PEMBAHASAN
Media memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan sebagai suatu sarana
atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses
komunikasi antara komunikator dan komunikan (Asyar, 2011). Media adalah alat
bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran (Djamarah, 2002). Di mana media dapat menampilkan informasi melalui
suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga
membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak
monoton dan tidak membosankan.
Media pembelajaran terbagi menjadi beberapa macam jenis. Diantara jenis jenis
media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Media Cetak ( Print Out )
Media Pembelajaran dalam bentuk cetak adalah media yang berasal dari teks,
gambar serta ilustrasi pendukung lainnya yang digunakan sebagai penyampai
informasi belajar. Media cetak terbagi ke dalam 3 golongan, yaitu :
Media cetak lepas : Buku, modul, majalah, gambar, leaflet, handout dan
foto – foto
Media cetak dipajang : Poster, peta, papan planel, mading
Media cetak diproyeksikan : OHP atau slide proyektor
2. Media Audio
Media audio adalah media berbasis suara. bunyi-bunyian dan kesan non-
verbal. Media pembelajaran ini cocok untuk siswa bertipe auditori. Contoh
media audio diantaranya radio, cd dvd player, mp3, game interaktif dll.
4. Multimedia Interaktif
Multimedia Interaktif adalah media pembelajaran berbasis multimedia yang
dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan pengguna sehingga alat
dapat memberi respon dan ada hubungan timbal-balik antara alat dan
pengguna.
5. E-Learning
E-learning adalah media pembelajaran berbasis elektronik yang memanfaatkan
komputer/laptop yang terhubung dengan jaringan komputer ataupun jaringan
internet. Media pembelajaran ini adalah media modern yang sudah banyak
diterapkan. Elektronik learning atau e learning mencakup pembelajaran
berbasis website, mobile (m-learning) dan juga blended learning.
6. Media Realia
Media pembelajaran realita adalah alat atau benda yang terdapat dalam
kehidupan nyata. Umumnya benda ini adalah benda alam yang dapat
ditemukan disekitar tempat belajar atau dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
tumbuhan, bebatuan, pepohonan dsb.
Media Visual, yaitu suatu jenis media yang semata-mata hanya memanfaatkan
indera penglihatan peserta didik untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Dengan demikian penggunaan media pembelajaran ini tergantung dari
kemampuan penglihatan peserta didik. Sebagai contoh: media cetak, seperti
buku, modul, jurnal, poster, dan peta; model seperti globe bumi dan miniatur;
dan media realitas alam sekitar.
Media Audio, yaitu jenis media pembelajaran dengan hanya melibatkan indera
pendengaran peserta didik. Pesan dan informasi yang diterimanya adalah berupa
pesan verbal seperti bahasa lisan dan pesan nonverbal dalam bentuk bunyi-
bunyian, musik, dan bunyi tiruan.
Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan indera penglihatan dan indera pendengaran
dalam suatu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan
melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan
baik penglihatan maupun pendengaran. Sebagai contoh film, program TV dan
video.
Multimedia, yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media secara
terintegrasi dalam suatu kegiatan pembelajaran. Secara sederhana, Meyer (2009)
dalam Asyhar (2011). Mendefinisikan multimedia sebagai media yang
menghasilkan bunyi dan teks. Sementara Martin (2010) dalam Asyhar (2011)
membedakan multimedia dan audiovisual. Video Konferensi dan video caset
termasuk kedalam media audio visual dan aplikasi komputer interaktif dan non
interaktif merupakan beberapa contoh multimedia.
Abad ke-21 disebut sebagai abad pengetahuan, abad ekonomi berbasi pengetahuan,
abat teknologi informasi, globalisasi, revolusi industri 4.0, dan sebagainya. Pada abad
ini terjadi perubahan yang sangat cepat dan sulit diprediksi dalam segala aspek
kehidupan meliputi bidang ekonomi, transportasi, teknologi, komunikasi dan
informasi. Pembelajaran abas 21 merupakan pembelajaran yang memperhatikan
pengembangan keterampuilan dalam proses pelaksanaanya. Keterampilan yang di
dapatkan antara lain, perkembangan keterampilan 4C ( Critical Thingking, Creative
Thingking, Collaborative, dan Communicative )
Implikasi pada pembelajaran di sekolah – sekolah di Indonesia mengharuskan semua
stageholder pendidikan menguasai ICT Literacy Skill. Guru, siswa bahkan orang tua
siswa harus mengerti dengan teknologi dan media komunikasi sehingga dapat
melakukan komunikasi yang efektif, berfikir kritis, dan dapat memecahkan masalah
serta bisa berkolaborasi. Keterampilan komunikasi merupakan salah satu indikator
capaian pendidikan. Peserta didik dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan jelas
dan fungsional. Kemampuan berkomunikasi secara fungsional menghendaki perserta
didik mampu menampilkan suatu kompetensi komunikatif yang lebih komprehensif,
yaitu memenuhi semua indikator yang meliputi komponen mikro dan makro dari
suatu kompetensi komunikasi itu sendiri. Aktifitas pembelajaran disusun secara
sistematis, kontekstual, merangsang interaksi para peserta didik, serta mampu
menawarkan kesempatan untuk menggunakan bahasa secara integrasi, menggunakan
bahasa yang autentik, mengakomodasi keinginan dan kebutuhan peserta didik akan
pengetahuan dan keterampilan bahasa yang hendak dicapai, sumber pengetahuan
bahasa dan merangsang ide yang relevan dalam memulai aktivitas dalam mendukung
ketercapaian hasil belajar bahasa peserta didik yang maksimal.