Anda di halaman 1dari 14

BEBERAPA CATATAN TENTANG KODE ETIK NOTARIS

Disusun oleh
PIPIP TAPIPAH SURTINI

Ujian KODE ETIK bukan pintu masuk menjadi Notaris, akan tetapi ujian KODE ETIK
adalah salahsatu upaya untuk mengingatkan kita semua tentang etika yang harus
kita hayati dan amalkan dalam menjalankan Jabatan Notaris dan berperilaku, pada
akhirnya bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan nama baik lembaga
Notaris demi kepentingan masyarakat yang dilayani dan dapat menjadi bekal
apabila Saudara sekalian diangkat dan menjalankan Jabatan Notaris.

KODE ETIK Notaris merupakan seluruh kaidah moral yang ditentukan oleh
perkumpulan INI yang selanjutnya akan disebut perkumpulan dan/atau yang
ditentukan oleh/dan diatur dalam perundang-undangan yang mengatur tentang hal
itu dan yang berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap dan yang menjalankan
tugas Jabatan sebagai Notaris termasuk di dalamnya para Pejabat sementara
Notaris dan Notaris Pengganti.

Spirit KODE ETIK adalah penghormatan terhadap martabat manusia pada umumnya
dan martabat Notaris pada khususnya. Dengan dijiwai pelayanan yang berintikan
penghormatan terhadap martabat manusia pada umumnya dan martabat Notaris
pada khususnya, maka pengemban profesi Notaris mempunyai ciri-ciri:
1. Mandiri dan tidak memihak
2. Tidak mengacu pamrih
3. Rasionalitas dalam arti mengacu pada kebenaran obyektif
4. Spesifitas fungsional
5. Solidaritas antar sesama rekan seprofesi

Lebih jauh karena Notaris merupakan profesi yang menjalankan sebagian


kekuasaan di bidang hukum privat dan mempunyai peran penting dalam membuat
akta otentik yang mempunyai kekuatan pembuktian sempurna dan oleh karena
Jabatan Notaris merupakan Jabatan kepercayaan, maka seorang Notaris harus
mempunyai perilaku yang baik. Perilaku yang baik dapat diperoleh antara lain:
1. Ketaatan terhadap perundang-undangan
2. KODE ETIK
3. Sumpah Jabatan Notaris

Ketaatan terhadap KODE ETIK dapat menjadi landasan perilaku Notaris baik dalam
menjalankan Jabatan dan berperilaku

1
Pasal 83 (1) UUJN: Organisasi Notaris menetapkan dan menegakkan Kode Etik
Notaris. Atas dasar ketentuan Pasal 83(1) tersebut INI pada Kongres Luar Biasa
(KLB) di Bandung tanggal 27 Januari 2005 yang kemudian dirubah oleh Kongres
Luar Biasa Ikatan Notaris Indonesia tanggal 29-30 mei 2015 di Banten, telah
menetapkan KODE ETIK Notaris.

Untuk menjaga kehormatan dan keluhuran martabat dan Jabatan Notaris,


perkumpulan mempunyai KODE ETIK yang ditetapkan oleh Kongres dan merupakan
kaidah moral yang wajib ditaati oleh setiap anggota perkumpulan. Dewan
Kehormatan melakukan upaya-upaya untuk menegakkan KODE ETIK. Pengurus
perkumpulan dan/atau Dewan Kehormatan bekerjasama dan berkoordinasi dengan
Majelis Pengawas Untuk melakukan upaya penegakkan KODE ETIK

SISTIMATIKA KODE ETIK-:


 BAB I : KETENTUAN UMUM. Memuat definisi-definisi, pengertian-pengertian
terhadap penggunaan kata yang dimaksud dengan KODE ETIK Notaris
 BAB II : RUANG LINGKUP KODE ETIK. Memuat pengertian dan ruang lingkup
KODE ETIK Notaris
 BAB III : KEWAJIBAN, LARANGAN, PENGECUALIAN. Mengatur apa yang
harus/wajib dilakukan apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang
dikecualikan
 BAB IV : SANKSI
 BAB V : TATA CARA PENEGAKAN KODE ETIK
 BAB VI : PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDABG JABATAN NOTARIS
 BAB VII : PELANGGARAN TERHADAP KODE ETIK

Spirit dari kaidah moral Notaris yang mendasari KODE ETIK Notaris adalah:
penghormatan terhadap martabat manusia pada umumnya dan martabat Notaris
pada khususnya.

KEWAJIBAN, LARANGAN DAN PENGECUALIAN

Kewajiban

Notaris dan orang lain yang memangku dan menjalankan Jabatan Notaris wajib:
1. Memiliki moral, akhlak serta kepribadian yang baik . Seorang Notaris harus
mempunyai moral, akhlak serta kepribadian yang baik, karena Notaris
menjalankan sebagian kekuasaan Negara di bidang Hukum Privat, merupakan
Jabatan Kepercayaan dan Jabatan Terhormat. Contohnya selalu berbuat baik,
selalu membantu orang yang membutuhkan dan bersikap profesional yang
berintegritas.

2
2. Menghormati dan menjunjung tinggi harkat dan martabat
Jabatan Notaris. Notaris harus menyadari bahwa perilaku diri dapat
mempengaruhi Jabatan yang diembannya. Contohnya: tidak melakukan hal-hal
yang melanggar ketertiban umum dan norma-norma baik norma hukum,
agama, susila, baik di dalam atau di luar menjalankan Jabatan Notaris.
3. Menjaga dan membela kehormatan Perkumpulan . Sebagai
anggota yang merupakan bagian dari perkumpulan, maka seorang Notaris
harus dapat menjaga kehormatan perkumpulan. Kehormatan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari perkumpulan. Contohnya: menjaga nama
baik perkumpulan dengan melaksanakan semua peraturan yang ditetapkan
perkumpulan diantaranya aturan-aturan mengenai KODE ETIK.
4. Bertindak jujur, mandiri, tidak berpihak, penuh rasa
tanggungjawab, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan isi sumpah
Jabatan Notaris. Bertindak jujur, mandiri, tidak berpihak, penuh rasa
tanggungjawab, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan isi sumpah
Jabatan Notaris. Jujur terhadap diri sendiri, terhadap klien dan profesi.
5. Kantor Notaris dan PPAT harus berada di satu kantor, jika
berbeda termasuk pelanggaran.
6. Memasang 1 (satu) buah papan nama di depan /di lingkungan
kantornya dengan pilihan ukuran yaitu 100 cm x 40 cm, 150 cm x 60 cm atau
200 cm x 80 cm , yang memuat:
a. Nama lengkap dan gelar yang sah;
b. Tanggal dan nomor Surat Keputusan pengangkatan yang terakhir sebagai
Notaris;
c. Tempat kedudukan;
d. Alamat kantor dan nomor telepon/f aks. Dasar papan nama berwarna putih
dengan huruf berwarna hitam dan tulisan di atas papan nama harus jelas
dan mudah dibaca. Kecuali di lingkungan kantor tersebut tidak
dimungkinkan untuk pemasangan papan nama yang dimaksud.
7. Hadir, mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan
yang diselenggarakan oleh Perkumpulan; menghormati, mematuhi,
melaksanakan setiap dan seluruh keputusan Perkumpulan.
8. Membayar uang iuran Perkumpulan secara tertib. Aktivitas
dalam berorganisasi dianggap dapat menumbuhkembangkan rasa
persaudaraan profesi mematuhi dan melaksanakan keputusan oganisasi adalah
keharusan yang merupakan tindak lanjut dari kesadaran dan kemauan untuk
bersatu bersama. Contohnya: INI baik tingkat pusat, wilayah/daerah selalu
mengadakan kegiatan untuk meningkatkan profesionalisme dan pengetahuan
anggotanya seperti upgrading, diskusi ilmiah, dsb dan mengadakan kegiatan
untuk pengembangan organisasi seperti kongres, konferensi wilayah,
konferensi daerah dan rapat anggota. Dengan aktifnya anggota dalam kegiatan
tersebut, dapat menjalankan Jabatannya lebih baik karena pengetahuan dan
peraturan hukum selalu berkembang sehingga anggota tidak akan ketinggalan

3
pengetahuan dalam memembuat akta yang seharusnya sesuai dengan
peraturan baru. Dapat mengetahui dan melaksanakan segala putusan
organisasi yang akan mempengaruhi juga sikap dan perilaku dalam
menjalankan Jabatan nya.
9. Membayar uang duka untuk membantu ahli waris teman
sejawat yang meninggal dunia. Meringankan beban ahli waris rekan seprofesi
merupakan wujud kepedualian dan rasa kasih antarrekan.
10. Melaksanakan dan mematuhi semua ketentuan tentang
honorarium ditetapkan Perkumpulan. Papan Nama bagi kantor Notaris adalah
Papan Jabatan yang dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa di tempat
tersebut ada Kantor Notaris, bukan tempat promosi. Papan Jabatan tidak boleh
bertendensi promosi seperti jumlah lebih dari satu, ukuran tidak sesuai
standar. Contohnya papan nama dipasang di depan kantor dan di seberang
kantor dengan ukuran yang tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan
kemudian dititip di tempat-tempat sebagai promosi.
11. Menjalankan Jabatan Notaris terutama dalam pembuatan,
pembacaan dan penandatanganan akta dilakukan di kantornya, kecuali karena
alasan-alasan yang sah. Hal tersebut untuk menghindari persaingan tidak sehat,
menciptakan peluang yang sama dan mengupayakan kesejahteraan bagi
seluruh Notaris. Contohnyadengan sengaja menyuruh orang untuk mengetahui
tarif yang ditetapkan oleh rekan Notaris lain, untuk menetapkan tarif yang lebih
rendah dengan harapan agar banyak klien yang pindah kepadanya.
12. Akta dibuat dan diselesaikan di kantor Notaris, di luar kantor
pada dasarnya merupakan pengecualiaan. Di luar kantor harus dilakukan
dengan tetap mengingat Notaris hanya boleh mempunyai satu kantor.
Contohnya: membuat akta di luar tempat kedudukan dilakukan secara teratur
dari hari Senin-Rabu dalam setiap minggunya.
13. Menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersamaan dalam
melaksanakan tugas Jabatan dan kegiatan sehari-hari serta saling
memperlakukan rekan sejawat secara baik, saling menghormati, saling
menghargai, saling membantu serta selalu berusaha menjalin komunikasi dan
tali silaturahim. Saling menghormati dan menghargai antara sesama rekan
Notaris tidak boleh menjelekkan terutama dihadapan klien. Contohnya: jika
klien ke kantor kita membawa akta dari Notaris lain dan diketahui ada
kesalahan pada akta tersebut, maka dengan bijaksana kita menelpon rekan
Notaris tersebut dan menyampaikan dengan bahasa yang baik mengenai
kesalahan tersebut dengan tidak bersikap menggurui.
14. Memperlakukan setiap klien yang datang dengan baik, tidak
membedakan status ekonomi dan/atau status sosialnya. Memperlakukan
dengan baik dengan tidak membuat perbedaan atas dasar suku, ras,
agama,status sosial dan keuangan. Melakukan perbuatan-perbuatan yang
secara umum disebut kewajiban untuk ditaati dan dilaksanakan pada

4
ketentuan UUJN, Penjelasan 19(2) UUJN, Isi Sumpah Jabatan Notaris, AD ART
INI.

Larangan

1. pihak lain tidak memenuhi kewajiban dalam KODE ETIK Notaris.


2. Mengirimkan minuta kepada klien untuk ditandatangani.
3. Berusaha atau berupaya dengan jalan apapun, agar seseorang berpindah dari
Notaris lain kepadanya, baik upaya itu ditujukan langsung kepada klien yang
bersangkutan maupun melalui perantaraan orang lain.
4. Melakukan pemaksaan kepada klien dengan cara menahan dokumen-
dokumen yang telah diserahkan dan/atau melakukan tekanan psikologis
dengan maksud agar klien tersebut tetap memembuat akta padanya.
5. Melakukan usaha-usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang menjurus
ke arah timbulnya persaingan yang tidak sehat dengan sesama rekan Notaris.
6. Menetapkan honorarium yang harus dibayar oleh klien dalam jumlah yang
lebih rendah dari honorarium yang telah ditetapkan Perkumpulan.
7. Memperkerjakan dengan sengaja orang yang masih berstatus karyawan kantor
Notaris lain tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Notaris yang bersangkutan.
8. Menjelekkan dan/atau menyalahkan rekan Notaris atau akta yang dibuat
olehnya. Dalam hal seorang Notaris menghadapi dan/atau menemukan suatu
akta yang dibuat oleh rekan sejawat yang ternyata di dalamnya terdapat
kesalahan-kesalahan yang serius dan/atau membahayakan klien, maka Notaris
tersebut wajib memberitahukan kepada rekan sejawat yang bersangkutan atas
kesalahan yang dibuatnya dengan cara yang tidak bersifat menggurui,
melainkan untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan terhadap
klien yang bersangkutan ataupun rekan sejawat tersebut.
9. Membentuk kelompok sesama rekan sejawat yang bersifat eksklusif dengan
tujuan untuk melayani kepentingan suatu instansi atau lembaga, apalagi
menutup kemungkinan bagi Notaris lain untuk berpartisipasi.
10. Menggunakan dan mencantumkan gelar yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
11. Melakukan perbuatan-perbuatan lain yang secara umum disebut sebagai
pelanggaran terhadap Kode Etik Notaris, antara lain namun tidak terbatas pada
pelanggaran-pelanggaran terhadap:
a. Ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004
tentang Jabatan Notaris;
b. Penjelasan Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 tahun 2004 tentang
Jabatan Notaris;
c. Isi sumpah Jabatan Notaris;
d. Hal-hal yang menurut ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
dan/atau Keputusan-keputusan lain yang telah ditetapkan oleh organisasi
Ikatan Notaris Indonesia tidak boleh dilakukan oleh anggota.

5
Pengecualian
(Pentoleransian, Penyimpangan yang diterima)

Hal-hal yang tersebut di bawah ini merupakan pengecualian oleh karena itu
tidak termasuk pelanggaran, yaitu :
1. Memberikan ucapan selamat, ucapan berdukacita dengan menggunakan kartu
ucapan, surat, karangan bunga ataupun media lainnya dengan tidak
mencantumkan Notaris, tetapi hanya nama saja
2. Pemuatan nama dan alamat Notaris dalam buku panduan nomor telepon, faks
dan teleks, yang diterbitkan secara resmi oleh PT. Telkom dan/atau instansi-
instansi dan/atau lembaga-lembaga resmi lainnya.
3. Memasang 1 (satu) tanda penunjuk jalan dengan ukuran tidak melebihi 20 cm
x 50 cm, dasar berwarna putih, huruf berwarna hitam, tanpa mencantumkan
nama Notaris serta dipasang dalam radius maksimum 100 meter dari kantor
Notaris.

KODE ETIK:
 Memberi norma (aturan/kaidah) pada tingkah laku manusia sehingga akan
mengetahui apa yang patut/tidak patut, yang benar/salah;
 Harus konkrit antara kewajiban, larangan dan pengawasan
 Jujur terhadap diri sendiri, klien dan profesi, (tidak boleh menahan
pengetahuan, semua harus dijelaskan secara jelas kpada klien)
 Membentengi Notaris dalam menghadapi segala masalah, misal mafia tanah

NOTARIS:
 Notaris merupakan Pejabat umum yang menjalankan sebagian kewenangan
negara di bidang hukum privat
 Mengapa ingin menjadi Notaris? Karena Notaris merupakan Jabatan terhormat;
Notaris bisa membuka kantor sendiri sambil mengurus anak/waktu yang
fleksibel, tidak terikat.
 Mandiri, membuka kantor sendiri dengan minimal 2 orang karyawan
 Bebas merdeka dalam memembuat dan menentukan konstruksi hukum
 Tidak ada kata maaf bagi profesional karena ada konsekuensi sehingga dalam
membuat konstruki hukum tidak boleh terburu-buru harus dalam pemikiran
yang matang
 Notaris harus berjalan dalam kebenaran, keadilan, good faith, berasaskan itikad
baik
 Notaris diangkat untuk kepentingan Masyakat dan Negara
 Honorarium: konsekuensi dari pekerjaan, bukan tujuan

6
 Bebas Honorarium: untuk masyarakat tidak mampu, untuk tanggung jawab
sosial
 Kantor: hanya satu dan secara nyata bekerja di kantor tersebut, tidak ada
cabang
 Jika terpaksa, dapat keluar kantor hanya untuk tanda tangan dan pembacaan
bukan pembuatan akta (harus dikantor)
 Mengirim minuta pada klien: tindak pidana, karena Notaris tidak tahu siapa
yang men-tanda tangan akta tersebut. Ada hak retensi: Notaris menahan akta
karena klien belum membayar aktanya.
 INI: satu-satunya organisasi Notaris, yang lain organisasi kemasyarakatan
 Kenapa ada perkumpulan? Karena Notaris tidak memiliki bos/majikan, berdiri
sendiri, sehingga dengan adanya perkumpulan Notaris dapat bersandar.

LATIHAN SOAL JAWAB UKEN

1. Sebutkan pengertian Notaris dan kewenangannya menurut UU 30/2004 ?


Jawaban :
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik
dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang RI nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang telah diubah
dengan Undang-undang nomor 2 tahun 2014 (pasal 1 angka 1 Undang-undang
RI nomor 30 tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang-undang nomor 2
tahun 2014 ).

Kewenangan
Jawaban
Notaris berwenang membuat akta autentik mengenai semua perbuatan,
perjanjian dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-
undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk
dinyatakan dalam akta autentik , menjamin kepastian tanggal pembuatan akta,
menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu
sepanjang pembuatan akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada
pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang (pasal 15 ayat
1 Undang-undang RI nomor 30 tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang-
undang RI nomor 2 tahun 2014).

Selain kewenangan yang disebutkan diatas :


menurut pasal pasal 15 ayat 2 Undang-undang RI nomor 30 tahun 2004 yang
telah diubah dengan Undang-undang RI nomor 2 tahun 2014, Notaris
berwenang pula untuk :

7
- Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat
dibawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus.
- Membukukan surat dibawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus
- Membuat kopi dari asli surat dibawah tangan berupa salinan yang memuat
uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang
bersangkutan.
- Melakukan pengesahan kecocokan fotocopi dengan surat aslinya.
- Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta.
- Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan.
- Membuat akta risalah lelang, dan
menurut pasal 15 ayat 3 Undang-undang RI nomor 30 tahun 2004 yang telah
diubah dengan Undang-undang RI nomor 2 tahun 2014, Notaris mempunyai
kewenangan lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Pasal 51 Undang-undang RI nomor 30 tahun 2004 yang telah diubah dengan


Undang-undang RI nomor 2 tahun 2014 mengatur bahwa Notaris berwenang
untuk membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan ketik yang terdapat
pada Minuta akta yang telah ditandatangani.

2. Sebutkan dan jelaskan protokol Notaris Pasal 1(13) dan Pasal 62 penjelasan
Pasal 62 UUJN

Pengertian

Protokol Notaris adalah kumpulan dokumen yang merupakan arsip Negara


yang disimpan dan dipelihara oleh Notaris sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (pasal 1 angka 13 Undang-undang RI nomor 30 tahun
2004 yang telah diubah dengan Undang-undang RI nomor 2 tahun 2014).

Penyerahan Protokol

Penyerahan Protokol Notaris dilakukan dalam hal Notaris :


a. meninggal dunia;
b. telah berakhir masa jabatannya;
c. permintaan sendiri;
d. tidak mampu secara rohani dan/atau jasmani untuk melaksanakan tugas
jabatan sebagai Notaris secara terus menerus lebih dari 3 (tiga) tahun;
e. diangkat menjadi Pejabat Negara;
f. Pindah Wilayah Jabatan;
g. Diberhentikan sementara;
h. Diberhentikan dengan tidak hormat.

8
(pasal 62 dan pasal 64 Undang-undang RI nomor 30 tahun 2004 dan pasal 63
Undang-undang RI nomor 30 tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang-
undang RI nomor 2 tahun 2014).

Dalam penjelasan pasal 62 Undang-undang RI nomor 30 tahun 2004


disebutkan bahwa Protokol Notaris terdiri atas :
a. Minuta Akta,
b. Buku daftar akta atau repertorium,
c. Buku daftar akta dibawah tangan yang penandatanganannya dilakukan
dihadapan Notaris atau akta dibawah tangan yang didaftar,
d. Buku daftar nama penghadap atau klapper,
e. Buku daftar protes,
f. Buku daftar wasiat dan
g. Buku daftar lain yang harus disimpan oleh Notaris.

3. Sebutkan dan jelaskan perbedaan tempat kedudukan dan wilyah kerja


Notaris
Notaris mempunyai tempat kedudukan di daerah kabupaten atau kota dan
Notaris
mempunyai wilayah jabatan meliputi seluruh wilayah provinsi dari tempat
kedudukannya
(pasal 18 Undang-undang RI Nomor 30 tahun 2004).

4. Sebutkan pengertian Kode Etik Notaris (KEN)?


Kode Etik Notaris adalah seluruh kaidah moral yang ditentukan oleh
Perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia yang selanjutnya akan disebut
“Perkumpulan” berdasarkan keputusan Kongres Perkumpulan dan/atau yang
ditentukan oleh dan diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang hal itu dan yang berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap
dan semua anggota Perkumpulan dan semua orang yang menjalankan tugas
jabatan sebagai Notaris, termasuk didalamnya Pejabat Sementara Notaris,
Notaris Pengganti (pasal 1 angka 2 Kode Etik Notaris)

5. Siapa yang menetapkan dan menegakkan KEN, diatur dalam pasal brp?
Dewan Kehormatan merupakan alat perlengkapan Ikatan Notaris Indonesia
yang dibentuk dan berfungsi menegakkan Kode Etik, harkat dan martabat
Notaris, yang bersifat mandiri dan bebas dari keberpihakan, dalam
menjalankan tugas dan kewenangannya dalam Ikatan Notaris Indonesia (pasal
1 angka 8 Kode Etik Notaris).

9
6. Jelaskan yang dimaksud Notaris harus memiliki moral, akhlak dan kepribadian
yang baik.
Notaris merupakan profesi yang menjalankan sebagian kekuasaan negara di
bidang hukum privat dan mempunyai peran penting dalam membuat akta
otentik yang mempunyai kekuatan pembuktian sempurna dan oleh karena
Jabatan Notaris merupakan Jabatan kepercayaan maka seorang Notaris harus
mempunyai perilaku yang baik.

7. Sebutkan pengertian dan perbedaan tugas Majelis Pengawas dengan Dewan


Kehormatan INI

8. Jelaskan mengapa Notaris harus mengutamakan pengabdian kepada


kepentingan masyarakat dan negara
Notaris diangkat bukan untuk kepentingan individu Notaris, Jabatan Notaris
adalah Jabatan pengabdian, oleh karena itu Notaris harus selalu
mengutamakan kepentingan masyarakat dan Negara.

9. Uraikan jawaban :
Dalam Pasal 82(1) UUJN bahwa Notaris berhimpun dalam satu wadah
Organisasi Notaris. jelaskan menurut pandangan Anda dengan mendasarkan
Pasal 1(5) UUJN, apakah INI merupakan organisasi yang dimaksud dalam UUJN
itu?

10. Sebutkan alat kelengkapan Perkumpulan INI:

11. Uraikan apa yang dimaksud dengan KODE ETIK pada umumnya dan
khususnya KODE ETIK Notaris?

KODE ETIK: serangkaian ketentuan baik tertulis maupun tidak tertuis yang
dijadikan sebagai pedoman bagi setiap anggota profesi dalam menjalankan
tugas dan pekerjaan sehari-hari.
KODE ETIK NOTARIS: serangkaian ketentuan baik menurut Peraturan Jabatan
Notaris (PJN) maupun KODE ETIK yang ditetapkan INI yang dijadikan sebagai
pedoman bagi setiap Notaris dalam menjalankan tugas dan Jabatannya untuk
melayani masyarakat.

12. Apakah Saudara setuju dengan diadakannya KODE ETIK bagi Notaris? Jika
setuju, apa alasannya?
Setuju. Agar para Notaris dalam menjalankan Jabatannya tidak melakukan hal-
hal atau tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan martabat dan kehormatan
Jabatan Notaris sehingga dengan demikian dapat mencegah timbulnya

10
kerugian bagi: Notaris sendiri, rekan Notaris/Organisasi Profesi Notaris (INI),
Masyarakat pengguna jasa Notaris.

13. Jelaskan perbedaan KODE ETIK Notaris dan KODE ETIK profesi lainnya dan
sanksinya?
KODE ETIK Notaris
a. Selain ditetapkan INI juga diatur secara hukum oleh Negara dengan UU
30/2014 tentang Jabatan Notaris
b. Disamping yang bersifat himbauan moral dan sanksi organisatoris juga
bersifat memaksa dan didukung dengan aparatur penegak yang dikelola
oleh Pemerintah
KODE ETIK Profesi lainnya
a. Semata-mata hanya ditetapkan oleh Organisasi Profesi yang bersangkutan
b. Sanksinya terbatas pada himbauan moral dan organisatoris tanpa bisa
dipaksakan karena tidak diatur secara hukum

14. Berikan jawaban, uraikan dan jelaskan, termasuk tapi tidak hanya terbatas
pada:

Pengertian etika pada umumnya, etika profesi, etika profesi Notaris dan KODE
ETIK Notaris sebagaimana diatur oleh Undang-undang
Pengertian etika pada umumnya: kekuatan normatif yang bergerak dari dalam
diri sendiri untuk mengendalikan perilaku seseorang/sekelompok orang. Etika
merupakan refleksi dari pengendalian diri (self control) bukan pengendalian
sosial (social control). Etika berbeda dengan hukum/mekanisme kontrol sosial
yang lain. Etika tidak ditopang oleh kekuatan pemaksa yang berasal dari
sumber kekuasaan negara/aparatur pemerintah.
Etika profesi Notaris: suatu kekuatan normatif yang bergerak ‘dari dalam’ diri
setiap Notaris untuk mengendalikan perilakunya dalam menjalankan tugas dan
Jabatan Notaris baik terhadap rekan sejawat maupun berkenaan dengan
dengan pelayanan terhadap publik/masyarakat

15. Ciri-ciri seorang Notaris yang ideal dan profesional itu


- Mempunyai pengetahuan hukum yang mumpuni baik teknis dan teoritis
- Jujur, bijaksana dan bertanggung jawab
- Mengabdi kpada masyarakat
- Menjunjung tinggi hukum dan perundang-undangan
- Bersikap adil dan tidak memihak
- Memegang rahasia Jabatan

16. Mana yang lebih besar pengaruh dan akibatnya antara pelanggaran terhadap
perundang-undangan dengan pelanggaran terhadap KODE ETIK Hasil Kongres
INI demikian juga sanksi yang berlaku baginya

11
Pelanggaran terhadap perundang-undangan jauh lebih besar pengaruh dan
akibatnya dibanding pelanggaran KODE ETIK hasik kongres INI, karena UUJN
disamping hukum materiil termasuk hukum formal.
Pemberlakuan sanksi: sanksi terhadap pelanggaran perundang-undangan jauh
lebih berat karena dapat dipecat dari Jabatan sebagai Notaris dan juga dipidana
berdasarkan Pasal 10 KUHP. Sanksi terhadap pelanggaran KODE ETIK hanya
bersifat organisatoris dan hukum paling berat hanya berupa pemecatan dari
keanggotaanINI.

17.Maksud dan tujuan pengawasan terhadap Notaris:


Untuk mencegah/menghindari penyalahgunaan Jabatan yang diberikan
Undang-undang kepada Notaris yaitu untuk menjalankan sebagian tugas dan
wewenang pemerintahan dalam melayani publik/masyarakat

18. “Notaris berkepribadian baik dan menjunjung tinggi martabat dan


kehormatan Notaris, baik di dalam dan di luar tugas Jabatan nya”. Ketentuan
ini dimulai dalam Pasal 16-17 UUJN. Jika terdapat pelanggaran terhadap
keluhuran martabat dan Jabatan Notaris, Instansi mana yang memberikan
sanksi?

Instansi yang memberikan sanksi: Dewan Kehomatan INI dan Majelis Pengawas
Notaris.

19. Apakah seorang Notaris yang memiliki keterampilan teoritis dan teknis
merupakan jaminan dapat menjalankan tugas sebagaimana dituntut oleh
Undang-undang dan masyarakat?
Tidak. Selain ketrampilan teoritis dan teknis, Notaris harus memiliki
- Kejujuran, kebijaksanaan dan tanggung jawab
- Pengabdian kepada masyarakat
- Integritas moral yang tinggi
- Kejujuran dan keadilan yang tidak memihak
- Solidaritas yang tinggi

20. Notaris yang kedudukannya di Bekasi menjalankan tugas di Jakarta, untuk


kemudian aktanya (Verlejden) di Bekasi, bagaimana pendapat Saudara?

Perbuatan tersebut dikualifikasi sebagai perbuatan yang mengabaikan


keluhuran dari martabat dan tugas Jabatannya karena melanggar ketentuan
Pasal 18 UUJN UU 30/2004 tentang tempat kedudukan

Verlejden: Peresmian akta. merupakan serangkaian tindakan Notaris yang


menyangkut kegiatan mendengar, menyusun/memembuat akta, membacakan

12
dan menandatangani. Bila salah satu dilanggar maka dengan sendirinya akta
tersebut akan kehilangan keotentikannya.

21. Berikan 3 contoh tindakan/perbuatan yang dikualifisir sebagai tindakan yang


melanggar/mengabaikan keluhuran dari martabat dan tugas Jabatan
Notaris.
 Perbuatan yang bersifat reklame/promosi diri sendiri/kantor
 Menjalankan jabatan lain/sampingan seperti perdagangan umum dan
pemborongan
 Menjelek-jelekan/menyalahkan akta yang dibuat rekan Notaris
 Mengirimakaan minuta akta kepada klien untuk ditandatangani
 Menempatkan karyawan/asisten di luar kantor Notaris untuk melayani
kepentingan lembaga instansi pengguna jasa Notaris.

22. Jelaskan secara umum dalam hal mana seorang Notaris dijatuhi hukuman
indisipliner dan instansi mana yang berwenang menjatuhkan hukuman.
 Apabila melakukan tindakan/perbuatan yang melalaikan, merendahkan
Jabatan kedudukannya sebagai Notaris, baik dilakukan sewaktu
menjalankan Jabatannya dan diluar Jabatannya.
 Instansi yang berwenang menurut UUJN: Meneteri Kehakiman melalui
Majelis Pengawas.
 Pasal yang berhubungan dengan hukuman indisipliner:
- Pasal 16 UUJN tentang Kewajiban Notaris
- Pasal 17 UUJN tentang Larangan Bagi Notaris

23. Hubungan KODE ETIK Notaris dengan Organisasi Profesi Notaris


 Ketentuan yang menjadi Dasar Hukum keterkaitan antara organisasi profesi
Notaris dengan Pembinaan, Pengawasan, Penertiban, Penindakan dan
sanksi-sanksi terhadap Notaris: Pasal 82 dan Pasal 83 UUJN
 Hubungan antara Etika Profesi/KODE ETIK Notaris dengan ketentuan-
ketentuan yang mengatur tentang Jabatan Notaris dalam perundang-
undangan: hubungannya sangat erat dan saling melengkapi satu dengan
lainnya karena KODE ETIK Notaris merupakan penjabaran lebih lanjut atas
ketentuan-ketentuan dalam UUJN yang disesuaikan guna kebutuhan
organisasi guna mensiasati perkembangan zaman.

24. Notaris A dan B ingin memembuat persekutuan dalam Jabatan Notaris


sehingga segala sesuatu dalam Jabatannya dikerjakan bersama-sama.
Apakah diperkenankan dan apa dasar hukumnya?
Dalam membuka kantor , Notaris dapat menjalankan jabatannya dalam bentuk
perserikatan perdata , namun dengan tetap memperhatikan kemandirian dan
ketidakberpihakan dalam menjalankan jabatannya. Bentuk persekutuan

13
perdata diatur para Notaris berdasarkan peraturan perundang-undangan (pasal
20 ayat 1 dan ayat 2 Undang-undang RI nomor 30 tahun 2004 yang telah
diubah dengan Undang-undang RI nomor 2 tahun 2014) juncto Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI nomor M.HH.01.AH.02.12 TAHUN 2010
tanggal 8 Pebruari 2010 tentang persyaratan menjalankan Jabatan Notaris dalam
bentuk perserikatan perdata:

25. Notaris tidak boleh membuka kantor cabang, uraikan alasan dan sanksinya.
 Notaris dilarang buka cabang agar maksimal dan berkonsentrasi penuh
dalam menjalankan tugas dan Jabatannya sehingga secara terus menerus
dapat memberikan pelayanan kepada Masyarakat yang membutuhkan di
wilayah yang menjadi tempat kedudukannnya
 Sanksi: diberhentikan sementara dari Jabatannya oleh Menteri Kehakiman
setelah mendengar pertimbangan Majelis Pengawas Pusat.
 Dasar hukum Pasal 85 huruf (c) UUJN

14

Anda mungkin juga menyukai