Anda di halaman 1dari 38

KOMUNITAS II

DISUSUN OLEH

Selfiana ( A.18.10.056 )

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA 2021-2022


No Perubahan Diagnosa Intevensi Keperawatan Evaluasi

Fisiologis OTEK
1 Perubahan Gangguan 1. Minimalisasi Rangsangan Persepsi

Sensori Persepsi Sensori a. Definisi sensori :

Perubahan Bd Gangguan Mengurangi jumlah atau pola membaik

penglihatan Penglihatan rangsangan yang ada baik

banyak terjadi (Katarak ) internal maupun eksternal

pada lansia b. Tindakan :

terutama Observasi

penurunan  Periksa statusmental,status

fungsi sensori,dan tingkat

penglihatan kenyamanan (mis nyeri dan

yang sudah kelelahan)

kurang Terapeutik

jelas,biasanya  Diskusikan tingkat toleransi

di temui terhadap beban sensori (mis

katarak pada bising dan terlalu

lensa bening terang)Batasi stimulus

mata lansia lingkungan ( mis

cahaya,suara,aktivitas)

 Jdwalkan Aktivitas harian

dan waktu istirahat


 Kombinasi prosedur atau

tindakan dalam satu

waktu,sesuai kebutuhan

Edukasi

 Ajarkan cara meminimalisasi

stimulus (mis mengatur

pencahayaan

ruangan,mengurangi

kebisikan,membatasi

kujungan)

Kolaborasi

 Kolaborasi dalam

meminimalkan prosedur atau

tindakan

 Kolaborasi pemberian obat

yang mempengaruhi persepsi

stimulus
2 Perubahan Gangguan 1. Minimalisasi Rangsangan Persepsi

sensori Persepsi Sensori a. Definisi sensori :

Penurunan Bd Gangguan Mengurangi jumlah atau pola membaik

pendengaran pendengaran rangsangan yang ada baik

pada lansia (presbikusis) internal maupun eksternal

seperti b. Tindakan :

presbikusis Observasi
yaitu tuli saraf  Periksa statusmental,status

pada lansia sensori,dan tingkat

akibat proes kenyamanan (mis nyeri dan

degenerasi atau kelelahan)

penuaan organ Terapeutik

pendengaran,pr  Diskusikan tingkat toleransi

oses ini terjadi terhadap beban sensori (mis

beransur-ansur bising dan terlalu

meberat dan terang)Batasi stimulus

terjadi pada sisi lingkungan ( mis

kedua telinga cahaya,suara,aktivitas)

 Jdwalkan Aktivitas harian

dan waktu istirahat

 Kombinasi prosedur atau

tindakan dalam satu

waktu,sesuai kebutuhan

Edukasi

 Ajarkan cara meminimalisasi

stimulus (mis mengatur

pencahayaan

ruangan,mengurangi

kebisikan,membatasi

kujungan)
Kolaborasi

 Kolaborasi dalam

meminimalkan prosedur atau

tindakan

 Kolaborasi pemberian obat

yang mempengaruhi persepsi

stimulus
3 Perubahan Gangguan 1. Minimalisasi Rangsangan Persepsi

Sensori Persepsi Sensori a. Definisi sensori :

Perubahan Bd Gangguan Mengurangi jumlah atau pola membaik

penghiduan/pe penghiduan(hip rangsangan yang ada baik

nciuman osmia) internal maupun eksternal

banyak terjadi b. Tindakan :

pada lansia Observasi

penurunan  Periksa statusmental,status

penciuman sensori,dan tingkat

akibat kenyamanan

menurunya Terapeutik

fungsi sensori  Diskusikan tingkat toleransi

seiring terhadap beban sensori

berjalannya  Jdwalkan Aktivitas harian

waktu seperti dan waktu istirahat

hiposmia atau  Kombinasi prosedur atau

penurunan tindakan dalam satu


penciuman waktu,sesuai kebutuhan

Edukasi

 Ajarkan cara meminimalisasi

stimulus

Kolaborasi

 Kolaborasi dalam

meminimalkan prosedur atau

tindakan

 Kolaborasi pemberian obat

yang mempengaruhi persepsi

stimulus
4 Perasa Kesiapan Status

Perasa peningkatan 1. Edukasi nutrisi nutrisi :


Sel sensor yang
nutrisi a. Definisi : memberikan membaik
mendeteksi
berhubungan infirmasi untuk
aroma secara
dengan perilaku meningkatkan kemampuan
rutin mati dan
upaya pemenuhan kebutuhan
di gantikan
peningkatan nutrisi
dengan baru
kesehatan b. Tindakan
untuk inera
Observasi
perasa namun
 Periksa status gizi, status
pada lansia
aleri program diet,
proses
kebutuhan dan
pergantian ini
kemampuan pemenuhan
tidak bekerja kebutuhan gizi

dengan baik  Identifikasi kemampuan

sehingga sel dan wkatu yang tepat

sensor menerima infromasi

berkurang Terapeutik

jumlahnya,selai  Persiapkan materi dan

n itu terjadi media seperti jenis-jenis

pula nutrisi, table makanan

pengurangan penukar, cara mengelola,

pada saraf yang cara menakar makanan

membawa  Jadwalkan pendidikan

sinyal ke otak kesehstan sesuai

dan pada kesepakatan

bagian yang  Berikan kesempatan

memproses untuk bertanya

ransangan Edukasi
perasa  Jelaskan pada pasien dan

keluarga alergi makanan

yang harus dihindari

kebutuhan jumlah kalori,

jenis makanan yang

dibutuhkan pasien.

 Ajarkan cara
melaksanakan diet sesuai

program (mis. Makanan

tinggi protein, rendah

garam, rendah kalori)

 Jelaskan hal-hal yang

dilakukan sebelum

memberikan makan,

(mis. Perawatan mulut,

penggunaan gigi palsu,

obat-obat yang harus

diberikan seBelum

makan)

 Demonstrasikan cara

membersikan mulut

 Demonstrasikan cara

mengatur posisi kakan

 Anjurkan

pasien/keluarga

memonitor asupan kalori

dan makanan (Mis.

Menggunakan buku

harian)

 Anjurkan pasien dan


keluarga memonitor

kondisi kekurangan

nutrisi

 Anjurkan

mndemonstrasikan cara

memberi makan,

menghitung kalori,

menyiapkan makanan

sesuai program diet)

5 Peraba Gangguan 1. Minimalisasi Rangsangan Persepsi


Pada lansia
persepsi sensori a. Definisi sensori :
penurunan
Bd gangguan Mengurangi jumlah atau pola membaik
fungsi
perabaan rangsangan yang ada baik
perabaan
internal maupun eksternal
terjadi karena
c. Tindakan :
usia yang
Observasi
menyebabkan
 Periksa statusmental,status
system
sensori,dan tingkat
perabaan lansia
kenyamanan
berkurang
Terapeutik
karena
 Diskusikan tingkat toleransi
mengalami
terhadap beban Jdwalkan
kerutan pada Aktivitas harian dan waktu

kulit dan proses istirahat

pengenduran  Kombinasi prosedur atau

kulit akibat tindakan dalam satu

penuaan waktu,sesuai kebutuhan

Edukasi

 Ajarkan cara meminimalisasi

stimulus

Kolaborasi

 Kolaborasi dalam

meminimalkan prosedur atau

tindakan

 Kolaborasi pemberian obat

yang mempengaruhi persepsi

stimulus

6 Sistem saraf Gangguan 1. Latihan Memori Memori :

Penurunan memori Bd a. Definisi meningk

daya ingat yang proses penuaan Mengajarkan kemampuan untuk at

terjadi pada (demensia) meningkatkan daya ingat

usia tua b. Tindakan :

merupakan Observasi

gangguan  Identifikasi masalah

penurunan memori yang di alami


fungsi otak  Identifikasi kesalahan

yaitu disebut terhadap orientasi

demensia  Monitor perilaku dan

perubahan memori

selama terapi

Terapeutik

 Stimulasi memori

dengan mengulang

memori yang terakhir

kali di ucapkan jika perlu

 Koreksi kesalahan

orientasi

 Fasilitasi mengingat

kembali kejadian masa

lalu,jika perlu

 Fasilitasi tigas

pembelajaran (mis

mengingat informasi

verbal dan gambar)

 Fasilitasi kemampuan

konsentrasi

 Stimulasi menggunakan

memori pada peristiwa


yang baru saja terjadi

Edukasi

 Jelaskan tujuan dan

prosedur latihan

 Ajarkan teknik memori

yang tepat

Kolaborasi

 Rujuk pada terapi

okupasi jika perlu


7 Perubahan Defisit 1. Edukasi Kesehatan Tingkat

kognitif dan pengetahuan Bd a. Definisi pengetah

keseimbangan gangguan fungsi Mengajarkan pengelolaan factor uan :

Terjadi dengan kognitif resiko penyakit dan perilaku meningk

ketidak hidup bersih dan sehat at

mampuan b. Tindakan :

lansia Observasi

mengambil  Identifikasi kesiapan dan

keputusan dan kemampuan menerima

tidak informasi

mengetahui  Identifikasi factor-faktor

halyang terjadi yang dapat meningkatkan

akibat dan menurunkan motivasi

pengetahuanny perilaku hidup sehat

a yang sudah Terapeutik


,enurun dan  Sediakan materi dan media

keseimbangan pendidikan kesehatan

ataupun  Jadwalkan pendidikan

kebugaran kesehtan sesuai

badannya tidak kesepakatan

lagi terjaga Edukasi

dengan  Jelaskan factor resiko yang

melakukan dapat mempengaruhi

olahraga,maka kesehatan

terjadi kurang  Ajarkan perilaku hidup

pengetahuan bersih dan sehat

pada lansia  Ajarkan strategi yang dapat

di gunakan untuk

meningkatkan perilaku

hidup sehat

8 Tidur Ganggual pola 1. Dukungan tidur Pola

Kesusahan tidur Bd a. Definisi tidur :

tidur pada kurangnya Memfasilitasi siklus tidur dan membaik

lansia di kontrol tidur terjaga yang teratur

sebabkan b. Tindakan
perubahan pada Observasi

kinerja otak  Identifikasi pola aktivitas

yang menurun dan tidur

untuk  Identifikasi faktor

mengirimkan pengganggu tidur (fisik

sinyal lelah dan dan/atau psikologis)

mengantuk  Identifikasi makan dan

pada tubuh minum yang mengganggu

namun pada tidur (mis.

lansia kinerja Kopi,teh,alkohol,makan

nya menurun mendekati waktu

sehingga susah tidur,minum banyak air

tidur di malam sebelum tidur)

hari yang di  Identifikasi obat tidur yang

sebut insomnia di konsumsi

Terapeutik

 Modifikasi lingkungan

(mis.pencahayaan,kebisinga

n,suhu,matras,dan tempat

tidur)

 Batasi waktu tidur

siang,jika perlu

 Fasilitasi menghilangkan
stres sebelum tidur

 Tetapkan jadwal tidur rutin

 Lakukan prosedur untuk

meningkatkan kenyamanan

(mis.pijat,pengaturan

posisi,terapi akupresur)

 Sesuaikan jadwal

pemberian obat dan/atau

tindakan untuk menunjang

siklus tidur-terjaga

Edukasi

 Jelaskan pentingnya tidur

cukup selama sakit

 Anjurkan menepati

kebiasaan waktu tidur

 Anjurkan menghindari

makanan/minuman yang

mengganggu tidur

 Anjurkan penggunaan obat

tidur yang tidak

mengandung supresor

terhadap tidur REM

 Ajarkan faktor-faktor yang


berkontribusi terhadap

gangguan pola tidur

(mis.psikologis,gaya

hidup,sering berubah shift

bekerja)

 Ajarkan relaksasi otot

autogenik atau cara

nonfarmakologi lainnya

9 System Gangguan 1. Resusitasi jantung paru Sirkulasi

kardiovaskuler sirkulasi a. Definisi spontan :

Pada usia spontan Bd Memberikan pertolongan meningk

lansia hal-hal penurunan pertama pada kondisi henti at

yang di fungsi otot nafas dan henti jantung dengan

lakukan di jantung tekhnik kombinasi kompresi

masa remaja pada dada

ataupun missal b. Tindakan :

makanan dan Observasi

gaya hidup  Identifikasi respon pasien

yang tidak (mis menganggil

sehat berakibat namapasien dan menepuk

pada beberapa bahu pasien )

hal pada  Monitor nadi karotis 2


kesehatan menit atau 5 menit siklus

tubuh kita,yang RJP

pada umumnya Terapeutik

di alami lansia  Posisikan pasien terlentang

dari system di tempat datar dank eras

kardiovaskuker  Kompresi dada 30 kali di

yaitu gagal kombinasikan dengan

jantung dimana bantuan nafas

terjadi  Hentikan rjp jika di

penmpukan temukan adanya tanda –

lemak pada tanda kehidupan

pembuluh  Raba nadi karotis kurang

darah yang dari 10 detik

memberikan Edukasi

pasokan darah  Jelaskan tujuan dan


ke jantung prosedur tindakan kepada
yang keluarga
menyebabkan Kolaborasi
stroke  Kolaborasi tim medis untuk

bantuan hidup lanjut


10 Sistem Gangguan 1. Pemantauan Respirasi Pertukar

pernafasan pertukaran gas a. Definisi an gas :

Perubahan Bd Mengumpulkan dan membaik

bentuk ukuran ketidakseimban menganalisis data untuk


dada,maupun gan ventilasi- memastikan kepatenan jalan

volume akan perfusi nafas dan keefektifan pertukaran

merubah gas

mekanika b. Tindakan :

pernafasan Observasi

menjadi  Monitor

dangkal,gangg frekuensi,irama,kedalaman

uan sesak dan upaya nafas

nafas,lebih lagi  Monitor pola nafas

jika terdapat  9seperti

deformitas bradipnea,takipnea,kussma

rangka dada ul)

akibat penuaan  Monitor kemampuan batuk


dan gangguan efektif
transport gas  Monitor adanya produksi
akibat sputum
perubahan
 Monitor adanya sumbatan
ventilasi paru
jalan nafas
Karen apada
 Palpasi kesimetrisan
usia lanjut
eksoansi paru
terjadi
 Auskultasi bunyi mafas
gangguanperub
 Monitor saturasi oksigen
ahan
 Monitor nilai AGD
pengaturan  Monitor hasil x-ray toraks

ventilasi paru Terapeutik

sehingga  Atur interval pemantauan

proses respirasi

pertukaran gas  Dokumentasikan hasil

mengalami pemantauan

gangguan Edukasi

 Jelaskan tujuan dan

prosedur pemantauan

 Informasikan

hasilmpemantauan jika

perlu
11 Muskuloskeleta Gangguan Mobilita
1. Dukungan ambulasi
l mobilitas fisik s fisik:
a. Definis
Penurunan Bd penurunan meningk
Mempasilitasi pasien untuk
secara fisik kekuatan otot at
meningkatkan aktifitas
pada lansia
berpindah
diaman
b. Tindakan
kemampuan
Observasi
jaringan

menurun
 Identifikasi adanya nyeri
fungsinya,penu
atau keluhan fisik lainnya
runan kekuatan
 Identifikasi toleransi fisik
otot sendi
penurunan ini
melakukan ambulasi
terjadi karena
 Monitor frekuensi jantung
factor
dan tekanan darah sebelum
degenerasi atau
memulai ambulasi
penuaan
 Monitor kondisi umum
,perubahan
selama melakukan ambulasi
struktur otot

dan ukuran Terapeutik

serabut
 Fasilitasi aktivitas ambulasi
otot,sehingga
dengan alat bantu
terjadi
 Fasilitasi melakukan
gangguan
mobilisasi fisik, jika perlu
mobilitas fisik
 Mlibatkan keluarga untuk
pada lansia
membantu pasien dalam

meningkatkan ambulasi

Edukasi

 Jelaskan tujuan dan

prosedur ambulasi

 Anjurkan melakukan

ambulasi dini

 Ajarkan ambulasi

sederhana yang harus


dilakukan

2. Dukungan mobilisasi

a. Definisi

Memfasilitasi pasien untuk

meningkatkan aktivitas

pergerakan fisik

b. Tindakan :

Observasi

 Identifikasi adanya

nyeri atau keluhan fisik

lainnya

 Identifikasi toleransi

fisik melakukan

pergerakan

 Monitor frekuensi

jantung dan tekanan

darah sebelum

memulai mobilisasi

 Monitor kondisi umum

selama melakukan

mobilisasi

Terapeutik
 Fasilitasi aktivitas

mobilisasi dengan alat

bantu

 Fasilitasi melakukan

pergerakan, jika perlu

 Libatkan keluarga

untuk membantu

pasien dalam

meningkatkan

pergerakan

Edukasi

 Jelaskan tujuan dan

prosedur mobilisasi

 Anjurkan melakukan

mobilisasi dini

 Ajarkan mobilisasi

sederhana yang harus

dilakukan

12 Gastrointestinal Defisit nutrisi 1. Manajemen nutrisi Status

Bd a. Definisi nutrisi :

Kemampuan ketidakmampua Mengidentifikasi dan mengelola membaik


mencerna n mencerna asupan nutrisi yang seimbang

makanan makanan b. Tindakan

menurun di Observasi

usia lansia  Identifikasi status nutrisi

karena terjadi  Identifikasi alergi dan

beberapa gigi intoleransi makanan

yang mulai  Identifikasi makanan yang

keropos dan di sukai

tercabut beserta  Identifikasi kebutuhan


kemampuan kalori dan jenis nutrient
menelan  Identifikasi perlunya
menurun dan penggunaan selang
proses absorbs nasogatrik
nutrient
 Monitor asupan makan
menurun
 Monitor asupan berat badan

 Monitor hasil pemeriksaan

laboratorium

Terapeutik

 Lakukan oral hygine

sebelum makan

 Berikan makanan tinggi

serat
13 Ginjal Hipovolemia Bd 1. Manajemen hipovolemia Status

Akibat proses kekurangan a. Definisi cairan :


penuaan intake cairan Mengidentifikasi dan mengelola membaik

pengomsumsia penurunan volume cairan

n cairan tidak intravskuler

seimbang b. Tindakan

karena Observasi

makanan yang  Periksa tanda dan gejala

di komsumsi hipovolemia

tetapi lansia  Monitar intake dan output

tidak cairan

mengetahui Terapeutik

dan bagaimana  Hitung kebutuhan cairan

proses kerja  Berikan posisi modifie


ginjal seiring trendelenburg
berjalan waktu  Berikan asupan cairan oral
akan mulai
Edukasi
menurun
 Anjurkan memperbanyak
menyebabkan
asupan cairan oral
lansia lebih
 Anjurkan menghindari
muda terkena
perubahan posisi mendadak
ketidakseimban
Kolaborasi
gan ataupun
 Kolaborasi pemberian cairan
kekurangan
iv isotonis
cairan
 Kolaborasi pemberian cairan
iv hipotonis

 Kolaborasi pemberian cairan

koloid

 Kolaborasi pemberian

produk darah

14 System Retensi urine 1. Kateterisasi urine Eliminas

perkemihan Bd disfungsi a. Definisi i urine :

Terjadi neurologis Memasukkan selang kateter membaik

penumpukan urine kedalam kandung kemih

urine hal ini b. Tindakan

terjadi karena Observasi

urine tidak  Periksa kondisi pasien

dapat mengalir Terapeutik

keluar dari  Siapakan peralatan,bahan-

ginjal ke bahan dan ruangan tindakan

kandung kemih  Siapkan pasien

karena  Pasang sarung tangan


terjadinya
 Bersihkan daerah perineal
sumbatan.ini di
 Lakukan insersi kateter
sebabkan pada
urine
lansia
 Sambungkan kateter urine
pembesaran
dengan urina bag
prostatsesorang  Isi balon dengan NACL

yang sudah tua 0,9%sesuai anjuran pabrik

merupakan  Fiksasi selang kateter di

salah satu atas paha

penyebab  Pastikan kantong urine di

terjadinya hal tempatkan di tempat lebh

ini atau di rendah dari kandung kemih

sebut  Berikan label waktu

hidronefrosis pemasangan

Edukasi

 Jelaskan tujuan dan

prosedur pemasangan

kateter urine

 Anjurkan menarik nafas

saat insersi selang kateter


15 System Pola seksual 1. Edukasi Seksualitas Identitas

reproduksi tidak efektif Bd a. Definisi seksual

wanita ketakutan dalam Memberikan informasi dalam membaik

Pada wanita berhubungan memahami dimensi fisik dan

untuk seksual akibat psikososial seksualitas.

melakukan menopouse b. Tindakan

seksual mereka Observasi

Akan merasa  Identifikasi kesiapan dan

takut karena kemampuan menerima


telah informasi

mengalami Terapeutik

masa  Sediakan materi dan media

menopause pendidikan kesehatan

yang mereka  Jadwalkan pendidikan

ketahui akan kesehatan sesuai

sakit ketika kesepakatan

berhubungan  Berikan kesempatan untuk

seksual bertanya

sehingga  Fasilitasi kesadaran

mereka keluarga terhadap anak dan

mengungkapka remaja serta pengaruh

n aktivitas media

seksual Edukasi

berubah seperti  Jelaskan anatomi dan


tidak ingin lagi fisiologi sistem reproduksi
Karen telah laki-laki dan perempuan
menopouse  Jelaskan perkembangan

sesualitas sepanjang siklus

kehidupan

 Jelaskan perkembangan

emosi masa anak dan

remaja
 Jelaskan pengaruh tekanan

kelompok dan sosial

terhadap aktivitas seksual

 Jelaskan konsekuensi

negatif mengasuh anak

pada usia dini (mis.

kemiskinan, kehilange karir

dan pendidikan)

 Jelaskan risiko tertular

penyakit menular seksual

dan AIDS akibat seks bebas

 Anjurkan orang tua menjadi

edukator seksualitas bagi

anak-anaknya

 Anjurkan anak/remaja tidak

melakukan aktivitas seksual

di luar nikah

 Ajarkan keterampilan

komunikasi asertif untuk

menolak tekanan teman

sebaya dan sosial dalam

aktivitas seksual.

2. Konseling Seksualitas
a. Definisi

Memberikan bimbingan seksual

pada pasangan sehingga mampu

menjalankan fungsinya secara

optimal.

b. Tindakan

Observasi

 Identifikasi tingkat

pengetahuan, masalah

sistem reproduksi, masalah

seksualitas dan penyakit

menular seksual

 Identifikasi waktu

disfungsi seksual dan

kemungkinan penyebab

 Monitor stres, kecemasan,

depresi dan penyebab

disfungsi seksual

Terapeutik

 Fasilitasi komunikasi antara

pasien dan pasangan

 Berikan kesempatan kepada

pasangan untuk
menceritakan permasalahan

seksual

 Berikan pujian terhadap

perilaku yang benar

 Berikan saran yang sesuai

kebutuhan pasangan dengan

menggunakan bahasa yang

mudah diterima, dipahami

dan tidak menghakimi

Edukasi

 Jelaskan efek pengobatan,

kesehatan dan penyakit

terhadap difungsi seksual

 Informasikan pentingnya

modifikasi pada aktivitas

seksual

Kolaborasi

 Kolaborasi dengan spesialis

seksologi, jika perlu.

16 System Disfungsi 1. Edukasi Seksualitas Fungsi

reproduksi pria seksual Bd c. Definisi seksual :

endoktrin kelainan seksual Memberikan informasi dalam Membai


Salah satu memahami dimensi fisik dan k

hormone yang psikososial seksualitas.

ada pada laki- d. Tindakan

laki yaitu Observasi

hormone  Identifikasi kesiapan dan

androgen,akiba kemampuan menerima

t pengaruh informasi

penurunan Terapeutik

hormone ini  Sediakan materi dan media

pada lansia pendidikan kesehatan

terjadi  Jadwalkan pendidikan

penurunan kesehatan sesuai

gairah kesepakatan

sesksual,kesusa  Berikan kesempatan untuk

han ereksi,ini bertanya

juga di sebut  Fasilitasi kesadaran


andropause keluarga terhadap anak dan

remaja serta pengaruh

media

Edukasi

 Jelaskan anatomi dan

fisiologi sistem reproduksi

laki-laki dan perempuan


 Jelaskan perkembangan

sesualitas sepanjang siklus

kehidupan

 Jelaskan perkembangan

emosi masa anak dan

remaja

 Jelaskan pengaruh tekanan

kelompok dan sosial

terhadap aktivitas seksual

 Jelaskan konsekuensi

negatif mengasuh anak

pada usia dini (mis.

kemiskinan, kehilange karir

dan pendidikan)

 Jelaskan risiko tertular

penyakit menular seksual

dan AIDS akibat seks bebas

 Anjurkan orang tua menjadi

edukator seksualitas bagi

anak-anaknya

 Anjurkan anak/remaja tidak

melakukan aktivitas seksual

di luar nikah
 Ajarkan keterampilan

komunikasi asertif untuk

menolak tekanan teman

sebaya dan sosial dalam

aktivitas seksual.

2. Konseling Seksualitas

c. Definisi

Memberikan bimbingan seksual

pada pasangan sehingga mampu

menjalankan fungsinya secara

optimal.

d. Tindakan

Observasi

 Identifikasi tingkat

pengetahuan, masalah

sistem reproduksi, masalah

seksualitas dan penyakit

menular seksual

 Identifikasi waktu

disfungsi seksual dan

kemungkinan penyebab

 Monitor stres, kecemasan,

depresi dan penyebab


disfungsi seksual

Terapeutik

 Fasilitasi komunikasi antara

pasien dan pasangan

 Berikan kesempatan kepada

pasangan untuk

menceritakan permasalahan

seksual

 Berikan pujian terhadap

perilaku yang benar

 Berikan saran yang sesuai

kebutuhan pasangan dengan

menggunakan bahasa yang

mudah diterima, dipahami

dan tidak menghakimi

Edukasi

 Jelaskan efek pengobatan,

kesehatan dan penyakit

terhadap difungsi seksual

 Informasikan pentingnya

modifikasi pada aktivitas

seksual

Kolaborasi
 Kolaborasi dengan spesialis

seksologi, jika perlu.

17 System Resiko infeksi 1. Pencegahan infeksi

endoktrin dengan kondisi a. Definisi

Pada lansia klinis terkait Mengidentifikasi dan

kerja hormone diabetes melitus menurunkan risiko terserang

menurun salah organism patogenik

satunya b. Tindakan

hormone Observasi

insulin yang  Monitor tanda dan gejala

berfungsi infeksi local dan sistemik

menyaring gula Terapeutik

darah atau  Batasi jumlah pengunjung

mencegah  Berikan perawatan kulit

terjadinya pada area edema

diabetes pada  Cuci tangan sebelum dan


sesorang.dari sesudah kontak dengan
DM ini pasien dan lingkungan
timbullah pasien
masalah resiko  Pertahankan teknik aseptic
infeksi pada pasien beresiko tinggi

Edukasi
 Ajarkan tanda dan gejala

infeksi

 Ajarkan cara mencuci

tangan dengan benar

 Ajarkan etika batuk

 Ajarkan cara memeriksa

kondisi luka

 Anjurkan meningkatkan

asupan nutrisi dan cairan

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian

imunisasi, jika perlu


18 System Gangguan 1. Perawatan integritas kulit Integrita

integument integritas a. Definisi : s kulit

penurunan ini kulit/jaringan mengidentifikasi dan merawat dan

merupakan berhubungan kulit untuk menjaga keutuhan, jaringan

ukuran, jumlah dengan proses kelembapan dan mencegah :

sel kulit da penuaan perkembangan mikroorganisme meningk

perubahan- b. Tindakan : at

perubahan Obsevasi

fisiologis pada  Identifikasi penyebab gangguan

lansia menurun integritas kulit (mis. Perubahan

dengan seiring sirkulasi, perubahan status

berjalannya nutrisi, penuruan kelembapan,


proses suhu lingkungan ekstrem,

penuaan,maka penurunan mobilitas)

perubahan fisik Terapeutik

pada kulit juga  Ubah posisi tiap 2 jam jika tirai

terlihat jelas baring

 Lakukan pemijatan pada area

penonjolan tulang, jika perlu

Bersihkan perineral dengan air

hangat, terutama selama periode

diare

 Gunakan produk berbahan

ringan/alami dan hipoalergik

pada kulit kering

 Gunakan produk berbahan

ringan/alami dan hipoalergik

pada kulit sensitive

 Hindari produk berbahan dasar

alcohol pada kulit kering

Edukasi

 Anjurkan menggunakan

pelembab (mis lotion, serum)

 Anjurkan minum air yang cukup

 Anjurkan meningkatkan asupan


nutrisi

 Anjurkan meningkatkan asupan

buah dan sayur

 Anjurkan menhindari terpapar

suhu ekstrrem

 Anjurkan menggunakan tabir

surya SPF minimal 30 saat

berada di luar rumah

 Anjurkan mandi dn

menggunakan sabun

secukupnya

Anda mungkin juga menyukai