Manajemen Askep Minggu Ke 2 TN.X
Manajemen Askep Minggu Ke 2 TN.X
Di SusunOleh :
NIM : 2008031
PROFESI NERS
2021
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Umur : 45 Tahun
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Suku : Ternate
No Register :58672003
Agama : Islam
Status : Istri
Pekerjaan : PNS
Suku : Ternate
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN PASIEN
Pasien atas nama tn.x (45tahun) dan keluarga mengatakan Tiga hari sebelum
masuk rumah sakit pasien mengeluh sesak nafas, batuk, dahak sulit keluar, tidak
bisa tidur. Lalu keluarga membawa pasien ke IGD RS.medika semarang tanggal 26
Januari 2021, pukul 09.00 wib. Untuk mendapatkan pemeriksaan kemudian dokter
pulmicort 0,5mg.
menginfokan diit pasien. Perawat berkolaborasi dengan gizi mengenai diit pasien.
Dari hasil tersebut pasien terdiagnosis oleh dokter PPOK dan dokter menyarankan
untuk bertanya adakah kamar kosong setelah perawat kenanga mengatakan ada
kamar kosong lalu pasien dirawat diruang kenanga kelas 1 RS. Medika diantar
perawat IGD yaitu perawat L menggunakan bed menuju ruang kenanga kelas 1 tn.x
ttv:TD:138/94mmHg,Nadi:103x/menit,S:36,8°C,RR:26x/menit,SPO2:95%,Pasiend
Setelah itu perawat I melakukan assessment kepada tn. X dan melakukan orientasi
pada pasien baru kepada tn.x
Saat Tn. X dan keluarga datang pada saat perawat I berdinas di ruang kelas 1
1. Nomer kamar dan bed pasien menjelaskan ruangan yang ditempati adalah
2. Menjelakan penggunaan gelang pasien bahwa gelang yang berwarna biru untuk
3. Gelang pasien tertulis nama, tanggal lahir, dan nomer RM. Saat akan
pasien dengan menanyakan nama, tanggal lahir dan kemudian perawat akan
5. Bagian ujung ruangan terdapat kamar mandi yang bisa digunakan untuk
6. Menjelaskan bahwa bed yang ditempati Tn. X bisa diatur sesuai posisi nyaman
7. Terdapat tombol bel diatas tempat tidur pasien, jika pasien membutuhkan
10. Menjelaskan tata tertib diruangan yaitu tidak boleh merokok, tidak boleh
menunggu pasien.
11. Menjelaskan jam kunjung pasien yaitu pukul 09.00-11.00 dan jam 17.00-19.00
wib.
12. Menjelaskan cara mencuci tangan dengan benar dan etika batuk kemudian
menurut douglass.
.
1:Dibantu
2:mandiri
2 Mandi 0:tergantung orang 0
. lain
1:mandiri
3 Perawatan diri 0:tergantung orang 0
. lain
1:mandiri
4 Berpakaiana 0:Tidak mampu 1
.
1:Dibantu
2:Mandiri
5 BAB 0: Inkontinensia 2
. (tidak teratur/perlu
enema)
1: Kadang
Inkontinensia
(maksimal 1x24jam)
2: Kontinensia
(teratur)
6 BAK 0: Inkontinensia 2
. (tidakteratur/perlu
enema)
1: Kadang
Inkontinensia
(maks1x24jam)
2: Kontinensia
(teratur)
7. Transfer 0:Tidak mampu 2
3:Mandiri
8. Mobilitas 0:Imobile 2
1: Menggunakan
Kursi roda
2:Berjalan dengan
bantuan 1 orang
3:Mandiri
9. Penggunaan toilet 0: Tergantung 0
1:Membutuhkan
bantuan tapi
sendiri
2:Mandiri
1 Naik turun tangga 0:Tidak mampu 1
0.
1:Membutuhkan
bantuan
2:Mandiri
Total score 11
Untuk Tn. X tergolong dengan Kategori II yaitu kebersihan diri
pasien, yaitu
Dilakukan
1 Pastikan identitas pasien (penggunaan
pasien,tanggal lahir,RM
2 Perhatikan nama obat,rupa dan ucapan
medication names).
3 Komunikasi secara benar saat serah
pendekatan SBAR
4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi
dengan AmloDIPINE
pemasangan infus dengan memasang pada ekstremitas sebelah kiri yang tidak
5. Pastikan pagar beds lalu terpasang untuk mengurangi kejadian pasien jatuh
mengecek identitas secara lisan maupun secara melihat gelang identitas pasien.
7. Telah menggunakan alat injeksi sekali pakai seperti spet, handscon, alkohol
swab
benar
3) Resiko Jatuh
Lupa keterbatasan:15
Lemah:10
Normal:0
Kruk tongkat:15
Normal:0
Terpasang infus:20
Normal:0
SkorTotal 20
Interprestasi hasil
Resiko Ringan : 0- 24
Kesimpulan : Tn. R mengalami tingkat resiko jatuh Resiko Ringan
1. Pagi 60 menit
2. Pagi 35 menit
3. Pagi 20 menit
4) Kebutuhan SDM
Klasifikasi
Pasien
Jumlah
pasien
Minimal Parsial Total
Kalian adalah perawat ruang kelas 1 kenanga, kuota TT 10, hari ini terisi 7
TT. Tim A mengelola 3 pasien.
Ruang Kenanga kuota Tempat tidur 8, hari ini terisi 7 TT. Dengan kualifikasi 3
pasien minimal/mandiri, 3 pasien parsial care dan 2 pasien total care
2 3 5
5 5 10
3 Laboratorium a. Pemeriksaan
dan SGOT 1
pemeriksaan b. Pemeriksaan 1
diagnostic SGPT 1
c. Pemeriksaan 1
Darah Rutin 1
1
Edukasi yang dilakukan pada pasien Tn. X yaitu mengenai penyakit dan
7) Discharge Planning
2.Ketuatimsudahsiapdengan
status kliendan
formatdischargeTn. X
3.Menyebutkanmasalah-
masalah Tn. X
4.MenyebutkanhaL-
halyangperludiajarkanpada Tn.
Xdankeluarga
5.Karumemeriksakelengkapan
dischargeplanning
5.
Menjelaskantentangpenanganpp
ok
Evaluasi 1. 10 menit Bed Tn. X Karu,
Katimmenanyakankembalikepa
dakliendankeluargatentangmate Katim &
riyangtelahdi sampaikan
PP
2.
Ketuatimmengucapkanterimaka
sih
3. Pendokumentasi
4. Timbalbalikantarkatim,PP ,
dengankeluargapasien
8) Komunikasi Interpersonal
S (situation) :
Selamat pagi dokter P saya perawat N ruang kenanga, melaporkan kondisi pasien
atas nama Tn. X masih lemas, hasil trombosit terakir 130 dan suhu tubuh 37,5c.
B (baground) :
A (assesment):
Saya fikir masalah saat ini hipertermi pasien kondisinya lemas tak berdaya.
R (rekomendation) :
Hambatan yang ditemukan pada saat saya praktek keperawatan stase manajemen
yaitu pada saat pembagian tugas ada beberapa hal yang masih awam bagi kami,
manajemen.
masalah keperawatan
Pada kasus ini yang menjadi hambatan pada proses keperawatan yaitu kurangnya
pengetahuan pada pasien dan rasa khawatir serta cemas yang berlebih pada pasien.
Kurangnya pengetahuan pada pasien membuat pasien merasa khawatir dan cemas
terlalu tinggi. Faktor yang mendukung pasien dalam mengatasi khawatir dan cemas
secara berlebih yaitu berikan pengetahuan yang cukup mengenai penyakit yang di
derita pasien dan tak lupa libatkan keluarga. Peran perawat sebagai educator yaitu
sebagai pemberi pendidikan kesehatan itu sebagai penyelesaian dalam masalah ini.
Pada saat perawat menjaga rahasia tentang penyakit Tn. X dan tidak
memberitahu kepada orang lain yang bukan termasuk keluarga Tn. X