Anda di halaman 1dari 3

Kemuliaan Manusia

Manusia adalah salah satu makhluk Allah Swt yang diciptakan dengan tool terlengkap seperti
jiwa, akal, badan dan insting yang membantunya dapat menyesuaikan untuk hidup sesuai dengan
berbagai kondisi. Karena itu agama Islam menempatkan manusia dari sisi “kemanusiaannya”
dalam tatanan tertinggi untuk dijaga. Di mana menjaga kemuliaan manusia merupakan salah satu
tujuan syariat tertinggi dalam hirarki maqashid syariah. Maqashid syariah adalah tujuan utama
aturan dalam Islam yang bersifat melindungi dan menjaga dari kekurangan, kerusakan atau
kehilangan. Tujuan itu adalah terselamatkannya jiwa, agama, akal, kehormatan, dan harta.

Tidak ada agama, filsafat, adat atau budaya manapun yang menempatkan kemuliaan manusia
melebihi Islam. Islam hadir untuk menghormati manusia tanpa membeda-bedakan ras, warna
kulit, agama, suku dan bangsanya. Manusia dipersilahkan untuk mengekspresikan dirinya dalam
berbagai bentuk selama ia tidak menyalahi hukum yang ditetapkan oleh yang memiliki otoritas.
Perkara bagaimana agama menghormati kemuliaan manusia ini dijelaskan amat gamblang baik
dari Al Quran dan Hadis nabi Muhammad Saw, dan para ulama juga turut memberikan
pandangan masing-masing yang semakin menyatakan betapa pentingnya seseorang untuk saling
menghormati satu sama lain.

Dalil Al Quran dan Hadis tentang kemuliaan manusia


QS Al Isra: 70

ٰ ِ َ‫َولَقَ ْد َك َّر ْمنَا بَنِ ٓى َءا َد َم َو َح َم ْل ٰنَهُ ْم فِى ْٱلبَ ِّر َو ْٱلبَحْ ِر َو َر َز ْق ٰنَهُم ِّمنَ ٱلطَّيِّ ٰب‬
ٍ ِ‫ت َوفَض َّْلنَهُ ْم َعلَ ٰى َكث‬
ِ ‫ير ِّم َّم ْن خَ لَ ْقنَا تَ ْف‬
‫ضياًل‬

Artimya: “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka
dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”

Dalam tafsir Jalalain disebutkan kemuliaan manusia terletak pada apa yang telah dianugerahkan
oleh Allah Swt dari ilmu, kemampuan berbicara dan keseimbangan dan lainnya. Dan untuk itu
dijadikanlah manusia dapat mengarungi daratan dan lautan untuk mencapai anugerah dan rizki
yang Allah berikan. Bahkan karena anugerah ini, para nabi yang Allah Swt utus ditetapkan
secara konsesus oleh para ulama lebih mulia dari pada para malaikat.
QS At Tin: 4

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini adalah makna dari sumpah tiga
ayat sebelumnya. Dan bahwasanya Allah Swt telah menciptakan manusia dengan gambaran
terbaik dan bentuk yang sesuai, dengan anggota badan yang indah. Kedua ayat di atas merupakan
sedikit dari banyak ayat yang menjelaskan betapa mulianya manusia dari sisi penciptaan, tidak
hanya dari sisi bentuk yang terbaik, namun ia juga telah diberikan bekal yang cukup untuk
mengarungi bumi ini.

Karena itu, dalam banyak poin hukum fikih banyak disertakan beberapa larangan dengan
maksud agar manusia tidak merusak anugerah Allah Swt yang amat berharga ini. Di antaranya
adalah dilarangnya minuman keras dalam syariat Islam adalah demi anugerah akal yang
diberikan oleh Allah Swt ini tidak hilang fungsi dan tugasnya. Atau, dilarangnya pembuatan tato
di tubuh salah satu tujuannya adalah untuk menjaga kulit bersih dari kerusakan akibat dari
dampat bertato. Dan masih banyak lagi berbagai hukum yang Allah Swt tetapkan dengan tujuan
untuk manusia dapat dengan baik menjaga tubuhnya.

Selain Al Quran, terdapat hadis Rasulullah Saw yang menjelaskan bagaimana syariat Islam
memuliakan manusia. Salah satunya adalah hadis dari Abdullah bin Amru Ra, yang diriwayatkan
oleh Imam Baihaqi dalam Syuabul Iman:

‫ ” َما ِمنْ ش َْي ٍء أَ ْك َر ُم َعلَى هَّللا ِ ِم ِن ا ْب ِن آ َد َم‬: ‫سلَّ َم‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫ قَا َل‬، ‫ض َي هَّللا ُ َع ْن ُه َما‬
َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬ ِ ‫ َر‬ ‫ َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن َع ْم ٍرو‬  ْ‫عَن‬
‫س َوا ْلقَ َم ِر‬ َّ ‫ ” ا ْل َمالئِ َكةُ َم ْجبُورُونَ بِ َم ْن ِزلَ ِة ال‬: ‫سو َل هَّللا ِ ! َوال ا ْل َمالئِ َكةُ ؟ قَا َل‬
ِ ‫ش ْم‬ ُ ‫ يَا َر‬: ‫ قِي َل‬: ‫ قَا َل‬، ” “

Dari Abdullah bin Amru Ra, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Tiada suatu pun yang lebih
mulia bagi Allah Swt dari anak adam” ia berkata, dikatakan kepada Rasulullah: Wahai
rasulullah,  “bahkan para malaikat?”, Rasul berkata: “Para Malaikat digerakan sebagaimana
matahari dan bulan.” Hadis ini secara eksplisit mengungkap alasan lain mengapa manusia
dimuliakan, yaitu karena manusia memiliki kemampuan untuk menentukan kemana dan apa
yang akan dilakukannya.

Hadis lainnya dari Aisyah Ra

‫س ِر ِه َحيًّا‬ ِ ِّ‫س ُر َع ْظ ِم ا ْل َمي‬


ْ ‫ َك َك‬،‫ت‬ ْ ‫ « َك‬:‫سلَّ َم قَا َل‬
َ ‫صلَّى هَّللا َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫شةَ رض َي هللاُ عن َها أَنَّ َر‬
َ ِ ‫سو َل هَّللا‬ َ ِ‫فعنْ عَائ‬

Dari Aisyah Ra, bahwa Rasulullah Saw berkata: “merusak tulang seorang mayit seperti
merusaknya di saat hidup.” Terlihat bagaimana Islam sungguh menghormati jasad manusia
hingga setelah kematiannya. Dari itu konsensus ulama menyatakan sucinya jasad manusia,
hingga keringat, air mata hingga lendirnya. Dan hukum ini tanpa membedakan baik ia muslim
atau non muslim, baik kulit putih, hitam atau jenis perbedaan lainnya.

Dari pemaparan di atas jelas bagaimana Islam memandang manusia dari berbagai aspek, baik
penciptaan, hingga penghormatan atas jalan hidup serta keyakinannya. Dan menempatkan hal
tersebut di atas segala kepentingan lainnya. Bahkan karena amat pentingnya hidup seorang
muslim di dalam Islam, jika ia mendapatkan serangan hingga menyebabkan kematian maka
menganggap pembunuhnya telah membunuh umat manusia secara keseluruhan. Tentu bahasa Al
Quran dalam hal ini bukan majas hiperbolis yang terkesan membesarkan perkara kecil, akan
tetapi ayat tersebut menjelaskan bahwa semua berhak untuk hidup dan berjalan di atas bumi
secara aman dan damai.

Wallahua’lam bishowab

Anda mungkin juga menyukai