Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran


Pengertian media mengarah pada sesuatu yang dapat meneruskan informasi (pesan)
antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media merupakan segala bentuk
dan saluran yang digunakan menyampaikan pesan atau informasi (AECT dalam
Arsyad, 2011). Masih dari sudut pandang yang sama, Kemp dan Dayton (1985:3),
mengemukakan bahwa peran media dalam proses komunikasi adalah sebagai alat
pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sender) kepada
penerima pesan atau informasi (receiver) (Kartika, 2008). Sejalan dengan hal tersebut
Munadi (2012) menyatakan bahwa “media merupakan segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif”.

Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para Ahli:

 Menurut H. Malik (1994), Pengertian Media Pembelajaran adalah segala


sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran),
sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan.
 Menurut Gerlach dan Ely (1971) Media belajar merupakan alat-alat grafis,
fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal.
 Menurut Latuheru, Definisi media pembelajaran adalah bahan, alat atau
teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar
proses interaksi, komunikasi, edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung
secara tepat guna dan berdaya.

Media memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan sebagai suatu sarana
atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses
komunikasi antara komunikator dan komunikan (Asyar, 2011). Media adalah alat
bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran (Djamarah, 2002). Di mana media dapat menampilkan informasi melalui
suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga
membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak
monoton dan tidak membosankan.

B. Fungsi Media Pembelajaran


Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar. Batasan ini masih cukup luas dan mendalam mencakup pengertian
sumber, lingkungan, manusia dan metode yang digunakan untuk tujuan pembelajaran.
Gagne dan Briggs (1975) dalam Arsyad (2011:4) mengemukakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video
camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto gambar, grafik, televisi, dan
komputer. Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan
dalam pembelajaran, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi)
pembelajaran dari sumber (pendidik maupun sumber lain) kepada penerima (peserta
didik).

 Fungsi Media Pembelajaran Menurut Para Ahli ( Levie & Lentz )

1. Fungsi Atensi : adalah menarik perhatian siswa agar semakin berkonsentrasi


dan memusatkan perhatian pada isi materi pelajaran.
2. Fungsi Afektif : adalah kenyamanan siswa ketika belajar atau membaca.
Misalnya teks bergambar.
3. Fungsi Kognitif : Mempermudah memahami dan mengingat informasi.
4. Fungsi Kompensantoris : Mengakomodasi/membantu siswa yang lemah dan
lambat menerima pelajaran yang disajikan secara verbal atau teks.

 Fungsi Media Pembelajaran Secara Umum


1. Menarik Perhatian Siswa
Dengan media pembelajaran, suasana kelas akan lebih fresh dan siswa dapat
lebih berkonsentrasi, terlebih ketika media pembelajaran yang digunakan
bersifat unik dan menarik.

2. Memperjelas Penyampaian Pesan


Dengan media pembelajaran, seperti misalnya video, gambar ataupun
kerangka manusia tiruan. Siswa akan lebih jelas memahami apa yang
dijelaskan oleh guru di kelas.

3. Mengatasi Keterbatasan Ruang, Waktu dan Biaya


Dengan media pembelajaran seperti gambar, siswa mengerti apa yang
dimaksudkan guru walaupun belum melihat bentuk objek secara langsung

4. Menghindari Kesalahan Tafsir


Ketika guru berbicara secara verbal, sudut pandang murid kadang berbeda
antara satu dengan lainnya dan maksud yang disampaikan guru berbeda dengan
pemahaman para murid. Dengan media pembelajaran tafsir sebuah teori menjadi
sama dan tidak ada kesalah pahaman informasi

5. Mengakomodasi Perbedaan Tipe Gaya Belajar Siswa


Dengan memperpadukan media pembelajaran dalam bentuk audio, audio video,
gambar atau tulisan. Siswa yang lemah dalam menangkap pelajaran secara lisan
bisa tertutupi dengan media pembelajan lain yang lebih dia pahami.

6. Untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran Secara Efektif


Dengan media pembelajaran, proses belajar mengajar dikelas diharapkan sukses
sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh tenaga pendidik di kelas.

C. Macam – Macam Jenis Media

Media pembelajaran terbagi menjadi beberapa macam jenis. Diantara jenis jenis
media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Media Cetak ( Print Out )
Media Pembelajaran dalam bentuk cetak adalah media yang berasal dari teks,
gambar serta ilustrasi pendukung lainnya yang digunakan sebagai penyampai
informasi belajar. Media cetak terbagi ke dalam 3 golongan, yaitu :
 Media cetak lepas : Buku, modul, majalah, gambar, leaflet, handout dan
foto – foto
 Media cetak dipajang : Poster, peta, papan planel, mading
 Media cetak diproyeksikan : OHP atau slide proyektor

2. Media Audio
Media audio adalah media berbasis suara. bunyi-bunyian dan kesan non-
verbal. Media pembelajaran ini cocok untuk siswa bertipe auditori. Contoh
media audio diantaranya radio, cd dvd player, mp3, game interaktif dll.

3. Media Audio Visual


Media yang menayangkan gambar dan audio dalam waktu bersamaaan. Media
ini adalah media yang dapat didengar sekaligus dilihat.

4. Multimedia Interaktif
Multimedia Interaktif adalah media pembelajaran berbasis multimedia yang
dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan pengguna sehingga alat
dapat memberi respon dan ada hubungan timbal-balik antara alat dan
pengguna.

5. E-Learning
E-learning adalah media pembelajaran berbasis elektronik yang memanfaatkan
komputer/laptop yang terhubung dengan jaringan komputer ataupun jaringan
internet. Media pembelajaran ini adalah media modern yang sudah banyak
diterapkan. Elektronik learning atau e learning mencakup pembelajaran
berbasis website, mobile (m-learning) dan juga blended learning.

6. Media Realia
Media pembelajaran realita adalah alat atau benda yang terdapat dalam
kehidupan nyata. Umumnya benda ini adalah benda alam yang dapat
ditemukan disekitar tempat belajar atau dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
tumbuhan, bebatuan, pepohonan dsb. 

D. Manfaat Media Pembelajaran


Media pembelajaran mempunyai manfaat-manfaat tersendiri entah itu bagi guru
ataupun bagi siswa. Berikut ini adalah beberapa manfaat media pembelajaran;

 Manfaat Media Pembelajaran Menurut Para Ahli


Menurut Kemp & Dayton (1985), manfaat dari media pembelajaran adalah :
1. Penyeragaman penyampaian materi pelajaran
2. Proses belajar menganjal menjadi lebih menarik, jelas dan interaktif
3. Efisiensi waktu dan tenaga
4. Meningkatkan kualitas hasil belajar para murid
5. Memungkinkan kegiatan mengajar yang flexible atau dapat dilakukan
dimana saja.
6. Menumbukan sikap positif siswa.

 Manfaat Media Pembelajaran Bagi Guru


1. Memudahkan guru dalam menjelaskan materi rumit
2. Metode pembelajaran yang digunakan bisa lebih bervariasi
3. Efisiensi dalam penggunaan waktu dan tenaga
4. Dapat lebih mudah memfokuskan perhatian murid pada materi yang
sedang dipelajar.
5. Menata suasana kelas agar lebih hidup dan interaktif.
6. Membuat siswa menjadi lebih aktif di kelas dan tidak mudah merasa
bosan di kelas
7. Tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar secara efektif.

 Manfaat Media Pembelajaran Bagi Siswa


1. Bisa lebih memahami materi yang disampaikan pengajar
2. Pembelajaran lebih menyenangkan dan mudah dimengerti
3. Kualitas belajar siswa meningkat
4. Proses belajar dapat dilakukan dimana saja
5. Mendukung pembelajaran mandiri atau otodidak
6. Membangkitkan motivasi, minat dan keinginan belajar.

E. Karakteristik Media Pembelajaran


Media pembelajaran biasanya dipahami sebagai benda-benda yang dibawa masuk ke
ruang kelas untuk membantu efektivitas proses belajar mengajar. Pemahaman sempit
ini dipengaruhi oleh pandangan cognitivism yang melihat proses belajar sebagai
transfer pengetahuan dari pengajar ke peserta didik yang kebanyakan berlangsung
dalam ruang kelas. Jika menggunakan pandangan constructivism maka pengertian
belajar dan media pembelajaran menjadi lebih luas. Media pembelajaran tidak
terbatas pada apa yang digunakan pengajar di dalam kelas, tetapi pada prinsipnya
meliputi segala sesuatu yang ada di lingkungan peserta didik dimana mereka
berinteraksi dan membantu proses belajar mengajar. Media pembelajaran mempunyai
karakteristik-karakteristik yang berbeda antara satu dan lainnya. Karakteristik tersebut
dikelompokan disesuaikan dengan jenis dan juga penggunannya dalam proses
kegiatan belajar mengajar.

Secara umum media pembelajaran memiliki 4 karakteristik yaitu:

 Media Visual, yaitu suatu jenis media yang semata-mata hanya memanfaatkan
indera penglihatan peserta didik untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Dengan demikian penggunaan media pembelajaran ini tergantung dari
kemampuan penglihatan peserta didik. Sebagai contoh: media cetak, seperti
buku, modul, jurnal, poster, dan peta; model seperti globe bumi dan miniatur;
dan media realitas alam sekitar.
 Media Audio, yaitu jenis media pembelajaran dengan hanya melibatkan indera
pendengaran peserta didik. Pesan dan informasi yang diterimanya adalah berupa
pesan verbal seperti bahasa lisan dan pesan nonverbal dalam bentuk bunyi-
bunyian, musik, dan bunyi tiruan.
 Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan indera penglihatan dan indera pendengaran
dalam suatu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan
melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan
baik penglihatan maupun pendengaran. Sebagai contoh film, program TV dan
video.
 Multimedia, yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media secara
terintegrasi dalam suatu kegiatan pembelajaran. Secara sederhana, Meyer (2009)
dalam Asyhar (2011). Mendefinisikan multimedia sebagai media yang
menghasilkan bunyi dan teks. Sementara Martin (2010) dalam Asyhar (2011)
membedakan multimedia dan audiovisual. Video Konferensi dan video caset
termasuk kedalam media audio visual dan aplikasi komputer interaktif dan non
interaktif merupakan beberapa contoh multimedia.

Kriteria memilih media pembelajaran yang dapat digunakan, dalam menggunakan


media pembelajaran guru harus memastikan bahwa media yang dipilih sesuai dengan
kebutuhan tujuan pembelajaran. Untuk itu ada beberapa hal utama yang harus
diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran.
Menurut Hernawan (2007: 39) setidaknya ada 3 hal yang perlu dijadikan
pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran, diantaranya
 Tujuan pemilihan media
 Karakteristik Media
 Alternatif Media pembelajaran yang dipilih.

F. Media Dengan Metode Pembelajaran Abad 21

Abad ke-21 disebut sebagai abad pengetahuan, abad ekonomi berbasi pengetahuan,
abat teknologi informasi, globalisasi, revolusi industri 4.0, dan sebagainya. Pada abad
ini terjadi perubahan yang sangat cepat dan sulit diprediksi dalam segala aspek
kehidupan meliputi bidang ekonomi, transportasi, teknologi, komunikasi dan
informasi. Pembelajaran abas 21 merupakan pembelajaran yang memperhatikan
pengembangan keterampuilan dalam proses pelaksanaanya. Keterampilan yang di
dapatkan antara lain, perkembangan keterampilan 4C ( Critical Thingking, Creative
Thingking, Collaborative, dan Communicative )
Implikasi pada pembelajaran di sekolah – sekolah di Indonesia mengharuskan semua
stageholder pendidikan menguasai ICT Literacy Skill. Guru, siswa bahkan orang tua
siswa harus mengerti dengan teknologi dan media komunikasi sehingga dapat
melakukan komunikasi yang efektif, berfikir kritis, dan dapat memecahkan masalah
serta bisa berkolaborasi. Keterampilan komunikasi merupakan salah satu indikator
capaian pendidikan. Peserta didik dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan jelas
dan fungsional. Kemampuan berkomunikasi secara fungsional menghendaki perserta
didik mampu menampilkan suatu kompetensi komunikatif yang lebih komprehensif,
yaitu memenuhi semua indikator yang meliputi komponen mikro dan makro dari
suatu kompetensi komunikasi itu sendiri. Aktifitas pembelajaran disusun secara
sistematis, kontekstual, merangsang interaksi para peserta didik, serta mampu
menawarkan kesempatan untuk menggunakan bahasa secara integrasi, menggunakan
bahasa yang autentik, mengakomodasi keinginan dan kebutuhan peserta didik akan
pengetahuan dan keterampilan bahasa yang hendak dicapai, sumber pengetahuan
bahasa dan merangsang ide yang relevan dalam memulai aktivitas dalam mendukung
ketercapaian hasil belajar bahasa peserta didik yang maksimal.

 Prinsip Pembelajaran Abad 21


1. Pendekatan pembelajaran harus berfokus pada peserta didik
Pembelajaran abad 21 harus mengubah pembelajaran dengan pendekatan
berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa harus
diberikan keleluasaan dan kesempatan yang besar untuk mengembangkan
berbagai kemampuan selama proses pembelajaran. Aktivitas pembelajaran
pun harus banyak menghadirkan aktivitas hands on dan minds on yang
dilakukan oleh para siswa. Pada konteks yang lebih luas, sumber informasi
ketika pembelajaran pun tidak lagi berpusat dari guru, melainkan dari
berbagai sumber, termasuk dari siswa itu sendiri.

2. Pembelajaran harus bersifat kolaborasi


Pembelajaran abad 21 harus melatihkan keterampilan kolaborasi pada diri
siswa dalam proses pembelajaran dan penyelesaian projek pembelajaran.
Siswa juga wajib diajarkan bagaimana caranya untuk bisa berkolaborasi
dengan orang lain. Berkolaborasi juga bisa dengan orang-orang yang
berbeda baik itu dalam sosial, latar budaya, dan nilai-nilai yang dianutnya.
Pada saat menggali informasi dan membangun makna dalam sebuah
pembelajaran, siswa perlu didorong agar dapat berkolaborasi dengan teman-
teman yang berada di dalam kelasnya. Dalam mengerjakan suatu projek,
siswa perlu diajarkan cara menghargai kekuatan dan kelebihan setiap orang
serta cara mengambil peran dan menyesuaikan diri secara tepat dalam
dinamika kelompok.

3. Pembelajaran abad 21 harus kontekstual


Pembelajaran pada abad 21 harus menghadirkan pembelajaran yang mampu
menjembatani antara tekstual yang dipelajari di kelas dengan kontekstual
yang dialami oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menghadirkan
pembelajaran yang demikian, maka pembelajaran yang dilakukan di kelas
harus berbasis kontekstual yang mengangkat isu-isu dan tema yang sering
dijumpai oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.

 Metode Pembelajaran Abad 21


1. Small Group Discussion ( SGD )
Small Group Discussion (SGD) merupakan metode pembelajaran dengan
cara pembagian kelompok belajar untuk berbagi ide dan pendapat dalam
kelompok kecil antara 4-6 siswa. Pada pelaksanaannya, para siswa berbagi
pengetahuan dan pengalaman melalui aktivitas diskusi. Pada metode ini
diharapkan seluruh siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman belajar
yang sama. Sementara itu, peran guru pada metode ini sebagai motivator,
fasilitator, dan pendamping diskusi kelompok. Keterampilan yang diasah
dalam implementasi metode ini diantaranya keterampilan kerja sama,
kemampuan komunikasi, kemampuan analisis, berpikir kritis, percaya diri,
inisiatif, dan tanggung jawab.

2. Role-Play & Simulation Learning (RPL)


Role-Play & Simulation Learning (RPL) merupakan metode belajar dengan
bermain peran sebagai cara penyampaian materi pembelajaran. Pada
implementasinya, siswa akan mengambil peran-peran yang ada dalam dunia
nyata ke dalam suatu pertunjukan peran di dalam kelas. Pada metode ini,
peran guru sangat penting yaitu sebagai pendamping selama proses kegiatan
berlangsung. Bahkan guru pun harus bisa memberikan contoh mengenai
peran tertentu yang akan diperankan oleh siswa. Keterampilan yang
diasahkan pada diri siswa melalui metode ini diantaranya kemampuan
imanjinatif, kreatif, ketepatan analisis, mandiri, serta terampil dalam
mendapatkan pengalaman dan membangkitkan empati antara sesama siswa.

 Model Pembelajaran Abad 21


1. Problem Base Learning (PBL)
Model pembelajaran problem based learning (PBL) merupakan model
pembelajaran dengan susunan aktivitas pembelajaran yang mengarah pada
pemecahan masalah melalui langkah ilmiah. Agar model pembelajaran ini
mengarah pada pembelajaran abad 21, maka masalah yang diangkat harus
bersifat kontekstual atau dekat dengan kehidupan siswa. Selain itu,
penyelesaian masalah juga harus dilakukan dengan cara kolaboratif
sehingga antar siswa memiliki kesempatan untuk saling tukar ide dan
pikiran dalam menyelesaikan masalah yang diangkat. Proses tukar ide dan
pikiran antar ini juga diharapkan mampu mengasah keterampilan berpikir
kritis dan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalahnya.

2. Project Based Learning (PjBL)


Project Based Learning (PjBL) merupakan pendekatan pembelajaran yang
dibangun melalui aktivitas pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan
tantangan bagi siswa untuk mengembangkan projek penyelesaian secara
berkelompok. Karakteristik model Project Based Learning yang mengarah
pada pembelajaran abad 21 diantaranya, yaitu siswa dihadapkan pada
permasalahan nyata (kontekstual), proses mencari solusi degan pendekatan
ilmiah, dan mengerjakan projek secara kolaborasi dalam kelompok untuk
menyelesaikan masalah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai