Anda di halaman 1dari 12

PROSEDUR KEPERAWATAN, KEGAWATAN DAN KEGAWAT DARURATAN

KELOMPOK 2

1. SAMSIDAR

2. SARMILA

3. SELFIANA

4. SISKA CAHYATI FATIMAH

5. SRI RAMADHANI

6. SRI WAHYUNI

7. SAHRATUL AENI

8. TASYA FARADIBA ZAINAL

9. TRISNAWATI

10. USWATUN HASANAH

11. WIWI OKTAVIANI C

12. WIW QUR’ANIL FATIMAH

13. WIWI RAHAYU NINGSIH

14. YESI DWI WAHYUNI

15. YUYU HUSNUL KHATIMA

16. JULIANI

17. SURYANIDA

18. INDRI SAFITRI

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA TAHUN AJARAN 2020-2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Swt. Karena atas berkat rahmat-Nya kami

dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Tidak lupa pula kami mengucapkan

terima kasih kepada dosen Mata Kuliah keperawatan gawat darurat dengan judul “prosedur

keperawatan,kegawatan, dan kegawat daruratan” yang telah memberikan tugas ini kepada

kami sebagai upaya untuk menjadikan kami manusia yang berilmu dan berpengetahuan.

Keberhasilan kami dalam menyelesaikan tugas ini tentunya tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan

masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk itu, kami mengharapkan saran yang

membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang

membacanya.

Bulukumba, 06 mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

sampul

Kata pengantar ii

Daftar isi iii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. manfaat

D. tujuan

BAB II: PEMBAHASAN

A. Needle dressing

B. Oclusive dressing

BAB III: PENUTUP

A. kesimpulan

B. saran

Daftar pustaka

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan gawat darurat (Emergency Nursing) merupakan

pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut

atau sakit yang mengancam kehidupan. ... Keperawatan gawat darurat adalah

pelayanan profesional keperawatan yang di berikan pada pasien dengan kebutuhan

urgen dan kritis.

Beberapa prosedur dalam keperawatan gawat darurat seperti,Needle decompression

adalah memasukkan jarum atau kateter ke dalam cavum pleura untuk mengeluarkan akumulasi

udara atau cairan di dalam cavum pleura.dengan tujuan ,Mengurangi rasa sesak nafas ,

Mengeluarkan ucdara dari rongga pleura, Mengurangi rasa sakit. Selain itu ada occlusive dressing

Teknik perawatan luka dengan menutup luka dan memberi cairan dan nutrisi dan antiseptik

dengan drip selama 24 jam terus menerus dengan tujuan, Untuk mencegah infeksi,

Mempertahankan kelembapan, Meransang pertumbuhan jaringan baru, Mengurangi nyeri,

Mengurangi terjadinya parut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Prosedur keperawatan kegawatan ?

2. Bagaimana prosedur kegawat daruratan?

C. Manfaat

1. Mengetahui prosedur keperawatan kegawatan

2. Mampu Memahami prosedur kegawata daruratan


D. Tujuan

tugas ini bertujuan untuk memberikan informasi dan menambah pengetahuan kepada para

pembaca khususnya kepada mahasiswa ilmu keperawatan mengenai keperawatan gawat

darurat. tugas ini juga dibuat untuk memenuhi syarat dalam proses pembelajaran pada

mata kuliah keperawatan gawat darurat


BAB II

PEMBAHASAN

A. Needle Decompression

1. Pengertian

Needle decompression adalah memasukkan jarum atau kateter ke dalam cavum pleura

untuk mengeluarkan akumulasi udara atau cairan di dalam cavum pleura.

2. Tujuan & Iudikasi

Tujuan

a) Mengurangi rasa sesak nafas

b) Mengeluarkan ucdara dari rongga pleura

c) Mengurangi rasa sakit

Indikasi : pasien lengan tension pnoumothorax

3. Prosedur pelaksanaan

Prosedur

a) Informed consent (bila memungkinkan)

b) Persiapan alat

c) alat disinfeksi dan sarung tangan steril

d) alat anestesi lokal / infiltrasi

e) kateter vena besar (nomer 14)

f) pembalut dan fiksasi / plester Bila mungkin dan tdk ada kontraindikasi, penderita duduk. Bila

tidak sadar / trauma leher, penderita berbaring

g) Tentukan tempat dekompresi : pada sela iga ke 2 garis mid-clavicula hemithoraks yang

terkena
h) Cara menentukan sela iga ke 2 dengan lebih dahulu menentukan iga ke 2 dengan lebih dahulu

menentukan iga ke 2. Iga ke 2 melekat pada Angulus Ludovici (pertemuan manubrium dan

corpus sterni) Pertengahan clavicula ditarik garis ke sela iga 2 > berpotongan

i) Tentukan tempat dekompresi

j) Disinfeksi tempat dekompresi Tutup dengan doek steril

k) Anestesi infiltrasi dengan lidokain (pada penderita sadar dan waktu memungkinkan)

l) Tusukkan kateter intravena no 14 pada perpotongan garis mid-clavicula dengan iga dlatas iga

ke 3 ke rongga pleura
m) Udara dari rongga pleura karena tekanan akan keluar (dengan mendesis)

n) Cabut jarum dan tinggalkan kateter intravena

o) Fiksasi kateter intravena dengan kasa dan plester

p) Tekanan / tension akan hilang:

1) frekwensi napas berkurang

2) mediastinum kembali

3) trakhea kembali ketengah, pelebaran vena leher hilang, shock teratasi

q) Untuk mengembangkan paru, dilakukan pemasangan chest tube / WSD 10 Dampak Needle

Theracacentesis Perdarahan Edema paru

4. Dampak Needle compression

a) Perdarahan

b) Edema paru

B. Occlusive Dressing
1. Definisi

Teknik perawatan luka dengan menutup luka dan memberi cairan dan nutrisi dan

antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus

2. Tujuan dan indikasi

Tujuan :

a) Untuk mencegah infeksi

b) Mempertahankan kelembapan

c) Meransang pertumbuhan jaringan baru

d) Mengurangi nyeri

e) Mengurangi terjadinya parut

Indikasi :

a) Ulkus varikosus

b) Ulkus strasis

c) Ulkus kronis

3. Prosedur pelaksanaan

Persiapan alat :

a) Kain kasa steril

b) Verban gulung

c) Larutan untuk drip yang terdiri dari :

 Nacl 0,9% 325 cc

 Glukosa 40% 125 cc

 Betadine 10% 50 cc

d) Troffodermincream
e) Antibiotika tropical

f) Ganti verban set

g) Infus set

h) Pengalas

i) Sarung tangan

j) Gunting

k) Bengkok

l) Hipavix atau plester

m) Plastik penutup ( tipis, putih, dan transparan)

n) Standar infus

Tahap kerja :

a) Siapkkan alat dan cuci tangan

b) Jelaskan tindakan yang akan dilakukan pada pasien

c) Pakai sarung tangan

d) Berikan luka cairan antiseptik

e) Oleskan trofodermincream pada luka secara merata

f) Keliling tepi luka di olesi antibioticatopical

g) Ditutupi kasa steril satu lapisan

h) Infus set tanpa jarum di hubungkan dengan larutan, ujung infus set di letakkan pada tengah

luka, tutup dengan kassa kemudian tutup dengan plastik

i) Dibalut degan verban gulung

j) Alirkan larutan drip dengan tetesan 4-6 pcm

k) Anjurkan pasien bedrest

l) Atur posisi kaki ( ulkus ) lebih tinggi 30 derajat

m) Bereskan alat
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan gawat darurat adalah pelayanan profesional keperawatan yang di

berikan pada pasien dengan kebutuhan urgen dan kritis. Beberapa prosedur dalam

keperawatan gawat darurat seperti,Needle decompression adalah memasukkan jarum

atau kateter ke dalam cavum pleura untuk mengeluarkan akumulasi udara atau cairan di

dalam cavum pleura.dengan tujuan ,Mengurangi rasa sesak nafas , Mengeluarkan ucdara

dari rongga pleura, Mengurangi rasa sakit. Selain itu ada occlusive dressing Teknik

perawatan luka dengan menutup luka dan memberi cairan dan nutrisi dan antiseptik

dengan drip selama 24 jam terus menerus dengan tujuan, Untuk mencegah infeksi,

Mempertahankan kelembapan, Meransang pertumbuhan jaringan baru, Mengurangi

nyeri, Mengurangi terjadinya parut.

B. Saran

Kami mengharap para pembaca bias memahami dan memaklumi kesalahan

penulis dalam pembuatan makalah ini,semoga pembaca mampu memahami dan membaca

dengan baik sehingga menambah ilmu dan di mohon memberikan saran yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI .1995. pedoman Pleyanan Gawat Darurat. Cetakan kedua. Jakarta : dirjen yan medic

direktorat rumah sakit khusus dan swasta

Oman , k 2008. Panduan Belajar Keperawatan Gawat Darurat : Jakarta : EGC

Wijaya,S. 2010. Konsep Dasar Keperawatan Gawat Darurat. Denpasar : PSIK FK UNUD

Anda mungkin juga menyukai