OLEH
FAKULTAS PERTANIAN
KUPANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa varietas dan dosis
pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah,serta nyata tidaknya
interaksi kedua faktor tersebut.
1.3. Hipotesis
a. Sistematika
Menurut AAK (1990) tanaman padi merupakan tanaman semusim termasuk golongan
rumput-rumputan dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
Diviso : spermatophyte
Subdivision : angiospermae
Kelas : monocotyledoneae
Ordo : poales
Familia : poaceae
genus : oryza
spesies : oryza sativa L.
b. Morfologi
Akar adalah yang pertama muncul yaitu akar tunggal kemudian setelah 5-6 hari akan
tumbuh akar serabut. Akar ini hanya dapat menembus lapisan tanah bagian
atas/lapisan oleh tanah yaitu berkisar antara 10-12 cm. Pada umur 30 hari setelah
tanam,akar akan dapat menembus hingga kedalaman 18 cm dan pada umur 50 hari
akar sudah mulai dapat menembus lapisan tanah di bawahnya (sub soil) yaitu berkisar
25 cm (AAK,1990).
Batang padi mempunyai batang yang beruas-ruas. Pajang batang tergantung
pada jenisnya. Padi jenis unggul biasanya berbatang pendek atau lebih pendek dari
pada jenis lokal, sedangkan jenis padi yang tumbuh tanah rawan dapat lebih panjang
lagi, yaitu antara 2-6 meter. Rangkaian ruas-ruas pada batang padi mempunyai
panjang yang berbeda-beda. Pada ruas batang bawang pendek, semakin keatas
mempunyai ruas batang yang makin panjang. Ruas pertama dari atas merupakan ruas
terpanjang.
Daun padi terdiri dari, helaian daun yang berbentuk memanjang seperti
pelepah daun yang menyelubungi batang, berguna untuk memberikan dukungan
kepada bagian buku yang jaringan empuk. Panjang dengan warna lidah daun berbeda-
beda tergantung pada varietas padi yang di tanam. Lidah daun duduknya air hujan di
antara batang daun upih dau keadaan ini dapat mencegah infeksi dan penyakit-
penyakit. Panjang dari helai daun juga tergantung pada varietas padi yang akan di
tanam dan letaknya pada batang. Daun ketiga dari atas biasanya merupakan daun
terpanjang. Daun bendera yang paling atas mempunyai daun terpendek dengan lebar
daun yang terbesar.
Bunga padi secara keseluruhan disebut malai. Malai terdiri dari 8-10 buku
yang menghasilkan cabang-cabang primer selanjutnya menghasilkan cabang-cabang
sekunder. Dari buku malai akan muncul hanya satu cabang primer, tetapi dalam
keadaan tertentun buku tersebut dapat menghasilkan 2-3 cabang primer. Jumlah
cabang setiap malai berkisar antara 15-20 buah dan setiap malai bisa mencapai 100-
120 bunga ataupun bisa lebih tergantung pada varietas.
Biji di tempati oleh sebagian besar endoperm yang mengandung aleuro yakni
butir-butir yang mengandung protein terdapat pada vacuola. Endosperm umumnya
terdiri atas zat tepung yang terdiri dari selaput protein, gula, lemak dan zat organik.
a. Iklim Tanaman akan berproduksi dengan baik di daerah yang berhawa panas dan
mengandung uap air. Tanaman padi membuthkan curah hujan berkisar 200 mm/bulan
atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan. Sedangkan curah hujan yang di kehendaki
per tahun sekitar 1.500-2.000 mm. Tanaman padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-650 m
dpl dengan temperature 22,5 derajat celcius sampai 26,5 derajat celcius sedangkan di
antara tinggi padi dapat tumbuh baik pada ketinggian 650-1.500 m dpl dan
membutuhkasn temperatur berkisar 18,7 derajat celcius-22,5 derajat celcius.
Temperatur sangat mempengaruhi pengisian biji padi. Temperatur yang rendah dan
kelembapan yang tinggi pada waktu pembungaan akan menggangu proses pembuahaan
yang mengakibatkan gabah menjadi hampa. Hal ini terjadi akibat tidak membukanya
bakal biji. Temperatur yang rendah pada waktu bunting juga dapat menyebabkan
rusaknya poleen dan menundah pembukaan tepung sari.
b.Tanah
Padi dapat tumbuh baik pada tanah yang ketebalan lapisannya atasnya antara 18-22cm
dengan pH tanah berkisar antara 4-7. Pada lapisan tanah atas untuk pertanian umumnya
mempunyai ketebalannya antara 10-30 cm dengan warna tanah cokelat sampai kehitam-
hitaman,tanah tersebut gembur.sedangkan kandungan air dan udara di dalam pori-pori
tanah masing-masing 25%.
2.3. Varietas
Varietas padi unggul merupakan varietas yang memiliki hasil yang tinggi dan tahan
terhadap hama penyakit. Varietas-varietas unggul dapat meningkatkan produktivitas dan
pendapatan petani meski di gunakan dalam kondisi lahan yang kurang optimum. Penggunaan
varietas padi unggul berdaya hasil tinggi dan bernilai ekonomi yang tinggi.
2.4.Deskripsi varietas
Varietas ciherang dengan umur 116-125 hari, tinggi tanaman 107-115cm. Anakan produktif
14-17 batang, rata-rata produksi 6.0 ton ha. Varietas ciherang memilliki ketahanan terhadap
hama wereng coklat biotipe 2 dan 3, tahan terhadap penyakit bakteri hawar daun (HDB).
Varietas cibogo merupakan varietas golongan cere, umur tanaman 115-125 hari, tinggi
tanaman 100-120 cm, anakaan produktif 12-19 batang, varietas cibogo memiliki hasil tinggi
rata-rata hasil 7 ton ha. Ketahanan terhadap hama wereng coklat biotipe 2, agak tahan
wereng coklat biotipe 3 dan tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri strain IV, rentan
terhadap penyakit tungro, yang di lepas pada tahun 2003.
Pemberian pupuk kandang selain dapat menambah tersediahnya unsure hara, juga
dapat memperbaiki sifat fisik tanah, pemberiaan bahan organik mampu meningkatkan
kelembaban tanah dan membantu dalam membangun kesuburan tanah terutaman apabila di
lakukan dalam waktu yang relatif panjang. Pupuk organik (pupuk kandang) merupakan
bahan pembenahan tanah yang paling baik, unsur hara yang di kandung pupuk organik pada
umumnya rendah dan sangat bervariasi. Pemberiaan bahan organik mampu meningkatkan
kelembaban tanah dan membantu dalam pembangun kesuburan tanah terutama apabila di
lakukan waktu relatif panjang. Pupuk kandang merupakan salah satu pupuk yang dapat
menjaga kelembaban tanah apabila dilakukan dalam waktu yang dalam relatif panjang meski
unsure hara yang di kandung pupuk kandang kurang ,tapi sangat berfariasi . dosis anjuran
pupuk kandang untuk tanaman padi adalah 5 ton/ha,agar kesuburan tanah tetap cukup baik.
BAB III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tabel 1. Susunan Kombinasi Perlakuan antara Varietas dan Dosis Pupuk Kandang
No Kombinasi perlakuan varietas Dosisi pupuk kandang
( ton ha-1)
1 V1Do Cigelis 0
2 V1D1 Cigelis 5
3 V1D2 Cigelis 7,5
4 V1D3 cigelis 10
5 V2D0 Ciherang 0
6 V2D1 Ciherang 5
7 V2D2 Ciherang 7,5
8 V2D3 Ciherang 10
9 V3D0 Cibogo 0
10 V3D1 Cibogo 5
11 V3D2 Cibogo 7.5
12 V3D3 Cibogo 10
Model Matematis yang digunakan adalah:
Yijk = + i + Vj + Dk + (VD)jk + ijk
Keterangan:
Yijk = Nilai pengamatan untuk faktor varietas taraf ke-j, faktor dosis pupuk taraf ke-
j dan ulangan ke-i
= Nilai tengah umum
I = Pengaruh ulangan ke-i ( i = 1, 2 dan 3)
Vj = Pengaruh faktor varietas ke-j ( j = 1, 2 dan 3)
Dk = Pengaruh faktor dosis pupuk ke-k ( k = 1, 2, 3 dan 4 )
(VD)jk = Interaksi varietas dan dosis pupuk pada taraf varietas ke-j, taraf dosis pupuk
ke- k
ijk = Galat percobaan untuk ulangan ke-i, faktor varietas taraf ke-j, faktor dosis
pupuk taraf ke-k.
Apabila uji F menunjukkan pengaruh yang nyata maka akan dilanjutkan dengan uji
lanjutan yaitu uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Dengan persamaan sebagai
berikut:
BNJ0,05 = q0,05 ( p;dbg )√𝑘 𝑔
Dimana :
BNJ0,05 = Beda Nyata Jujur pada taraf 5 %
q0,05 ( p;dbg ) = Nilai baku q pada taraf 5 %; ( jumlah perlakuan p dan derajat bebas
galat)
KT g = Kuadrat tengah galat
r = Jumlah ulangan.