Anda di halaman 1dari 16

Marketing Pendidikan |1

MENENTUKAN TIMING DAN LOCUS KONTESTASI DALAM


MANAJEMEN MARKETING PENDIDIKAN DI MI AL-MUNAWWAROH
SLARANG, KESUGIHAN, CILACAP

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Matakuliah Marketing Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Sulis Rokhmawanto, M.Pd.

A. PENDAHULUAN
Dunia telah memasuki zaman globalisasi, zaman dimana iklim
kompetitif sudah masuk di semua lini kehidupan. Globalisasi merupakan
kekuatan pemicu pada aspek kehidupan. Konsep ini menciptakan paradigma
bordeless world, yaitu dunia yang tidak mengenal batas-batas teritorial
kedaulatan sebuah Negara atau bangsa. Dampaknya turut menciptakan
persaingan yang semakin tinggi pada semua aspek kehidupan masyarakat,
termasuk di dalamnya pendidikan. Semakin banyaknya lembaga pendidikan
maka semakin banyak pula persaingan di dalam lembaga pendidikan sehingga
setiap lembaga pendidikan dituntut untuk menghadapi iklim kompetitif
tersebut.1)
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bergerak dalam bidang
jasa pendidikan. Selain itu kompetisi antar sekolah semakin ketat. Maka
dalam hal ini penyelenggara pendidikan dituntut untuk kreatif dalam
menggali keunikan dan keunggulan sekolahnya agar dibutuhkan dan diminati
oleh pelanggan jasa pendidikan. Munculnya sekolah berwawasan
internasional serta lahirnya sekolah negeri dan swasta yang menawarkan
keunggulan fasilitas, program pembelajaran yang menarik, bahkan dengan
biaya yang terjangkau, dapat menambah maraknya kompetisi pendidikan.

1)
Mahmud Machfoedz. Pengantar Pemasaran Modern, (Yogyakarta: UUP AMP YKPN,
2005), hal. 14.
Marketing Pendidikan |2

Pendidikan dipercaya sebagai alat strategi untuk meningkatkan taraf


hidup manusia. Melalui pendidikan, manusia menjadi cerdas, memiliki
kemampuan atau skill, sikap hidup yang baik, sehingga dapat bergaul dengan
baik di masyarakat. Pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntungan
sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa bermartabat dan individunya
menjadi manusia yang memiliki derajat.2)
Aktivitas pemasaran jasa pendidikan yang terdahulu dianggap tabu
karena berbau bisnis dan cenderung berorientasi pada laba (profit oriented),
sekarang ini sudah dilakukan secara terbuka dan terang terangan.3) Konsep
input, proses dan output menjadi kajian yang telah dimantapkan dan inovasi-
inovasi tersebut akan menjadi sebuah kajian pemasaran yang menarik. Upaya
untuk mendapatkan calon siswa sebagai input yang cakap dan matang, telah
menjadi tuntunan yang wajib dipenuhi dalam rangka mendukung proses
pembelajaran dan kompetisi antar sekolah. Pemasaran menjadi sesuatu yang
mutlak harus dilakukan oleh setiap sekolah, karena untuk memperkenalkan
dan mempromosikan dalam menarik sejumlah calon siswa baru. Maka dari itu
sekolah dituntut untuk melakukan strategi pemasaran yang sangat baik guna
mempertahankan dan menambah kuantitas siswa.
Lembaga pendidikan adalah sebuah kegiatan yang melayani
konsumen berupa siswa dan masyarakat umum yang dikenal sebagai
stakeholder. Lembaga pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk
memberikan layanan dan pihak yang dilayani ingin memperoleh kepuasan
dari layanan tersebut, karena mereka sudah membayar cukup mahal kepada
lembaga pendidikan.4) Pemasaran jasa pendidikan disini tergolong dalam
marketing jasa. Dimana lembaga pendidikan tidak mencari keuntungan
semata, demi kemakmuran para pengurus atau pemilik lembaga.

2)
Engkoswara & Komariah. Administrasi Pendidikan, (Bandung :Alfabeta, 2010), hal. 1.
3)
Davis Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, (Jakarta: Salemba Empat 2012), hal. 6.
4)
Buchori Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2003), hal.
14.
Marketing Pendidikan |3

Sekolah-sekolah yang memposisikan dirinya sebagai sekolah


unggulan, andalan, ataupun favorit yang diregulasi pemerintah kota bukan
menjadi pilihan utama bagi masyarakat saat ini, karena tren siswa dewasa ini
ternyata tidak hanya melihat keadaan sekolah unggulan, andalan dan favorit
sebagai salah satunya pertimbangan untuk memutuskan bersekolah di
lembaga tersebut, akan tetapi pertimbangan keadaan sekolah gaul dan dapat
dipercaya ternyata menjadi fenomena baru dalam pemasaran lembaga
pendidikan. Hal ini sangat penting mendapatkan respon dari manajemen
sekolah. Berkualitas, disiplin namun tetap gaul cenderung pula menjadi
idealisme remaja serta sekolah dapat dipercaya dengan infrastruktur yang
lebih mendukung, dan fasilitas teknologi yang memadai.
Siswa relatif ingin suasana dinamis dalam lingkungan sekolahnya,
para wali siswa pun ingin anaknya mengetahui banyak tentang teknologi
pendidikan mutakhir, sehingga sekolah lagi-lagi dituntut menawarkan inovasi
dalam program-program sekolah apa saja yang akan ditawarkan. Namun tidak
hanya itu, yang lebih penting sebagai sikap yang harus dikembangkan yaitu
membangun persepsi dan citra yang positif terlebih dahulu, mempunyai
tujuan yang baik, saling mempercayai satu sama lain, saling menghargai,
saling pengertian antar kedua belah pihak dan memiliki rasa toleransi. Untuk
membangun citra positif dari masyarakat luas.
MI Al-Munawwarah adalah lembaga pendidikan dasar yang berada di
bawah naungan Yayasan Al-Munawwarah. MI Al-Munawwarah mempunyai
Visi ”Utama dalam Berilmu dan Unggul dalam Beramal”. MI Al-
Munawwarah Slarang, Kesugihan, ini menawarkan berbagai keunggulan
dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diantaranya hafal juz Ama dan
dapat membaca al-Qur’an dengan benar serta mendidik meliputi etika,
aqidah, dan perilaku sesuai ajaran Islam. Mengajar meliputi pengetahuan
dasar, wawasan keilmuan, dan akademis praktisi. MI Al-Munawwarah juga
mengutamakan keunggulan dalam kegiatan ektrakurikuler, diantaranya
pramuka, UKS, rebana, dan seni tilawah. Selain itu, MI Al-Munawwarah juga
memiliki pembiasaan yang harus dijalankan oleh setiap siswa diantaranya
Marketing Pendidikan |4

salat dzuhur berjamaah, salat dhuha, dan nadhom kitab kuning. Prestasi dan
inovasi tersebutlah yang menjadi salah satu senjata lembaga ini dalam
menerapkan strategi pemasaran untuk merekrut siswanya.
Namun, dibalik semua itu, MI Al-Munawwarah juga dituntut untuk
terus bisa berkembang dan eksis mengikuti perkembangan zaman sehingga
dapat memenuhi tuntunan dan permintaan stakeholder yaitu menghasilkan
lulusan yang berkualitas dan berkarakter, baik secara intelektualitas, moralitas
maupun kemandirian hidup yang berkarakter. Terlebih dengan semakin
ketatnya persaingan antar lembaga pendidikan yang memiliki sistem
pendidikan yang sama dengan MI Al-Munawwarah, maka dari itu jika tidak
diimbangi dengan strategi pemasaran jasa pendidikan yang matang,
pengembangan kualitas yang semakin baik, juga tentunya pelayanan yang
sangat memuaskan, maka lambat laun MI Al-Munawwarah akan tertinggal
dengan lembaga-lembaga yang baru yang menawarkan berbagai keunggulan
dan kelebihan.
Dalam makalah ini akan dibahas yang pertama, konsep manajemen
pemasaran pendidikan yang di dalamnya berisi perencanaan yaitu, melakukan
segmentasi pasar, penentuan target pasar, dan menentukan target pasar.
Kedua, tahapan pengorganisasian yaitu; membentuk panitia penerimaan siswa
baru. Ketiga, tahapan pelaksanaan yaitu, pemasaran secara langsung dan
pemasaran secara tidak langsung. Keempat, implementasi strategi pemasaran
jasa pendidikan di MI AL-Munawwarah untuk meningkatkan kuantitas siswa
melalui bauran pemasaran yaitu; produk, tempat, harga, promosi, people,
pysical evidence, dan proses yang dimiliki oleh MI AL-Munawwarah cukup
berhasil untuk meningkatkan jumlah animo pendaftar peserta didik di setiap
tahunnya. Kelima, evaluasi yaitu; waktu pelaksanaan evaluasi yaitu setiap
tahun sekali.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut di atas kami
tertarik untuk membahas tentang menentukkan timing dan locus kontestasi
dalam marketing pendidikan di MI Al-Munawwarah, Slarang, Kesugihan,
Cilacap.
Marketing Pendidikan |5

B. ISI
1. Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan
Dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengenai arti
manajemen, yaitu, penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran, pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan
organisasi. Secara etimologi, manajemen berasal dari kata to manage yang
berarti mengelola atau mengatur. Secara terminologis, Haiman
mendefinisikan manajemen adalah fungsi untuk mencapai suatu tujuan
melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan
individu untuk mencapai tujuan. Selanjutnya, Sondang P. Siagian dalam
bukunya Usman Effendi, mendefinisikan manajemen sebagai kemampuan
atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam pencapaian tujuan
melalui kegiatan-kegiatan orang lain.5)
Sedang pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran
dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.
Berikut beberapa definisi mengenai pemasaran yang dimaksud. Menurut
The American Marketing Association menyebutkan:”Marketing is the
planning and executing the conception, pricing, promotion and
distribution of ideas, goods and services to create exchanges that satisfiy
individual and organizational goals”.6) Definisi di atas mengandung arti
bahwa pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan
konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan
organisasi.
Menurut Kotler dan Keller mengartikan pemasaran sebagai berikut,
“Marketing is a societal process by which individuals and groups obtain
what they need and want through creating, offering, and freely exchanging

Usman Effendi, Asas Manajemen, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), hal. 2.


5)

6)
Graham J Hooley, Nigel F. Piercy, Brigitte Nicoulaud. Marketing Strategy and
Competitive Positioning. (London: Prentice Hall, 2008), hlm. 7.
Marketing Pendidikan |6

products and services of value with others”.7) Pemasaran adalah suatu


proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa bernilai
dengan pihak lain.
Sedangkan yang dimaksud dengan kata manajemen pemasaran
adalah kata pemasaran dapat didefinisikan hasil aktifitas bisnis yang
mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen yang
mencakup pembelian, penjualan, transportasi, pergudangan, standarisasi,
tingkatan, finansing, dan risiko. Sedangkan manajemen pemasaran adalah
bidang manajemen perusahaan yang menyangkut keputusan dan
kebijaksanaan yang berkaitan dengan aktivitas pemasaran dari perusahaan.
Adapun menurut Muhaimin pemasaran lembaga pendidikan merupakan
proses manajemen yang bertujuan untuk melakukan identifikasi dan
memberikan identifikasi dan memberikan kepuasan terhadap pelanggan
dan masyarakat secara terus-menerus dan berkelanjutan.
Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud
dengan manajemen pemasaran pendidikan adalah manajemen dengan
sistem yang berlandaskan pada hakikat saling berhubungan antara semua
bidang fungsional dalam sebuah lembaga pendidikan sebagai dasar
pengambilan keputusan di bidang pemasaran yang berorientasi pada
konsumen.
Fungsi pemasaran (marketing) dalam dunia pendidikan adalah
untuk menciptakan citra baik terhadap madrasah sebagai lembaga
pendidikan. Tujuannya adalah menarik minat anggota masyarakat untuk
menggunakan jasa layanan pendidikan yang diberikan oleh madrasah itu.
Cara untuk menciptakan citra ini bermacam-macam, tergantung pada
anggota masyarakat yang dituju. Apabila calon konsumen yang kita tuju
adalah masyarakat golongan ekonomi lemah, maka kita harus menciptakan

7)
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Marketing Management. (New Jersey: Prentice
Hall, 2012), hlm. 5.
Marketing Pendidikan |7

citra bahwa madrasah kita itu tidak mahal. Apabila calon konsumen yang
dituju adalah golongan ekonomi menengah ke atas yang berani membayar
lebih untuk kualitas layanan yang lebih baik, maka citra yang harus kita
ciptakan adalah bahwa madrasah kita memberikan layanan yang lebih
bagus daripada sekolah lain, walaupun untuk itu mereka harus membayar
lebih mahal sedikit. Jadi, pemasaran pendidikan berguna sebagai suatu
langkah dalam mengimbangi posisi pendidikan di era persaingan global.
Unsur utama dalam pemasaran dapat diklasifikasi menjadi tiga
unsur utama, yaitu:
a. Unsur strategi persaingan, meliputi:
1) Segmentasi pasar, yaitu tindakan mengidentifikasi dan membentuk
kelompok pembeli atau kosumen secara terpisah. Masing-masing
konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan
bauran pemasaran.
2) Targeting, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar
yang akan dimasuki.
3) Positioning, yaitu penetapan posisi pasar. Tujuannya adalah untuk
membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk
yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.8)
b. Unsur Taktik Pemasaran, meliputi:
1) Differensiasi, yang terkait dengan cara membangun strategi
pemasaran di berbagai aspek perusahaan. Kegiatan membangun
strategi pemasaran inilah yang membedakan differensiasi yang
dilakukan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
2) Bauran Pemasaran (marketing mix), terkait dengan kegiatan
mengenai produk, harga, promosi, dan tempat atau yang lebih
dikenal dengan sebutan 7 P, yaitu Product, Price, Promotion,
Place, Poeple, Physical evidence, Proces.

8)
Davis Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan…, hal. 57.
Marketing Pendidikan |8

c. Unsur Nilai Pemasaran, meliputi:


1) Merek (Brand)
Merek adalah nama, termin, tanda simbol, atau desain, atau
kombinasi dari semuanya, yang ditujukan untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa sebuah/ sekelompok penjual
dan membedakannya dengan para pesaing. Merek mempunyai
banyak arti penting buat konsumen, yaitu:
a) Sebagai identifikasi untuk membedakan antara satu produk
dengan produk lain. Identifikasi ini diperlukan agar konsumen
mempunyai kebebasan memilih produk dan merek mana yang
memenuhi kebutuhannya.
b) Merek memberi status dan image pada seseorang. Dengan
membeli merek tertentu, sudah menunjukkan bagaimana status
sosial seseorang.
c) Merek memberi arti emosional. Seorang fans sebuah klub
sepakbola misalnya, akan rela membeli berbagai macam
merchandise yang dijual dengan atribut klub tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam lembaga
pendidikan agar suatu lembaga pendidikan dapat laku dipasarkan,
yaitu:
a) ada produk sebagai suatu komoditas,
b) produknya memiliki standar, spesifikasi, dan kemasan,
c) memiliki pangsa/ sasaran yang jelas,
d) memiliki jaringan dan media,
e) tenaga pemasar.
Selain beberapa hal tersebut, juga ada beberapa cara yang dapat
dilakukan dalam melakukan promosi, yaitu:
a) komunikasi personal dan interpersonal (telemarketing,
customer
b) service & training, word of mouth),
c) periklanan,
Marketing Pendidikan |9

d) promosi penjualan,
e) publisitas/ hubungan masyarakat,
f) peralatan instruksional,
g) corporate design.
2. Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan di MI Al-Munawwarah
Strategi menurut Steinner dan Minner adalah penempatan misi,
penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat kekuatan eksternal dan
internal dalam perumusan kebijakan tertentu untuk mencapai sasaran dan
memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran
utama organisasi akan tercapai. Strategi adalah sejumlah keputusan dan
aksi yang ditujukan untuk mencapai tujuan (goal) dan menyesuaikan
sumber daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi
dalam lingkungan organisasinya.
Dalam hal strategi pemasaran jasa pendidikan MI Al-Munawwarah
selalu memperhatikan manajemen pemasaran, unsur-unsur strategi
pemasaran dan memperkuat bauran pemasaran, yakni melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, segmentasi,
targeting, positioning dan tentunya memperhatikan persaingan pasar yang
ada pada saat itu dan selalu mengikuti perkembangan zaman. MI Al-
Munawwarah telah melakukan perumusan unsur strategi dulu sebelum
melakukan strategi pemasaran, agar segala hambatan yang ada dalam
pelaksanaan strategi pemasaran dapat teratasi. Sebagai solusi MI Al-
Munawwarah telah meluruskan langkah-langkah atau tahapan-tahapan
penting dalam strategi pemasaran jasa pendidikan, antara lain yaitu sebagai
berikut:
a. Perencanaan Penyusunan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan
Langkah awal yang dilakukan oleh MI Al-Munawwarah adalah
perencanaan penyusunan strategi pemasaran, proses penyusunan
strategi pemasaran ini dilakukan pada jauh-jauh hari sebelum
penerimaan siswa baru. MI Al-Munawwarah melakukan open
recruitment siswa baru all time, maksudnya bahwa MI Al-
M a r k e t i n g P e n d i d i k a n | 10

Munawwarah memberikan waktu yang leluasa untuk para calon siswa


baru yang akan mendaftarkan diri di madrasah tersebut. MI Al-
Munawwarah tidak membatasi waktu pendaftaran siswa baru. Para
calon siswa baru bisa mendaftarkan diri sewaktu-waktu. Hal ini yang
membuat jumlah siswa semakin mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. MI Al-Munawwarah menerapkan strategi ini karena Madrasah
ini sedang dalam tahap perkembangan yang mana sedang mencari
pelanggan sebanyak-banyaknya. Perencanaan penyususnan strategi
pemasaran meliputi:
1) Strategi Target Pasar Sasaran
Menentukan target pasar itu sangatlah penting sebelum
melaksanakan strategi pemasaran, karena bertujuan untuk
merekrut calon siswa baru yang akan mendaftar ke MI Al-
Munawwarah. Target pasar dalam marketing pendidikan ini
antara lain, orang tua, calon siswa baru, dan masyarakat umum.
Pertama, MI Al-Munawwarah mengambil target dari sisi orang
tua calon siswa baru. Hal ini dilakukan karena target pasar yang
diambil oleh MI Al-Munawwarah adalah siswa-siswi Taman
Kanak-Kanak (TK) yang berada di daerah Kesugihan dan
sekitarnya, terutama yang berlokasi di Desa Slarang, Kesugihan,
Cilacap.
Kedua, target yang akan di
Ketiga, target yang dituju adalah masyarakat umum. Pemasaran di
bidang pendidikan sangat diperlukan sekolah, artinya kita perlu
mengenalkan pelayanan pendidikan yang kita miliki kepada
masyarakat agar mereka tertarik untuk menyekolahkan anaknya.
Dengan adanya siswa yang cukup maka kita bisa menjalankan
kegiatan belajar mengajar dengan baik, begitupun sebaliknya jika
sekolah kekurangan murid maka kegiatan pendidikan yang sudah
direncanakan tidak dapat dijalankan dengan semestinya.
M a r k e t i n g P e n d i d i k a n | 11

2) Strategi Penentuan Pasar


Banyaknya MI yang ada di wilayah Kesugihan, menunjukan
bahwa persaingan antar madrasah/sekolah masih tetap ada dan
semakin ketat. Setiap lembaga pendidikan yang berada di
Kesugihan ini mempunyai keunggulan dan kekuatan tersendiri
dalam mempertahankan eksistensi lembaganya. Begitu halnya
dengan MI Al-Munawwarah mempunyai brand tersendiri yang
membedakan dengan sekolah lainnya yang berada di Kecamatan
Kesugihan, perbedaan tersebut yaitu dengan adanya program
unggulan diantaranya, setelah lulus dari MI diharapkan setiap
siswa hafal jus Ama dan mampu membaca al-Qur’an dengan baik
dan benar sesuai ilmu tajwid. Meskipun MI Al-Munawwarah ini
lebih mengusung unsur keagaamaan yang kuat, namun MI Al-
Munawwarah pun sangat memperhatikan dan tidak melupakan
kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler. Jadi ini yang
membedakan antara MI Al-Munawwarah dengan Madrasah-
madrasah lainnya, sehingga sekolah ini masih tetap eksis di
kalangan masyarakat. Tentunya pihak MI Al-Munawwarah ingin
dan berharap agar semua siswa-siswinya berhasil dan sukses di
dunia dan di akhirat.
b. Pengorganisasian Panitia Penerimaan Siswa Baru
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan dan
pengelompokkan manusia yang terbentuk dalam sebuah struktur.
Kemudian dalam struktur tersebut dijelaskan tugas dan fungsi yang
harus dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dirumuskan dan
ditetapkan. Hal ini sangtlah perlu karena agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh pihak MI Al-Munawwarah
yaitu pengorganisasian sumber daya manusia yang ada yaitu dengan
membentuk kepanitian penerimaan siswa baru. Agar proses
M a r k e t i n g P e n d i d i k a n | 12

pemasaran sekolah MI Al-Munawwarah bisa terarah dan terpola


secara baik dan benar.
c. Pelaksanaan Strategi Pemsaran Jasa Pendidikan
Setelah melaksanakan perumusan dalam melaksanakan strategi
pemasaran, maka langkah selanjutnya baru bisa menerapkan strategi
pemasaran, ada dua cara strategi pemasaran jasa pendidikan yang
dilakukan oleh pihak MI Al-Munawwarah, yaitu pemasaran secara
langsung dan pemasaran secara tidak langsung.
d. Evaluasi dalam Penerimaan Siswa Baru
Evaluasi merupakan langkah terkahir yang dilakukan oleh pihak MI
Al-Munawwarah dalam strategi pemasaran. Evaluasi ini dilaksanakan
setiap tahun satu kali, dan melibatkan seluruh stakeholder yang berada
di MI Al-Munawwarah. Agar semua rencana dan program kerja yang
telah disusun dengan baik, maka selanjutnya evaluasi dalam
menjalankan tugas Panitia penerimaan siswa baru menjadi hal yang
sangat penting untuk dilaksanakan oleh MI Al-Munawwarah. Evaluasi
ini dilakukan agar program kerja yang telah dibuat tidak keluar dari
hal yang telah direncanakan.
3. Implementasi Strategi Jasa Pemasaran di MI Al-Munawwarah dengan
Menggunakan Bauran Pemasaran
a. Produk
1) Intrakurikuler, mempunyai guru yang professional dalam
menyampaikan ilmunya dan sesuai dengan bidangnya masing-
masing, guru di MI Al-Munawwarah 95% sudah sertifikasi guru.
Adanya program pembiasaan seperti: shalat dzuhur berjamaah,
shalat dhuha, mujahadah, dan nadhom kitab kuning.
2) Ektrakurikuler, seperti pramuka, UKS, Rebana, tilawah, dan lain
sebagainya.
Dari program-program di atas, sekolah telah berupaya memberikan
program yang terbaik bagi siswa sesuai dengan kebutuhannya.
Dengan adanya program-program tersebut, maka sangat memberikan
M a r k e t i n g P e n d i d i k a n | 13

nilai tambah tersendiri bagi MI Al-Munawwarah dalam meningkatkan


kualitas yang dimiliki dibandingkan dengan sekolah swasta lainnya.
Program-program tersebuat juga menjadi strategi pemasaran jasa
pendidikan untuk meningkatkan kuantitas siswa setiap tahunnya dan
agar lebih dikenal oleh masyarakat lebih luas.
b. Harga (Price)
MI Al-Munawwarah dalam menentukan kebijakan anggaran
pembayaran siswa sudah ditentukan setiap tahun sekali dirapat
tahunan, dan besar anggaran siswanya 100.000/bulan, besar anggaran
ini cukup sesuai dengan pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh
pihak MI Al-Munawwarah.
c. Promosi (Promote)
Promosi merupakan bagian terpenting dalam memasarkan jasa
pendidikan. Promosi yang dilakukan oleh pihak MI Al-Munawwarah
itu ada 2 cara yaitu promosi secara langsung dan promosi secara tidak
langsung.
1) Promosi Secara Langsung
Promosi secara langsung, seperti:
a) Melakukan kunjungan-kunjungan ke TK dan RA baik negeri
atau swasta yang bertujuan untuk mempromosikan MI Al-
Munawwarah kepada siswa-siswi agar mereka tertarik dan
melanjutkan ke MI Al-Munawwarah,
b) Promosi melalui media online seperti wibsite facebook, ig,
dan lain sebagainnya, yang berisi fakta-fakta, seperti lokasi,
prestasi siswa, kegiatan siswa dan lain sebagainnya.
c) Mempromosikan sekolah dengan cara ikut serta diberbagai
ajang perlombaan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu
yang lingkupnya tingkat kecamatan dan kabupaten.
d) Mempromosikan sekolah melalui media cetak, yaitu melalui
brosur, pamplet, bener, dan spanduk.
M a r k e t i n g P e n d i d i k a n | 14

2) Promosi Secara Tidak Langsung


Promosi secara tidak langsung dilakukan dengan:
a) Mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat melalui
masjid yaitu dengan cara ikut terlibat dalam kegiatan-
kegiatan yang ada di masyarakat khususnya daerah Slarang,
Kesugihan.
b) Mengadakan bakti sosial kepada masyarakat, berupa:
santunan anak yatim dan pakir miskin, dan lain sebagainnya.
d. Tempat (Place)
Lokasi MI Al-Munawwarah strategis karena berada dekat dengan
pusat keramaian, lokasinya tepat berada di pinggir jalan raya, dan
mudah dijangkau oleh seluruh stakeholder baik yang menggunakan
kendaraan pribadi atau pun menggunakan kendaraan umum.
e. Sumber Daya Manusia (People)
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh MI Al-Munawwarah
sangatlah kuat dan berkualitas karena 95% guru yang berada di MI
Al-Munawwarah sudah sertifikasi, mengajar di bidang ahlinya
masing-masing dan srata pendidikannya minimal S1 dan bahkan
sudah ada yang S2. Hal ini pun menjadi salah-satu keunggulan yang
dimiliki oleh pihak MI Al-Munawwarah dalam strategi pemasaran
jasa pendidikan.
f. Sarana dan Prasarana (Pysical Evidance)
Keaadaan bukti fisik yang dimiliki oleh MI Al-Munawwarah cukup
menunjung bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Adapun
keaadaan fakta bukti fisik dimiliki oleh MI Al-Munawwarah adalah:
kantor yayasan, ruang kelas, ruang guru, ruang tata usaha,
perpustakaan, ruang seni, ruang BP, ruang UKS, ruang aula, masjid,
kantin, koperasi, rumah kamad.
g. Proses (Process)
Proses ini merupakan aktivitas kegiatan secara menyeluruh dari awal
sampai akhir. Mulai dari proses strategi pemasaran (pendaptaran,
M a r k e t i n g P e n d i d i k a n | 15

penyambutan), proses marketing mix (dari sisi produk, tempat harga,


promosi, orang, sarana, melakukan penyesuaian, perencanaan yang
matang), kemudian proses pendidikan (menjalankan reword and
punishmant sesuai dengan ketentuan yang sudah dimiliki sekolah,
kemudian di akhir sekolah memberikan sebuah penghargaan kepada
siswa-siswi yang berprestasi.
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat kami simpulkan sebagai
berikut:
a. Manajemen pemasaran pendidikan adalah manajemen dengan sistem
yang berlandaskan pada hakikat saling berhubungan antara semua
bidang fungsional dalam sebuah lembaga pendidikan sebagai dasar
pengambilan keputusan di bidang pemasaran yang berorientasi pada
konsumen.
b. Pengorganisasian merupakan proses penyusunan dan
pengelompokkan manusia yang terbentuk dalam sebuah struktur.
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh pihak MI Al-Munawwarah
yaitu pengorganisasian sumber daya manusia yang ada yaitu dengan
membentuk kepanitian penerimaan siswa baru. Agar proses
pemasaran sekolah MI Al-Munawwarah bisa terarah dan terpola
secara baik dan benar.
c. Tahap pelaksanakan marketing pemasaran pendidikan di MI Al-
Munawwarah dengan cara mengimplementasikan pada konsep
bauran pemasaran dan sudah berjalan cukup baik.
d. Tahap evaluasi dalam marketing pemasaran pendidikan dilaksanakan
setiap tahun satu kali, dan melibatkan seluruh stakeholder yang
berada di MI Al-Munawwarah.
M a r k e t i n g P e n d i d i k a n | 16

2. Saran
Dengan mempertimbangkan berbagai data di lapangan yang
ditemui selama penelitian, maka dari penulis mengajukan beberapa saran
kepada yang terkait sebagai berikut:
a. Kepala Sekolah
1) Hendaknya kepala sekolah merumuskan atau menggunakan
strategi manajemen pemasaran sekolah yang baik sehingga dapat
meningkatkan penerimaan siswa baru di MI Al-Munawwarah
2) Sebaiknya kepala sekolah dapat mensosialisasikan tentang
program dan strategi manajemen pemasaran sekolah yang baik
kepada panitia pemasaran sekolah agar kegiatan penerimaan
siswa baru berjalan dengan baik sehingga mendapatkan siswa
baru yang lebih berkualitas.
3) Sebaiknya kepala sekolah lebih mengawasi jalannya pemasaran
sekolah yang dilakukan panitia pemasaran sekolah, sehingga
pemasaran sekolah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
perencanaan awal.
b. Panitia Pemasaran Sekolah
1) Sebaiknya kegiatan-kegiatan manajemen pemasaran sekolah yang
telah dilakukan terus ditingkatkan.
2) Sebaiknya manajemen pemasaran sekolah juga dilakukan melalui
media radio, pameran sekolah, dan mengadakan perlombaan yang
melibatkan siswa TK agar masyarakat lebih tau dan mendapatkan
informasi tentang penerimaan siswa baru di MI Al-Munawwarah,
Slarang, Kesugihan.

Anda mungkin juga menyukai