Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU

LAHIR NY. ”J” DENGAN ASFIKSIA


SEDANG DI RUANG PRT
DI RSUD MAYJEN H.A THALIB
KERINCI
TAHUN 2021

Kelompok I
Roza Gustiningsih
Rury Jatrina
Silvia Nalita
Sri Yuvita Sari
BAB I
LATAR BELAKANG

World Health Organization (WHO),


Secara global angka kematian
neonatal sebesar 18 per 1000 KH
pada tahun 2018 dan terdapat sekitar
1 juta bayi baru lahir meninggal
dalam 24 jam pertama. Kelahiran
prematur, komplikasi terkait
intrapartum (asfiksia atau kurang
bernapas saat lahir), infeksi dan cacat
lahir menyebabkan sebagian besar
kematian neonatal pada tahun 2017
Angka kematian bayi

Hasil Survei Demografi dan Berdasarkan Profil Kesehatan


Kesehatan Indonesia (SDKI) Jambi tahun 2017
tahun 2017 menunjukkan menunjukkan AKN sebesar 24
AKN sebesar 15 per 1.000 per 1.000 kelahiran hidup,
kelahiran hidup, AKB 24 per AKB 24 per 1.000 kelahiran
1.000 kelahiran hidup, dan hidup. (Kemenkes RI, 2019)
AKABA 32 per 1.000
kelahiran hidup.
Penyebab Kematian
Asfiksia, 27 %

Kelainan Bawaan,
21,4% Paling besar
diakibatkan oleh
Sepsis, 12,5% BBLR yaitu 35,3%

Tetanus
Neonaturum 3,5%,
dan tidak
diketahui 0,3%
Berdasarkan rekam medik RSUD Mayjen H.A

Thalib Kerinci sejak bulan Februari 2020 hingga

Januari 2021 telah terjadi 367 kejadian asfiksia di

RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci.


Tujuan

Tujuan Umum Tujuan Khusus


Manfaat
Bagi Akademik

Bagi Lahan
Praktik

Bagi Penulis
BAB II
TINJAUAN TEORI

Pengertian
Asfiksia Etiologi Asfiksia
Asfiksia merupakan kegagalan nafas Faktor ibu
secara spontan dan teratur pada saat Faktor plasenta
lahir atau beberapa saat setelah saat Faktor non plasenta
lahir yang ditandai dengan Faktor Persalinan
hipoksemia, hiperkarbia dan asidosi.

Patofisiologi Tanda dan Gejala


Asfiksia ringan
Asfiksia sedang
Asfiksia berat
Penanganan
Manajemen Varney
1. Pengkajian/Pengumpulan Data Dasar
2. Interpretasi Data
3. Identifikasi masalah dan Diagnosa
Potensial
4. Identifikasi kebutuhan segera,
kolaborasi dan rujukan
5. Perencanaan
6. Pelaksanaan/Implementasi
7. Evaluasi
BAB III
Manajemen
Kasus
Interpretasi Data
Interpretasi Data
Diagnosa : bayi baru lahir dengan asfiksia sedan
Masalah : nafas sesak
Kebutuhan : -Informasi hasil peeriksaan
- konsultasi dengan dokter Sp. A
- Inform consent dan inform choice
Data dasar
Keluhan : bayi rujukan klinik mega, datang dengan keluhan tidak
segera menangis setelah lahir. Merintih (+), sesak (+)
TTV
FN : 140x/I
Suhu : 36,70C
FR : 38x/i
Identifikasi Masalah dan Diagnosa Potensial
Asfiksia Berat

Identifikasi Masalah yang Membutuhkan Tindakan Segera, Kolaborasi dan


RujukanKolaborasi dengan dokter Sp.A dengan advice dokter :
1. Pasang O2 ½ liter
2. IvFD D10% 16tts/menit
3. Inj. Ampicillin 2 x 150 mg
4. Inj. Gentamicin 1 x 16 mg
5. Pasang OGT
Perencanaan Asuhan
1. Informasi hasil pemeriksaan
2. Konsultasi dengan dokter Sp.A
3. Inform consent dan Inform choice
•Pelaksanaan Perencanaan Asuhan

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada keluarga bayi bahwa


kondisi bayi dalam keadaan kurang baik sehingga harus
dilakukan perawatan secara intensif (pukul 1.35 WIB)

1. Melakukan konsultasi dengan dokter Sp.A mengenai kondisi dan


terapi yang akan diberikan kepada bayi (pukul 1.45 WIB)

1. Melakukan inform consent dan inform choice kepada keluarga


bayi (pukul 01.50 WIB)

1. Melaksanakan advice dokter:


a. Pasang O2 ½ liter
b. IVFD D10% 16tts/menit
c. Inj. Ampicillin 2 x 150 mg
d. Inj. Gentamicin 1 x 16 mg
e. Pasang OGT
(pukul 01:55 WIB)
evaluasi
1. Keluarga paham dengan kondisi bayi dan bersedia jika bayi harus dirawat.

2.Konsultasi telah dilakukan, dokter memberikan advice:


a. Pasang O2 ½ liter
b. IVFD D10% 16tts/menit
c. Inj. Ampicillin 2 x 150 mg
d. Inj. Gentamicin 1 x 16 mg
e. Pasang OGT

3. Inform concent dan inform choce sudah di lakukan , keluarga menyetujui semua tindakan yang akan dilakukan
terhadap bayi nya.
4. Advice dokter sudah dilaksanakan
a. O2 ½ liter terpasang
b. IVFD D10% 16tts/menit terpasang
c. Inj. Ampicillin 2 x 150 mg sudah di injeksikan IV
d. Inj. Gentamicin 1 x 16 mg sudah di injeksikan IV
e. OGT terpasang

5. Melaksanakan pemantauan keadaan pada bayi


BAB IV PEMBAHASAN
Pada pengkajian dan data yang penulis peroleh bahwa By.Ny. “J” lahir tanggal 03 Juni 2021
pukul 22:10 WIB, dan bayi dirujuk dari Klinik Mega ke RSUD Mayjen HA Thalib Kerinci (ruang
PRT) pada tanggal 04 Juni 2021 dengan keluhan tidak segera menangis setelah lahir, bayi merintih
dan sesak.. Berdasarkan data-data yang ada, pada pengkajian data objektif di pemeriksaan
antropometri tidak dilakukan pemeriksaan lingkar perut dan lingkar dada pada bayi, harusnya pada
pengkajian data objektif dilakukan pemeriksaan lingkar perut dan lingkar dada pada bayi untuk
mengetahui adanya kelianan atau tidak. Pemeriksaan fisik pada bayi secara menyeluruh penting
untuk dilakukan.
Pada Langkah interpretasi data, ditemukan diagnosa bayi baru lahir dengan asfiksia sedang,
masalah nafas sesak dengan kebutuhan Informasi hasil pemeriksaan, konsultasi dengan dokter Sp. A,
dan Inform consent dan inform choice. Pada Langkah Identifikasi masalah dan diagnose potensial
ditemukan masalah potensial pada bayi yaitu terjadinya asfiksia sedang.
Pada Langkah identifikasi Tindakan segera, kolaborasi dan rujukan Dengan ditemukannya
masalah potensial maka untuk tindakannya dilakukan kolaborasi dengan dokter Sp.A dengan advice
siapkan inkubator, NCPAP dengan, Pasang IVFD D10% 16 tts/menit (mikro), Terapi injeksi vicillin
(5x2x200mg), gentamicin (1x16mg), dexametasone (3x0,4mg), Ranitidine 3x5mg, Pasang OGT.
Pada Langkah Perencanaan Asuhan, Rencana asuhan pada bayi baru lahir dengan asfiksia sedang disesuaikan
dengan teori, karena fasilitas dan protap yang ada menunjang untuk membuat perencanaan tersebut sesuai
dengan diagnosa dan masalah yang ada.
Pada Langkah implementasi, Pelaksanaan asuhan kebidanan mengacu pada rencana tindakan yang telah
disusun.
Pada Langkah Evaluasi, Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan dapat
diterapkan dalam pelaksanaan tindakan kebidanan.
Dan pada pendokumentasian dilaksanakan dengan manajemen 7 langkah varney dan dilanjutkan dengan
SOAP.

Pada interpretasi data hingga melakukan pendokumentasian tidak ditemukan kesejangan antara teori dan
praktek atau kenyataan
BAB V
PENUTUP
Setelah melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir Ny.J dengan
asfiksia sedang di RSUD Mayjen HA Thalib Kerinci tahun 2021. Maka
penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Penulis mampu melakukan pengkajian pada By.Ny. “J” di RSUD
Mayjen HA Thalib Kerinci, berdasarkan data subjektif dan objektif.
Namun, pada pengkajian data objektif tidak dilakukan pemeriksaan
antropometri secara lengkap, yaitu tidak dilakukannya pengukuran lingkar
perut dan lingkar dada.

2. Penulis mampu melakukan interpretasi data dalam asuhan kebidanan


bayi baru lahir Ny.”J” di RSUD Mayjen HA Thalib Kerinci tahun 2021.
Penulis mampu mengidentifikasi masalah dan diagnose potensial dalam
asuhan kebidanan kebidanan bayi baru lahir.Ny.”J” di RSUD Mayjen HA
Thalib Kerinci tahun 2021.
3. Penulis mampu mengidentifikasi Tindakan segera, kolaborasi dan

rujukan dalam asuhan kebidanan kebidanan bayi baru lahir Ny.”J” di

RSUD Mayjen HA Thalib Kerinci tahun 2021.

4. Penulis mampu melakukan perencanaan dalam asuhan kebidanan

kebidanan bayi baru lahir Ny.”J” di RSUD Mayjen HA Thalib Kerinci

tahun 2021.

5. Penulis mampu melakukan asuhan kebidanan terhadap bayi Ny. J

sesuai dengan yang telah direncanakan yaitu dengan melakukan asuhan

kebidanan kebidanan bayi baru lahirNy. “J” di RSUD Mayjen HA Thalib

Kerinci tahun 2021.


7. Penulis mampu mengevaluasi Asuhan kebidanan bayi baru lahir Ny. “J”

di RSUD Mayjen HA Thalib Kerinci tahun 2021, dimana evaluasi yang

didapat yaitu By.Ny.”J” telah diberikan asuhan kebidanan.

8. Penulis mampu melakukan pendokumentasian Asuhan terhadap By.Ny.

“J” di RSUD Mayjen HA Thalib Kerinci tahun 2021 berupa manajemen 7

langkah varney yang dilanjutkan dengan SOAP


SARAN

1. Bagi Akademik

2. Bagi Lahan Praktik

3. Bagi Penulis
Thank You

Anda mungkin juga menyukai