 2( 0 ,−c ) dan garis-garis arahnya adalah
a
b2 −b 2 b
y= dan y= . Eksentrisitas numeriknya adalah e= . Hiperbola-hiperbola
c c a
x2 y 2 x2 y 2
− =1 dan − =−1 pada suatu susunan sumbu disebut hiperbola sekawan.
a2 b2 a2 b2
Jika pada suatu hiperbola a=bmaka hiperbola ini disebut hiperbola sama sisi dan
mempunyai persamaan x 2− y 2=a2. Karna asimtot-asimtotnya saling tegak lurus, maka
disebut juga hiperbola orghogonal.
Contoh 2
Tentukan persamaan hiperbola yang titik-titik apinya terletak pada sumbu Y dan simetris
1
terhadap titik O yang memenuhi syarat jarak kedua garis arahnya 7 dan mempunyai
7
sumbu 2 b=10.
Penyelesaian :
b 2 50 7 2
Jarak kedua garis arahnya adalah 2 = atau c= b
c 7 25
karena 2 b=10 maka b=5 atau c=7
sehingga a 2=c 2−b 2=49−25=24
x2 y2
Jadi persamaan hiperbolanya adalah − =−1
24 25
x2
dengan hiperbola, kemudian kita mencari titik tengahnya. −¿ ¿ atau
a2
(b ¿ ¿ 2−a2 m2) x2 −2 a2−mnx−a2 n2−a2 b2=0 ¿. Absis dari titik-titik potonya adalah
akar-akar dari persamaan kuadrat dalam x tersebut. Misalnya titik tengah tali
busurnya adalah T , maka
x 1−x 2 2 a2 mn a 2 mn
x T= = 2 2 2
= 2 2 2 dan
2 2(b −a m ) b −a m
a 2 mn n b2
y T =mxT +n=m ( b 2−a2 m2)+n=
b 2−a2 m2
.
yT b2
Berarti = 2 .
xT a m
Dengan menjalankan koordinat titik T, kita memperoleh tempat kedudukan titik-titik
b2
yang kita cari, yaitu y= x . Persamaan ini merupakan persamaan suatu garis
a2m
b2
tengah hiperbola. Garis-garis tengah y=mxdan y= 2 x disebut garis-garis tengah
a m
b2
sekawan dengan m1=mdan m 2= disebut arah-arah sekawan.
a2 m
2. Dengan cara yang serupa seperti pada elips, kita memperoleh persamaan tempat
x2 y 2
kedudukan titik-titik potong garis-garis singgung hiperbola 2 − 2 =1 yang tegak
a b
lurus sesamanya, yaitu x 2+ y 2=a2 −b2. Persamaan ini adalah persamaan lingkaran
dengan pusat O(0, 0) dan berjari-jari √ a2−b2. Lingkarang ini disebut lingkaran
orthoptis dari monge.
3. Dengan cara yang serupa seperti yang dilakukan pada elips, kita memperoleh
persamaan tempat kedudukan titik-titik potong dari garis-garis singgung pada
x2 y 2
hiperbola 2 − 2 =1dengan garis-garis yang tegak lurus padanya dan melalui titik-
a b
titik api, yaitu x 2+ y 2=a2. Persamaan ini adalh persamaan lingkaran dengan pusat
O(0,0) dan berjari-jari a. lingkaran ini disebut lingkaran titik kaki.
Lingkaran orthoptis dari suatu hiperbola orthogonal berupa lingkaran titik dan garis-
garis singgung pada hiperbola itu yang saling tegak lurus adalah asimtot-asimtot.
Misalkan P 1 ( x 1 , y 1) dan Q 1 (−x 1 ,− y 1) ujung-ujung garis tengah hiperbola
x2 y 2 x2 y 2
− =1. Persamaan garis singgung di 1 ( 1 , 1 ) pada hiperbola 2 − 2 =1adalah
P x y
a2 b2 a b
x1 x y1 y b2 x 1
− =1. Berarti, gradien garis singgung di P1 adalah m1= 2 , sedangkan
a2 b2 a y1
x1 b2
gradien P1 Q 1 adalah m 2= . Jadi, m1 m2= 2 .
y1 a
Hal ini menunjukkan bahwa garis singgung di P1sejajar dengan garis tengah yangb
sekawan dengan garis tengah P1 Q1 .
b2 x1
Persamaan garis tengah yang sekawan dengan P1 Q 1 adalah y= x . Absis titik-
a2 y1
titik potong garis ini dengan hiperbola dapat dicari sebagai berikut:
b4 x 12
b 2 x 2−a2
( ) 4
a y 1
2
x 2=a 2 b2 atau (a¿ ¿ 2 y 12−b 2 x 12) x2 =a4 y 12 ¿.
2 a 4 y 12 −a2 y 12
Karena P 1 ( x 1 , y 1) pada hiperbola maka, x = 2 2= atau
−a b b2
a a b
x=± y 1 i , dengan i=√ −1. Berarti titik-titik potongnya khayal, yaitu ( y 1 i, x 1 i)dan
b b a
−a −b
( y1 i , x i).
b a 1
a b −a −b
Akan tetapi dapat diperiksa bahwa P2 ( y 1 i, x 1 i) dan ( y1 i , x i). terletak
b a b a 1
x1 x y1 y
pada hiperbola 2
− =1.
a b2
Jika suatu garis tengah tidak memotong hiperbola, maka yang dimaksud dengan
ujung-ujungnya adalah titik-titik potongnya dengan hiperbola sekawanya.
b2 x 12 −a2 y 12 a2 y 12−b2 x 12 2 2
=a −b ,
2 2
Berarti a − x1 =
1 +
b2 b2